Sepertinya Aku Mengenalnya

...BUBUK MOZEKA...

Mumi pertama di dunia adalah orang - orang dari Chinchorro yang menetap di teluk pantai Gurun Atacama atau yang saat ini dikenal sebagai sebuah negara bernama Chile.

Orang-orang Chinchorro menetap di Chili pertama kali pada 7000 Sebelum Masehi (SM). Namun, mereka diyakini sudah mengembangkan teknik mumifikasi pada sekitar 5000 SM. Artinya, mereka lebih awal 2.000 tahun sebelum orang - orang Mesir kuno melakukannya.

Tidak banyak yang orang - orang ketahui mengenai mumi dari Chile. Selama ini, mumi dikenal dari orang - orang Mesir kuno, yang secara khusus menjadikan pemimpin serta orang-orang penting di peradaban mereka saat itu sebagai mumi, sebagai bentuk penghormatan saat sudah tiada.

Di Museum Arkeologi San Miguel de Azapa di Arica, wilayah paling utara Chile, mumi dari sekitar 300 orang Chinchorro disimpan. Dan hanya 10 persen dari seluruh mumi tersebut yang ditampilkan untuk publik. Beberapa Mumi di sembunyikan karena memiliki nilai yang sangat sakral karena sebagian besar mumi yang di simpan terkait dengan upacara kematian.

Mumi paling terkenal adalah mumi yang dibalsam dengan tujuan pengawetan tertentu, terutama dalam Mesir kuno. Orang Mesir percaya bahwa badan adalah tempat Ka (roh atau jiwa) seseorang yang sangat penting dalam masa setelah hidup yaitu kematian.

Tujuan orang zaman dulu dalam membuat mumi adalah untuk menjembatani arwah atau jiwa orang yang meninggal menuju akhirat. Jadi, mereka memiliki kepercayaan bahwa kehidupan setelah kematian hanya bisa diperoleh jika bentuk dari jenazah atau jasad orang yang meninggal masih tetap utuh dan dikenali.

Dan cara mengawetkannya sama, antara orang orang Chinchoro dan Mesir kuno. Namun, dalam ritualnya tentu saja berbeda. Ada 3000 lebih jenis bahan yang di gunakan untuk mengawetkan jenazah.

50 tahun yang lalu sebelum masehi, sebuah legenda di Mesir Kuno beredar. Mozeka adalah seorang pemuda yang baik dan shalih, parasnya tampan dan dipuja banyak wanita. Ia menjadi pemimpin sebuah perang antar suku yang akan menduduki wilayahnya yang berada di Mesir Kuno saat itu. Kemenangan demi kemenangan Mozeka, bahkan ketampanan dan kepiawaian memimpin, serta keperkasaannya tersohor hingga telinga Ratu Cleopatra. Ratu yang tersohor akan kecantikan dan memiliki banyak kekasih.

Suatu hari Sang Ratu mengundang Mozeka di kediamannya, sebuah Harem yang berada di sisi utara Mesir. Mozeka bercita cita menjadi Penatua Yang Agung, sebuah jabatan untuk melayani para Dewa, yang di tuakan dan dianggap suci karena itulah Mozeka harus menjaga Kekudusannya. Namun karena keteguhan hatinya, keshalihannya, Mozeka mengindahkan undangan itu dan penghinaan dirasakan oleh sang Ratu hingga sang Ratu justru mendatangi wilayah Mozeka.

Kedatangan yang tidak disambut bahkan Mozeka tidak meliriknya dan itu membuat sang Ratu merasa tertampar, ia pun meradang. Wilayah Mozekapun di serang, puluhan desa dibakar dan Mozeka di tangkap. Dengan ilmu pengobatan dan juga ilmu voddoo yang di milikinya, sang Ratu berhasil membuat Mozeka dengan beringas melayani nafsunya. Setelah fajar menyingsing kesadaran Mozeka kembali dengan sumpah serapahnya Mozeka memberi penghinaan pada sang Ratu dengan menyerangnya. Mozeka menyeret sang Ratu dalam keadaan telan*jang hingga aula Harem.

Peperangan tak terelakan lagi, Mozeka melawan puluhan para prajurit sang Ratu dengan tangan kosong, hingga Mozeka terdesak lalu melarikan diri dan kembali ke wilayahnya. Mozeka menjadi pelarian selama satu bulan lamanya. Saat bulan pernama tiba, Mozeka berhasil ditangkap dan di arak dialun alun utara Mesir Kuno. Sang Ratu memperlihatkan kebengisannya, Mozeka di telanjangi dan diikat di sebuah tiang. Sang Ratu membalaskan dendamnya dengan mengebiri Mozeka yang di tonton oleh rakyatnya lalu Mozeka dibakar.

