...***...
"An! Kami mau ke bar di bawah. Apakah kau mau ikut?" Tanya Giorgia yang kini berdiri di hadapannya bersama dengan Sienna dan Fella. Seperti biasa mereka selalu bertiga.
Saat ini Analia dan beberapa artis lain yang tersisa masih berada di lantai atas, menikmati hidangan penutupnya seraya mengobrol, membahas banyak hal yang membuat mereka semakin dekat.
Analia yang mendapati perkataan Giorgia lantas mendongak menatapnya. Di hadapannya Giorgia dan kedua sahabatnya tengah menantikan jawaban dari Analia. Wanita itu tampak diam dan menimbang-nimbang.
"Ng… bagaimana ya," Analia bingung. Ia lalu menoleh ke arah Elvera selaku manajernya. Wanita itu saat ini tengah sibuk menerima telpon dari salah satu fotografer brand ternama yang mana meminta Analia untuk menjadi modelnya, dan Elvera tengah mengurus semua itu.
"Bagaimana ya? Apakah aku ikut atau jangan? Jika aku ikut, bagaimana aku bisa meminta izin pada El? Kita kan sedang tidak berbicara," Analia membatin.
"Bagaimana? Kau ikut?" Tanya Sienna menunggu kepastian.
"Huh? Kalian mau kemana?" Jolanda yang secara tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka lantas bertanya membuat Giorgia dan kedua sahabatnya itu menoleh serentak ke arah wanita yang duduk bersama dengan Analia.
"Kami akan pergi ke bar di bawah, apakah kalian mau ikut?" Tanya Fella.
"Kedengarannya menyenangkan. Apakah tidak keberatan jika aku bergabung?"
"Tentu saja tidak. Lebih banyak orang lebih seru," sahut Giorgia.
"Kalau begitu aku ikut."
"Baiklah, lalu bagaimana dengan kalian?" Giorgia beralih pandang pada Cristian, Zeta, dan Natala.
"Huh? Apakah tidak apa-apa? Besok kita harus berkumpul untuk reading naskah, apakah tidak akan mengganggu jika kita ke bar dan minum-minum?" Tanya Natala yang di angguki oleh Zeta dan Cristian di sampingnya.
"Kita hanya minum sedikit saja setelah itu kita pulang sebelum jam sembilan, bagaimana?"
"Entahlah, aku tidak yakin manajerku akan mengizinkan," Zeta berucap.
"Aku yakin dia akan mengizinkannya. Jadi ikut saja ya? Lebih ramai akan lebih seru," ucap Fella.
"Ng… baiklah aku ikuti," Zeta dan Cristian menjawab.
"Aku sepertinya tidak akan ikut," ujar Natala.
"Huh? Kenapa?" Zeta menoleh pada wanita yang duduk di sampingnya.
"Manajerku akan sangat marah jika aku minum minuman beralkohol. Dia sangat cerewet jika soal ini. Apalagi dalam keadaan kita yang akan melakukan syuting film, bisa-bisa aku kena omelannya selama tujuh hari tujuh malam," tuturnya.
"Benarkah? Apakah semengerikkan itu?"
"Iya, begitulah. Walaupun aku sangat ingin ikut tapi maaf aku tidak bisa."
"Ah sangat di sayangkan. Padahal kita jarang sekali memiliki waktu seperti ini," tutur Giorgia.
"Ya, benar," Fella menyahuti.
"Tidak apa-apa mungkin lain kali aku akan ikut," Natala berujar.
"Baiklah kalau begitu."
"Jadi bagaimana An? Apakah kau akan ikut?" Tanya Giorgia yang masih menunggu.
"Kau ikut kan?" Fella memastikan.
"Aku yakin jika Elvera tidak akan marah soal ini. Kau tahu kan dia orang yang baik dan selalu mengikuti ucapanmu, jadi aku yakin dia akan memberikanmu izin," Sienna menimpali.
"Ng… bagaimana ya, aku sendiri bingung," ucap Analia yang masih tampak menimbang-nimbang. Analia lantas beralih pandang menatap satu persatu artis yang menjadi rekan dalam film yang di garapnya. Mereka menatap ke arahnya dengan penuh harap untuknya ikut dalam acara Giorgia dan teman-temannya.
