Bab. 9

Begitu pintu di buka nampak seseorang berjubah hitam duduk terikat di kursi. Kepalanya ditutup dengan kain hitam. Isabelle berjalan mendekat lalu membuka penutup kepalanya.

"Liona!" seru Monica.

Mulut Liona ditutup dengan plester. Tangannya yang terikat ke belakang berusaha meronta. Matanya melotot menatap semua yang ada di ruangan itu.

"Dia sangat berisik jadi kami menutup mulutnya," jelas Melisa.

"Aku tak menyangka kau juga berada di balik semua ini. Pantas saja kau terus menuduhku yang tidak-tidak," kata Monica dengan emosi.

"Buka mulutnya!" suruh Arthur.

Isabelle melepas plester di mulutnya.

"Cih, ternyata kau bekerja sama dengan makhluk penghisap darah ini! Benar-benar memalukan!"

Isabelle langsung menamparnya.

"Hei, jaga ucapanmu!"

"Tunggu saja kalian! Tuan Schatten tidak akan melepaskan kalian! Kalian makhluk penghisap darah akan mati satu per satu. Hahahah ...." Liona berkata dengan lantang.

"Manusia ini percaya diri sekali! Hei, dari pada mengkhawatirkan kami, apa kau berpikir tuanmu itu akan datang menolongmu? Atau malah menjadikanmu sebagai santapan kami?" tanya Isabelle merendahkan.

"DIAM! Kalau pun harus mati, aku tidak sudi mati di tangan kalian!" seru Liona.

"Memangnya aku sudi menghisap darahmu? Begini-begini aku juga pilih-pilih tahu!" cibir Isabelle sambil memamerkan taringnya yang runcing.

Monica tak ingin melihat lagi. Melampiaskan emosinya pada Liona juga tidak berguna. Teman-temannya masih terkurung di penjara. Ia memutuskan keluar dari ruangan itu.

"Tutup kembali mulutnya!" suruh Arthur. Lalu menyusul Monica.

"Jadi yang dikatakan Liona tentang kalian itu benar?" tanya Monica.

"Bukankah sebelumnya kau sudah tahu, aku bukan manusia biasa?! Apa sekarang kau terkejut?" Arthur balik bertanya.

"Apa kau vampir dalam legenda yang bangun seratus tahun sekali untuk mencari mangsa?" tanya Monica.

"Aku memang kembali setelah seratus tahun berlalu. Tapi tidak untuk mencari mangsa. Aku tidak pernah menculik penduduk desa. Legenda itu sengaja dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab," jawab Arthur.

"Jadi maksudmu legenda itu tidak benar? Semua penduduk mempercayai legenda itu dan terus dihantui olehnya. Apa kau ingin membela diri dan mengatakan kalau kau tidak bersalah?" tuduh Monica sambil menatap Arthur.

"Lalu apa kau tahu siapa yang membuat cerita rendahan itu? Dari pada percaya pada legenda yang tidak benar, bagaimana kalau kuceritakan kejadian yang sebenarnya? Sebagai satu-satunya saksi yang hidup! Apa kau tertarik mendengarnya?" Arthur mendekat berada tepat di depan wajah Monica.

Monica sedikit menghindar.

"Kalau begitu ceritakan saja apa yang kau tahu!"

Arthur tersenyum kecil. Ia membetulkan posisi berdirinya kemudian berjalan ke ruang baca diikuti Monica.

"Istilah sekte Schatten diciptakan oleh pengikut Schatten terdahulu. Javier Schatten adalah tokoh utama didalamnya. Sebenarnya dia sudah meninggal seratusan tahun lalu. Semasa hidupnya, Javier Schatten serta beberapa pengikutnya sering melakukan ritual persembahan untuk mendapatkan kehidupan abadi. Saat mengetahui salah satu keluarga Countess adalah makhluk abadi (vampir), Javier berencana memburunya. Tapi ia justru mati terbunuh oleh Nyonya Countess, orang yang ingin diburunya itu."

