" Apa maksud mami berkata seperti itu, mami ingin memisahkan seorang ibu dengan anaknya, apa mami bukan seorang ibu, bayangkan jika itu terjadi pada mami." teriak Sam dengan marah.
" Jika itu terjadi pada mami dari awal mami tahu hamil, mami akan mencari pria itu dan menuntutnya untuk menikahi mami karena mami tidak ingin anak yang mami kandung lahir tanpa seorang ayah. Kalau Milla melakukan itu dari dulu Mami pasti akan langsung menikahkan kalian, tapi Milla tidak melakukannya, akibatnya seorang anak tumbuh besar tanpa sosok ayah, seorang ayah tidak tahu kalu dia punya anak dan menjalin hubungan dengan wanita lain lalu bertunangan , mami yang selalu khawatir dengan kamu yang belum memiliki pasangan memaksa kamu bertunangan lalu sekarang Milla datang ingin menikah dengan kamu...ke mana saja dia selama ini andai dia datang 7 tahun yang lalu maka Gibran tidak perlu tumbuh tanpa ayahnya, mami akan bahagia dan tidak selalu khawatir tentang kamu, kamu tidak perlu bertunangan dengan Vanessa. kini semua sudah terlambat Sam.. terlambat..biarkan semua berjalan seperti rencana semula agar tidak bertambah orang yang terluka. " Mami lalu pergi sambil berlinang air mata.
Mami Sam benar, semua adalah karena keputusannya sendiri untuk membesarkan Gibran seorang diri, Jika dia mau, dia bisa mencari Sam dan memberitahukannya kalau ia hamil dan menuntut Sam untuk menikahinya , sehingga Gibran tidak perlu di bilang anak haram.
Semua karna rasa malunya pada Sam dan kesombongannya merasa mampu membesarkan seorang diri, seharusnya ia sadar bahwa seorang anak membutuhkan figur ayah dan Sam berhak mengetahui anaknya.
Tapi bagaimanapun Milla tak akan menyerahkan Gibran pada siapapun. Milla tidak masalah tidak menikahi Sam toh itu dia lakukan karena anaknya bukan karena dia cinta Sam.
" Saya minta maaf jika kedatangan saya tidak di inginkan, saya sendiri menerima lamaran Sam untuk menikah karena anak saya , jika saya tahu Sam sudah bertunangan saya akan tegas menolaknya, tapi saya sebagai seorang ibu yang mengandung, melahirkannya dan merawatnya seorang diri tidak akan menyerahkan dia pada siapapun walaupun saya harus mati. Hanya Gibran yang saya punya dia hidup saya akan saya pertahankan dengan nyawa saya, Sam akan menikah dengan Vanessa dia bisa membuat anak sebanyak yang dia mau, tapi jangan ambil anakku ."
Milla menelepon Gibran dan menyuruhnya untuk turun.
" Gibran sayang denger umi, kita pulang ya, di sini bukan tempat kita, nanti umi akan ceritakan pada Gibran ,tapi sekarang umi mohon bisakah kita pulang, abi tidak akan ikut kita abi masih ada hal yang penting yang harus di kerjakan di sini, Gibran mau?"
Gibran mengangguk , walaupun dia bingung tapi Gibran yakin ini pasti suatu hal yang serius, karena wajah uminya begitu sendu dan takut.
Milla dan Gibran keluar dari istana Sam , Sam mengejarnya .
" La.., aku minta maaf atas perkataan mami, kamu jangan khawatir La aku tidak akan memisahkan kamu dengan Gibran La, aku akan berusaha membujuk mami dan menyelesaikan semua satu persatu, aku akan memutuskan pertunanganku dengan Vanes, aku bertunangan dengan dia atas paksaan mami La, aku tidak mencintainya. Please La ..kamu sabar ya, aku akan kembali padamu dan anak kita tunggu aku." Sam memeluk Milla dan Gibran.
Sam memaksa Milla untuk mengijinkan dia mengantarnya ke bandara . Milla kembali ke Indonesia menaiki pesawat pribadi keluarga Sam.
Milla sampai di Bali dan dijemput oleh supirnya. Sampai di rumah karena jetlag Milla merasa pusing akhirnya dia tidur begitupun dengan Gibran.
Sementara nun jauh di benua lain, Sam sedang berada di kamarnya ia sedang memikirkan langkah apa yang harus diambilnya , bagaimana cara membujuk maminya dan bagaimana memutuskan pertunangannya dengan Vanes.
Saat ini Sam sedang berada di balkon kamarnya memandangi bintang-bintang.
Tok...Tok...
" Sam , boleh masuk..?" tanya King.
" Masuklah tidak dikunci..!" Teriak Sam dari balkon.
King masuk dan tidak melihat Sam di kamar , King melihat ke balkon , pintu balkon terbuka berarti Sam di sana.
