Selamat membaca!
***
"GHANIIIIIIIIII....!!!!!!"
suara Mira menggema seantero rumah dan asalnya dari kamar mandi yang letaknya di pojok kanan setelah dapur.
"GHANI, GHANI, GHANI, GHANI...!!!" Mira masih berteriak sekuat tenaga untuk memanggil adiknya. Hal itu tentu saja membuat kepala sang Mama malah senewen mendengarnya.
"MIRA!! KALO MAU BERISIK, SANA PERGI KE HUTAN!!!"
ya ampunn.. Mira langsung mingkem.
Itu suara mama yang menyahut entah sedang berada di bumi bagian mana, Mira hanya bergidik ngeri. Suara Mira memang bukan apa-apa bila dibanding dengan suara sang mama Pertiwi gemah ripah loh jinawi yang membahana super duper wow.
Semenit kemudian akhirnya yang Mira panggil pun datang. "APA SIH?" Ghani sudah nongol di depan pintu kamar mandi. "Berisik banget!"
Mira mendelik menatap adiknya yang sedang melotot juga.
"Kan tadi gue bilang, beli odolnya yang rasa mint, bukan rasa stroberi begini. Elo pikir gue upin ipin??"
"Di warung koh Bobi gak ada odol rasa mint."
"Siapa suruh ke warung koh Bobi? Itu tuh toko matrial, bukan toko sembako! Sekalian aja lo beliin gue odol rasa semen."
"Ya dia jual sembako juga di sana tuh.."
"sedikit, ya elaaaaahhhh... Pergi ke toko MALAM, kek.. Ke minimarket, kek.."
"Toko malam bukanya malam."
"NAMANYA DOANG TOKO MALAM, TAPI BUKANYA 24 JAM, TAYOOO!!!"
"ah males, jauh."
"Demi semvaknya Mimi peri.. Ada motor, Ghan. Gue bukan nyuruh lo jalan kaki."
"bawel amat lo! Udah dibeliin masih salah juga."
"Ya jelas salah! Ini odol balita!"
"Yang penting kan ada rasanya."
Mira menaikkan lagi nada suaranya. "YANG PENTING ITU ODOL DEWASA, BUKAN ODOL BAYI!"
"udah, pake aja dulu. Nanti suruh Sheli beli sekalian pulang."
"Gue mau pakenya sekarang, bukan besok siang!!!"
"pake aja punya gue!"
"OGAH! kagak ada rasanya. Kagak ada busanya."
"Lo mau pake odol buat gosok gigi, buat makan, apa buat mandi?"
Rasanya Mira kehilangan mood buat melanjutkan mandi sorenya.
"Gue mau odol rasa mint. Kalo nggak, balikin duit gue!!!"
"Yailah, ini orang. Emang apa bedanya rasa mint sama rasa kopi?"
"elo kira permen pake ada rasa kopi? Kalo rasa mint tuh seger. Ada sensasi dingin-dinginnya gitu di mulut gue,"
"bentar-" Ghani melangkah pergi. Mira harap adiknya itu mau pergi untuk membeli odol rasa mint untuknya.
Tapi tak lama, hanya semenit saja Ghani sudah kembali lagi ke hadapan Mira yang masih berdiri di depan pintu kamar mandi. Dia datang dengan membawa segelas air putih.
"Nih," katanya sambil menyodorkan ke depan muka Mira yang melongo. "Kata lo pengen ada sensasi dinginnya. Jadi, elo tetep gosok gigi pake odol rasa stoberi trus kumurnya pake ini air es. Gue jamin dingin deh mulut lo! Sama otak lo sekalian!"
BAH!!! adik durhako!
****
Mira melajukan kakinya, iyap bener kaki, bukan motor. Shelia kan bawa motor belum pulang, trus motor satu lagi dibawa Ghani entah ngelayap kemana. Padahal tadi tuh anak gak mau cuma beli odol aja. Tapi beberapa menit kemudian malahan udah raib aja. Kesel banget Mira tuh!
Otomatis demi odol rasa mint kesukaan Mira, dia rela berjalan kaki menuju minimarket terdekat. Toko Malam langganannya ternyata tutup.