"Bagaimana?" Tanya Sienna yang masih menunggu.
"Baiklah aku ikut," finalnya seraya menghela napas. Tidak mungkin dirinya tidak ikut apalagi teman-teman sesama artisnya menatapnya penuh harap untuknya ikut hadir memenuhi ajakan mereka.
"Yeah! Kalau begitu ayo berangkat," Giorgia menarik tangan Analia membuat wanita itu bangun bersama dengannya. Bersamaan dengan itu artis lain ikut bangun dari tempat duduknya bersiap untuk pergi.
"Oh tunggu!" Analia menahan.
"Ada apa?" Tanya Fella yang menghentikan langkahnya spontan.
"Ng… Nat, bolehkah kau tolong sampaikan pada Elvera jika aku pergi bersama mereka?" Ujar Analia pada Natala yang tidak ikut bersama mereka.
"Huh? Tentu. Akan aku sampaikan, kau pergilah dengan mereka."
"Baik, terima kasih."
"Sama-sama," sahut Natala.
Sejurus berikutnya Analia bersama dengan rombongan artis lainnya beranjak pergi dari sana untuk turun ke lantai satu tempat dimana bar itu berada. Natala yang kini hanya seorang diri hanya diam dan memandangi ke arah dimana teman-teman artisnya itu beranjak, melangkah pergi hingga akhirnya hilang dibalik pintu disana.
Kini dirinya seorang diri di meja itu. Sementara itu manajernya sudah lebih dulu pulang ke kamar hotel masing-masing bersama dengan beberapa manajer lain. Di dalam sana kini hanya terisa dirinya, Lucio, Ciro, Dario, Elvera, dan manajernya Dario yaitu Fio. Mereka tengah berbincang satu sama lain, membahas banyak hal. Sesekali Natala yang memandang ke arah mereka dapat melihat jika Lucio dan beberapa orang lainnya tertawa lepas.
"Ah, sepertinya lebih baik aku bergabung dengan mereka," Natala berucap. Ia lantas beranjak menghampiri tempat dimana Lucio berkumpul bersama dengan Dario dan manajer mereka.
"Hai, bolehkah aku bergabung?" Tanya Natala begitu dirinya tiba disana membuat fokus Lucio, Ciro, Dario, dan Fio yang tengah mengobrol itu beralih pandang padanya yang baru saja tiba.
"Oh tentu saja. Silahkan duduk," Lucio mempersilahkan. Di tariknya satu kursi kosong yang berada di meja sebelah untuk Natala agar bisa duduk.
"Omong-omong kemana artis yang lain? Kenapa kau sendiri?" Tanya Dario yang menyadari jika hanya wanita itu seorang diri artis yang tersisa, mendengar itu membuat Lucio beralih mengedarkan pandangannya ke sekeliling dan benar. Hanya ada Natala yang tersisa di sana, sisanya raib. Hilang entah kemana, ia tidak tahu.
"Benar, kemana yang lain?" Ciro menimpali.
"Mereka pergi untuk bersenang-senang di bawah," ucapnya.
"Huh? Tapi kenapa kau tidak ikut?" Tanya Fio.
"Bisa mengamuk manajerku jika aku minum-minum dalam keadaan seperti ini. Dia akan marah besar jika sedang ada syuting dan aku malah minum-minum di bar."
"Haha, benarkah?" Dario terkekeh mendengarnya.
"Ya. Dia sangat melarangku untuk minum-minum jika sedang ada syuting, maka dari itu aku tidak ikut."
"Oh begitu, tapi tidak apa-apa. Setidaknya kau bisa disini dan mengobrol dengan kami, siapa tahu kita jadi lebih akrab," ujar Lucio yang sejak tadi hanya diam.
"Ya benar. Kita harus lebih akrab, agar dengan begitu lebih leluasa bagi kita menjalankan pekerjaan ini," Dario menyetujui.
"Baiklah, aku juga setuju," Natala tersenyum menanggapinya. "Oh, omong-omong aku belum tahu namamu," ujar Natala pada Lucio.
"Wah lihat, keterlaluan sekali kau tidak tahu namanya. Apakah kau tidak kenal dia? Dia adalah wajah Italia saat ini," ujar Dario.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments