Milla menutup telepon dan berjalan ke arah Gibran
" Sorry boy, umi tadi ada telepon masalah kerjaan, ayo jemputan sudah datang ." Milla lalu menggandeng tangan Gibran.
" Ayo mi, Gibran gak sabar mau cepet- cepet ke Dufan." kata Gibran dengan ceria khas anak-anak.
Mereka berjalan dan melihat ada lelaki memegang kertas besar bertuliskan Dariya Camilla. Milla menghampiri lelaki itu dan bertanya apakah dia dari pihak hotel. Setelah memastikan dia benar dari pihak hotel Milla pun ikut bersama lelaki itu ke mobil.
" Silahkan nyonya .." Supir itu membukakan pintu setelah memasukkan barang- barang ke dalan bagasi mobil.
Gibran ingin duduk di depan dia ingin melihat pemandangan kota Jakarta. Setelah Gibran memakai seat beltnya mobilpun melaju ke hotel . Setelah chek in Milla dan Gibran di antar ke kamarnya.
Milla langsung ke kamar mandi dan berganti baju bergantian dengan Gibran .Dalam hal fashion Gibran menentukan sendiri style fashionnya.
Sambil menunggu Gibran, Milla menyiapkan perlengkapan untuk ke dufan.
"Umi..hayo Gibran sudah siap, Dufan i'm coming !!" Gibran langsung menarik tangan Milla.
" Sebentar sayang umi ambil tas dulu," Mila mengambil tas selempangnya, dia lebih suka tas kecil lebih simple.
" Oh..iya lupa Gibran juga belum bawa tas," tas Gibran berisi snack dan barang-barang Gibran.
"Umi , ini juga bawa? " Gibran menunjuk tas merah bulat ukuran sedang. Milla hanya menganggukkan kepala lalu keluar disusul Gibran dan memastikan pintu terkunci.
Gibran sangat senang begitu sampai di dufan. Dia terus mencoba semua wahana permainan yang boleh dinaikinya.
Milla kadang ikut menaiki wahana kadang hanya mengawasi saja.
...----------------...
Di lain tempat Sam sedang rapat di kantornya. Sam bersandar di kursinya dan melihat semua anggota rapat satu persatu. Dengan sorot mata yang tajam , rahang tegas yang menambah kesan galak, serta wajah datar yang jarang terlihat senyum, membuat mereka menundukkan kepala tak berani memandang sang Presdir.
Sam mengetukkan jarinya si meja.
" Bagaimana ini bisa terjadi ?, Siapa yang bertanggung jawab di bagian prosuksi dan perencanaan?, ..JAWAB !!!!"
2 orang menunjuk tangan.
"Saya tidak habis pikir, bagaimana produk yang kita rancang sekian bulan begitu selesai dan siap diluncurkan ternyata sudah ada yang memasarkan produk serupa yang sama persis. Kalau begini kita tidak bisa memasarkan produk kita karena akan dibilang produk tiruan dan menjelekan image perusahaan , dan sekarang produknya hanya di simpan di gudang jadi rongsokan. Beritahu semua cabang kalau produk itu tidak boleh keluar satu barangpun atau kalian saya pecat dan kalian harus ganti rugi semua produk itu. Biar nanti saya carikan solusinya ." Sam menghela nafas
" saya pikir ada pengkhianat di sini, dan saya akan menemukannya saya tidak ingin memelihara pengkhianat di ini."
" Paul apa mereka sudah datang ?"
" sudah tuan"
"Baiklah rapat selesai , silahkan lanjutkan kembali pekerjaan kalian." Sam bangkit dan berjalan keluar di ikuti Paul.
Semua anggota rapat keluar , ke tempat kerjanya masing-masing.
Sam duduk di kursi kebesarannya dan dia mengusap - usap keningnya lalu entah kenapa dia teringat Gibran dan ini membuatnya tenang dan nyaman hatinya menjadi hangat ketika mengingat anak itu. Sam harap Gibran menghubunginya.
Tring..
Ada suara notifikasi muncul ternyata WA dari nomer tidak dikenal, biasanya Sam tidak mau mengangkat no asing tapi sekarang dia berharap yang menghubunginya adalah Gibran jadi dia membaca isi chat itu.
08xxxxxxxxxx
Uncle ini saya Gibran
, bisakah kita bertemu
besok , tapi kita ketemu di Bandung aku dan ibuku
akan ke Bandung besok
pagi. jangan menghubungi
no ini, nanti Gibran aja yg
menghubungi uncle untuk
membahas masalah tempat
dan waktu. sampai ketemu
nanti uncle.
"Is he really six years old ?"
[" Apakah dia benar berumur enam tahun?"]
Sam terkekeh, baiklah kita ketemu di Bandung, kebetulan besok saya juga ke bandung." gumam Sam.
...----------------...
Milla dan Gibran pulang ketika hari sudah sore .Milla tidak mau Gibran kelelahan karna besok pagi mereka akan ke Bandung.
Setelah mereka mandi dan berpakaian rapi mereka turun mencari makan. Gibran mau makan seafood dan dia makan dengan lahap.
Milla dan Gibran kembali ke kamar. Sebelum tidur Milla mengingatkan Gibran untuk sikat gigi.
Selagi menyikat gigi Gibran teringat chat nya tadi pada Sam. Dia tersenyum sendiri mengingat akan segera bertemu dengan Sam.
