Midnight Bell, Lovers From The Past

Midnight Bell, Lovers From The Past

Bab. 1

Teng..... Teng..... Teng...... Teng....... Teng....

Lonceng di puncak menara Katedral St. Monica berdentang sebanyak dua belas kali tepat pada pukul 12 tengah malam. Monica menutup ke dua telinganya dengan bantal. Suara dentang lonceng itu selalu membuatnya terbangun beberapa malam ini. Bagaimana tidak? Apartemen yang di tempati Monica berada sangat dekat dengan menara lonceng tersebut. Menurut penduduk sekitar lonceng di menara itu sudah sangat lama tidak berbunyi. Ada sebuah legenda mengenai pertanda bunyi lonceng di menara tersebut. Benar atau tidaknya legenda itu, penduduk di sana meyakini jika lonceng menara berdentang di tengah malam maka akan ada hal buruk yang terjadi.

...******...

Monica Steward, seorang gadis yatim piatu. Dia ditemukan tergeletak di sudut jalan oleh seorang wanita lansia bernama Allen Steward; saat dirinya baru pulang berbelanja. Allen membawa bayi Monica ke rumahnya dan membesarkannya dengan penuh kasih sayang. Allen hidup sendiri setelah suaminya meninggal. Dia juga tidak memiliki anak. Saat Monica berusia 16 tahun, Allen menceritakan hal tersebut pada Monica. Meski tahu bukan cucu Allen, Monica tetap menganggap Allen sebagai neneknya sendiri.

Setahun kemudian Allen meninggal. Monica merasa sangat kehilangan keluarga satu-satunya itu. Rumah yang ditempatinya bersama Allen di ambil alih oleh keluarga dekat Allen. Monica pun di usir ke luar karena tidak memiliki hubungan darah. Monica yang sebatang kara tidak tahu harus pergi ke mana. Ia berjalan tunggang-langgang di pinggir jalan sampai dia tak sengaja melihat sebuah brosur yang tertempel di papan halte. Akhirnya Monica meninggalkan kota tempatnya dibesarkan itu menuju ke sebuah desa.

Setelah tiga jam perjalanan, akhirnya Monica tiba di desa tersebut. Padang hijau menjadi pemandangan pertama saat memasuki desa. Membuat perasaan Monica damai begitu melihatnya. Monica segera mencari apartemen yang ia lihat di brosur. Tidak sulit menemukan apartemen tersebut. Apartemen itu berada tidak jauh dari Katedral St. Monica. Model bangunan tua yang dijadikan apartemen itu terlihat masih terawat dengan baik.

Selain harga sewa yang sangat murah, lokasinya juga dekat dengan sekolah dan dekat dengan satu-satunya Katedral yang memiliki menara lonceng di sana, itu yang membuat Monica memutuskan pindah ke desa ini. Setelah mendapat sewa kamar apartemen selanjutnya Monica pergi mengurus pendaftaran di sekolah barunya.

Sebelum Allen meninggal, ia memberikan warisannya sebagai bekal hidup Monica. Juga berpesan pada Monica agar terus melanjutkan pendidikannya.

"Monica, ini semua adalah milik Nenek yang sengaja Nenek simpan untukmu. Nenek ingin memberikannya padamu. Kelak jika Nenek sudah tiada, kau bisa menggunakannya sebagai bekal hidup," kata Allen sembari memberikan sebuah kantong kain beludru berisi sesuatu di dalamnya pada Monica.

"Apa yang Nenek bicarakan?!" Monica bingung.

"Ambillah!" kata Allen.

Meski bingung Monica pun mengambilnya dan membuka isinya. Ia tercengang melihat isinya adalah beberapa perhiasan, lembaran uang, juga sebuah kartu ATM. Monica segera mengembalikan kantongnya pada Allen.

"Nenek, aku tidak bisa menerima ini!"

"Kau harus menerimanya," paksa Allen.

"Aku sudah memiliki nenek. Aku tidak perlu ini," ujar Monica.

