Ada Yang Aneh Di Hatiku

...MANCHESTER...

Manchester adalah sebuah kota dan wilayah metropolitan di Inggris, yang terletak di Kawasan Perkotaan Manchester Raya, yang merupakan kawasan perkotaan terbesar ketiga di Britania Raya, dengan populasi sekitar 2,2 juta jiwa. Orang yang berasal dari Manchester dikenal dengan sebutan Mancunian, dan otoritas lokal untuk kota ini adalah Dewan Kota Manchester.

Manchester tetap menjadi kota bangsawan. Urbanisasi besar besaran ke Manchester terjadi seiring dengan ledakan dalam pembangunan pabrik tekstil selama Revolusi Industri, yang menyebabkan kota ini menjadi kota industri pertama di dunia.

Kota ini terkenal karena arsitektur, budaya, musik, jaringan media, ilmu pengetahuan dan teknik, dampak sosial, dan olahraganya. Klub sepak bola terkemuka di Liga Utama Inggris, Manchester City dan Manchester United, berasal dari kota ini. Manchester juga merupakan tempat kelahiran stasiun kereta api pertama di dunia, dan tempat para ilmuwan pertama kali yang memisahkan atom dan menciptakan program penyimpanan komputer.

...----...

Cuaca sangat terik siang itu dan udara di sekitar Manchester sangat panas. Padahal di Manchester tidak terlalu banyak gedung pencakar langit. Dewan Kota melarang pembangunan gedung pencakar langit. Negara maju pada umumnya, lebih mementingan ruang udara terbuka agar tidak semakin mempertipis lapisan ozon. Banyak bangunan yang hanya memiliki sepuluh lantai disana, dengan gaya klasik maupun modern berbaur disana dan menjadi ciri khas tersendiri di Negara Inggris khususnya Manchester.

Steiner duduk di sebuah cafetaria dengan mengaduk aduk makan siangnya dengan garpu. Cafetaria yang diperuntukkan bagi karyawan yang bekerja disebuah perusahaan yang bergerak dibidang kecantikan.

Kingdom Volkgaard, pemilik sebuah pabrik pembuatan berbagai jenis kosmetik di dunia tanpa label atau tanpa merk. K.V memberikan pelayanan kepada pengusaha kosmetik di dunia, membuat produk di perusahaan K.V.

K.V akan membuatkan produk yang disodorkan kepadanya, sesuai permintaan pemilik suatu brand atau merk ternama. Mereka akan meneliti berbagai macam produk kecantikan, kemudian meramunya dengan melalui proses uji coba klinis yang sangat detail dan terperinci. Berbagai macam produk kecantikan kelas atas yang mendunia, menjalin kerjasama dengan Kingdom Volkgaard atau biasa disebut K.V. (baca; ké.vi)

Seorang wanita membawa nampan, yang berisi menu makan siang dan satu gelas minum yang dipenuhi es. Udara sangat panas siang itu.

"Wah, kau masih saja makan siang disini rupanya. Seharusnya kau makan siang bersama para petinggi perusahaanmu" ujar seorang wanita sambil menghempaskan bokongnya di kursi yang berseberangan dengan Steiner yang malas malasan mendengar kicauan wanita yang duduk berhadapan dengannya.

"Aku lebih nyaman disini, Esme. Ayolah, jangan menggangguku" kata Steiner masih mengaduk aduk makanannya dengan malas malasan. Kini justru tangan Steiner menyangga rahangnya dengan tangan mengepal dan sikunya bertumpu pada meja.

Wanita yang dipanggil Esme itu memiringkan kepalanya kearah Steiner dan menjentikkan jarinya berulang ulang, "Hei-- Hei-- Hei.. Kau sekarang Big Boss di sini! Seharusnya kau senang, Stein! Kau menjadi orang penting disini dan kau bukan Marketing lagi" ujar Esme membuat Steiner menghela nafas panjang.

"Esme, aku menyukai pekerjaanku yang kemarin. Menjadi Marketing adalah tantangan. Tapi menjadi pewaris ini semua, membuatku tidak bisa berpikir" kata Steiner sambil meneguk air minumnya.

