Happy reading 🎆
Mira turun dari mobil Donny. Dan Donny ikut turun juga. Padahal Mira nggak ada basa-basi buat nyuruh Donny mampir sih. Tapi ya masa Mira melarang kan?
"uwaaahhhh... Lucunyaaaaa..." seketika fokus Mira beralih. Dia berjalan cepat dan menghampiri Ryo yang sedang menggendong Selena. "iiihhhh bajunya lucuuu banget siihhh.." dengan gemas Mira mengusap-usap bulu lebatnya Selena. "Selena abis dari mol ya? shopping ya? trus ke salon ya?"
"Kucing gue masih waras, Mir. Jangan elo tularin yang nggak-nggak." ketus Ryo.
"Jangan genit ya, Selen, kamu tuh udah ada jodohnya." Mira mengabaikan Ryo. Dia malah asik menggenggam tangan Selena.
"Sok akrab deh!"
"elo nggak ada sopan-sopannya sih sama calon besan?" balas Mira sengit. "belom tentu gue terima lamaran lo.."
"bukannya kebalik ya?! Belom tentu juga Selena doyan sama kucing kampung."
"ish sialan!"
"Apa luu?"
"gue balik!" ucap Donny sambil berbalik. Tapi sebelum menjauh, dia sempat mengelus pelan kepala Mira.
eh? kok gitu sih?
dia suka gituin kepala gue sih? dia gak anggap gue sebangsa kucing kan?
dah gitu, deg-degan gue, cuy...
ya alloh rasanya ada yang panas di muka ini
"elo pacaran ama Donny?" tebak Rio tanpa basa-basi. Sorot matanya terlihat aneh.
Mira mengerjapkan matanya tak percaya dengan perkataan Ryo. "Apaan? Kagak! Mana ada!"
"masa? Kok gue ngeliatnya beda ya?"
"makanya pake kacamata, biar mata lo sehat."
"Kok lo salting gitu?"
"Siapa yang salting? nggak ada tuh!" Mira meraup Selena ke dalam gendongannya, lalu berjalan memasuki rumah. "Ayo, Sel! cus kita lamaran."
--
Dua jam sudah Ryo menghabiskan waktu di rumah Mira. Mereka bermain-main dengan kucing-kucing yang mereka punya. Setelah itu, Ryo pun pamit. Beserta Selena tentu saja. Hasil dari perjodohan mereka hari itu adalah...
Kucing-kucing Persia milik Ryo tidak ada yang tertarik sedikitpun dengan kucing-kucing kampung milik Mira.
"Dasar jual mahal! jadi perawan tua tau rasa lo!" Mira sewot saat Ryo akan pulang.
"Jangan waras deh! kan gue udah bilang, mereka tuh punya kelas, Mir. Ibaratnya, mereka sekelas artis Hollywood, sedangkan kucing-kucing lo itu cuma rakyat jelata."
"Sombongnya kucing! dasar kucing! Selamanya bakalan jadi kucing!"
"Ya iyalah kucing. Masa berubah jadi gorilla? situ waras sedikit deh, Mbak."
"Bodo amat. Kesel gue. Kan gue pengen pelihara kucing bleteran, Yo."
"Plis deh, Selena belum siap hamidun, Mir."
"Payah!"
Tapi ada satu hal perkataan Ryo lagi yang bikin Mira nggak bisa tidur malam ini.
"Kalo elo gak jadian sama Donny, boleh dong elo jadian sama gue??"
"hah?" saat itu Mira hanya dapat melongo ****. Ini beneran Ryo 'nembak'? Seriusan? Dia ada rasa dengan Mira? Atau cuma becandaan aja kayak biasanya?
Mira penasaran setengah mati. Dia tak mau ge-er atau berharap. Tapi dia juga merasa bahagia dalam hati. Untuk pertama kalinya dia ditembak sama cowok. Ini merupakan hari bersejarah lagi dalam hidup Mira.
Paginya, Mira tak dapat menahan senyum-senyum gak jelasnya. Sepanjang sarapan, dia terlalu bersemangat hingga membuat anggota keluarganya jengah.
"fix, Mira kesambet." begitu komentar Shelia yang sedang menyendok nasi gorengnya.
"Dia lagi halu." Ghani menanggapi.
Si mama mendekap kening Mira dengan sigap menggunakan telapak tangannya. Maksudnya sih ingin memeriksa kesehatan anak gadisnya itu. Tapi tenaganya kelewat ekstra.
"Mama, aduh-"
"Mira gak panas, pemirsa." kata mama sambil mengerutkan keningnya. "oke, kita cari orang pinter ya, Mir? Siapa tau kamu ada yang 'nemplok' waktu pulang semalem."
"Mira sehat, Ma!"
"Gak usah ditahan, sayang. Papa akan mengerti." sahut papa dengan muka dibuat seiba mungkin.