Namun menjelang ajalnya Mozeka berseru kepada Dewa Langit, "Ya Dewa, bila Kau menyaksikan ketidakadilan ini, maka setiap Tubuhku yang terbakar menjadi ABU akan menghidupkan jiwa orang orang yang tidak mendapatkan ketidakadilan! Jiwa yang tersesat! Jiwa yang tidak sampai kepadaMu! Jiwa yang sakit yang menuntut pembalasan! Ratu, tubuhmu bahkan jiwamu akan lenyap! Matipun kau tidak akan sampai akhirat!"

Lengkingan Mozeka begitu menyayat, kepergiannya diiringi tangis seluruh wilayah kekuasaannya. Api sulit dipadamkan hingga Mozeka menjadi abu. Para Penatua wilayah itu akhirnya mengkeramatkan area itu, melindunginya dengan totem totem agar tidak ada yang mengambil abunya.

Abu Mozeka pertama di gunakan oleh seorang Penatua yang kehilangan putri tercintanya karena sakit keras. Saat membalsam atau mengawetkan jenazahnya, sang Penatua mencampurkan abu Mozeka dalam ramuan untuk mengawetkan jenazah Putrinya agar roh atau jiwa Putrinya selalu bersamanya. Penatuapun bisa melihat putrinya dibawah alam sadarnya melalui benda benda kesayangannya semasa putrinya masih hidup. Tidak hanya itu saja, Abu Mozeka bisa menarik roh sang Putri ke tubuh seorang yang sakit sehingga jiwa sang Putri hidup di tubuh orang lain.

Menyadari Abu Mozeka itu sangat berbahaya dan bisa disalahgunakan, sang Penatua menyimpan Abu Mozeka di sebuah piramida. Hingga ribuan tahun berlalu tidak ada yang mengetahui keberadaan dari Abu Mozeka. Sampai di tahun 2015 seorang Arkheolog dari London lulusan Harvard University menemukan sebuah Piramida dan Mumi gadis remaja yang masih utuh beserta Abu Mozeka yang terkubur beserta totem totem yang dipercaya, itu adalah masa Ratu Cleopatra dalam sekelumit mitos tenggelamnya sosok Mozeka yang hanya dianggap legenda.

Abu Mozeka ditemukan dan diteliti seiring teknologi yang berkembang pesat, senyawa yang terkandung di dalamnya ditiru dan akhirnya dikembangkan menjadi salah satu bahan yang paling mujarab untuk mengawetkan jenazah, yang dikenal dengan BUBUK MOZEKA sementara Abu Mozeka sendiri masih disimpan di museum Mesir yang tidak dipertontonkan oleh publik.

Hingga saat ini Abu Mozeka masih dianggap sebuah mitos, tak heran banyak para cenayang dan para dukun vodoo, mengincar Abu Mozeka untuk mencari kebenaran dari Mitos itu. Tidak sedikit orang bekerjasama dengan penjaga Museum untuk mencuri satu koutáli (sendok) Abu Mozeka. Untuk menghindari penyalahgunaan, Abu Mozeka kembali di sembunyikan di sebuah brankas Museum dengan penjagaan ketat.

Pada tanggal 18 Oktober 2020, Stasiun Jaringan Seismologi Nasional Mesir pada hari Jumat mencatat adanya gempa berkekuatan 5.8 skala richter yang bepusat di Pulau Kreta, dan mengguncang Alexandria dan pesisiran utara Mesir. Gempa itu meruntuhkan sebagian museum di Kairo dan secara diam diam beberapa Mumi, Totem serta Abu Mozeka di pindahkan ke Yunani untuk di titipkan selama Museum diperbaiki pasca gempa karena hanya orang Yunani yang bisa merawat dengan ritual mereka. Dan pencurian Abu Mozeka kembali terjadi di Yunani hingga Abu Mozeka dikirim ke Vatikan untuk di sucikan.

-

-

-

...KINGDOM VOLKGAARD BUILDING...

Luigi berjalan bersama Steiner kearah Divisi Produksi yang menempati Pabrik KV yang letaknya di belakang gedung perkantoran. Luigi berjalan di belakang Steiner dengan berjarak, wajahnya memerah, alisnya menajam, matanya berkaca kaca. Ia mendekap berkas di dadanya, sesekali ia mengusap lengan kirinya yang masih terasa panas dan nyeri. Steiner menyambar lengannya terlalu kuat dan itu bukan Steiner yang dikenalnya di Lembah Parnassus. Luigi bingung apa yang terjadi pada Steiner, tidak ada kelembutan, kehangatan seperti yang pernah ia rasakan sebelumnya.