Steiner Volkgaards, memulai bekerja setelah menyelesaikan pendidikan Universitasnya di perusahaan milik keluarganya. Steiner mengawali karirnya di Divisi Marketing. Si pemilik otak encer ini telah mengasah kemampuannya selama dua tahun sebelum akhirnya, sang Ayah memberikan sebuah tanggung jawab yang begitu besar. Yaitu, menjadi Penerus, Pewaris dan Pemimpin seluruh Kingdom Volkgaard secara tiba tiba, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dimana satu adik perempuannya memilih tinggal di Paris untuk melakukan pendidikan disana.

"Ohh God, Steiner! Kau baru menjadi pewaris dua jam yang lalu. Dan kau merasa tidak sanggup?-- Dengar, kau memiliki kapasitas untuk itu. Aku tahu kemampuanmu, aku tahu kau sangat hebat dan juga sangat berbakat. Kau pantas mendapatkannya, Stein-- Aku makan, aku tidak mau berbagi makanan denganmu. Karena rasanya aku mau mati kelaparan" kicau Esme sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya. Steiner melengos, melihat Esme mengungkung makanannya, karena apapun yang dilihatnya tidak menarik baginya.

"Entahlah" komentar Steiner datar.

"Stein, aku rasa ada hal lain yang kau pikirkan selain itu. Dan aku rasa itu bukan jabatan barumu, yang membuatmu tidak bersemangat. Apa kekasihmu si 'Miss Posessif' Carrie, yang mengganggu pikiranmu?" tanya Esme dengan mengunyah makanannya.

"Hmmph-- Dia hanya menuntut pesta pertunangan di adakan secepatnya. Selebihnya, tidak ada dan itu tidak menggangguku" ujar Steiner masih dengan nada malas menanggapi perkataan Esme yang menyebut nama kekasihnya dengan 'Miss Posessif'.

"Lalu?" tanya Esme antusias dengan menghiiisap pipet plastik yang menancap ke dalam gelas minumannya

"Entahlah Esme, belakangan ini aku merasa aneh. Perasaanku tidak enak, aku sering berdebar debar tanpa alasan. Terkadang aku seperti merindukan seseorang tapi bukan Carrie. Kau lihat bunga liar di sudut meja itu?" Steiner menunjuknya kearah meja vintage bergaya usang, di sudut ruangan cafetaria lalu Esme menoleh sambil menyuap makanan ke dalam mulutnya lagi.

"Dan, bunga liar di dekat pintu masuk itu" Steiner menunjuknya dan Esme kembali menoleh dengan menganggukkan kepalanya.

"Lalu? Ada yang salah dengan tata letaknya?" tanya Esme merasa aneh.

"Apa kau percaya, saat aku melihat bunga itu. Aku sangat sedih Esme. Rasanya aku ingin menangis" kata Steiner dengan mengecilkan suaranya. Dan tersedaklah Esme mendengar pengakuan Steiner, ia terbatuk batuk dan ia buru buru meneguk minumannya lagi.

"Hahahaha-- Apa kau akan datang bulan?" lalu meledaklah tawa Esme dengan kerasnya dan mengundang beberapa orang melihat kearah mereka.

"Esme!! Ayolah aku serius, Esme!"

"Hahaha-- Okay Okay. Hahaha.. Maafkan aku! Ohh God, kau hampir membuatku mati tersedak! Aku tidak bisa membayangkan kau yang begitu dingin, bisa bisanya menangisi bunga! Hahaha.. Ohh Steiner!" Esme semakin mengeraskan suaranya hingga membuat wajah Steiner memerah.

"Esme! Pelankan suaramu! Seriuslah sedikit!" kata Steiner dengan penuh penekanan, ia menggaruk alisnya hingga menutupi sebagian wajahnya yang memerah.

"Hahaha-- Okay.. Okay (oke oke), Baiklah. Aku akan serius!" kata Esme mengakhiri sisa tawanya dengan mengangkat dua jari-- jari telunjuk dan jari tengah secara bersamaan-- ke samping wajahnya yang artinya ajakan damai (peace).

