lanjut!
-----------------
Mama, Papa dan Shelia sedang berjongkok di depan jemuran. Sedangkan Ghani posisinya nangkring di atas tembok pagar. Mereka tuh sedang menonton peristiwa perdana yang belum pernah terjadi dalam hidup mereka, dalam hidup Mira terutama. Kadang Mira fikir, kayaknya gak ada keluarga lain yang sesomplak keluarganya sendiri deh.
Mira tuh sedang menjemur pakaian, pemirsah! Gak ada yang istimewa, kan?! Ya iyalah. Keluarga Chandrawilaga aja yang super duper lebay. Mata mereka semua saat ini tertuju pada sebuah jaket yang kaum Adam yang baru saja dijemur oleh Mira.
"Mama terharu, Mir.. sumpah deh." suara Mama dibuat sendu. ciyus, emak gue kebanyakan nonton sinetron tipi ikan terbang. jago akting kan dia jadinya.
"Akhirnya lo laku juga..." sambung Shelia agak dramatis. Cocok deh kalo mereka berperan jadi bawang merah sama emaknya.
"Papa harus berterima kasih sama cowok itu." apalagi ini? ikut-ikutan aja. teroooos.. buli, terooosss...
Mira cuma bisa mendengus sebal pada kelakuan keluarganya yang lebay itu. Seolah-olah Mira tuh perawan tua yang gak laku-laku. Padahal Mira tuh baru kelas 3 SMA dan emang belum pernah pacaran. Apa itu sebuah aib? kayaknya iya. Karena Shelia, kakaknya, sebaliknya dari Mira, laris manis.
huh
Drama lebay keluarganya kali ini adalah karena sebuah jaket cowok. Iyap, itu jaket Donny yang Mira rebut paksa kemaren buat menutupi nodanya di rok seragam. Dan sekarang keluarganya sudah salah paham, atau berasumsi sendiri tentang penglihatan mereka. Meskipun mereka belum percaya kalau akhirnya Mira mempunyai 'cerita' dengan seorang cowok, tapi toh mereka belum menemukan jawaban yang pas atas arti dibalik jaket yang dibawa pulang Mira.
Apakah ada cowok yang sudi berkenalan sama Mira?
atau, apakah ada cowok yang matanya juling karena sudi melihat Mira?
Mungkin itulah pikiran mereka, menurut Mira.
"Jangan-jangan itu jaketnya tukang bakso di kantin sekolahnya tuh." suara setan Ghani menusuk pendengaran Mira. Memang ya, adiknya yang satu itu paling paling tajam lidahnya. Sampe Mira udah terlalu kebal sama ocehan sang Putra Mahkota mamanya.
"Atau jaket yang Mira temuin di tempat sampah."
Lanjutan suara Ghani cuma Mira balas dengan delikan sebal. Mulut lo ya, pengen gue kasih karbol biar kumannya mati.
"Jangan-jangan Mira nyewa itu jaket sama cowok yang dia temui di jalanan." Oke, itu karangan ala si Bawang Merah, Shelia.
"Ah, itu pasti jaket supir angkot yang dinaiki Mira angkotnya.."
"Bisa jadi itu temen sekolahnya Mira yang tomboi."
Fix. Mama Papa juga terkena 'doktrin setan Ghani' yang luar binasa. Dan ini udah gak bisa dibiarkan.
"Hellloooo.. Mira kan ada di sini. Di depan mata kalian. Tanya dong! Jangan pada mengarang bebas!"
Shelia menatap datar. Kemudian dia bangkit dari jongkok dan duduk di kursi yang ada tak jauh dari sana. "Omongan lo kan diragukan kebenarannya, Mir."
Mira menghela nafas, nyerah. Mending lanjut jemur aja.
Papa Mama juga mencari kursi masing-masing dan duduk dengan santai. Mereka semua benar-benar menonton Mira yang sedang menjemur pakaian. Serasa anak tiri ya? Anggota keluarganya yang lain sedang duduk santai, tapi Mira malah menjemur pakaian seorang diri. Miris? Nggak juga sih. Udah biasa ini mah. Ada kok penjelasan dan alesannya.
Gak mungkin kan nyuruh mencuci baju tuh si Papa atau Shelia? Papa baru pulang kerja, sedangkan Sheli baru pulang kuliah. Lalu Ghani? yailah, mubazir nyuruh-nyuruh si Putra Mahkota mah. Gak mungkin banget. Sedangkan Mama belum kelar baking-baking nya. Ini aja sambil nunggu kukusan kuenya matang, makanya Mama ikut bergabung membuli Mira.