"Jiahhh... Jekardah sempit banget sih ya.." ucap seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Ryo, saat Mira sudah memasuki minimarket dan berdiri di depan rak bagian pasta gigi.
"Rumah lo pindah, Yo?" tanya Mira asal. Walaupun tidak heran juga, karena rumah tantenya Ryo kan masih berada di satu kelurahan yang sama dengan Mira. Dan Ryo memang sering berada di rumah tantenya itu.
Ryo nyengir. "Pengennya sih.. Di rumah juga sepi, gak ada temen. Mending di rumah tante Wirda kan ada Baim sama Nana buat temen main PS."
"elo anak tunggal sih ya.." sahut Mira sambil memilih rasa mint merk X favoritnya, atau merk lain.
"Nggak tunggal banget sih,"
"lah? Gimana tuh?"
"Gue kan punya kucing-"
"ish ish... ternyata elo punya sisi lembut ya.."
"denger dulu kali, main potong aja... Itu kucing punya tante gue yang sekarang lagi kerja di Jepang."
"ohh.. tante lo yang lain ya.."
"Iya.."
"Gue juga punya kucing, Yo! Tapi kucing bersama."
"bersama siapa?"
"sama anak-anak tetangga yang lain. Jadi kami tuh membentuk orang tua asuh bagi kucing yatim piatu.."
Ryo melongo. "Haduh, Mir.. Gak sampe otak gue menyaingi daya hayal lo..."
Mira mengambil odol favoritnya, lalu berjalan menuju tempat eskrim. Dan Ryo masih mengekorinya. "Serius, Yo.. Gue tuh pecinta kucing. Tapi pilih-pilih juga sih, yang tampangnya menyedihkan, maka layak gue tolong, tapi yang tampangnya urakan ya males gue nolongnya. Kucing badung siapa juga yang mau menolong. Tobat dulu dia sana, baru gue tolong."
Ryo menepuk jidat pelan. Mira dan keabsurdannya. "Trus tinggalnya dimana tuh kucing-kucing?"
"Nggak dimana-mana. Mereka seliweran aja di sekitar rumah gue sama tetangga-tetangga gue. Kalo laper juga mereka dateng."
"itu namanya kucing liar, Mirasantika!"
"Yee.. Gue cuma nggak mau mengekang mereka. Biar mereka bebas. Paling pulang bunting!"
"*****, Miraaa..."
Mira terkekeh. "mau gimana lagi, Yo. Mereka cuma kucing kampung. Cari jodoh sendiri. Gak mungkin ada kucing Persia atau Anggora yang mau melamar mereka kan.. Jadi-"
"udah-udah, biarin aja deh nasib kucing-kucing lo itu gimana," Ryo menyodorkan sebuah eskrim Cornetto pada Mira dengan sedikit tatapan yang membuat Mira berdebar.
Haduh.
ini terlalu mendadak. gue gak siyap.
Kemudian untuk menutupi perasaannya, Mira bersuara, "Kayak iklan deh kita!"
Ryo tersenyum manis.
ish ish...
senyumnya kok.... manis?
waduh, gaswat ini.
"Ambil, buat lo!" kata Ryo saat Mira tak juga meresponnya.
"Gue mau beli odol, bukan es krim, Yo!"
"Santuy deh.. anggap aja bonus. Beli odol, gratis es krim. Hehe.."
Kemudian mereka berjalan ke arah kasir, dan Mira yang lebih dulu mengantri untuk membayar. Saat belanjaan odol Mira sudah siap dibayar, Ryo meletakkan belanjaannya sendiri yang berupa minuman kaleng bersamaan dengan odol Mira. Lalu dia membayar semuanya termasuk belanjaan Mira.
Mira mau protes, tapi Ryo malah mengedipkan sebelah matanya.
waduh, hati gue.. kegeeran ini sih..
Mira berusaha menutupi perasaanya yang sedang kacau itu. "Gue ada duit kali." kata Mira begitu mereka sudah keluar dari minimarket.
"Buat jajan lo besok!"
"ish, gue nggak segitu missqueennya, Ryo."