"Ckk, aku kehilangan selera makanku" Steiner mendengus dengan menyingkirkan piringnya ke samping dan ia memanggil pelayan dengan melambaikan tangannya. Pelayan datang dengan membawa buku menu dan Steiner mencari sesuatu yang membangkitkan selera makannya. Berulang kali ia mendengus dan Esme menahan tawanya dengan mengunyah makanannya.

"Aku mau ice cream dengan taburan berry-- Berikan buah berry-nya yang banyak" ujar Steiner sambil menyerahkan buku menu kearah pelayan. Setelah pelayan berlalu, Esme kembali bertanya dengan rasa penasarannya.

"Stein, aku mengenalmu sejak semester pertama di Universitas. Ehm-- Lima tahun terhitung hingga kini! Kau tidak menyukai buah masam! Lalu apa yang terjadi denganmu?" tanya Esme dengan heran.

Esme Lauwdres, adalah seorang karyawati di K.V dan juga seorang sahabat, yang tahu seluk beluk, bahkan semua kebiasaan Steiner. Mereka kerap kali dipergunjingkan karena memiliki kedekatan yang cukup spesial. Berawal dari Steiner yang kutu buku dan Esme yang urakan, mereka sering diolok olok menjadi pasangan yang sempurna saat mereka berada di Fakultas yang sama di sebuah Universitas yang cukup bergengsi di dunia, UNIVERSITY OF OXFORD.

Kedekatan Esme dan Steiner, membuat mereka berbagi banyak hal bahkan bukan hanya kisah hidup dan percintaan tapi juga hal kecil seperti makanan, misalnya. Steiner menjadi pengagum rahasia seorang Carrie Walles, yang menjadi primadona kampus, yang berbeda Fakultas, Carrie seorang wanita cantik dari jurusan Designer disana. Sementara Esme tidak terlalu tertarik dengan dunia percintaan.

"Entahlah. Aku menyukai buah masam dan hidangan laut belakangan ini" Esme membulatkan matanya, saat Steiner mengatakan kesukaan barunya.

"What the Fu--

"Esme, pelankan suaramu!" Steiner memotong dengan cepat umpatan Esme si pemilik suara nyaring yang kadang memekakkan telinga.

"Ups sorry!-- Stein, kau menyukai hidangan laut? Apa Carrie hamil? Karena itulah kekasih possesifmu itu meminta secepatnya bertunangan denganmu?" dengan mata bulat dan bibir sensualnya Esme terus berkicau tanpa rem. Sejak Steiner dan Carrie menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, hubungan mereka merenggang. Mereka jarang menghabiskan waktu bersama seperti masa di Universitas dulu.

Steiner dan Carrie dipertemukan dalam sebuah kontrak kerjasama antara K.V dan perusahaan kosmetik ternama dimana Carrie bekerja menjadi salah satu designer-nya. Mereka bertemu dan mereka justru menjalin hubungan setelah mereka lulus dari Oxford.

Disaat yang bersamaan, Steiner memberikan rekomendasi untuk Esme di K.V dan mereka berada di satu perusahaan yang sama.

Esme memegang tampuk jabatan sebagai HRD (Human Resources Development) yang mengelola manajemen sumber daya manusia.

Sumber daya manusia, tenaga kerja menjadi asset berharga dalam perusahaan. Tanggung jawab yaitu melindungi perusahaan dari berbagai masalah yang bisa saja muncul pada ketenagakerjaan. Seperti merekrut karyawan baru, pemberhentian pegawai, memberikan kompensasi dan tunjangan, serta selalu taat dan mengikuti undang – udang yang bisa memengaruhi perusahaan maupun karyawan.

"Gila! Bahkan, aku belum menyentuhnya!" dengus Steiner dengan melengos.

"Hahaha-- Tuan Kutu Buku! Jangan katakan kalau kau selama ini hanya berkencan ala bangsawan!" Esme yang selalu meriah kembali meledakkan tawa nyaringnya dengan penuh ejekan.

"Terus saja mengejekku, Esme! Aku salah berbicara denganmu!" Steiner mulai kesal dan Esme hafal sikap Steiner yang mulai menyandarkan tubuh di sandaran kursi. Matanya tajam tanpa senyum dan begitu dingin menatap kearah makanan yang ia abaikan.

