Pindah Raga Ke Istri Yang Terbuang
eps 14
Xeon Chandra
(Mengambil salah satu sepatu heel Aprilia yang nyangkut di sela batu)
April Najwa
(Berjingjit dengan salah satu kakinya dan berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya)
Xeon Chandra
(Menunduk di depan Aprilia dan membantu memakaian sepatu heel ke kakinya Aprilia)
April Najwa
(Merasa canggung)
Xeon Chandra
"Sudah!" (Setelah memasangkan sepatu heel)
April Najwa
(Berdiri tegak dengan heelnya)
Xeon Chandra
"Ayo kita pulang!" (Mempersilahkan Aprilia jalan terlebih dulu)
April Najwa
(Jalan melewati Xeon dan kembali masuk ke dalam mobil)
Xeon Chandra
"Bimo, kita berangkat sekarang!" (Nyusul masuk ke mobil)
Bimo
(Mengikuti perintah bosnya)
Xeon dan Aprilia masuk bersama ke dalam rumah, yang sebelumnya sudah disambut hangat para pelayan rumah di luar.
wanita asing
"Tumben ada pak Xeon malam ini." (Bisik salah satu pelayan rumah)
wanita asing
"Ya, tumben sekali mereka pulang bersama." (Timpal pelayan lain berbisik juga)
Kepulangan Xeon memang mengundang perhatian para pelayan rumah, pasalnya sudah hampir setahun Xeon tidak pulang.
pria asing
"Selamat malam, pak! Apa mau dipersiapkan segala kebutuhan bapak?" (Salah seorang kepala pelayan yang biasa melayani Xeon)
Xeon Chandra
"Iya. Tolong segera siapkan!" (Sambil terus berjalan dengan gaya coolnya)
April Najwa
(Tidak peduli sekitarnya. Hanya mengikuti langkah kakinya menuju ke kamarnya)
Mimi
"Bu, saya sudah siapkan air hangat buat ibu." (Datang menghampiri Aprilia)
April Najwa
"Terima kasih, Mimi." (Tersenyum)
April Najwa
(Naik anak tangga perlahan)
Xeon Chandra
(Duduk di sofa sambil memeriksa ponselnya)
Beberapa menit kemudian...
April Najwa
*Capekkkkk (Berbaring di atas ranjang empuknya)
April Najwa
*Apa tangan dia baik-baik aja?
April Najwa
(Mengingat kembali kejadian di atas jembatan tadi)
April Najwa
*Tapi kan kalo dia ngasih perhiasannya, gak akan kejadian seperti tadi
April Najwa
*Ngomong-ngomong... perhiasannya? (Baru ingat kalau ia sendiri tidak menerima perhiasannya)
'Tok! Tok! Tok!' suara ketukkan pintu kamar Aprilia.
April Najwa
"Siapa sih? Malam-malam ganggu aja." (Kesal)
April Najwa
(Membukakan pintu kamarnya)
Bimo
"Selamat malam, bu!" (Sopan dan tersenyum ramah)
April Najwa
"Iya. Ada apa?" (Penasaran)
Bimo
"Ibu dipanggil pak Xeon ke kamarnya."
April Najwa
(Menaikkan sebelah alisnya)
Bimo
"Saya kurang tau, bu. Tadi pak Xeon hanya menyuruh saya memanggil ibu ke kamarnya saja."
April Najwa
"Oke! Terima kasih infonya." (Keluar dari kamar menuju ke kamar Xeon yang awalnya kamar mereka berdua)
Bimo
"Sama-sama, bu." (Lega dan menghela nafas sambil pergi dengan langkah cepatnya)
'Tok! Tok! Tok!' suara ketukkan pintu.
Xeon Chandra
(Membukakan pintunya)
Xeon Chandra
"Masuk!" (Mempersilahkan Aprilia masuk dan menutup pintunya kembali)
April Najwa
(Masuk ke dalam setelah Xeon masuk terlebih dulu)
Xeon Chandra
(Duduk di kursi putih empuknya dengan santai)
April Najwa
(Berdiri di tempat sambil melirik ke sekitar kamar)
Xeon Chandra
(Memangku dagunya dengan tangan kirinya sebagai tumpuan sambil memperhatikan Aprilia)
April Najwa
(Merasa diperhatikan)
April Najwa
"Nnggg... itu... ada apa memanggilku ke sini?" (Canggung dan waspada)
Xeon Chandra
(Masih dalam lamunannya menatap Aprilia tanpa berpaling)
April Najwa
"Helo!" (Mencoba mengalihkan pandangan Xeon dengan melambaikan kedua tangannya)
Xeon Chandra
"Hah!" (Sadar)
Xeon Chandra
"Aku ingin tanya, apa benar kamu mau perhiasan itu?"
April Najwa
"Iya! Aku mau."
Xeon Chandra
"Tapi perhiasan itu..." (Berpikir)
April Najwa
*Gak mungkin ketinggalan di jalan kan? Dan gak mungkin juga udah dibuang ke sungai.
April Najwa
"Perhiasannya dimana?"
Xeon Chandra
(Ekspresi wajahnya berubah jadi bad mood)
Xeon Chandra
"Selain perhiasan, apa di otakmu gak ada rasa empati? Tadi aku yang nolongin kamu hingga tanganku sakit." (Sengaja ungkit kejadian tadi agar Aprilia merasa bersalah)
April Najwa
(Merasa gak enak hati)
April Najwa
"Maaf! Apa tanganmu terluka?" (Cemas)
Xeon Chandra
"Aku rasa, tanganku terkilir."
April Najwa
"Boleh aku liat?" (Maju mendekati Xeon dengan wajah bersalahnya)
April Najwa
(Memberanikan diri melihat tangan kanan Xeon)
Xeon Chandra
(Membiarkan Aprilia mengecek keadaan tangannya yang terluka)
Xeon menggunakan piyama tidur kimononya yang berlengan panjang, jadi Aprilia harus menggulung terlebih dahulu lengan piyamanya agar bisa melihat keadaan tangan Xeon yang terluka.
Comments
Shinta Dewiana
knp enggak da ingatan april asli sih...jd kan bs balas dendam...trus ortunya mn
2024-03-25
1
Kalida Hakimi
bodo
2022-01-31
0
elin
ah kapan cerai sih
2021-11-11
12