Sepulang dia dari hotel yang membuat hidupnya hancur, Milla pergi ke bank dan mencairkan uang itu dia hanya mengambil 10 juta sisanya ditabung, dia perlu uang itu, untuk mencari rumah kontrakan. Dalam hati Milla berjanji akan mengganti uang yang terpakai. Dia hanya akan memakai uang itu dalam keadaan darurat. Milla akan kembalikan semua uang itu bila bertemu dengan pria itu lagi.
Setelah dari bank Milla pulang ke kosannya dan merapikan semua bajunya , untunglah dia belum membeli banyak barang. Milla kemudian pamit pada pemilik kos membuat pemilik kos heran kenapa Milla pindah. Milla pergi dari kos itu ,dia tidak ingin bertemu Katy, suatu hari nanti dia pasti akan membalasnya, kini dia hanya ingin menata hidupnya yang telah hancur , terlintas dipikirannya untuk melapor ke polisi namun dia tak cukup bukti justru dia datang ke tempat itu dengan sukarela dan atas dasar kemauan sendiri ,hal itu justru akan memberatkannya dan dia takut akan membuatnya terlibat dalam kasus prostitusi. Jadi dia hanya bisa pasrah dan menelan semua penderitaan itu.
Pria itu benar, dia tidak boleh terpuruk dan harus bangkit, tidak ada yang perduli padanya jika dia terpuruk sekalipun, dia harus sukses dan membalas orang yang membuatnya hancur.
Milla akhirnya mengontrak di perum yang hanya berjarak 30 menit dari kampusnya.
---------------
3 bulan telah berlalu Milla yang berhijab kini telah resmi menjadi mahasiswa, dan dia bekerja part time di sebuah Restoran Sunda yang buka 24 jam, Milla menyesuaikan jadwal nya dengan jadwal kuliahnya.
Hari ini Milla harusnya kerja pagi tapi dia merasa kepalanya berputar ketika bangun juga dia muntah-muntah dari pagi, sebenarnya dia merasa mual dari kemaren. Akhirnya dia ijin tidak kerja dan akan periksa ke dokter .
Milla sudah periksa ke dokter dan dia shock , dokter menyatakan dirinya hamil, dia dioper ke dokter kandungan, diketahui kehamilannya sudah 3 bulan , Milla bingung harus apa dia sekarang.
Kini Milla sedang termenung di kamarnya, dia menangis mengeluarkan segala beban yang menghimpit hatinya.
Milla pov.
Ya Allah, aku harus bagaimana, hidupku sebatang kara dan kau beri aku beban yang begitu berat. Bagaimana kuliahku dan pekerjaanku, jika aku muntah-muntah seperti ini. Bagaimana tanggapan orang tentangku yang hamil di luar nikah. Tidak..aku tidak ingin orang memandang rendah aku dan anakku karena itu aku harus pergi jauh sebelum perut ini besar aku akan merawat dan menjaganya dengan baik, walau dia hadir karena musibah tapi anak ini adalah anugerah. yang akan menemaniku di dunia ini.
Lalu bagaimana jika dia bertanya tentang ayahnya nanti, aku harus jawab apa , apakah aku akan bilang kalau aku tidak tahu siapa ayahnya itu sungguh memalukan, aku seperti wanita murahan. Aku berusaha mengingat wajah pria itu tapi aku tidak dapat mengingatnya hanya bayangan samar , oh ke mana kemampuanku kenapa aku tidak dapat mengingatnya, hanya sentuhannya dan suaranya yang dapat kuingat dan aku juga ingat aku juga menikmatinya , kita berdua seolah saling menginginkan. Karena itu aku tidak dapat menyalahkannya entah kenapa saat itu aku begitu berbeda dan juga menginginkan dia juga menyentuhku.
Pov end
Milla akhirnya memutuskan untuk pergi ke Bali dia sudah mengurus surat pengunduran diri ke kampus karena dia akan pindah .
...----------------...
Milla kini tinggal di Bali , salah satu tempat yang sangat ingin dikunjunginya. Di sini sangat tenang dan indah .Milla memutuskan tidak akan kuliah sampai dia melahirkan. Tapi Milla membeli buku-buku kuliah untuk dibacanya di rumah.
Karena kemampuannya dia kini sudah menguasai semua isi buku itu, Milla akhirnya menggunakan uang dari si S.A untuk modal usahanya. Milla tidak mungkin bekerja dengan kehamilannya . Milla akhirnya memilih wira usaha membuka restoran sederhana dekat rumahnya.
Milla merekrut beberapa pegawai dan juga chef. Menunya masakan Bali. Karena kepintarannya mengelola serta promosi restoran yang gencar di sosmed , dalam kurun waktu 4 bulan Restoran Milla berkembang dan membuka cabang di beberapa tempat. Milla juga membuka usaha toko oleh-oleh yang menjual souvenir khas Bali mulai dari asesoris, tas, baju, kain masih banyak lagi. Milla juga pandai mendesigne dia membuka butik , pakaian rancangannya banyak diminati karena memadukan kain khas Bali dengan bahan lain untuk membuat gamis juga pakaian muslimah lainnya. Sebenarnya Milla tidak perlu kuliah, karena kemampuan mengingatnya dia dapat belejar dengan cepat, cukup dengan banyak membaca dan searching di internet. Kuliah baginya hanya untuk mendapatkan ijazah dan title sehingga mendapatkan pengakuan masyarakat.
