Alasan menjadi istri pura-pura

Keesokan harinya, rumah Erika sudah tampak sepi, sudah tidak ada lagi pelayan yang bekerja di rumahnya. Erika sudah memberhentikan mereka semua karena tak sanggup lagi menggaji mereka. Sedangkan Ibunya lebih senang mengurung diri di kamar sejak kematian ayahnya. Hati Erika terasa ngilu melihat keadaan Ibunya yang kian hari terlihat seperti orang yang sedang frustasi, terkadang Erika datang ke kamar Ibunya untuk menghibur wanita paruh baya tersebut, tapi wanita itu selalu mengatakan ingin sendiri. Jadi Erika memutuskan untuk membiarkan ibunya menenangkan diri dulu untuk sementara waktu.

Setelah menengok ibunya di kamarnya, Erika bergegas kembali ke kamarnya sendiri, ia teringat hari ini ada janji dengan asistent pribadi Dave yang tak kalah sombongnya dengan bosnya itu.

Erika merasa kesal tiap kali membayangkan pria yang bertampang menyebalkan itu. Tapi mau bagaimana lagi, Dave menyuruhnya agar hari ini ia menemui asistent pribadinya itu di sebuah cafe.

Singkat cerita, Erika sudah nampak menunggu di sebuah meja di dalam cafe, tapi pria menyebalkan yang di tunggunya belum kunjung tiba juga. Rasanya ia ingin mengumpat pria itu ribuan kali karena telah berani membuatnya menunggu begitu lama. Tapi sayang, ia sadar sekarang ini ia bukanlah seorang nona muda lagi, yang bisa berlagak sombong dan arogan seperti dulu. Saat ini ia hanya tak ubahnya seorang gadis biasa yang sedang mencari perlindungan dari seekor serigala tak punya hati, Dave. Dan asistentnya itu, kelihatanya sama gilanya juga dengan Dave.

Di ujung kebosanan Erika dalam menunggu si pria aneh yang belum ia ketahui namanya itu. akhirnya orang yang di tunggu datang juga.

Dari mana saja kau pria aneh, aku sudah lama menunggumu, apa kau sengaja ingin membuatku mati kebosanan, kalo aku masih jadi nona muda, mana mungkin aku mau di biarkan menunggu lama seperti ini, kau sama saja bedebahnya dengan bosmu**! Umpat Erika dalam hati ketika sang asistent itu sudah menunjukkan batang hidungnya di hadapannya.

"Maaf nona, jika membuatmu harus menunggu sedikit lebih lama!" Ujar sang asistent seraya duduk di hadapan Erika.

Cih..Simpan saja basa-basi mu, aku tahu kau sengaja.

"Tidak apa tuan tanpa nama, aku dengan senang hati menunggu kedatangan anda." Erika berkata seraya memaksakan senyum manisnya. Padahal di dalam hatinya ia sangat dongkol dengan pria yang tengah duduk di hadapannya saat ini.

Sang asistent tergelak. "Hahaha..Bercandamu boleh juga nona, tapi aku punya nama, namaku Marko. panggil saja aku Mark, dan anda harus mengingat itu!"

Terserah kau sajalah, sebenarnya aku malas lama-lama mendengar celotehanmu, kenapa kau tidak bicara pada intinya saja. Agar aku tidak lama-lama lagi melihat wajah menyebalkanmu itu.

"Baiklah tuan Mark, bisa kita langsung bicara pada intinya saja?" Ujar Erika dengan gaya sok elegannya.

Hemm...Benar kata tuan muda, gadis ini menarik.

"Baiklah kalo begitu," Marko memulai. "Karena bos ku si tuan muda Dave adalah orang yang malas sekali bicara panjang lebar, jadi beliau mengutusku untuk menyampaikan segala sesuatunya padamu."

"Hemm..Lalu?" Sela Erika yang merasa bosan dengan apa yang di sampaikan oleh Marko. Terlalu bertele-tele menurutnya.

"Dengarkan aku sampai aku selesai bicara, jangan coba-coba untuk berani menyelaku, karena aku bisa saja melakukan hal yang tak terduga, yang tak pernah nona bayangkan sebelumnya." Marko berkata seraya menyunggingkan senyum jahatnya.

Hemm..Sepertinya pria ini lebih berbahaya di bandingkan bosnya, baiklah, sepertinya aku harus mulai berhati-hati terhadapnya.

"Maafkan saya tuan, silahkan lanjutkan bicaranya!"

"Hemm, bagus kalo nona mengerti, jadi aku akan bicara pada intinya saja, jadi tuan ku Dave akan mendapatkan harta warisannya sepenuhnya dari mendiang Ayahnya yang bernama tuan Jevri Nicole kalo ia sudah benar-benar menikah, atau kalo tidak harta warisannya selamanya akan di kuasai kakak tirinya yaitu anak dari istri pertama dari tuan Jevri Nicole, untuk itu tuanku Dave menawarkan kerja sama dengan nona agar mau jadi istri pura-pura tuanku. Di samping itu nona juga sedang kesulitan keuangan kan? jadi apakah nona bersedia? tentu saja bosku akan memberikan imbalan yang sangat besar kepada nona, dan semoga ini akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan."

Hemm..jadi Dave putra dari almarhum jevri Nicole, aku pernah dengar nama itu, beliau adalah mantan presedir grup E yang memiliki saham terbesar di PT. DIRGANTARA TBK. Anak dari istri ke dua? bearti Dave paman dari Ana putri Nicole calon istri Kenzo. Ah ya ampun, ternyata dunia begitu sempit, sepertinya semesta sedang berpihak kepadaku untuk meraih kembali apa yang pernah di miliki keluargaku. Tapi tunggu, kenapa Dave harus mencari istri pura-pura, kenapa dia tidak mencari istri sungguhan saja.