"iya, tau. Udah sih.. Santai aja.. Elo dikasih terus sama Donny juga gak dibalikin lagi kan?!"
Eh?
****
Setelah sampai di depan rumah Mira, Ryo malah menyuruh Mira untuk mengambil helm di rumahnya.
"buat apaan?" tanya Mira bingung. Ryo kan sudah pakai helm, trus butuh helm lagi buat apa?
"buat lo lah. Sekalian pake jaket ya! Kita malmingan.." kata Ryo sambil menggerak-gerakkan kedua alisnya.
wussss
Hati Mira menghangat. Akhirnya tiba juga saat Mira merasakan yang namanya malam mingguan.
inikah rasanya ya Tuhaaaann??
akhirnya gue malmingan juga kayak orang-orang...
ihihihihi..
Mira senyam-senyum sendiri sambil memasuki rumahnya. Dia langsung mencari keberadaan sang mama untuk berpamitan. Dan mama Mira saat ini sedang ngemil ceker mercon di meja makan.
"ma, Mira mau pergi bentar ya sama Ryo?"
"mau kemana kamu? Tumbenan."
"Gak tau tuh si Ryo ngajak jalan, hehe.." Mira tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya.
"Dih, mimpi apa kamu semalem sampe ada cowok ngajak jalan?"
"Mama ih!"
"Gak usah GR dulu," sahut Ghani yang tiba-tiba sudah berdiri di depan kulkas. "Kalo GR duluan, takutnya kalo nanti patah hati malah nekat minum baygon."
"Sorry, gue gak level sama Baygon."
"Racun tikus, iya." Ghani ngeloyor pergi.
"resek lo!"
Mira baru mau melangkah saat mamanya bersuara lagi, "Kamu bukannya belum mandi sore ya, Mir?"
Oo.. iya lupa.
Mira mencium bagian-bagian tubuhnya dan menyengir polos. "Nggak bau kok, Ma. Nanti aja pulangnya ah baru mandi."
"Bagus. Mama bilangin Ryo ahhh-" Mama bangkit dari kursi, dan Mira panik.
"Mama mah gitu. Jatuhin pasaran aku dong."
"Makanya, mandi sana!"
Dengan berat hati Mira pergi ke kamarnya untuk mengambil baju ganti. Dia segera pergi mandi.
Tak butuh waktu lama saat Mira akhirnya sudah rapi dengan jaket dan helm di tangannya.
"Pa, Mira pergi dulu." ucapnya sambil mencium tangan papa. Pria itu sedang khusyu nonton berita di tv sehingga hanya mengangguk saja waktu Mira berpamitan.
Lalu dia berjalan ke teras dan menghampiri Ryo yang sedang duduk di teras bersama mama.
Setelah diberi izin dan berpamitan, Ryo dan Mira segera pergi dari sana.
inilah malam mingguan pertama gue..
Ada senang.. Bahagia.. Deg-degan.. Ahhh.. Rasanya gimana gitu..
Tapi
Sabar Mir.. Sabar..
Ryo tuh cowok yang penuh jebakan. Jangan terbang dulu. Siapa tau malah nanti kecewa. ye, kan?!
Perjalanan memakan waktu kurang lebih selama satu jam saat Ryo menghentikan motornya di depan sebuah rumah. Rumah yang cukup besar dan terlihat mewah di mata Mira.
"woaaa... Ini rumah siapa, Yo??" Mira takjub banget deh.
Ryo membuka helmnya. "Rumah gue."
Ha??
Serius?
Ini rumah Ryo?
Trus kenapa dia ngajak Mira ke rumahnya???
Haduh.
Ini semua gara-gara ketemu dia di mini market! Salah, ini gara-gara Ghani yang salah beli odol.
Dan ini semua gara-gara odol rasa mint yang Mira suka.
******
Abis ini update agak lama ya 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Marhaban ya Nur17
oh 🙀 kucing
2024-03-04
0
Sintia Wati
🤣🤣🤣yg pnting ada rsa nya..
2023-01-25
1
WhaNthie Tdjah NDhalem
saat aq masih lajang belum petnh malminģan,sampe dah nikah kyaknya brlum...
ngeri bgt kan hidup aq
2020-12-24
1