Kamu Kenal Arfan?

### Bab sebelumnya ...

"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan pada siang ini di Jasmine Cafe." Arini sedikit menundukkan badannya kepada seluruh pelanggan cafenya, diikuti oleh pegawainya.

"Bagaimana kabarmu?," tanya Vano setelah melihat istri bosnya duduk di depannya.

"Alhamdulillah, baik. Kamu?"

"Alhamdulillah"

Saat mereka berbincang, Nada memberikan sebuah buku catatannya kepada Arini.

aku ijin pulang sebentar, jemput nino sekolah

Arini tersenyum kepada Nada, "Baiklah, hati-hati di jalan." Arini menjawabnya dengan cara yang dia lakukan sebelumnya.

terimakasih

Langkah Nada terhenti sebab suara Vano.

"Aku akan mengantarmu," ujar Vano.

"Vano?"

"Ijinkan aku untuk mengantarnya"

"Nada? Kamu mau ya diantar temanku, Vano?"

Ada keraguan di mata Nada.

"Tenang saja, dia teman baikku. Jika dia macam-macam, hubungi aku," tatapan tajam Arini membuat Vano tersenyum geli.

Nada menganggukkan kepalanya.

*_____*

Di dalam mobil, Vano dan Nada hanya diam. Vano fokus memegang kendali mobil. Sedangkan, Nada terus melihat ke arah luar.

"Aku putar lagu ya," ujar Vano sambil melihat ke arah wanita berhijab di sampingnya saat mobilnya berhenti karena lampu merah.

Nada tidak mengatakan apa-apa, Vano lupa teman-teman.

"Ya ampun gue lupa, dia kan ..."

Tiba-tiba, Nada tersenyum manis kepada Vano. Dia menulis sesuatu di buku catatan kecil miliknya.

tidak apa-apa kalo anda ingin memutar musik di radio itu

Vano hanya membalas tulisan itu dengan anggukan kepala dan senyuman di wajah tampannya.

Nada menulis lagi dan menunjukkan kepada seorang laki-laki di sampingnya.

anda tampan ketika tersenyum seperti itu :)

Dan Vano bingung harus mengatakan terimakasih bagaimana caranya. "Terima kasih"

sama-sama

Vano tersenyum lagi. "Kok dia bisa tau jawabannya sama-sama karena aku bilang terima kasih tadi."

Akhirnya, mobil Vano berhenti di depan sebuah rumah sederhana dengan berbagai tanaman bunga di halaman rumah itu.

Nada menulis di buku catatannya sebelum membuka handle pintu mobil.

terimakasih

Lagi. Vano bingung untuk menjawab sehingga dia hanya menganggukkan kepalanya saja.

Setelah Nada masuk ke dalam rumahnya, laki-laki itu mulai mengendarai mobilnya, "Sepertinya aku harus belajar bahasa isyarat," ucap Vano sambil tersenyum kecil.

***

Di Jasmine Cafe, Arini berada di dalam ruangan khusus untuk dirinya sendiri. Biasanya, dia istirahat atau membuat resep baru untuk kue atau minuman di cafenya.

"Oh ya, aku belum tanya ke Mas Arfan tentang Sonya tadi"

Tok tok tok

Suara ketukan pintu, menghentikan gerakan Arini menekan tombol hijau di handphone nya.

"Masuk"

"Assalamualaikum, Mbak"

"Waalaikumsalam, Cika"

"Ada apa?"

"Kami kekurangan karyawan untuk bagian kasir, Mbak"

"Kok bisa?"

"Maaf sebelumnya, tadi Kak Roni ijin ke saya untuk bilang ke Mbak, ibunya sakit dan harus segera dibawa ke dokter"

"Baiklah, tidak apa-apa. Hubungi Roni, hari ini tidak perlu lanjut kerja. Jaga ibunya dulu sampai sembuh"

"Baik, Mbak."

Sekarang, Arini berdiri di depan kasir untuk melakukan transaksi pembayaran.

"Kamu kenal Arfan?," tanya seorang perempuan yang mendapat giliran untuk transaksi pembayaran.

Arini memandang Sonya dengan tatapan bingung. "Haruskah aku bilang iya atau ... tidak," tanya dalam hati.

"Hello? Lo kenal Arfan kan? Gue ga salah. Lo pasti kenal laki gue kan, Arfan"

"Tadi sopan banget bicara pake kamu, lah sekarang lo-gue." Arini masih menggerutu dalam hatinya.

"Maaf siapa ya?"

"Lo pasti Arini kan?"

"Buruan bayar," ujar seorang laki-laki di belakang Sonya.

"Iya. Nih gue bayar dulu"

Arini menerima uang dari Sonya.