"Kau bukan kura kura kan? Mengapa jalanmu lambat sekali!" Steiner kembali mengejutkan Luigi yang terlihat melamun sambil menatap punggung laki laki yang sangat dirindukannya.

"Kau mau kemana? Apa ke Divisi Produksi? Untuk apa kau mengantarku? Aku tidak memintamu mengantarkanku, Mister Stein--

"Cerewet! Mau kemana saja itu urusanku! Gedung ini miliku! Bahkan setiap oksigen yang kau hirup di Gedung ini adalah milikku!-- Dan panggil aku Steiner saja!" potong Steiner dengan kekesalannya, yang ia sendiri sulit mengartikan mengapa dan kenapa ia harus marah marah pada Luigi. Toh, Luigi telah meminta maaf atas insiden di lobby saat Luigi menciumnya.

Mengapa aku mengantarnya? Mengapa aku mengantar gadis gila ini.. Mengapa aku sangat kesal dan disisi lain aku ingin melindunginya.. Apa aku hanya kasian padanya? Ataukah.. Hei, mengapa aku harus kasian padanya? Bukankah bagus kalau gadis gila ini dibuli oleh para Senior. Batin Steiner tak menentu.

"Apa..Apa.. Lehermu tidak sakit berbicara seperti itu?" tanya Luigi memberanikan diri, ia mempercepat langkahnya namun masih berada di belakang Steiner.

"Diaammm!" bentak Steiner menoleh sesaat ke arah Luigi hingga tubuh Luigi kembali tersentak.

"Kau.. Kau bisa stroke, Stein" ujar Luigi lirih dengan mengumpulkan keberaniannya.

"Kauuu!! Diaamm! Menyebalkan!" hardik Steiner tanpa menoleh ke belakang. Steiner mempercepat langkahnya dan Luigi kerepotan mengikutinya.

"Hanya karena aku menciummu-- kau semarah itu?"

"Bukan karena itu!" sanggahnya hanya menoleh ke samping hingga Luigi melihat siluetnya saja. Luigi tersenyum melihat sikap Steiner, ketakutan Luigi menghilang saat melewati taman dan hawa sejuk seakan memutari tubuhnya. Langkah kaki Luigi seakan ada yang menemaninya.

"Jadi itu artinya tidak apa apa aku menciummu?" Luigi kembali mencari perkara dengan semakin memancing kekesalan Steiner.

"Satu kata lagi! Aku akan memotong lidahmu!" Steiner kembali menoleh dengan menjulurkan jari telunjuknya kearah wajah Luigi.

"Hish, kejam!" gumam Luigi memilih diam dan menurunkan pandangannya, menatap langkah kaki Steiner yang sangat ia kenal.

Mereka tiba disebuah parkir, dimana buggy car (mobil yang biasa digunakan di lapang golf) telah siap bersama sang sopir. Luigi duduk mengikuti Steiner, ia merapatkan kakinya dan menjauhkan tubuhnya sejauh mungkin agar tidak bersentuhan dengan Steiner yang duduk di sampingnya.

"Apa kau sejijik itu padaku?!" Luigi melengos dan menghela nafas panjang, ia semakin memiringkan tubuhnya dan meletakan map berisi berkas berkas itu dipahanya. Luigi terdiam dan tidak mau menjawab apapun.

Daripada kau memotong lidahku, lebih baik aku diam. Batin Luigi memalingkan wajahnya membelakangi Steiner. Ia memilih memandangi hamparan sisi jalan dengan rumput hijau yang mengapit trotoar pejalan kaki. Beberapa karyawan terlihat hilir mudik dengan berjalan kaki.

"Wanita gila! Apa kau tuli!" Luigi tersentak namun ia tetap diam.

"Luigi Santana Foster! Aku bicara padamu! Aku ini Bigboss-mu!" seru Steiner dengan lantang bahkan sopir buggycar terlihat tersentak karena terkejut.

