Bab 15.Teman lama

Sesampai di Rumah Sakit, mereka segera menuju ruangan yg di beri tau, karna sejak Abraham tau Windi hamil ia segera menelfon dokter kandungan untuk membut janji,Mereka masuk ke dalam ruangan tersebut dan terlihat seorang dokter sudah menunggu mereka di mejanya,"Selamat datang bro,mari duduk"menunjuk dua kursi di depannya,tiba-tiba wajah Abraham menjadi kesal namun Windi tidak mempedulikan lalu duduk di kursi yg di beritau lalu di ikuti Abraham,"Kenapa kamu yg harus memeriksa ,apa tidak ada dokter

Yg lain!"dengan sura yg kesal.

Lelaki itu berusaha menahan tawanya,"Dokter kandungannya ada urusan mendadak, jadi aku yg di minta menggantikannya."

"Gak usah banyak alasan, kamu pasti inggin mengejek ku kan".

"Aku gak banyak alasan kok, tapi benar karna aku ingin mengejekmu haha"lelaki itu pun menepuk nepuk bahu Abraham namun di tepis Abraham,Windi yg melihat hal itu hanya bisa terdiam karna tidak mau menyela sesorang yg tenggh berbicra,sedangkan Roy sudah biasa di acuhkan ketika kedua orang itu sudah bertemu,

"Kenapa kita malah bedebat yah,aku ke sini mau menemani istri ku memeriksa kandungan".

"Kamu menikah tidak mengundang sahabat mu ini".

"Sahabat, hah sejak kapan kita sahabat!!".

"Dari kuliah sampai sekarang sifat songgong mu itu gak berubah juga yah".

"Tadi barusan kamu bilang apa!!".

"Aku tadi ngomong apa yah??".Abraham yg marah mulai tidak bisa menahan emosinya, pada saat akan berdiri langsung di hentikan Windi,Abraham menatap Windi kesal dan kembali duduk,"Pak dokter ,kalok mau reonian mending ketika kalain berdua,saya dan Roy berasa jadi obat nyamuk di sini".

"Oh, ada benar juga,untung sahabat saya yg keras kepala ini bisa menemukan wanita yg sabar dan tegas seperi anda.Oh iya, sebelumnya perkenal kan nama saya Jek"Jek menyodorkan tanganya dan Windi merespon dan berjabat tangan dengan jek, "Nama saya Windi"Windi pun segera melepas tanggnya, karna merasa suhu ruanggn yg dingin tadi menjadi sangat panas,Jek yg memahami situasi sekarang sedang tidak dalam kondisi baik,"Mari kita pemeriksaan sekarang",Mereka segera menuju tempat pemeriksaan dan Windi pun berbaring di tempat tidur yg sudah di siapkan,"Nona Windi, silalan angkat baju anda sedikit"Pada saat Windi akan menarik bajunya sedikit di tahan Abraham,

"Buat apa di angkat??".

"Untuk memriksa janinnya".

"Kamu gak berpikiran mesum kan".Seketika Windi mencubit Abraham yg sedang berada di sampingnya,"Awawawa sakit",Windi melepas cubitannya lalu menatap tajam abraham,"Kalok bajunya gak di angkat yg terlihat di layar bukan bayinya malah serat bajunya,Lagian buat apa dokternya berpikir mesum ,kamu nya aja yg berpikir yg enggak-enggak".

"Iya maaf,aku yg salah".Roy dan Jek terkejut baru kali ini mendengar Abraham minta maaf, karna Abraham adalah orang yg keras kepala dan selalu merasa benar,Jek pun mulai memeriksa kandungan Windi,"Di mana anak ku"Abraham terus mengamati layar,"Yg ini Ham"Jek menunjuk sebuah bulatan kecil,

"Apa apaan ini kenapa dia kecil!!".

"Yg jelas anaknya kecil begitu, karna ini baru awal mengandung masih ada delapan bulan lagi ,nanti anaknya besar kok,apa lagi usia kandunggnnya masih 3 mingu, Makanya coba dari awal kamu nikah jadi gak ketuaan punya anaknya ".

"Ngeselin amat sih kamu Jek".

"Tunggu dulu Ham,kayaknya kember deh".Abraham terkejut dengan perkataan Jek.

"Kalok di lihat dari sisi kiri tidak terlihat ,namun ketika di lihat dari kanan baru terlihat ".Sontak Windi yg melihat dua bulatan kecil yg saling bersebelahan membuat terharu apa lagi ketika Jek mendengarkan detak jantung dari si kembar, air mata Windi tak bisa tertahankan lagi,ia terus saja menangis tanpa henti,Abraham yg melihat istrinya menangis segera menghampiri Windi dan menghapus air mata Windi,"Apa kamu bahagia???",Windi mengangguk Abraham pun mengecup kening Windi, setelah itu memeluk istrinya,Roy dan Jek yg melihat hal itu ikutan terharu melihat mereka berdua berpelukan.