"Hati-hati sayang," kata seorang wanita paruh baya pada gadisnya.
"Kamu jaga diri ya, kalau ada apa-apa langsung hubungi papa sama mama."
"Iya Pa, Ma, tenang saja."
"Olive." Sebuah suara tiba-tiba mengagetkan mereka.
Calista dan Kenan lalu mendekat pada Olivia. "Ini, suami aku kasih kamu sebagai uang saku, semoga berguna," kata Calista sambil memberikan sebuah cek bertuliskan delapan digit angka dengan tanda tangan Kenan di pojok bawahnya.
"Jadi kamu mau menyogokku Kenan?" batin Olivia.
"Ga usah Kak, lagipula di sana Olivia di sana tinggal sama Kak Alena, saat ini Olivia juga masih memiliki simpanan yang cukup."
"Sombong amat sih, apa salahnya terima pemberian dari kakak iparnya."
Olivia hanya menunduk mendengar kata-kata Calista. "Maaf kak, bukan maksud Olivia menolak pemberian Kak Kenan, tapi..."
"Tapi apa Olive? Dari dulu kau selalu seperti itu, sombong dan besar kepala, mentang-mentang kau memiliki otak yang cerdas kau jadi bisa berbuat semaumu?"
"Calista, kau tak pantas bicara seperti itu pada adikmu."
"Tapi Ma, lihat tuh anak kesayangan Papa sama Mama, selalu aja besar kepala." Kenan lalu menggenggam tangan Calista. "Sudah sayang, hal seperti ini tak perlu diperdebatkan."
"Tapi sayang, Olivia sudah menolak pemberianmu, padahal kamu sudah memberikan angka yang cukup besar padanya, seharusnya dia berterima kasih dengan pemberianmu, buka malah menolaknya!"
Olivia lalu mengambil kertas cek itu kembali. "Baik, akan Olive terima pemberian dari Kak Kenan, terimakasih banyak," kata Olivia. Calista lalu menatap sengit pada Olivia.
TIN TIN TIN
Sebuah klakson mobil berbunyi di depan rumah. "Pa, Ma, Kak Calista, Kak Kenan, Olive pergi dulu ya, kalau sudah sampai nanti Olive kabari."
"Iya Nak."
"Hati-hati Olive," kata Kenan, sedangkan Calista menatap adiknya dengan tatapan tajam.
Kenan lalu menggandeng Calista untuk masuk ke dalam kamar. "Calista sudahlah, kenapa kamu selalu saja berperilaku kasar pada adikmu? Apa kau tidak bisa berdamai dengan dia walau sebentar saja?"
"Tidak Kenan, aku sudah membencinya sejak kami kecil. Kamu tahu sendiri Olivia begitu pintar, dan dia selalu menjadi kesayangan kedua orang tuaku."
"Bukankah kedua orang tuamu tidak pernah membeda-bedakan kalian berdua?"
"Tidak, tapi aku selalu saja kesal pada Olivia karena dia selalu menjadi pusat perhatian di sekolah dan menjadi kebanggaan kedua orang tuaku."
"Calista sayang, sudah buang semua kebencian di hatimu, kamu sudah besar, bersikaplah lebih dewasa," kata Kenan sambil memeluk tubuh istrinya dan mengecup keningnya.
***
Sementara itu, Olivia kini telah ada di dalam pesawat bersama Alena dan Jason putranya. Olivia menatap pemandangan di langit dengan tatapan kosong. "Hei Olive, apa yang kau pikirkan? Apa kau masih memikirkan Kenan?" tanya Alena.
Olivia hanya tersenyum "Aku tak pernah mengerti Alena, kenapa Calista begitu membenciku."
"Membencimu?"
"Ya, padahal aku begitu menyayanginya. Bahkan aku yang menulis semua balasan surat cinta dari Kenan sejak dulu."
"Surat cinta?"
"Ya, Kenan sudah mencintai Calista sejak kami remaja, dan dia selalu mengirimkan surat cinta padanya yang dia masukkan lewat jendela kamar, namun Calista tidak pernah membalasnya, bahkan berniat membuangnya ke tempat sampah. Aku kasihan melihat surat itu terabaikan begitu saja, lantas aku mengambilnya dan mulai membalas surat Kenan sedari dulu."
"Apa isi surat itu Olive?"
"Ungkapan kekaguman Kenan, lebih banyak berisi puisi untuk Calista," kata Olivia sambil tersenyum.
"Jadi ini semua tulisanmu Olive?" kata Alena sambil memperlihatkan beberapa foto surat di ponselnya. Olivia lalu mengangguk. "Oh shittt!"
"Kenapa Alena?"
"Kenan selalu menceritakan padaku jika dia mendapat balasan dari Calista, dia sangat menyukai kata-kata balasan yang kau tuliskan untuknya. Bahkan, akulah yang menyuruh Kenan untuk memiliki hubungan yang serius dengan Calista karena aku melihat ketulusan dalam semua tulisan surat cintanya. Kupikir itu benar-benar balasan dari Calista, maafkan aku Olive aku tak tahu jika yang menulis semua balasan itu adalah kamu."