***

Di meja yang berada di pojok cafe, Arini dan Sonya duduk di meja yang sama.

"Lo pasti Arini kan?"

"Iya"

"Gue udah duga lo pasti perempuan itu"

"Perempuan itu?"

"Sahabat Arfan kan?"

Arini hanya diam. Dia tidak menjawab pertanyaan dari Sonya.

"Darimana kamu tahu kalau aku Arini?"

"Arfan sendiri yang bilang ke gue, kalau dia punya sahabat, namanya Arini."

"Hmmm, gue pernah lihat wajah lo di album kelulusan pas SMA"

"Ternyata kalian sangat dekat ya"

"Yah begitulah, sekarang kan dia su," Sonya langsung menghentikan ucapannya.

"Su? Su apa?"

"Bukan hal penting."

Sonya melihat jam tangannya. "Hmm, gue ga punya banyak waktu. Kalo lo ketemu Arfan, bilangin ke dia, gue tunggu di apartemen Cempaka Indah nomer 78"

Wanita itu langsung pergi meninggalkan Arini yang kebingungan dan sepertinya dia tau jawaban dari pertanyaan yang sejak tadi ingin dia tanyakan kepada suaminya.

"Jadi benar, mereka tinggal bersama? Tapi, Mas Arfan tidak mungkin tinggal bersama dengan Sonya. Kecuali mereka dalam ikatan pernikahan. Apa jangan-jangan"

Arini tidak melanjutkan pikiran buruknya.

"Mbak? Kalau Mbak mau balik ke ruang kantor tidak apa-apa. Kebetulan siang ini keadaan cafe tidak terlalu ramai, jadi saya bisa ambil alih bagian kasir"

"Terima kasih, Cika"

Arini mengistirahatkan badannya di ranjang yang berukuran sedang di ruangannya.

"Ya Allah, kuatkan hati hamba"

Tok tok tok

"Masuk"

"Assalamualaikum, Arini"

"Atum, Te"

"Waalaikumsalam, Farah, Jef"

Arini tersenyum bahagia ketika teman barunya datang ke cafe.

"Kamu baik?," tanya Sarah setelah duduk di sofa.

"Alhamdulillah baik. Kamu?"

"Baik"

"Ma, tu pel"

"Jef laper ya, Sayang? Tadi kan dah maem di rumah," tanya Farah saat melihat putra tampannya mengelus perut kecilnya.

"tu pel, Ma"

"Tante ada cookies, Jef mau?"

"Tis?." Jef memiringkan sedikit kepalanya.

"Putra tampan mu ini lucu banget sih, Far"

"Kamu belum tau aja kelakuan Jef kalau di rumah, Arini"

Arini mengambil toples kue berisi cookies yang berukuran sedang yang berada di atas mejanya. Tidak lupa, dia juga membawa dua botok air mineral.

"Nak, Ma"

"Iya enak. Jangan banyak-banyak ya makannya"

Jef tidak mempedulikan ucapan ibunya. Anak kecil itu asyik menikmati cookies buatan tante cantiknya yang sangat enak sambil menonton film kartun di handphone milik Farah.

"Kamu habis nangis ya, Arini?"

"Ga kok. Oh ya, kamu ke sini sama siapa?." Arini mengalihkan pertanyaan Farah.

"Tadi diantar Mas Je. Nanti Mas Je juga ke sini lagi buat jemput kita"

Arini hanya tersenyum saja.

"Kamu mau cerita?"

"Boleh?"

"Dengan senang hati"

Arini menceritakan perihal pertemuannya tadi dengan Sonya. Dia tidak mengatakan perihal Sonya adalah pacar suaminya hingga saat ini, begitulah pikir Arini.

"Aku yakin Kak Arfan tidak mungkin melakukan hal itu. Mungkin, mereka ada keperluan saja, tidak mungkin mereka tinggal bersama. Kamu harus percaya. Hmmm, atau kamu bisa tanya langsung ke Kak Arfan"

"Aku pikir juga begitu. Aku yakin, Mas Arfan tidak mungkin berbuat hal yang sangat dibenci Allah"

Percakapan mereka terhenti sebab Jef yang mengantuk.

"Mama, antuk"

"Bobok ya, Sayang?"

"Tidurkan di ranjang itu saja, Far," tunjuk Arini ke arah ranjang yang tadi sempat dia tiduri. Untung saja, ranjang itu berada di pinggir dan dekat dengan dinding.

"Tidak apa-apa, Arini?"

"It's oke"

❤️❤️❤️ Macan

Aku mau ikut lomba, semoga lolos ya 😁✌️

Dukung aku :]

Follow, Like dan comment ya ....

Aku masih pemula teman-teman. Semoga kalian suka ya.