"Oh..Jadi seperti itu? Tapi Mark, kenapa Dave tidak mencari istri sungguhan saja, kenapa harus istri pura-pura?" Erika bicara sok akrab, dengan hanya memanggil nama, tanpa menggunakan awalan tuan. Membuat Mark sedikit terkejut dan memandang tak suka ke arahnya. "Ah..Maaf, maksudku, tuan Mark, kenapa tuan Dave tidak mencari istri sungguhan saja!" Ralat Erika saat ia mulai menyadari kekeliruannya, tatapan mata Mark yang seolah ingin menggiris, membuatnya bergidik ngeri.

"Ku rasa itu bukan urusanmu nona, dan ku rasa bosku Dave pasti sudah menyampaikan syarat dan ketentuannya padamu, dan salah satu dari syaratnya adalah, jangan ikut campur dalam urusan tuan Dave, jadi menurutlah seperti..."

"Seperti binatang peliharaan begitu!" Sela Erika cepat.

Mark berdecak sinis. "Sepertinya anda salah sangka nona, kau menganggap dirimu terlalu tinggi, kau pikir kau layak jadi binatang peliharaan layaknya kucing, di mata tuan Dave kau hanyalah sebuah mainan!"

Apa? Sebuah mainan? Serendah itu kah aku di matanya? Kalo saja aku tidak butuh dirinya untuk mencapai tujuanku, aku juga tidak sudi bersanding dengan orang yang bahkan menganggapku lebih rendah dari binatang peliharaan, rupanya dia hanya ingin aku jadi bonekanya, yang bisa ia mainkan seenaknya dan setelah bosan bisa membuang ku begitu saja. Tapi lihat saja, siapa yang akan terbuang lebih dulu, kau atau aku Dave nicole.

"Jadi seperti itu ya! Aku tidak peduli tuan Dave menganggapku seperti apa, aku hanya ingin tahu keuntungan apa saja yang bisa ku dapat dari kerja sama ini." Seru Erika dengan lagi-lagi memperlihatkan gaya elegannya, ia tahu harus bisa mengesampingkan perasaanya agar tak tersulut emosi, sepertinya ia harus banyak memerankan peran logikanya agar bisa selalu berpikir jernih.

"Ternyata kau pandai juga ya nona, tidak salah tuan Dave memilihmu. Tuan Dave tahu kalo almarhum ayahmu Raka nadira sudah kehilangan banyak saham di PT. DIRGANTARA TBK. Bahkan memiliki hutang, jadi dalam kerjasama ini tuanku Dave akan mengembalikan saham milik almarhum ayah nona sebanyak dua puluh persen, agar nona bisa memiliki jabatan di kantor dan nona juga bisa mulai bekerja di kantor tersebut. Jadi nona tidak akan jadi pengangguran lagi. Bukankah itu penawaran yang sangat bagus?"

Cih..Aku sebenarnya tidak suka ditindas dan dikasihani seperti ini, aku rasa dua puluh persen cukup untukku bisa bangkit kembali, setelah sukses aku pasti akan mengembalikan semua uang Dave, dan aku bisa berhenti jadi boneka mainannya secara terhormat, aku tidak rela ia akan membuang ku seperti sampah pada akhirnya nanti, jadi sepertinya aku harus banyak mengalah dulu di awal, mengalah untuk menang.

"Hemm..Sungguh penawaran yang bagus, aku terima tawaran tuan dengan senang hati, dan senang bekerja sama dengan anda tuan Mark, dan dengan tuan Dave juga tentunya. Katakan pada tuan Dave kalo aku sangat merindukannya." Erika hampir saja tergelak saat mendengar kalimat terakhirnya sendiri. Wajah Mark sang asistent itupun terlihat merah padam seperti kepiting rebus mendengar celoteh Erika yang menurutnya tidak tahu malu itu. "Ah..Maaf tuan Mark, relax, aku hanya bercanda, aku pasti sudah gila karena berani mengatakan hal semacam itu pada tuan Dave, sekali lagi maaf." Lanjut Erika sambil menahan diri agar tidak tertawa.

Aku merindukanmu Dave, lihat wajah asistentmu saat aku mengatakan itu, haha lucu sekali wajahnya, apa kata-kataku menyakiti telinganya, rasanya menggelikan sekali. Erika tertawa dalam hati.

"Bersikaplah layaknya gadis baik-baik nona, jangan sampai kau mempermalukan dirimu sendiri dengan menjadi gadis penggoda, atau kau memang senang bila terlihat seperti wanita ******!" Mark berkata dengan tatapan dingin. Membuat Erika tak berani menatap langsung ke arahnya.

Sial..kata-katanya terdengar sama kejamnya seperti Dave, memangnya kau pikir aku mau jadi seperti ini, bahkan bosmu hanya menganggapku layaknya boneka, lalu apa peduliku terlihat ******, semua pandangan orang lain tak lagi bearti bagiku, rasanya aku kesepian karena harus melewati masa-masa sulitku sendirian. Aku sendirian.

BERSAMBUNG...

Terpopuler

Comments

aning yuniati

aning yuniati

dasar si mark

2022-09-17

0

syakila natasya

syakila natasya

ceritanya bagus tapi yg baca sedikit

2021-10-07

1

Weni Resti

Weni Resti

keren thor... lanjut

2020-07-06

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!