GAME FESTIVAL

Malam hari ini adalah malam Minggu di bulan Juli. Akan ada festival game yang diselenggarakan oleh para Investor termasuk Harris sebagai sponsor acara tersebut.

Pada hari itu pula Syam akan memberitahu publik bahwa selama ini perusahaannya sudah dikelola oleh Finley, anaknya. Finley juga sebagai pencipta game nomor satu terpopuler selama satu tahun belakangan ini diseluruh Asia.

Tak hanya itu, Syam dan Harris juga sepakat untuk membuat Finley dan Vallerie menghadiri acara itu berdua karena identitas Vallerie juga belum terungkap.

Di kediaman Harris, Sabtu pagi. Finley sudah berada di rumah itu untuk menemani Vallerie ke butik juga salon sesuai permintaan Vallerie lewat pesan teks kemarin. Namun,tidak hanya ada Finley.  Levi akan pergi bersama mereka sesuai perintah dari Harris, "Demi keselamatan" ujarnya.

Sedari tadi Finley dan Levi saling melontarkan pandangan satu sama lain sembari menunggu Vallerie bersiap dan turun dari kamarnya.

"Lo pura-pura sakit aja sana, biar gue sendiri yang nemenin Val" ucap Levi ketus.

"Dih, lo aja sana. Gue kan calonnya" jawab Finley dengan nada rada sombong. "Lo masih aja nyuruh

gue ngejauhin Val!".

"Lo ingat gue?"

Keduanya hening tanpa jawaban dari Finley atas pertanyaan Levi sampai suasana berubah ketika Vallerie sudah berdiri tepat di antara mereka.

"Kalian juga kenal? kenapa cuma gue disini yang enggak ingat apa-apa?" ujar Vallerie melihat Levi dan Finley bergantian.

"Eh, udah siap Val? langsung jalan aja kita. gue ada kerjaan entar sore." potong Levi yang langsung menarik Vallerie keluar dari rumah meninggalkan Finley yang mengerti akan hal yang dilakukan Levi tepat di depan matanya.

Perjalanan mereka ke arah mall penuh dengan keheningan. Finley yang sedari tadi menatap Levi tajam, Vallerie yang sibuk dengan pemikirannya dan Levi yang sedang menyusun strategi agar Vallerie tidak jatuh cinta lagi pada Finley.

Sampai tiba di mall yang ingin Vallerie tuju. Mengejutkan bagi Levi melihat Vallerie lebih memilih menggandeng tangan Finley daripada tangannya cuman Vallerie tidak menggandeng tanpa tujuan ia ingin membisikkan sesuatu kepada cowok itu.

"Foto itu" bisik Vallerie.

"Tak akan gue hapus sampai lo terus turutin apa mau gue." ucap Finley sengaja keras agar Levi bisa mendengarnya.

Levi seketika melotot ke arah Finley dan Vallerie dengan raut wajah kesal membuat Vallerie melepaskan gandengannya pada Finley.

Tindakan Vallerie itu bukannya membuat Finley jera untuk mempermainkanya, Finley justru gemas dengan ekspresi Vallerie dan ia pun mengusap rambut Vallerie refleks saking gemasnya tanpa menghiraukan tatapan tajam Levi terhadapnya.

Vallerie buru-buru masuk ke dalam Mall itu karena jujur pipinya sudah merah merona seperti layaknya kepiting rebus.

***

"Baju udah ketemu nih, sekarang temanin gue masuk salon itu." ucap Vallerie sembari menunjuk salon yang berada di sudut lorong lantai dua mall.

Mereka berdua terpaksa masuk ke dalam salon tersebut dan setia menunggu Vallerie melakukan berbagai rutinitasnya selama di salon.

Kedua cowok itu menunggunya di kursi tunggu salon selama, Finley sih santai saja karena ia memang berniat untuk bermain game karena ada pertandingan hari ini di jam yang sama pula sedangkan Levi hanya duduk sambil memainkan handphonenya.

Setelah hampir tiga jam, Vallerie akhirnya selesai dengan urusan salon sementara Levi sudah tertidur dan Finley masih belum selesai dengan pertandingannya di dalam game.

"Kalau mau main itu diem aja. Tangan gerak, mulut jangan ikutan." ucap Vallerie mengkritik Finley karena sedari tadi orang-orang di salon memperhatikannya yang fokus terhadap game sembari teriak-teriak.

"Mana bisa sih kan gamenya pake voice juga buat atur strategi dan kerja sama."

FInley menjawab dengan melihat ke arah Vallerie sementara semua orang masih melihat ke arahnya sembari menahan tawa.

"'Yang buat game juga lo. Ya, pasti lo menang lah."

"Haha, emang lo tau gue main game yang gue buat itu?"

"Woi, kalian berdua bacot dah. Buruan pulang ayo, udah mau sore tau." sambung Levi yang terbangun sebab mendengar mereka beruda bertengkar dan dilihat oleh semua orang di salon itu.

Finley juga tak berniat lagi melanjutkan gamenya. Ia juga malu akan perhatian orang-orang sekitar. Mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah.

 

I CAN'T CONTROL MYSELF by @ca_sabrinaaa

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!