" Bagaimana perasaanmu ?" tanya King.
" Keluarkan saja apa yang kau rasakan agar hatimu tenang lalu kau bisa mencari solusi terbaik ..." setelah King mengatakan itu terdengar suara tangisan , Sam terduduk menyender pada tembok sambil terisak dia menumpahkan segala yang dirasakannya , rasa bersalahnya, rasa rindunya, rasa kecewa dan sakitnya .
King setia menemani Sam, setelah Sam tenang , King memberinya sapu tangan.
" Aku jahat sekali padanya. Milla hanya seorang yatim piatu yang berjuang membesarkan anaknya melawan kerasnya hidup, Gibran hanya seorang anak 6 tahun yang ingin hidup bersama abi dan uminya. Harapan mereka hanya ingin bahagia tapi aku..aku menghancurkan harapan itu." Sam kembali terisak.
" Bukan kamu kak, tapi mami, mami yang memaksamu untuk bertunangan dengan Vanes hanya karena ingin balas budi, hanya karena rasa bersalahnya pada sahabatnya mami ingin hatinya tenang tak perduli hati anaknya tercabik, tugasmu kak untuk meyakinkan mami dan merubah pola pikir mami, membuka pintu hati mami . " King ikut duduk di lantai.
" Kau harus kuat jalan yang kau ambil akan semakin berat, kau perlu tak-tik dan rencana yang matang, hati-hati dalam melangkah atau kau akan kehilangan Milla dan anakmu." sambung King.
"Kami semua akan membantu membujuk mami, sekarang fokusmu bagaimana kau memutuskan pertunanganmu dengan Vanes."
" iya..thank you bro , aku merasa lebih baik." Kata Sam.
King kembali ke kamarnya. Sam menutup pintu balkonnya dan bersiap tidur.
...----------------...
Sarapan pagi ini sangat berbeda tidak ada yang bersuara bahkan si kembar sekalipun.
" Aku sudah selesai." Sam pergi meninggalkan ruang makan.
Di kamarnya Sam mencoba menelepon Gibran , ia beharap Gibran tidak marah dan mau mengangkat teleponnya.
" Hallo assalamu'alaikum.."
Terdengar suara Gibran di telepon, Sam tersenyum matanya berkaca-kaca dia sangat merindukan suara ini.
"Wa'alaikumsalam sayang, bagaimana kabarmu dan umi ?"
" Alhamdulillah umi baik abi, kalau Gibran lagi sakit ."
" Sakit..sakit apa sayang sudah ke dokter ?"
"Abi..sakit Gibran gak ada obatnya di sini ."
" Apa nama obatnya biar abi carikan , kamu tenang aja abi akan lakukan apapun untuk kamu..sekarang bilang apa nama obatnya?" Sam terdengar sangat khawatir.
" Obat Gibran itu adalah abi, Gibran sakit rindu pada abi. " Gibran mencoba menahan tangisnya tapi anak kecil itu tak kuasa hingga terdengarlah suara tangis itu.
Sam terdiam mendengar perkataan dan tangis Gibran , air mata menetes di pipinya.
" Abi juga rindu pada Gib dan Umi, sabar sayang abi yakin kita pasti akan hidup bersama dan bahagia, abi akan berjuang sekuat tenaga untukmu sayang,... maafkan abi yang sekarang gak ada di sisi Gibran ."
" I..ya a..bi, Gibran mengerti , Gibran selalu mendo'akan abi dan umi." Gibran masih menangis.
"Terima kasih sayang , abi tahu kamu anak soleh , hebat dan kuat. Kita pasti bisa melewati ujian ini..tolong jaga umi untuk abi, abi sayang kalian....abi harus pergi , maaf abi ganggu tidur kamu sekarang tidurlah lagi..bye assalamu'alaikum,"
" iya abi, Wa'alaikumsalam." terdengar suara Sam menutup telepon dan Gibran mematikan hp nya.
Gibran berusaha tidur tapi tidak bisa, Gibran akhirnya sholat tahajud meminta ridho Allah untuk abi dan uminya.
...----------------...
1 minggu berlalu, dan tidak pernah ada telepon dari Sam untuk Gibran, tentu Gibran merasa sedih. Milla sendiri lebih menyibukkan diri, seperti sekarang Gibran hanya makan siang sendiri karena Milla sedang sibuk di butiknya.
Tok...Tok..
Mendengar suara ketukan pintu Gibran segera kedepan dan membukanya ..
" Abi..." lirih Gibran
...****************...
"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Deliza Yuseva
aduh mewek 😭😭😭
2024-05-02
2
Ulil Zamhariroh
ikut nangis
aku Thor
gak tega sama di kecil
2022-07-18
1
Renireni Reni
aq jg gk akan menyerahkan anakku....biarpun mereka kakek sm neneknya.....
2022-01-26
0