Lalu eh lalu, satu-satunya yang mungkin disuruh mencuci siapa lagi kalo bukan Mira? Sekolah tadi pulang cepat. Bahkan Mira udah sempet baca komik 3 buku sebelum Mama menurunkan titahnya buat mencuci. Eh sekalian kan cuci jaketnya si Donny. Sempurnah kan kenapa harus Mira yang mencuci pakaian hari ini meskipun pake mesin cuci?
Begitulah ceritanya..
---
Balada Mira membawa pulang jaket cowok ternyata viral di kalangan temen-temen sekitar rumah, alias temen main Mira, alias tetangga-tetangga. Karena apa? semua orang tau kalau Mira tuh jomblo. Belum pernah ada cowok yang keliatan datang buat nyariin Mira selain konco-konconya a.k.a genk main sejak jaman orok.
"Serius, Mir?" tanya Rido mengkonfirmasi. Dia adalah konco 1, sobat oroknya Mira.
"Apanya?" Mira gak ngerti. Baru datang ke base camp (di pohon Jambu biji belakang rumah Iyas), tapi sudah diberondong pertanyaan, kekepoan.
"Itu gosip yang beredar tuh bener?"
"Cowok mana, Mir? Sini biar gue tes dulu?" Tanya Ilyas.
"Tes apaan, Yas?" Lukman juga gak ngerti.
"Tes fisik. Apakah cowok itu pantes buat Mira, atau nggak."
"Lagak lo, Yas," Lukman bedecak. "Kayak si Mira princess aja. Masih untung ada cowok yang mau deketin dia selain kita. Pake dites segala."
"Lukman mau gue begal?" Mira melotot. Kenapa semua orang di sekitarnya bermulut nyinyir?
Lukman tertawa geli. Begitupun dengan Rido dan Ilyas. Tapi Mira sudah malas meladeni orang-orang. Mending dia pulang, kembali ke kamar dan baca komik. titik.
Miris banget deh nasib Mira tuh, cuma gegara jaket aja bikin heboh. Sekarang yang sedang dipikirin sama dia tuh, gimana caranya untuk mengembalikan jaket ke yang punya tanpa ribut.
haduh. pusing gue.
----
Besok sorenya Mira sudah berdiri di depan sebuah bangunan. Sebuah tempat les bahasa Inggris lebih tepatnya.
Setelah melalui perdebatan yang cukup alot minggu yang lalu dengan sang Mama Pertiwi, tentang les bahasa Inggris, akhirnya Mira kalah.
Lagian, kenapa Mira mesti dan kudu les Bahasa Inggris? why? Padahal menurut Mira tuh ya, bahasa Innggris gak penting-penting banget juga. Karena berdasarkan realita yang Mira lihat, si Mama kalau belanja sayur atau pakaian tuh selalu menggunakan bahasa Indonesia. Customer Mama juga selalu orang Indonesia. Sejauh ini belum ada bule yang pesen kue-kue Mama. Trus di sekolah juga gak ada orang yang sok-sokan ngomong pake bahasa Inggris. Apalagi di rumah? Begitulah kira-kira pikiran dangkal si Mira.
Bener-bener gak masuk akal kenapa mama papa menghendaki Mira bisa Bahasa Inggris? Kan udah ada Ghani dan Shelia yang udah bisa, kenapa Mira juga mesti bisa? kenapa? Bahkan kalaupun Mira mau, dia bakalan minta diajarin Sheli atau Ghani yang gratis, ya walaupun sudah bisa kebayang gak ada satupun di antara adik atau kakaknya itu yang mau ngajarin dia. Mira juga males sih..
Nilai bahasa Inggris Mira tuh gak jelek-jelek amat kok. Cuma ya emang, gak pernah lebih dari angka 6 nilainya. Tapi Mira gak masalah tuh. So, dunia gak akan kiamat kan kalaupun nilai Bahasa Inggris Mira jelek?
Tapi mama papa tetep kekeuh kalo Mira harus bisa juga seperti Ghani dan Shelia. Mereka bahkan mengancam dengan puasa jajan dan puasa kuota kalo Mira gak mau nurut.
*uggghhh
yaudah deh, demi duit jajan sama kuota. gue rela kursus bahasa inggris*..
Dengan rasa yang amat terpaksa, Mira memasuki sebuah ruangan, sebuah kelas, yang ditunjukkan oleh seseorang di meja depan tadi. Saat ini masih sepi. Hanya ada dua orang cowok yang sudah mengisi masing-masing satu kursi di barisan pinggir.
