Jam istirahat pun tiba Windi dan ibu-ibu yg lain memutuskan untuk membeli bakso di depan kantor ,Pada saat mereka keluar dari lift terdengar suara seorang pria tengah memarahi 5 kariawannya yg tengah berdiri di depanya,"Brani sekali kalian membicrakan atasan kalian di belakang!!!! .Kalian kira saya tuli, omongan kalian semua itu saya dengar,kalian kira saya takut memecat kalian ,masih banyak pekerja di luar sana yg inggin bekerja di perusahaan saya!!!!!".
"Maaf kan kami tuan" Abraham memijat kepalanya dan berusaha sabar."Kalian pergi dari hadapan ku!!!!"Seketika mereka pergi dari hadapan Abraham."Tuan, anda tidak papa??".
"Ya,saya tidak papa hanya saja kepala saya makin sakit, dan selera makan saya menghilang".
"Apa karna mereka??".
"Aku mau ke ruangan ku dulu".
"Tapi tuan kata dokter..."Abraham tidak mempedulikan nya dan ia hanya bisa menggelengkan kepalanya, dan menggikuti bosnya itu.Windi melihat hal itu hanya bisa terdiam ,karna baru kali ini ia melihat bosnya marah marah,karana menurutnya bosnya itu orangnya dinggin dan pendiam,Windi tidak mau terlalu memikirkannya dan pergi.
Malam ini Windi lembur ini waktunya ia membersihkan lantai 12 ,Ia segera masuk ke dalam lift dan menuju lantai 12, Sesampai di sana ia membersihkan ruangan sekertaris dll.Setelah itu ia melewati ruangan CEO yg masih menyala lampunya.
"Apa kah tuan sedang lembur.Kalok gitu aku pulang dulu nanti pagi-pagi aku datang bersihkan".Tiba tiba terdengar sura benda jatuh dari dalam ruangan tersebut dan pecah, Seketika Windi berlari masuk dan terlihat bosnya pingsan di dalam."Tuan".
Seketika Windi menghampiri bosnya itu dan menggangkat kepala bosnya ke pangkuannya, serta ia juga berusaha membangunkanya namun ia tidak sadar kan diri sama sekali .Tiba-tiba terdengar suara telfon dari hp yg sudah pecah yg tergeletak di dekat bosnya,Windi segera menggangkatnya dengan tangan gemetar dan air mata yg tak henti keluar,"Halo tuan".
"Tuan roy,tuan besar pingsan ia tidak sadarkan diri hik..."
"Apa..,kamu tetap menemaninya aku akan segera ke sana"sekitika panggilan telfon itu pun berakhir, namun air mata Windi tak henti keluar."Tuan cepat bangun jangan mati tua hik.."Tak lama kemudia Roy pun sampai dan segera menggendong bosnya dan pergi ke Rumah Sakit .Sesampai di rumah sakit para perawat ,dan dokter sudah siap dan segera membawa Abraham ke ruang UGD ,Windi dan Roy tengah menunggu di luar dan Windi tak henti menanggis,Roy sekali kali melirik ke arah Windi, karna menurutnya Windi lebik kawatir dari dia, karna dia tau bosnya tidak selemah itu.Lampu yg berada di atas pintu UGD yg awalnya merah kini berubah hijau dan seorang dokter pun keluar dari dalam ruangan UGD dan menghampiri mereka .Mereka berdua pun langsung berdiri dari duduk mereka."Bagai mana ke ada aan tuan dok???".
"Tuan Abraham sudah melewati masa kritisnya, jadi biarkan ia beristirahat dulu mungkin besok ia akan sadar".
"Syukurlah".
"Tuan Roy ,bukankah saya sudah pernah bilang kepada anda untuk menjaga pola makan tuan Abraham, dan jangan biarkan dia memiliki beban pikiran agar sakit kepalanya tidak parah,sepertinya tumornya semakin besar dan mungkin sudah masuk stadium 2 ".
"Maafkan saya Dok,saya lalai".
"Tidak papa ,yg penting tuan sudah melewari masa kritisnya dan dia harus istirahat."Terlihat seorang suster keluar dari ruang UGD dan membawa Abraham ke ruangan VIP dan di ikuti Roy dan Windi.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 260 Episodes
Comments
Diana Silaen
semoga ceritanya bagus🙏
2024-07-24
0
Putri Auren
hadirrr thooorr... salam kenal 🙏
semoga cerita mu bagus yaa
2022-12-13
2
Nci
Windi dewi penolong
2022-12-01
1