Setelah menyikat gigi Gibran tidur di kasur sendiri.Karena lelah bermain Gibran langsung tertidur.
...----------------...
Pagi hari terjadi keributan di kamar hotel Milla , karena mereka bangun kesiangan mungkin karena terlalu kelah setelah puas bermain.
" Ayo Gibran cepet mandinya, udah siang, umi juga belum mandi."
ceklek....
" Umi....ih, Gibran jadi buru-buru mandinya jadi gak tenang."
" iya maaf, soalnya udah kesiangan Gibran, kamu udah ganteng kok..hm..wangi lagi. Sekarang giliran umi mandi,"
" silahkan ibu ratu.." Milla masuk ke kamar mandi dan Gibran lekas berpakaian. Setelah selesai Gibran membantu uminya membereskan semua barangnya dan mengecek jangan sampai ada yang tertinggal .
Ceklek...
Milla keluar kamar mandi dan lekas berpakaian.
"Umi semua barang sudah beres, sarapan sudah di pesan ."
" Alhamdulillah, senangnya umi, terimakasih sayang." Milla mencium Gibran.
Tok...Tok...
Milla membuka pintu ternyata petugas restoran hotel mengantar pesanan Gibran. sebenarnya disiapkan sarapan gratis tapi karena buru-buru jadi mereka pesan makanan untuk dibawa dan dimakan nanti di mobil saja. Mereka sudah chek out dari hotel dan pergi ke bandung dengan mobil rental beserta supir.
3 jam kemudian mereka sampai di Panti asuhan Muara Kasih Bandung.
"Assalamu'alaikum, bunda ,"
"Wa'alaikumsalam, Milla ..ini Milla ya ampun nak kamu cantik sekali apa kabar kamu sayang." Milla mencium tangan bunda panti, dia menangis karena rindu pada bunda.
" Maaf bunda Milla baru ke sini sekarang, Milla baik bunda,apa kabar bunda .. bunda sehat ?"
" Alhamdulillah nak bunda sehat, sudah jangan nangis.." bunda mengusap air mata di pipi Milla kemudian bunda melihat Gibran .
" Siapa ini nak, tampan sekali ?"
"Gibran nek, saya anaknya umi Milla" kata Gibran memperkenalkan diri dan mencium tangan Milla.
"Apa..kok bisa, ? bunda menengok pada Milla.
" Gibran main dulu ya , sama kakak-kakak panti dan adik panti tapi jangan keluar panti ya, umi mau bicara sama nenek dulu."
" Iya umi." Gibran lekas berjalan keluar dan melihat banyak anak panti yang sedang bermain.
Milla menceritakan semua yang terjadi pada bunda.
Gibran teringat uncle Sam lalu dia menelepon Sam.
" Hallo Assalamu'alaikum "
"........"
" Ini Gibran , Uncle bisa ketemu sekarang. tapi Gibran gak tahu ketemu di mana?"
"......."
" Oh..iya Gibran tahu tempatnya tadi Gibran lewat situ, ok uncle Gibran berangkat sekarang...bye. Assalamu'alaikum." Gibran menutup teleponnya dan siap berangkat. Gibran akan ijin pada uminya dulu. Gibran kemudian pergi setelah dapat ijin dari umi tapi tidak boleh lama dan bersama kakak panti.
Gibran pergi dengan mobil rentalnya bersama supir dan kakak panti , kak Diki namanya. Sampailah mereka di tempat yang dituju Gibran.
"pak..tunggu sebentar ya , ayo kak kita turun." supir hanya mengangguk dan kak Diki ikut turun. Gibran mengambil hpnya dan menelepon Sam.
" Hallo uncle di mana ? Gibran sudah sampai."
"........"
" Oh..ok." Gibran menutup teleponnya.
Tak lama datang seorang pria dan menanyakan apa dia Gibran .
mereka kemudian berjalan ke sebuah ruangan yang lebih privasi karena tertutup.
Gibran kemudian masuk tapi kak Diki ditahan oleh pria itu dan diajak ke tempat lain . Gibran masuk dan melihat ada 2 orang di dalam .
" Assalmu'alaikum," 2 orang itu melihat ke arah Gibran .
" Wa'alaikumsalam , Gibran sini duduk dekat uncle!" kata Sam.
Gibran duduk di samping Sam.
" Oh ya, Gibran kenalkan ini sahabat uncle , Bima namanya, dan Bim ini Gibran anak yang tadi gue ceritaan."
"Lo bener bro, dia mirip banget ama lo bagai pinang dibelah 2 ," bisik Bima pada Gibran.
" Gibran , sama siapa ke Bandung?" tanya Sam.
" Sama umi. Gibran ke panti asuhan Muara Kasih tempat umi dulu di besarkan."
"Oh..kalau uncle boleh tahu nama umi Gibran siapa ?" tanya Bima.
" Dariya Camilla uncle ." Samuel terkejut mendengarnya benarkah itu Millanya yang dia cari selama ini. Jika benar mungkinkah Gibran anaknya dilihat dari umur serta wajahnya kemungkinan besar Gibran adalah anaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Ibroatul Hasanah
wat hampir ke ungkap
2022-02-08
1
Renireni Reni
ikatannya batinnya kuat...
2022-01-26
0
Siti Nurjanah
wah ternyata Sam tau nama yg pernah di ajak tidur 1 malam itu dan merenggut kesucian nya. ternyata dia jg mencari mila
2021-11-05
15