"Tidak apa Alena, dari dulu Kenan hanya mencintai Calista, aku yang sudah salah sangka dan terlalu banyak berharap pada Kenan."
"Setidaknya jika aku tahu itu surat balasan darimu, aku tidak akan menyuruh Kenan menikahi Calista yang menyebalkan itu!" gerutu Alena.
Sedangkan Olivia hanya tersenyum melihat tingkah Alena, pikirannya kembali melayang mengingat semua masa lalunya dulu.
***
Kenan Akmal Suryopranoto, adalah tetangga baru Olivia dan Calista saat mereka duduk di bangku sekolah menengah atas. Sejak awal pertemuan, Olivia sudah jatuh cinta pada Kenan yang tampan dan begitu terlihat dewasa. Namun, Kenan lebih tertarik pada Calista yang cantik dan menawan dengan postur tubuh yang sangat ideal. Calista memang selalu menjadi dambaan setiap lelaki dimanapun dia berada. Sedangkan Olivia, hanyalah seorang gadis kutu buku yang sehari-hari hanya sibuk dengan berbagai pelajaran dan kegiatan akademik. Meskipun wajah Olivia cantik, tetapi, penampilannya tidaklah semenarik Calista.
Sejak bertemu dengan Calista, Kenan jatuh cinta padanya. Namun, Kenan hanyalah seorang laki-laki pemalu yang hanya bisa mengirimkan surat cinta yang dia selipkan lewat jendela kamar. Calista yang tidak pernah tertarik pada Kenan hanya membiarkan surat itu tergeletak di atas mejanya.
"Kak, kok ada banyak banget surat di meja?" tanya Olivia.
"Oh itu dari tetangga baru di sebelah rumah, kamu masukkan saja surat itu ke tempat sampah Olive, dari kemarin kakak sibuk dan belum sempat membuangnya."
Namun, Olivia mengindahkan perintah Calista. Dia lalu membuka surat itu satu per satu. "Kak, apa kakak tidak pernah membaca surat ini? Lihat kata-katanya sangat indah, bahkan ada beberapa puisi romantis untuk Kak Calista."
"Buang-buang waktu saja Olive, aku tidak suka lelaki yang mengirim surat seperti itu, kuno, dia buka tipeku."
"Bagaimana jika aku yang membalas semua surat ini, Kak?"
"Terserah kamu!" jawab Calista sambil mengikir kuku di jari-jari tangannya, tanpa melirik pada Olivia yang tampak begitu kegirangan.
Tiga tahun lamanya Olivia dan Kenan berkirim surat, hingga menjelang akhir masa kuliah Kenan dan Calista mereka tiba-tiba berpacaran. Olivia begitu terkejut dengan sikap kakaknya yang tiba-tiba berubah begitu saja.
"Kak, kakak sekarang pacaran sama Kak Kenan?"
"Kenapa? Kamu iri?"
"Bukan gitu kak, Olive cuma heran saja. Bukankah dulu kakak tidak pernah menanggapi Kak Kenan, kenapa sekarang tiba-tiba berubah?"
"Halo Olivia, kamu emang bener-bener kudet ya! Apa kamu ga tahu berita dari keluarga Kenan?"
Olivia lalu menggelengkan kepala. "Makanya jangan cuma bisa baca buku dan jurnal ilmiah dong Olive, sekali-kali baca berita nih!" kata Calista sambil menyodorkan berita di sebuah portal online. Olivia sekilas membaca berita tersebut.
"Jadi, sejak dua tahun terakhir perusahaan milik Papa Kenan begitu maju pesat dan sekarang keluarga mereka masuk dalam sepuluh besar keluarga terkaya di Indonesia?"
Calista lalu mengangguk dan tersenyum menyeringai. "Aku juga berterima kasih padamu Olive, karena sudah membalas surat-surat Kenan, dia menyangka aku yang membalas surat-suratnya, itulah alasan kenapa dia sekarang begitu mencintaiku. Hahahaha....."
"Jadi kau mengaku pada Kenan jika kaulah yang membalas surat-surat cinta darinya?"
"Tentu saja, Kenan begitu mencintai orang yang membalas surat-surat darinya, dan dia menganggap itu adalah aku, aku tak mau kehilangan kesempatan begitu saja mendapatkan cinta dari Kenan yang begitu memiliki banyak harta," kata Calista sambil tersenyum kecut.
Dada Olivia begitu bergemuruh mendengar perkataan Calista, dia lalu masuk ke kamar dan menangis sejadi-jadinya. "Kakak kenapa kamu selalu jahat padaku?"
NOTE:
Kalau masih ada yang komen mirip film India Mujhe Dosti Karoge mending di skip aja ga usah baca, saya juga punya pengalaman membalas surat dan menjawab telepon teman saya dari orang yang menyukai dia tapi dia tidak suka, lalu pengalaman pribadi saya apakah juga disamakan dengan film India? 🤨
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 300 Episodes
Comments
Aulia Yumi Rosda SE
mirip film india.....
2024-02-15
0
Mari Anah
lanjut thor,aku suka jln crta y
2023-12-27
0
Pia Palinrungi
thor lanjut..
2022-05-20
0