Ya ampun!
Keluarga gue tuh drama banget! besok gue suruh casting di tipi ikan terbang. Biar mereka syuting sinetron deh tuh.
"Denger ya semuanya, Mira tuh nggak sakit apa-apa," kata Mira menjelaskan. "Mira cuma... cuma lagi bahagia doang kok."
"elo ditembak cowok??" tuduh Shelia. "Ahh tapi itu kan mustahil banget."
Dih, belum cerita aja udah gak dipercaya.
"udah ah, mau berangkat." Mira menyerah.
Mira kudu segera mungkin meninggalkan kekepoan keluarganya. Sebelum semua jelas, dia nggak mau jadi bahan bully keluarganya, andai dia cuma salah paham kan jadi nggak malu. huhh.. Serasa kebahagiaan semu ya kalau emang Mira cuma salah paham. hiks.
°°°
"Lo kenapa, Mir?" tanya Soli saat jam istirahat tiba. "bengong aja sepanjang pelajaran."
"Kagak. Gue cuma lagi mikir keras aja."
"mikir apaan?"
"tau deh. Bingung gue ngomongnya. Gue minta bantu doa aja deh."
"elo mau pergi haji???"
"Ya ampun, amin deh kalo itu sih."
"elo mau nikah? Elo dijodohin?"
"boro-boro.. Pacar aja gue gak punya."
"ya abisnya.. Elo sampe mikir keras tu karena apa?"
"ya karena cowok!"
Soli melotot. "Seriusan??? Elo lagi mikirin cowok?"
Susah deh ngejelasinnya ke temen sendiripun. Akhirnya Mira memilih pergi ke kantin buat cari minuman, biar otakknya waras sejenak.
Segitu berpengaruhnya ucapan Ryo yang belom tentu serius itu. Habis, Mira kan seneng banget ada yang 'nembak'. Tapi, beban pikiran Mira nggak sampe disitu doang.
Di jalan menuju ke kelas, Mira di iringi Donny. Yup, cowok itu mensejajari langkah Mira.
dia kenapa nih? bikin kaget aja tiba-tiba ada di samping gue..
"Mulai hari ini pulang bareng." begitu kata Donny yang bikin Mira nggak ngerti.
"Lah, kenapa ya?"
"Mulai hari ini kita pacaran." Donny berkata sambil pergi meninggalkan Mira.
What???
Apa itu barusan??
Mira melongo. Botol minumannya sampai terlepas dari tangannya, gelundung jauh dari tempatnya berada.
Jantung gue.. apa kabar?
ini seriusan kan? mereka nggak lagi becanda kan?! apa mereka hilaf? buta? atau apa?
duh, mamaaa... Mira kudu ottoke?
.
.
Ini perang bathin Mira. Antara Ryo dan Donny. Mira menatap kedua cowok yang berada di parkiran sana. Keduanya sedang duduk di kendaraannya masing-masing, alias motor, dan sama-sama sedang melihat ke arah Mira.
Mira tuh gak ada niat buat naik motor salah satu dari mereka. Mira juga nggak tau kenapa jadi ada di situasi kayak gini. Ini benaran atau mimpi? Atau cuma hayalan Mira doang? Tiba-tiba ada dua cowok yang mengantri buat jadi pacar Mira??? Boleh gak sih Mira punya sayap trus terbang??
Mira tu seneng warbiyasah...
Akhirnya, demi menyembunyikan GR nya, Mira jalan saja tanpa menoleh sedikitpun pada kedua cowok yang tengah serius menatap ke dirinya.
"Mir!!"
Itu suara Ryo dan Donny bersamaan. Mira menoleh. Seketika mereka bertiga dalam situasi yang awkward banget.
Gue kudu gimana coba?
Mira melihat ke mata Donny, tatapan cowok itu sangat tajam. Mira kemudian menatap mata Ryo, cowok itu menatap dirinya dengan serius. Jadi Mira harus gimana?
"Gue sama Mira pacaran." tegas Donny. Maksudnya untuk memberitahukan Ryo, tapi matanya menatap tajam ke arah Mira.
"Kata Mira kemarin, nggak tuh." sahut Ryo seakan tak mau kalah.
"Baru hari ini gue sama Mira jadian."
"oya? Tapi menurut gue nggak gitu,"
Tunggu, ini kenapa jadi mereka ngomongin Mira seolah Mira tuh gak ada ya?
"So.." kata Donny. "kita jadi pulang bareng kan, Mir?!" mata Donny tuh menyiratkan untuk tidak menerima kata penolakan.
Jadi itu artinya Donny naksir gue gitu?
Masa sih?
lah..
gimana nasib Diva dong?
Mira menatap Ryo dan Donny bergantian, "Gue mau pulang sendiri." putusnya dengan suara pelan.
