Pindah Raga Ke Istri Yang Terbuang
eps 17
Lingerie yang menerawang hingga tubuh April sangat terlihat jelas. April berpose seksi di atas ranjang empuknya sambil menantikan kedatangan Xeon.
Xeon yang sudah masuk ke dalam rumah, ia segera masuk ke kamar mereka. Aprilia pura-pura tertidur dalam pose seksinya. Ia sengaja seperti ini untuk melihat apakah Xeon akan tertarik padanya.
Xeon memang sudah melihat istrinya yang berniat menggodanya, tapi ia malah tidak menghiraukannya. Ia segera mengambil beberapa stel bajunya dan pergi dari kamar itu.
April Najwa
(Tidak tahu apa yang Xeon bicarakan)
Xeon Chandra
"Maka aku akan mengabulkannya malam ini." (Berbisik di telinga Aprilia)
April Najwa
(Mendorong tubuh Xeon dengan sekuat tenaga)
April Najwa
"Aku gak mau. Aku mau tidur di kamarku."
Xeon Chandra
"Aku gak akan izinin kamu pergi."
Dengan sekuat tenaga Aprilia menahan tubuh Xeon agar tidak melecehkannya, tapi tidak berhasil.
Xeon malah makin terlihat beringas dari sebelumnya. Ia malah mencium jenjang leher Aprilia dengan paksa, dan membuat Aprilia terus berontak.
April Najwa
(Masih berontak dengan sekuat tenaga menghindari ciuman Xeon)
April Najwa
"Lepasin!" (Hampir menangis)
Xeon Chandra
(Tidak menghiraukan, masih berkutat dengan mengecap tanda kepemilikkan di jenjang leher Aprilia berulang kali)
April Najwa
"Aaaaa...." (Teriak kencang)
Xeon Chandra
"Kenapa berteriak? Bukankah kamu harusnya suka aku melakukan ini denganmu?"
April Najwa
(Menatap kesal, penuh amarah, air mata hampir tumpah)
April Najwa
"Aku gak suka ini semua. Mungkin dulu aku pernah menyukaimu, mencintaimu, tapi sekarang udah gak. Sama sekali gak." (Tersengal-sengal deru nafasnya)
Xeon Chandra
*Apa? Dia sekarang udah gak mencintai aku? Tapi kenapa aku malah gak bisa nerima kalo dia udah gak mencintaiku lagi? Harusnya aku senang karena bisa segera cerai dan menikah dengan wanita yang ku cinta. Tapi kenapa aku malah sakit hati?
Xeon Chandra
(Melepaskan Aprilia)
'Klik!' suara pintu yang sudah terbuka karena Xeon mengaktifkan smartlock pintu dengan sidik jarinya.
April Najwa
*Pintunya kebuka. Aku harus segera pergi dari sini.
Xeon Chandra
"Pergilah!" (Memasang raut wajah sedih)
April Najwa
(Masih ketakutan dan sedikit gemetaran karena perbuatan Xeon yang sangat melecehkannya)
April Najwa
(Tanpa basa basi langsung keluar dari kamar Xeon sambil lari ke kamarnya)
Aprilia menangis sejadi-jadinya di atas ranjang miliknya. Dia tidak menyangka akan seperti ini kejadiannya.
Setelah puas menangis, ia ke depan wastafel melihat apa yang terjadi pada jenjang lehernya di sebuah cermin.
April Najwa
*Gila nih orang! Leher ampe merah-merah gini.
April Najwa
"Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh." (Hitung satu persatu jumlah tanda kepemilikkan yang ada di lehernya)
April Najwa
"Hapus pake apa ya? Coba pake sabun dulu, siapa tau ilang."
Dengan segala cara ia lakukan untuk menghilangkan bekas tanda kepemilikkan itu, tapi tetap saja tidak hilang satu pun. Pudar juga gak.
April Najwa
"Aaaaa!!!" (Kesal sendiri sambil menangis menutupi wajahnya dengan telapak tangannya)
April Najwa
*Kenapa aku malah begini?
April Najwa
(Menangis lagi)
Aprilia menangis sepanjang malam hingga kelelahan dan akhirnya ketiduran.
'Tok! Tok! Tok! Tok! Tok.....' suara ketukkan pintu kamar Aprilia yang terus berbunyi tiada henti.
April Najwa
(Merasa terganggu dengan suara ketukkan pintu)
April Najwa
"Siapa sih yang gedor-gedor daritadi?"
April Najwa
(Membuka kedua matanya dan pergi ke ambang pintu)
April Najwa
"Siapa?" (Mengecek, takut kalau Xeon yang datang menghampirinya)
Mimi
"Saya, Mimi!" (Jawab dari balik pintu)
April Najwa
(Membukakan pintu)
Mimi
(Melihat majikannya yang tampak kacau)
Mimi
*Apa yang terjadi pada bu April? Kenapa penampilannya seperti ini? Lalu... itu... merah-merah di lehernya... Apakah pak Xeon dan bu April sudah...? (Tidak berani menebak-nebak lagi)
April Najwa
"Mimi, masuklah!"
Mimi
"Baik!" (Masuk ke dalam)
Comments