Dave yang menyebalkan dan Mark yang manis

Kedatangan Mark tadi malam masih menyisakan senyuman terkesan di bibir Erika. Saat terbangun di pagi hari tiba-tiba saja ia teringat pada pria itu. Perlahan perasaan nyaman itu juga mulai menyelusup indah ke dalam sanubari Erika. Entahlah perasaan apakah itu, ia merasa Mark telah membuatnya nyaman.

Sejenak Erika berpikir, kalo Mark itu sikapnya manis sekali, sampai-sampai ia merasa malu karena senyum-senyum sendiri saat bangun tidur.

Tapi Dave.

Tiba-tiba Erika teringat akan seseorang, seseorang yang kini juga tengah menguasai sebagian ruang di hatinya, perasaan yang begitu kuat hingga membuatnya ngilu seperti Teriris sembilu.

Sejenak ia menghela nafas panjang, lalu kemudian menghembuskanya dengan cepat. "Hah, orang itu! Kenapa aku jadi memikirkannya juga, Heumm, sepertinya Akau memang sudah tersihir cintanya. Menyebalkan! Gara-gara dia perasaanku jadi campur aduk begini! Pufftt!!" Gerutu Erika kesal seraya kembali merebahkan tubuhnya kembali ke kasur.

Oh..Iya, besok kan adalah peringatan 7 hari peringatan kematian ayah ku kan? Ya ampun kenapa aku sampai lupa begini. Harusnya aku siap-sip untuk besok. Tapi aku kan tidak punya uang, masa' aku minta Dave? Ya ampun, Dave lagi, Dave lagi. Apa aku harus bergantung padanya terus. Tapi kalo minta tolong Mark? Ah..aku juga tidak enak. Huaaaahh..ya sudahlah, terpaksa Dave lagi. Puffttt!

Erika segera bergegas bangkit dari tidurnya, kemudian segera menuju ke kamar mandinya. Mulai menyalakan keran di wastafel dan mulai membasuh wajahnya. Selesai dengan itu ia segera menggosok giginya sambil terus memandang ke arah cermin. Kemudian samar ia melihat ke dalam cermin ada sesosok orang tiba-tiba muncul dari balik punggungnya. Awalnya ia mengira itu hanya halusinasi, berkali-kali ia berusah mengucek kedua matanya.

Apa otakku benar-benar bermasalah sekarang? Kenapa bayangan orang itu benar-benar nyata sekarang?

"Erika!"

Wah..Bahkan suaranya juga terdengar nyata! Masih belum membalikkan badannya.

"Erika!"

"Woh!" Segera Erika membalikkan tubuhnya menghadap ke belakang, dan betapa terkejutnya dia ketika mendapati Dave sudah berdiri di sana. Jadi ini sungguhan? Bukan hanya halusinasi saja. Begitu pikirnya.

"Hei, mulutmu masih belepotan dengan busa tuh, cuci dulu, kagetnya nanti saja!" Ujar Dave dengan senyum tipis.

"Eh..!" Seketika wajah Erika merona merah, merasa kikuk dan salah tingkah. Segera ia kembali pada wastafel dan membasuh mulutnya yang penuh busa. Selesai itu ia kembali menghadap ke arah Dave.

"Kau, kenapa bisa masuk ke dalam kamarku? Tidak sopan memasuki kamar seorang gadis, bahkan mengikutinya sampai ke kamar mandi!" Erika menatap Dave dengan tatapan kesal.

Dave tiba-tiba tergelak mendengar celotehan Erika. "Apa kau bilang tadi? Tidak sopan? Kau bercanda ya? Kau kan sudah menjual dirimu padaku? Masih saja sok memikirkan harga diri! Apa kau sedang ingin menarik perhatianku dengan berpura-pura jadi gadis baik-baik sekarang?" Ujar Dave seraya menyeringai.

Erika sudah mulai mengepalkan tangannya sekarang, mulut pria itu benar-benar terdengar seperti bisa ular. Bisa-bisanya dia bicara sekejam itu.

"Aku heran padamu, padahal aku merindukanmu saat kamu menggodaku!" Lanjut Dave dengan senyum miringnya.

Jangan marah Erika, jangan marah, kalo kau marah dia akan senang. Bisik Erika dalam hati.

"Ya..Ampun aku sampai lupa, aku kan bonekamu tuan muda, kenapa kau repot-repot datang kemari, jangan-jangan kau yang mulai merindukanku!" Erika berkata dengan raut wajah seceria mungkin. Ingin menunjukkan bahwa kata-kata Dave sama sekali tidak menyakiti hati dan perasaanya. Walaupun sebenarnya Erika ingin sekali meninju muka pria tersebut.

Wajah Dave seketika berubah masam. Dasar rubah kecil, selalu saja tidak mau kalah.

"Cih..Untuk apa aku merindukanmu, aku datang kesini hanya untuk mengasihanimu, aku tahu pasti kau tidak punya uang kan untuk memperingati tujuh hari kematian ayahmu, jadi aku datang untuk mengasihanimu, mengerti!" Berlagak sok cool lagi.

Cih..orang ini, bicaranya bisa tidak kalo tidak kejam? Dasar kepribadian ganda. Rutuk Erika dalam hati.

