Bab 10.Check up

Tak terasa pernikahan windi dan abraham sudah berjalan 1 minggu, namun Windi masih sering menjenguk ibunya, dan hari ini adalah hari check up Abraham ,kini mereka sedang menikmati sarapan pagi di meja makan,

"Win,kenapa daging ku hanya sedikit, dan kenapa di piring ku ada sayur dan buah???"Abraham masih memainkan makananya,"Makan lah, sudah jangan protes,ini semua untuk kesehatan mu."Windi masih menikmati makananya,"Tapi menapa di piring mu lebih banyak daging di banding sayur??",Abraham menunjuk makanan istrinya, Windi menggambil napas pelan,"itu karna aku tidak sakit,makanya rutin minum obat dan makan makan bergizi ,biar bisa makan daging banyak banyak lagi".

"Sekarang kamu udah pintar membalas kata kata ku yah!".

"Tentu saja,kamu kan suami ku, itu artinya kamu tanggung jawab ku,bukanya waktu itu kamu meminta aku berperilaku seperti seorang ibu ,seperti ini lah sifat seorang ibu yg menghawatirkan anaknya"windi kembali memakan makananya.Abraham terdiam ,ia baru meraskan pertama kali di omeli seorang wanita, karna sewaktu ia kecil ia bukan anak bandel jadi ibunya tidak pernah marah padannya,namun setelah ibunya tiada dan ayahnya menikah ,berapa bulan kemudian ayahnya tiada ,karna perlakuan yg tidak adil dari ibu tirinya ia mulai menjadi anak yg susah di atur hingga ia kuliah ,dan bertemu cinta pertamanya Tiara,orang yg tidak pernah memarahinya walau sifatnya yg bandel,Abraham tersenyum setelah itu menikati makannya, walau tidak suka ia tetap berusaha menelanya,windi yg melihat hal itu tersenyum bahagia.

*******

"Bagai mana dok, suami saya" .

"Kini tumor otak tuan abrahm sudah masuk setadium 2, namun sepertinya tidak separah waktu itu,saya anjurkan obat yg saya berikan rutin di minum, serta jangan lupa kemo terapinya tiap tangal xx nanti".

"Baik dok,kalok gitu kami permisu dulu".

"Ia".Mereka pun segera keluar dari ruang dokter ,"Waktunya kita ke mengurus atministrasinya ".

"Untuk apa??".Windi menatap tajam abraham,"Hey suami, ku kira rumah sakit ini punya nenek moyang mu??".

"Jika aku membayar ,maka uangnya juga akan kembali lagi ke pada ku".

"Maksudnya??".

"Maksud tuan nona,rumah sakit ini milik tuan jadi ia tidak perlu membayar".Windi masih tidak percaya,"Oh, jadi anda bekerja sama dengan Direktur rumah sakit ini".

"Bukan, aku Direktur rumah sakit ini".

"Yasudalah jangan di bahas lagi,kepala ku pusing memikirkanya".

"Kalok kamu pusing, ayo kita periksa".

"Kamu pagi ini nyebelin amat sih".Windi pun segera pergi meninggalkan suaminya dan roy,Abraham berusaha menahan tawanya melihat istrinya yg sedang ngambek, dan roy hanya menggelengkan kepalanya.

Sesampi di parkiran mobil,windi lupa mobilnya tidak akan bisa di buka tanpa kunci,"Sepertinya aku harus menunggu di sini",Sebuah mobil yg sama seperti milik suaminya dan kebetulam parkir di samping mobil mereka,setelah itu melihat ke kaca bobilnya bertapa terkejutnya ia melihat windi,ia segera turun dan menghampirinya,"Kamu.."windi denga cepat berusaha meninggalkan peria itu, namun tanganya di tahan lelaki tadi,"Jangan pergi,aku hanya inggin meminta maaf pada mau."Dengan tubuh yg gemetar, dan air yg tak henti mengalir,"Walau kamu minta maaf,gak akan mengubah semua yg udah terjadi hik.."windi menarik tanganya kasar,dan pergi menuju ke lantai atas, dan tak sengaja bertemu suaminya pada saat lift terbuka,"Sayang.."Windi berlari dan memeluk abraham, sambil menangis sekuat kuatnya.

"Ada apa???,kenapa kamu menangis??"Windi tidak menjawab pertanyaan suaminya, dan masih memeluk erat suaminya,abraham membalas pelukan windi, tak lama kemudian pintu lift kebali terbuka, dan menampakan seorang pria,peria itu keluar dari lift,"Brayen ..."Brayen masih tidak memperdulikan abraham, dan masih terfokus pada windi,Brayen menarik tangan windi yg masih memeluk abraham kasar ,hinga pelukan itu terlepas, windi yg masih menangis air matanya tak henti keluar.

Brayen segera memeluk windi,abraham yg tak terima istrinya di peluk lelaki, apa lagi istrinya di tarik dengan kasar dari peluknya,namun belum abraham bertindak windi sudah bertindak,windi mendorong brayen dengan tangan yg gemetar lalu menamparnya,"Di mana urat malu mu b******!!!"