Sore hari Mill pulang dari resto langsung ke RS untuk menemani Gibran.
" Sayang maafin umi ya seharian ini umi sibuk di resto dan butik, tapi tenang aja besok umi akn seterusnya menemani Gibran. umi sudah bicarakan pada mba Tika manajer resto dan mba Adis manajer butik, kalau umi ingin fokus merawat kamu." Kata Milla sambil memeluk Gibran.
" Iya umi, Gibran kan kangen sama umi padahal baru ditinggal tadi pagi ya mi," Gibran merasakan nyaman dalam pelukan uminya hanya uminya .
" Abi ke mana , kamu sama siapa di sini?"
"Abi sama mbok tadi di sini, 10 menit sebelum umi datang, abi mengantar mbok pulang."
" Tapi ini sudah mau sejam abi kok belum datang ."
" umi kangen ya nyariin abi..ciye umi ada yang dikangenin, Gibran marah sama umi, cinta umi sudah terbagi bukan cuma Gibran doang." canda Gibran.
" apa sih kamu ..lebay.." umi tertawa .
"Assalamu'alaikum," Ada suara beberapa orang memberi salam ternyata teman-teman sekolah dan guru-guru Gibran yang datang, mereka baru menjenguk, karena takut mengganggu waktu istirahat Gibran jadi setelah mendengar Gibran sudah sadar dari komanya dan sudah lebih sehat mereka baru menjenguk.
" Wa'alaikumsalam," kawab Gibran dan Milla.
Milla menyambut kedatangan mereka dan mereka mengobrol bersama. 1 jam kemudian mereka pulang.
"Assalamu'alaikum"
"Wa"alaikumsalam." Milla pikir itu adalah teman-teman Gibran setelah Milla membuka pintu ternyata itu Sam bersama denga oma ,opa , King dan keluarganya.
Milla mencium tangan oma dan opa, juga memberi salam pada king dan memeluk Julia .
" Maaf tadi siang Milla tidak menyambut kedatangan kalian." kata Milla.
" Tidak apa-apa, kami mengerti perjuangan kamu sebagai single parent pasti sulit dan lelah , oleh karena itu opa ingin meringankan beban kamu , menikahlah dengan Sam kamu mau kan ?" kata opa.
" Buset ni opa-opa gercep amat langsung gobrol ke situ aja , duduk juga belum." batin King.
Milla yang mendengar itu tentu saja terkejut. Dia jadi bingung harus jawab apa, sebenarnya dia masih ragu apalagi mendengar perkataan mami Sam saat itu.
Oma mendekati Milla dan membawanya duduk di sofa.
" Milla sayang, maafkan mami .Perkataan mami yang lalu mungkin menyakitimu, mami hanya berpusat pada diri sendiri, dan meng andai kan kejadian itu pada mami, maka mami akan melakukan seperti yang mami bilang kemarin, papi telah menyadarkan mami , takdir seseorang itu berbeda , pribadi seseorang berbeda, pemikiran dan hati setiap manusia berbeda situasi keadaan juga berbeda, jadi mami tidak bisa menyamakan jika mami seperti itu, maka kamu juga harus seperti itu. Maafkan mami seharusnya mami memahami keadaan kamu tapi mami justru menyakitimu, kamu mau memaafkan mami Milla?" Mami menangis Milla juga menangis.
" Iya mami, Milla memaafkan mami Milla juga salah apa yang mami bilang itu benar, maafkan Milla mi, kita tidak bisa mengubah masa lalu tapi kita bisa mengubah hari ini dan masa depan lebih baik.." Jawab Milla.
" Apakah itu berarti kamu mau menikah denganku La, menghabiskan sisa hidupmu bersamaku, membesarkan anak-anak kita bersama sampai merajut cinta sampai kita tua?" Sam langsung menanyakan pada Milla .
Milla melihat Gibran , Gibran tersenyum dan mengangguk. Milla masih diam dia bingung dan dia ingat ketika kecelakaan itu terjadi Sam selalu menemaninya Sam selalu merawat Gibran .
" Baiklah aku mau."
"Alhamdulillah.." Sam mengambil tangan Milla dan memasangkan cincin di jari manisya.