"Ya..Ampun tuan muda, aku tidak menyangka kau begitu memperhatikanku, bahkan kau sampai tahu aku butuh uang tanpa harus memintamu terlebih dahulu!" Bicara dengan senyum ceria lagi.

Dia pikir aku akan lemah begitu dengan kata-katanya, sekarang tidak lagi. Aku malah ingin tahu apa reaksimu. Erika.

Cih.. Siapa juga yang memperhatikanmu! Kau memandang dirimu terlalu tinggi rupanya. Dave.

"Jangan memandang dirimu terlalu tinggi, ambil ini!" Menyerahkan sebuah kartu.

"Apa ini?" Erika menerimanya dengan sedikit ragu.

"Itu kartu no limit, kau bisa membeli apapun yang kau mau!"

"Benarkah?" Menatap ke arah Dave dengan tatapan menyelidik.

"Jadi kau tidak mau? Sini!"

"Eh..siapa bilang tidak mau, ya aku mau! Tapi aku tidak harus ganti rugi kan?"

"Cih..mana ada zaman sekarang itu gratis?" Dave menatap dengan tatapan menusuk.

"Dasar perhitungan!" Erika memasang wajah cemberut.

"Kau cukup jadi penurut, kalo kau baik, aku juga akan baik padamu!" Ujar Dave lagi dengan tatapan tak biasa.

Kau berani memandang dirimu tinggi di hadapanku, harusnya kau cukup berani juga untuk mengejar cintaku rubah kecil.

******

Erika sudah berganti pakaian. Dave tadi sudah keluar dan mungkin sudah pulang. Pria itu benar-benar misterius, pikir Erika. Benar-benar tidak bisa di tebak. Dia perhatian tapi caranya kejam begitu. Apa ada masalah dengan otaknya. Entahlah. Erika masih belum mengerti juga tentang sikap Dave yang suka berubah-rubah.

Sekarang Ia harus segera pergi ke supermarket membeli banyak barang untuk persiapan peringatan Tujuh hari mendiang ayahnya. Ia akan pergi sendiri kali ini, karena ibu sedang berkunjung ke rumah bibi Erika.

Saat baru saja akan keluar pintu utama, Erika di kejutkan oleh Mark yang sudah berdiri di sana.

"Mark!" Seru Erika dengan mata terbelalak.

"Hai Erika, tuan Dave menyuruhku mengantarmu untuk berbelanja." Ujar Mark seraya tersenyum.

"Oh..Jadi begitu, hahaha, aku pikir kau...." Kalimat Erika menggantung.

"Kau pikir apa Erika?" Mark tampak menunggu kelanjutan kalimat Erika.

"Hahaha..Tidak ada Mark, lupakan!" Ujar Erika secara tergelak.

"Kamu itu lucu, aku jadi penasarankan jadinya?" Mark hanya bisa tersenyum menahan penasarannya.

"Hahaha..Baiklah akan ku katakan? Aku pikir kau merindukanku tadi!" Erika bicara dengan riang dan ringan. Seolah semua itu lepas begitu saja. Tapi memang sebatas itu perasaanya.

Tapi tidak dengan Mark, ia menanggapi celotehan Erika dengan sudut pandang yang berbeda. Ia berharap gadis itu benar-benar mengatakannya dari dalam hatinya. Karena yang di katakan Erika benar adanya. Bahwa dirinya memang merindukan gadis itu lebih dari yang Erika tahu.

Aku selalu merindukanmu Erika, setiap hari. Batin Mark.

"Baiklah, kalo begitu ayo kita pergi!" Ujar Mark yang berusaha menutupi perasaanya sendiri.

"Dih..Kau jahat, Jadi kau tidak merindukanku ya rupanya..!" Rajuk Erika manja.

"Baiklah Erika, Aku merindukanmu Erika! apa kau senang sekarang?" Seru Mark akhirnya dengan muka datar.

"Hahaha.." Erika hanya tergelak, kemudian mereka segera menuju ke dalam mobil, sebelumnya Mark telah membukakan pintu mobil untuknya.

"Terimaksih Mark, kau sungguh manis, kalo kau begini terus aku bisa-bisa menyukaimu?" Ujar Erika seraya tersenyum senang.

Sedangkan Mark hanya balas tersenyum tanpa mengatakan apapun lagi. Ia pun segera menyalakan mesin mobilnya lalu segera melesat pergi.

Terpopuler

Comments

Dewi Soraya

Dewi Soraya

hih sm m mark aj np.benci q m dave terlalu rese n sok

2020-12-24

2

ɖơ℘🎌VhieVhien'S L.A 🏔🕊<_

ɖơ℘🎌VhieVhien'S L.A 🏔🕊<_

lebih baik kamu sama Mark dari pada Dave🤔🤔

2020-07-20

5

Eva Yᴜɴɪᴛa/ Gadis inisial E

Eva Yᴜɴɪᴛa/ Gadis inisial E

aku jg suka karakternya kak, walaupun centil tp sebenarnya ga gitu..wkwkwk

karakter siapakah ini, aku sambil mikir 🤔

2020-04-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!