Tunggu kelanjutan cerita MATAHARI TERBENAM DENGAN CINTA ya. Jangan lupa mampir di novel aku lainnya, AYAH UNTUK ARLAN, CINTA PERTAMA

############################################

Terpopuler

Comments

@callm3_macan

@callm3_macan

makasih, sama2 semangat

2021-12-08

0

Sanjani

Sanjani

semangat kita kak

2021-12-08

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Pernikahan
2 Hari Pernikahan
3 Dia adalah Suamiku
4 Teman Baru
5 Kedatangan Tamu Istimewa
6 Percakapan Pertama sebagai Suami Istri
7 Terulang Lagi
8 Ayah dan Bunda
9 Terpaksa
10 Curiga
11 Kamu Kenal Arfan?
12 Mencari Kebenaran
13 Terus Terang
14 Hai, Steve!
15 Jangan Ambil
16 Aku Bukan Pel*cur
17 Terbongkar
18 Tidak Seperti Biasanya
19 Ada Rahasia Lain
20 Haruskah Aku Ikhlas, Lagi?
21 Gadis yang Manis
22 Bunga Cantik untuk Sahabatku
23 Sudah Punya Bayi
24 Sesak dalam Hati
25 Pergi ke Rumah Mertua
26 Sembunyi Sementara
27 Rujak dari Mr. Ar
28 Siapa yang ngidam?
29 Kak Ratih
30 Arin Hamil?
31 Voice Note
32 Sofa Baru
33 Manfaat Olahraga
34 Drama Romantis
35 Pengumuman
36 Babak Satu
37 Babak Dua
38 Hadiah Kecil
39 Makan Malam Minggu
40 Rindu
41 Memaafkan
42 Menantu dan Putri
43 Selamat Tinggal
44 Dugaan Penculikan
45 Pesan
46 Bukan Stip
47 Nasihat Papa Anggara
48 Papa Benar
49 Wajah yang Tidak Asing
50 Ayah Bayi Sonya
51 Dua Istri
52 Nasihat dari Sahabat
53 Khawatir
54 Rindu
55 Keputusan
56 Kapan Kita Bahagia seperti Mereka?
57 Berdebar
58 Aku Datang, Suamiku
59 Penjelasan
60 Kritis
61 Mantan
62 Perceraian
63 Sahabat
64 Ha-hamil?
65 Cium Aku
66 Rumah Impian Kita
67 Arfan Menangis
68 Mandi Bersama
69 Cerita Sebelum Tidur
70 Teka-teki
71 Jalan-jalan
72 Dilarang Senyum
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Awal Pernikahan
2
Hari Pernikahan
3
Dia adalah Suamiku
4
Teman Baru
5
Kedatangan Tamu Istimewa
6
Percakapan Pertama sebagai Suami Istri
7
Terulang Lagi
8
Ayah dan Bunda
9
Terpaksa
10
Curiga
11
Kamu Kenal Arfan?
12
Mencari Kebenaran
13
Terus Terang
14
Hai, Steve!
15
Jangan Ambil
16
Aku Bukan Pel*cur
17
Terbongkar
18
Tidak Seperti Biasanya
19
Ada Rahasia Lain
20
Haruskah Aku Ikhlas, Lagi?
21
Gadis yang Manis
22
Bunga Cantik untuk Sahabatku
23
Sudah Punya Bayi
24
Sesak dalam Hati
25
Pergi ke Rumah Mertua
26
Sembunyi Sementara
27
Rujak dari Mr. Ar
28
Siapa yang ngidam?
29
Kak Ratih
30
Arin Hamil?
31
Voice Note
32
Sofa Baru
33
Manfaat Olahraga
34
Drama Romantis
35
Pengumuman
36
Babak Satu
37
Babak Dua
38
Hadiah Kecil
39
Makan Malam Minggu
40
Rindu
41
Memaafkan
42
Menantu dan Putri
43
Selamat Tinggal
44
Dugaan Penculikan
45
Pesan
46
Bukan Stip
47
Nasihat Papa Anggara
48
Papa Benar
49
Wajah yang Tidak Asing
50
Ayah Bayi Sonya
51
Dua Istri
52
Nasihat dari Sahabat
53
Khawatir
54
Rindu
55
Keputusan
56
Kapan Kita Bahagia seperti Mereka?
57
Berdebar
58
Aku Datang, Suamiku
59
Penjelasan
60
Kritis
61
Mantan
62
Perceraian
63
Sahabat
64
Ha-hamil?
65
Cium Aku
66
Rumah Impian Kita
67
Arfan Menangis
68
Mandi Bersama
69
Cerita Sebelum Tidur
70
Teka-teki
71
Jalan-jalan
72
Dilarang Senyum

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!