"Monica, Nenek sudah tua. Sewaktu-waktu Nenek bisa pergi meninggalkanmu. Nenek tidak ingin meninggalkanmu sendiri tanpa memiliki apapun. Bahkan rumah ini pun kau tidak bisa tetap tinggal di sini. Kau masih sangat muda, sayang! Nenek tidak ingin kau hidup menderita tanpa Nenek. Ambillah ini! Kelak kau pasti akan membutuhkannya," jelas Allen dengan lembut.

Monica terpaksa menerima kantong tersebut.

"Aku ingin nenek terus di sampingku!"

"Monica, berjanjilah pada Nenek. Jika Nenek sudah tidak ada, kau harus tetap melanjutkan sekolahmu. Hidup dengan baik. Jadilah gadis yang baik dan kejar impianmu! Kelak kau pasti akan menemukan orang tua kandungmu!" pesan Allen.

"Aku berjanji, Nenek! Aku akan ingat pesan Nenek," jawab Monica.

"Anak baik! Nenek berharap kau bisa segera menemukan orang tuamu!" Allen mengelus kepala Monica dengan penuh kasih.

Sejak awal Monica sudah tidak berharap mengetahui siapa orang tua kandung yang telah membuangnya. Selama ada Allen di sisinya, ia sudah merasa bahagia.

...***...

Monica bersiap-siap berangkat ke sekolah. Di hari pertama masuk sekolahnya, dia tentu tak ingin terlambat.

Bel sekolah sudah berbunyi. Wali kelas berjalan memasuki kelas bersama Monica.

"Selamat pagi, murid-murid! Hari ini kita kedatangan murid baru. Monica, silahkan perkenalkan diri!" ucap Wali kelas.

"Selamat pagi! Namaku Monica Steward. Semoga kita bisa berteman," kata Monica dengan senyum ramah.

Wali kelas lalu menyuruh Monica duduk di bangku kosong yang ditunjuknya. Monica berjalan menuju bangkunya diikuti tatapan murid lainnya.

.......

.......

.......

Jam istirahat sekolah. Monica duduk di bangkunya sendiri sambil membaca buku.

"Hai, Monica!" Seorang siswi menghampirinya.

Monica melemparkan senyum.

"Hai."

"Aku Renata Cania, ketua kelas. Salam kenal!" sapa Renata sambil mengulurkan tangan.

"Salam kenal juga, ketua kelas." balas Monica.

"Panggil Renata saja. Bisakah kita berteman?" Renata tersenyum ramah.

"Tentu saja."

"Senang punya teman baru. Kalau boleh tahu kau berasal dari mana, Monica? Sebelumnya kau sekolah di mana?" Renata nampak bersemangat.

Melihat Renata yang begitu antusias terhadapnya, Monica pun menceritakan di mana ia tinggal dan bersekolah dulu.

Hari pertama di sekolah berjalan dengan lancar.

Monica sampai di apartemennya. Ia melihat ke luar jendela, menara lonceng nampak jelas berdiri kokoh di sana.

"Aneh, lonceng tidak pernah terdengar berbunyi di siang hari. Siapa yang membunyikan lonceng tiap tengah malam? Tidak punya kerjaan sama sekali," gumam Monica.

...****...

Teng...... Teng.... Teng.... Teng.... Teng.... Teng... Teng... Teng.... Teng... Teng.... Teng... Teng....

Monica membenamkan kepalanya di bantal. Lagi-lagi ia terbangun oleh suara lonceng itu. Monica menggerutu dengan kesal.

"Mungkin ini sebabnya sewa apartemen di sini murah. Aku harap segera terbiasa sampai tidak sadar sudah tak mendengarnya lagi."

bersambung......

Terpopuler

Comments

〈⎳ Say My Name Claudia 1288

〈⎳ Say My Name Claudia 1288

kasihan banget

2023-06-19

0

༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§ ᴮᵉᵉ ⃝•Offff👏 🅠🅛

༄𝑓𝑠𝑝⍟𝓜§ ᴮᵉᵉ ⃝•Offff👏 🅠🅛

wah keren ceritanya kak author

2023-06-19

1

Keysha ʚHiatusɞ

Keysha ʚHiatusɞ

kasian Monica udah ditinggal orang tuanya, diusir pula sama keluarga Allen padahal Monica udah gak punya siapa2

2023-06-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!