Hujan pun turun lima menit berselang. gue gak bawa payung, gak bawa jas ujan.. hiks.. sial..
Tak lama ruangan semakin ramai dengan orang-orang yang sepertinya sudah pasti memiliki kelas yang sama dengan Mira. Tapi Mira tak acuh. Dia kembali menatap hujan melalui jendela. Hujan yang membuat udara terasa dingin, ditambah dengan pendingin ruangan. Mestinya gue bawa selimut sama bantal tadi, kan gue rasanya jadi ngantuk kalo suasananya begini..
kapan datengnya itu yang ngajar.. gue udah ngantuk berat..
Mata Mira hampir terpejam saat matanya tiba-tiba melihat dua penampakan. Yup, itu dua penampakan cowok yang paling Mira hindari sedunia akhirat.
Donny dan Ryo.
Ya ampun, dunia sesempit ini rupanya.
hadehhh... dunia cuma selebar daun kelor.
Mira enggan melihat ke arah dua cowok yang baru memasuki kelas itu, dia menyembunyikan wajahnya di balik buku yang seolah sedang dibacanya.
ohiya, sebenernya setelah dengan berat hati menerima les ini, Mira punya harapan terselubung di sudut hatinya. Yaitu, Mira harap dia bakalan ketemu sama cowok ganteng nan baik hati yang mungkin aja gak bakalan terpengaruh sama kutukan jomblonya. Tapi eh tapi, yang dia temui malah si dua bocah bikin sial itu.
"Eh, ada Mirasantika di sini.." suara Ryo mendengung di telinga Mira.
Mira yang masih menutup wajahnya dengan buku malah menggeleng keras dan berucap, "Gue bukan Mira!"
"Lah, siapa kalo bukan Mira? Setan?"
"Lo yang setan!" Mira membanting bukunya di meja sambil mendelik ke arah Ryo.
Ryo terkekeh. "Jangan jutek-jutek napa, Mir? Ntar gak ada yang naksir loh.."
Gue gak jutek pun, gak ada tuh yang naksir sama gue.. hiks..
"Berisik!"
Kini mata Mira beralih ke pada Donny yang hendak melaluinya. "Eh, Dona, jaket lo udah gue bawa ke sekolah tadi, tapi elonya gak ad...a..."
Donny hanya melirik datar pada Mira sekilas dan berjalan menuju kursi belakang yang jaraknya jauh dari Mira.
huhhhh.. gue dianggap angin doang...
ah sebodo amat deh..
gue buang aja apa ya jaketnya..
Bersamaan dengan itu, tetiba seorang cowok ganteng datang memasuki kelas mereka. Mira taksir usinya 2-3 tahun lebih tua di atasnya. Dan rupanya dia adalah seorang pengajar yang sedang mereka nanti. Namanya Syahrul. Muda, tinggi, putih, hidung mancung, murah senyum, serta manis pake banget.
jangan-jangan dia pangeran gueeeee 😍
Refleks Mira senyum-senyum sendiri sambil memperhatikan Syahrul bercuap-cuap di depan kelas.
"Dia gak bakal naksir sama lo, Mir." Mira menoleh arah jam 3. Di sana Ryo duduk sambil nyengir jahil.
Mira melotot sambil komat-kamit. Pengen gue tabok nih bocah, sekalian gue tendang sampe Saturnus...
Yang ditatap cuma tersenyum sok polos. Rasanya Mira pengen mengutuk Ryo menjadi serpihan-serpihan sampah rautan pensil.
Pelajaran dimulai dengan sesi perkenalan diri satu persatu di depan kelas. Keapesan terjadi begitu tiba giliran Mira yang maju ke depan untuk memperkenalkan diri.
DUK!
Mira tersandung kursi dan jatuh terjengkang di lantai. Saat tangannya menggapai meja untuk berpegangan hendak bangkit, yang ada malah meja itu jatuh menimpa Mira.
GUBRAK!
ingin rasanya gue menghilang dari bumi saat ini juga...
malunyaaaaaa
apa gue pura-pura pingsan aja ya??
•••••••
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
karakter Mira tuh gmn se y ??? oon kah , lemotkah , lola kah ????
2024-03-03
0
Sihafa🌥
gue terhura Thor sebegitu bog*Nyakah simira
2020-08-23
2
Atik
Aaaanjayyy lorone rasepiro isine ranguatii😂😂😂
2020-08-17
2