"Baiklah aku selesai dengan makan siangku. Saatnya aku bicara serius" Esme kembali mengangkat salam damainya, salam dua jari yaitu jari telunjuk dan jari tengahnya dengan tersenyum lebar.

"Ckk, tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Aku hanya merasa seperti itu saja belakangan ini. Selalu resah, gelisah dan tidak tenang. Ada yang aneh di hatiku" ujar Steiner dengan wajah dinginnya, senyumnya tidak terlihat bahkan saat pelayan datang membawa ice cream pesanannya. Esme yang mengucapkan terima kasih pada akhirnya.

"Apa ada hubungannya dengan Carrie?"

"Ckk, entahlah. Karena aku merasa aneh dengan dirinya, aku selalu menghindarinya belakangan ini" kata Steiner membuat Esme mengerutkan alisnya.

"Mungkin kau hanya bosan karena kau telah mendapatkannya. Gadis kampus impian si Kutu Buku. Cih, pria selalu berubah saat mendapatkan keinginannya, semua sudah tidak sama seperti pertama kali berjuang dan mengejar. Aku pernah mengatakan, kau hanya terobsesi sama seperti aku kepada David Beckham. Superstar dan penggemarnya! Padahal aku tidak menyetujui hubunganmu dengannya. Tapi kau tidak mendengar nasehatku" kata Esme dengan menggedikkan kedua bahunya. Steiner mulai melahap ice cream pesanannya dan memikirkan perkataan Esme.

"Honey? Kau sedang makan ice cream berry? Sejak kapan kau menyukai berry?-- Esme? Bukankah itu makanan favoritmu? Honey, mengapa kau tidak menghubungiku? Aku datang atas nama pribadi dan perusahaan mengutusku untuk memberikan selamat atas peresmian pada sang pewaris V.K yang baru"

Steiner dan Esme menoleh bersamaan ke arah sumber suara. Carrie Walles, datang dengan satu buket bunga dan satu botol wine lalu duduk begitu saja disamping Steiner.

Steiner mematung saat Carrie mengecup bibirnya, Esme hanya menggelengkan kepalanya dan bangkit berdiri, "Sebaiknya aku kembali bekerja, karena Miss Possesif sudah pasti akan mengusirku" kata Esme dengan santai.

"Baguslah, jika kau tau diri" bantah Carrie.

"Boss! Kau yang bayar! Karena kau harus mentraktirku karena jabatan barumu!" kata Esme sambil berlalu tanpa melihat Steiner yang menoleh kearahnya dan menganggukkan kepalanya.

"Jadi Honey-- apa kau bisa menjelaskan mengapa kau tidak membalas pesanku? Apa kau sering makan siang bersama Esme? Aku sudah mengatakannya bahwa aku tidak menyukai kau merekrutnya! Seperti tidak ada orang lain saja! Apa kau menyukai Esme? Mengapa kau makan, makanan kesukaan Esme? Kau jatuh cinta padanya?" Carrie mulai mencecarnya namun mata Steiner justru tertuju pada ice cream dengan taburan buah berry, Steiner menikmatinya dengan perasaan berdebar debar.

Steiner menyukai makanan kesukaanku? Ice cream, berry, hidangan laut? Hmm.. Tidak.. Tidak mungkin Steiner jatuh cinta padaku. Esme.

-

-

-

Visualnya Esme ama Carrie, yang mana pernah bersiteru karena ngrebutin Justine Bibir ya gaess.. 🤣🤣

Dan TRAIN kelelahan dan dia ga bisa Shooting. Sorry bgt, aku sebagai sutradara udah berusaha membujuknya tapi badannya mulai anget dan hidungnya mulai meler.. Kayanya alergi ama confetti deh 😕😕😕

Kalau gak Sabtu ya minggu kemungkinan akan shooting, aku udah kasih dia obat flu 🤣🤣

Minta like sukrebbbya yahh, kopi boleh kok..

-

-

-

Terpopuler

Comments

Mio Akiyama

Mio Akiyama

waaahh Selena Gomez mak thor

2022-07-21

0

Diii

Diii

ini Steiner yang sama atau Steiner dr dunia lain ya

2022-07-03

0

Elok Mulyasari

Elok Mulyasari

kumat wes .... malak malak malak kopi ....adddduuuuch

2022-02-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!