" Sekarang kita bahas acara nikahannya mau bagaimana dan di mana siapa yang diundang. La kamu fokus saja merawat Gibran biar masalah pernikahan kami yang urus." kata mami.
2 hari berlalu, undangan sudah jadi, Milla sudah memberikan undangan pada karyawannya, dan rekan bisnisnya . Sam juga begitu.
Hari ini Gibran diperbolehkan pulang. Sam mengadakan pesta penyambutan di rumah Milla, semua sudah berkumpul, Gibran sedang bermain dengan si kembar tapi Gibran hanya boleh duduk di sofa.
" Kak Gibran aku dapat hadiah dari opa.." kata Aston.
" iya aku juga, kak Gibran udah dapat hadiah dari opa?" kata Adam.
" Dapet, ni belum di buka ." balas Gibran.
" Aku yakin hadiahnya pasti sama kaya kita ." kata Adam.
" Memang hadiah kalian apa? "
" Rekening tabungan sebesar 1 Milyar." bisik Adam di telinga Gibran.
"Apa ? Really ?" tanya Gibran tidak yakin.
" Serius ." kata Aston dan Adam.
" aku pikir opa hanya bercanda ternyata betulan." kata Gibran takjub.
" bisa tolong panggilkan bodyguard untuk membantu aku ke kamar!"
Aston memanggil bodyguard untuk membantu Gibran. dan juga meminta tolong untuk membawa semua badiah ke kamar.
Gibran mengunci pintu kamar dan membuka hadiah dari opanya dan benar saja hadiahnya rekening tabungan 1 milyar rupiah. Gibran menyimpannya di tempat tersembunyi.
Tok...Tok..
" Sayang ...buka pintunya ."
" iya sebentar umi !!" teriak Gibran
" Kamu kenapa, apa ada yang sakit ? "
"Tidak umi , Gibran cuma mau naruh hadiah aja, ayo umi kita turun lagi !!"
Milla membantu Gibran turun. Begitu sampai Gibran mdlihat ada satu wajah baru yang terlihat asing.
" This is your son?" tanya Orang itu.
" yes he is ." Jawab Sam
" He looks like you, Why you never told me you had a son ?"
" i'm sorry, but i didn't mean it, it just happened ." kata Sam.
" ya, i understand you must be shocked ..but you are happy right, i can see it in your eyes. Congratulations bro i'm so happy for you." kata sahabat Sam dan bersalaman ala pria.
" Thankyou." jawab Sam.
" Hallo kid, My name is Peter, i'm your Dad's best friend..what's your name?" tanyanya pada Gibran sambil mengajak bersalaman.
" My name is Gibran." jawab Gibran dan saat bersalaman Gibran dapat mendengar suara hati Peter.
" Dia mirip sekali dengan Sam , apakah anak ini hasil dari malam itu dimana aku kasih obat perangsang di minumannya, tapi kenapa jadj sama Milla , kenapa bukan Vanessa. Pantas malam itu Vanessa meneleponku dan malah melampiaskannya padaku." batin Peter itulah yang Gibran dengar.
" Maafkan aku Sam , aku hanya ingin membantu Vanessa agar dia bahagia, tapi takdirnya memang bukan bersamamu, Syukurlah kau sudah menemukan kebahagiaanmu, Sam. " Gibran mendengar lagi suara hati Peter.
"Oh..jadi abi dijebak om Peter dan tante Vanes kalau umi dijebak tante Katy." batin Gibran.
Banyak sekali orang jahat di sekeliling abi dan umi, abi benar sahabat bisa menjadi musuh terbesarmu , apakah abi sudah tahu pelaku yang menjebaknya, makanya dia bicara seperti itu, terus kenapa abi pura- pura tidak tahu pada om Peter, dan masih bersahabat. monolog Gibran dalam hati.
"
,
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Deliza Yuseva
Hati hati musuh dalam selimut...pagar makan tanaman..😡
2024-05-02
0
Eniwidiarti
hmmm.. wlo BHS Inggris q ngerti dikit thorr . baca faham.. ngomong nya q g bisa😂🙈🙈
2022-03-12
2
Alfia Takaendengan
gak ngerti ngomong apa, huuuhhh
Thor di terjemahkan ngapa, yg baca kan bukan org bule ?
2022-01-22
9