Arthur mulai bercerita sembari mengingat kembali peristiwa itu.

...____Flashback____...

Javier tersungkur dengan nafas terengah-engah. Darah menetes dari sudut bibirnya. Nyonya Countess perlahan mendekat dengan mata penuh amarah. Ia mengambil pedang yang ada di lantai.

"Aku tidak akan mati semudah ini ..." ucap Javier.

"Benarkah?" tanya Nyonya Countess dengan wajah dingin.

Dengan kecepatan tak biasa, Nyonya Countess menghunus pedang itu ke tubuh Javier. Bahkan pandangan mata Javier pun tak sempat menangkap kecepatannya.

Javier langsung memuntahkan darah.

"Aku ... tidak akan mati! Jiwaku ... akan bangkit!" ucap Javier dengan suara bergetar.

"Kau terlalu banyak bicara! Tadi untuk suamiku dan ini ..." Nyonya Countess menarik pedangnya dari tubuh Javier lalu menusuknya sekali lagi, "untuk putriku!" lanjutnya.

"Kau ... pasti ... mati ... di tanganku!" akhirnya Javier pun tewas.

"Bahkan darahmu pun tidak layak untukku!" cibir Nyonya Countess.

Sejak kejadian itu Nyonya Countess menghilang. Kediaman Countess juga tidak berpenghuni lagi. Lima pengikut Javier yang tersisa menggunakan menara lonceng di mana tempat Javier terbunuh untuk melakukan ritual. Kelima pengikut itu berhasil membangkitkan jiwa Javier. Jiwa Javier yang baru tidak memiliki kekuatan dan tubuh. Ia lalu menyuruh pengikutnya melakukan ritual pemanggilan roh. Roh-roh yang terpanggil berasal dari roh gentayangan orang-orang yang mati terbunuh dan korban kecelakaan. Javier menyerap semua roh itu. Tapi itu belum cukup. Javier melayang mendekati salah satu pengikutnya kemudian menyerap jiwanya. Pengikutnya itu langsung jatuh tak sadarkan diri. Jiwa Javier kemudian masuk ke tubuh pengikutnya itu. Dan akhirnya mendapatkan tubuh baru.

"Dari pada memangsa roh-roh yang sudah lama meninggal, ternyata jiwa segar sedikit lebih banyak meningkatkan kekuatan," kata Javier sambil menyeringai.

Mulai dari situ, Javier terus menyuruh pengikutnya menculik penduduk di sana untuk dijadikan korban persembahan. Kekuatan Javier masih tidak banyak meningkat. Dan jiwa yang dikorbankan tidak semuanya bisa dikendalikan olehnya. Jiwa yang lebih kuat akan memberontak. Jadi jiwa-jiwa yang memberontak itu akan dikurung ke dalam lonceng.

Satu demi satu orang menghilang secara misterius. Hal itu akhirnya sampai di telinga Nyonya Countess. Dia tak menyangka kediamannya bahkan dijadikan tempat ritual sesat, akhirnya ia pun kembali.

Mengetahui orang-orang yang hilang berkaitan dengan Javier yang telah bangkit kembali. Nyonya Countess pun menemui Javier. Javier menyambut Nyonya Countess dengan tangan terbuka. Selama ini ia memang menunggu kemunculan wanita itu. Tahu bahwa sejak dulu ia diincar, akhirnya Nyonya Countess menawarkan perjanjian damai dengan Javier.

"Kau harus membebaskan orang-orang yang masih hidup yang kau culik. Dan seterusnya berhenti melakukan pengorbanan. Sebagai gantinya aku akan menjadi persembahan terakhirmu. Tapi jika kau melanggar janji maka kau akan lenyap selamanya oleh darah keturunan Countess." Begitu tawaran perjanjian Nyonya Countess dengan Javier.

Javier langsung menyetujui perjanjian itu. Ia berpikir hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. Keturunan Countess sudah musnah. Yang tersisa satu-satunya hanya Nyonya Countess sendiri.