Hari perkiraan kelahirannya semakin dekat Milla sudah mengurangi kegiatannya dan menyerahkan pekerjaannya pada orang kepecayaannya. Usahanya maju dengan pesat dia sudah bisa menyisihkan uang 500 juta untuk S.A bahkan rumah yang dikontraknya sudah dibelinya.
Malam ini Milla merasa tak enak badan, perutnya sakit dari pagi tapi hanya sebentar -sebentar. Milla meminta pada mbok untuk tidur di kamarnya dia takut terjadi apa-apa. Dan betul saja tengah malam tepatnya jam 2 malam Milla merasakan sakit pada perutnya dan membangunkan mbok. Mbok membantu Milla ke RS mbok mengambil tas yang sudah disiapkan untuk persalinannya dan memanggil supir untuk menyiapkan mobil.
...----------------...
Di lain tempat di waktu yang sama seorang pria sedang memimpin rapat .Jam menunjukkan pukul 09.00 am waktu London. Tiba-tiba dia merasakan sakit pada perutnya.
"AWW..." pria itu membungkuk dan jatuh bertumpu pada lututnya menahan rasa sakit pada perutnya , seperti disayat-sayat dan sampai ke tulang pinggang sakitnya.
"Tuan...tuan Sam, ada apa?" Sekretaris Paul menghampirinya dan bertanya.
" Ambulance....panggil ambulance." dengan suara pelan hampir tak terdengar Sam berkata pada Paul.
" Baik..." Lalu Paul menelepon ambulance.
" ssh..Aaakh sakit sekali Paul." Sam menarik baju Paul dan mencengkram tangannya untuk menahan sakitnya, dan Paul yang terkejut reflek teriak .
"AWWW..." Cengkraman itu mengendor dan Sam mulai tenang karena sakitnya hilang namun tak lama kemudian.
" AAAAAAAAA....." Itu bukan suara Sam tapi suara Paul yang dijenggut dengan kencang oleh Sam.
Tentu saja ini mengejutkan semua anggota rapat yang menyaksikan , bagaimana brutalnya seorang CEO menyiksa sekretarisnya. Tak ada yang berani menolong Paul.
Ambulance datang dan mereka membopong Sam tidur di brankad , Sam melepas jenggutannya, dan tidur dengan menahan sakit pada perut.
Sementara di Bali Milla sudah diperiksa dan ternyata sudah pembukaan 7 sebentar lagi dia akan melahirkan. Tidak ada keluarga yang mendampingi hanya mbok orang yang sudah dia anggap keluarga. Mbok berdiri di samping Milla dan mengusap punggungnya, rasa mulas itu datang lagi Milla menggigit bibirnya untuk menaha rasa sakit.
Kembali ke London suasana di RS sangat tegang karena Sam yang teriak- teriak merasakan sakit yang sangat pada perutnya, tapi setelah diperiksa dokter tidak menemukan apapun Sam dinyatakan sehat walafiat, mereka pun bingung kenapa Sam selalu merasa sakit perut.
Dokter akhirnya memberi obat anti sakit dosis tinggi .Sam pun sudah agak tenang, tapi Sam tiba-tiba berteriak kencang dan memegang perutnya kemudian dia pingsan. Semua orang panik terutama dokter yang sudah memberinya obat.
Dan Milla yang berjuang untuk melahirkan sudah memasuki pembukaan lengkap dan rasa sakitnya tiada banding, Akhirnya di ambang batas tenaga yang sudah lemah Milla mengejan sekuat tenaga sesuai instruksi dokter dan ..
"OEEE...OEE "
Terdengar suara tangisan baby yang membuatnya bahagia , sakitpun hilang seketika berganti bahagia .
" Alhamdulillah, anak ibu begitu tampan beratnya 3.5 kg, panjangnya 50 cm, semua normal dan komplit, bayinya sehat dan ganteng." kata dokter dan meletakkan bayinya di dadanya dengan posisi telungkup.si baby langsung mencari sumber makannya, dia sangat menggemaskan. Milla memberi nama Muhamad Gibran panggilannya Gibran.
...----------------...
Gibran sangat menggemaskan sekarang dia berumur 2 tahun. Gibran menuruni kemampuan ibunya yaitu photographic memory juga kemampuannya berpikir dengan cepat dan berdebat kadang membuat Milla takjub. Entah darimana dia menuruni kemampuan itu.
Umur 4 tahun Gibran mengikuti tahfiz cilik dan dia menang juara satu,sebenarnya niat Gibran bukan ingin juara tapi dia ingin Abinya melihat dia dan tahu kalau dia ada. Sebab Gibran yakin wajahnya mirip dengan abinya , ibunya yang bilang kalau Gibran tak mirip dengan Umi, itu berarti Gibran mirip dengan abi.
Dan keinginan Gibran terkabul, Sam menonton acara itu dan melihatnya dia takjub anak sekecil itu sudah hafal Al-qur'an dan berani tampil dia juga begitu tampan sama sepertinya, eh..tunggu dulu, betul dia mirip dengannya. Wah..Subhanallah bisa ya ada yang mirip begitu..
Sam hanya menganggapnya kebetulan dia pun tak menghiraukannya lagi masalah kemiripan wajahnya .
Dia berpikir orangtuanya pasti bangga memilikinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Mutyanti Ummu Al Ghozi
masih mending ini cowoknya ninggalin duit banyak
setidaknya ada pegangan sampai anaknya lahir, di cerita 2 lain malah sengsara bgt, udah gak py duit, di gunjing sana sini😁
2022-07-01
3
Indri Ani40
cerita simple ,bagus
2022-06-24
0
Temy Gerrard Ynwa
kaya baca koran. gak ada conversation nya
2022-05-19
0