Donny melangkah maju dan memberikan helm pada Mira. Dan Mira tak kuasa menolak tatapan intimidasi dari cowok itu. Cowok yang sebelumnya selalu jahat di matanya. Cap itu bukan tanpa sebab, tapi memang sikap Donny terhadapnya selama ini tidak pernah masuk dalam katagori baik. Sekalipun, dia memberikan sesuatu untuk Mira, tetap saja bahasanya tidak bagus sama sekali.
Sekarang, Donny malah terlihat beneran naksir Mira. Bahkan sangat. Aroma persaingan kedua cowok itu tak terbantahkan.
Bolehkah Mira besar kepala? Menantikan masa-masa terakhir sebagai jomblo sejati. Dan memilih satu diantara dua cowok ganteng itu sebagai pacarnya?? Ihihihi....
Mau tak mau Mira menggunakan helm itu juga. Dia takut dengan tatapan Donny itu. Di lain sisi, Ryo menyebut namanya dan membuatnya menoleh.
"Mir.. Jadi elo pilih siapa?" tanya cowok itu dengan senyum tersungging. Senyumnya kali ini beda dari biasanya. Yang biasanya Ryo selalu jahil dan meledek Mira, kali ini terlihat Ryo tersenyum manis dan... tulus. Serta tatapan yang penuh pengharapan.
Kok gue gak tega sih sama Ryo...
"uhm- gue.." Mira tergagap. Sumpah dia belum siap buat memutuskan apa-apa.
"Mira pacar gue!" tegas Donny lagi. Masih, dia hanya menatap Mira walaupun ucapannya tertuju pada Ryo. Bahkan dia membelakangi teman sekelasnya itu.
Mira deg-degan. Ini situasi persis kayak di drama-drama Korea yang sering dia tonton. Dan kali ini, rupanya dia mengalaminya juga.
Ini gak mimpi kan?!
"Gue..."
Jemari tangan Mira seakan kesetrum karena merasakan sebuah sentuhan. Yup, Donny yang menggenggamnya.
Mira menelan ludah. Dia menunduk. Tak tahu harus berkata apa. Dia menjadi bodoh saat ini. Situasi yang gak pernah dia bayangin, tanpa pengalaman, dan terjadi begitu saja.
"oke, gue ngerti." tegas Ryo.
Mira mengangkat wajahnya, memperhatikan Ryo yang mulai memakai helmnya lalu menghidupkan motornya. Semua pergerakan Ryo, dia saksikan dengan seksama. Hingga Ryo pergi dengan motornya menjauh.
"Ayo!" kata Donny sambil merangkul pundak Mira.
"Kata siapa kita pacaran??" tanya Mira yang merasakan kesadarannya mulai waras. Seenaknya aja Donny mengklaim kalau mereka pacaran. Atas dasar apa?
"Kata gue lah. Pokoknya mulai hari ini kita pacaran."
"masa bisa begitu? Nggak ada tembak-tembakan gitu? Bukannya kalo mau pacaran tuh ada adegan 'nembak' nya dulu ya?"
"gak usah. Ntar lo mati, berabe."
"ish!"
Donny terkekeh pelan.
Mira merasa aneh. Ada yang aneh. Karena Mira tuh belum pernah pacaran sama sekali, jadi nggak ada pengalaman sedikitpun. Cuma berdasarkan drama hidup Diva doang.
Setelah sampai di rumah, Donny tak lama langsung pamit. Dia pergi meninggalkan Mira yang masih merasa 'aneh' dengan cerita hidupnya.
"Mir...."
Suara Diva membuat Mira menoleh. Sahabat sekaligus tetangganya itu menatapnya tajam, seolah tak suka.
Ini persis sinetron..
gue jadi protagonis, dan Diva antagonisnya..
Mimpi apa ya gue semalem?
Kalau emang Mira sekarang punya pacar, maka.. Rasanya Mira mulai mengalami yang namanya cobaan dalam berpacaran. Yakni, orang ketiga.
Hadeh.. Diva kan kayaknya naksir Donny ya? Buktinya dia bohong yang bilang Donny nembak dia.
"Sejak awal Donny tuh sukanya sama gue, Mir. Jadi mending elo jangan deket-dekat sama dia!"
******
***note:
Almira season 1 tuh cuma sedikit ya, jadi siap-siap aja menuju ending 😁
and*...
*jangan lupa dukungannya ya***!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Astri
aku jadi curiga jgn2 ryo dan donny hanya taruhan.. ksihan mira pst nnt bakalan sangat malu
2021-10-07
0
Ina-san
berarti yg Almira sama Athar nya gak ada thor?🧐🤔
2020-12-02
1
Lisna Wati
visualnya mn thoorrr...biar semangat ni
2020-08-27
1