Akhirnya orang-orang yang masih hidup di bebaskan. Formasi pengorbanan telah siap dengan Nyonya Countess di dalamnya. Javier sudah siap dengan ritualnya. Begitu belati menancap perut Nyonya Countess, tidak ada darah yang mencuat keluar. Melainkan debu yang perlahan mencuat dengan leburnya tubuh Nyonya Countess.

Nyonya Countess menyunggingkan senyum.

"Perjanjian sudah dibuat! Jika kau melanggar, meski pun keturunan Countess belum muncul, jiwamu akan terkurung di dalam lonceng ini dan hanya akan bebas sekali dalam seratus tahun. Dentang lonceng di tengah malam akan menjadi pertanda. Sampai salah satu dari keturunanku kembali untuk melenyapkan dirimu ...." Tubuh Nyonya Countess pun melebur dan lenyap menjadi debu.

"Sialan! Wanita ini menipuku. Makhluk abadi ternyata tidak memiliki jiwa," umpat Javier dengan sangat marah.

Javier mengingkari perjanjian dengan Nyonya Countess. Ia memerintahkan pengikutnya membawa lebih banyak orang terutama para gadis. Ritual kembali dilakukan. Namun kali ini tidak berjalan mulus. Setelah korban pertama di persembahkan, kekuatan Javier justru melemah. Ia tersungkur dan melihat kedua tangannya mengeluarkan asap seperti kabut hitam.

Perjanjian yang disepakatinya dengan Nyonya Countess ternyata jebakan. Kabut hitam keluar dari tubuh Javier bersama jiwanya. Dan sebelum ditelan masuk ke dalam lonceng, ia berpesan kepada keempat pengikutnya yang tersisa.

"Aku akan bangkit lagi setelah seratus tahun kemudian. Kalian harus meneruskan ritual ini kepada keturunan kalian generasi ke generasi. Pergilah mencari pengikut baru, ceritakan tentang makhluk penghisap darah yang akan bangkit seratus tahun sekali membawa teror di tempat ini. Dan tunggu sampai hari kebangkitanku tiba. Kita akan membalasnya! Saat lonceng di menara ini berdentang dua belas kali tepat di tengah malam. Itulah pertanda aku telah kembali."

Tubuh yang dirasuki Javier akhirnya ambruk ke lantai. Jiwa Javier telah terperangkap di dalam lonceng. Menunggu seratus tahun kemudian untuk bebas.

...___Flashback_End___...

"Sejak hari itu muncul istilah sekte Schatten. Dari pengikut terdahulu jugalah tercipta legenda makhluk penghisap darah yang bangkit mencari korban. Legenda bohongan ini bahkan diceritakan secara turun temurun hingga sekarang," kata Arthur mengakhiri cerita.

"Berarti selama ini Schatten sengaja menipu penduduk desa. Membuat cerita palsu, memutar balikkan fakta. Seolah-olah makhluk penghisap darah itu monster yang menakutkan," gumam Monica.

"Sekarang kau sudah mengerti," ujar Arthur.

"Apa Isabelle dan Melisa juga vampir?" tanya Monica.

"Mereka setengah vampir," jawab Arthur. Ia meninggalkan ruang baca.

"Saat di penjara aku diam-diam mendengar pembicaraan orang berjubah hitam itu. Kenapa mereka menginginkanku?" tanya Monica semakin ingin tahu.

bersambung.....

Terpopuler

Comments

ɴᴏᴠɪ

ɴᴏᴠɪ

apa Monica keturunan nyonya Countess ya?duh banyak bgt ya teka tekinya tambah penasaran 🙈🙈

2022-11-08

1

Melisaa

Melisaa

aku punya kembaran🤭 namanya sama Melisa 🤣

2022-11-06

4

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

❤️⃟Wᵃf Zhang zhing li♚⃝҉𓆊

isabel ternyata kasar juga lgsg main tampar

2022-08-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!