"Berhenti!-- pekik Luigi tak kalah lantang, buggy car berhenti lalu ia memukul dada Steiner dengan map yang berisi berkas berkas --Kau memintaku untuk menjauh dan aku menurut tapi kau justru mengatakan 'aku jijik kepadamu'! Kau memintaku diam! Dan aku melakukannya! Tapi kau mengatakan aku tuli! Aku menuruti semua maumu Stein! Aku juga tidak mau kehilangan lidahku!-- Tidak usah mengantarku! Jika kau ada urusan di pabrik tidak perlu bersamaku! Aku bisa menghadapi bentuk pembulian apapun dan dari siapapun, termasuk darimu Steiner Volkgaard!" Luigi pun beranjak dari buggy car dan memilih berjalan di trotoar seperti pejalan kaki lainnya.

"Serba salah! Aku serba salah! Sebenarnya siapa yang gila!" gerutu Luigi dan orang yang berlalu lalang mendengarnya bahkan Steiner. Beberapa orang melihat aneh kearah Luigi namun ia tidak bergeming.

Steiner terdiam dan terpana melihat sikap Luigi yang membuatnya tidak berkutik seketika, matanya tak berkedip melihat langkah kaki Luigi yang berjalan kian menjauh.

"Apa ini musim gugur? Mengapa hanya wanita gila itu, yang rambutnya meriap riap-- Seperti ada pusaran angin di sekelilingnya-- Huft.. Ayo jalan!" perintah Steiner kepada sopir buggycar agar menyusul Luigi yang telah tiba di pabrik dimana jaraknya memang tidak terlalu jauh dari buggy car berhenti.

Luigi bergegas memasuki bagian Divisi Produksi, dan semua mata menajam kearahnya sementara itu Steiner telah sampai diparkiran. Luigi tersenyum dan merapikan rambutnya lalu bertanya kepada salah satu resepsionis yang memperlihat wajah tidak ramah "Dimana aku bisa menemui Alexander Finn?" tanya Luigi dengan lembut.

"Lurus saja" ujar resepsionis dengan dingin.

Aku harus menghadapi ribuan orang seperti ini setiap hari.. Steiner, bagaimana aku bisa bertahan. Luigi menghela nafas panjang lalu bergegas kearah yang di tunjukan resepsionis. Kaki jenjangnya dengan lincah menyusuri lorong dengan berbagai ruangan yang memperlihatkan kesibukan karyawan mengemas berbagai macam produk kecantikan.

Apa aku tidak salah masuk? Atau resepsionis tadi menyesatkanku.

Luigi membuka pintu yang berukuran besar dan memasuki sebuah lorong dengan jalan yang sangat lebar, lorong itu sangat sepi dan dari kejauhan ia melihat pintu strip curtain, pintu dengan tirai plastik transparan yang cukup tebal dan lentur, pintu itu biasanya digunakan untuk jalur lalu lintas forklift yang mengangkut barang produksi di pabrik pabrik.

Kebisingan memenuhi lorong dimana Luigi kian mendekat. Dan mata Luigi membulat saat sebuah forklift dengan muatan tumpukan kardus memasuki lorong itu, lorong yang sesungguhnya tidak boleh di masuki oleh karyawan karena memang itu untuk lalu lintas forklift yang mengangkut hasil produksi. Dengan kecepatan tinggi Forklift itu melaju kearah Luigi dimana pandangan sang sopir tenggelam diantara tumpukan kardus dan tidak menyadari kehadiran Luigi.

Luigi membelalakan matanya ia membalikan badannya dan berusaha berlari menjauh sambil menjerit sekuat tenaga.

"Aaaaaaa!! Steineeeerrr!!" dan sesuatu yang tidak diduga terjadi. Hempasan angin tiba tiba hadir dan mesin Forklift itu tiba tiba berhenti total. Namun, tumpukan kardus yang tinggi dan hampir menyentuh langit langit plafon bergerak dan siap terburai menimpa Luigi. Dalam hitungan detik kardus kardus itu jatuh berhamburan dan seketika itu juga sebuah tangan menyambar tubuh Luigi seiring jeritannya.

"Luigiiii!! Awasssss!" mata Luigi terpejam hanya suara laki laki yang terdengar mendorongnya hingga tubuhnya terhempas kearah pintu dan saat itu juga Steiner dengan wajah menegang membuka pintu hingga tubuh Luigi menimpa Steiner yang terjengkang ke belakang menahan hempasan tubuh Luigi dan tubuh laki laki itu terpental ke samping Steiner.

"Lui apa kau tidak apa apa? Steiner? Kau juga tidak apa apa?" tanya laki laki itu.

"Aku tidak apa apa!" kata Steiner mendorong perlahan tubuh Luigi dan membantunya bangkit berdiri.

"Richard?" Luigi menoleh dengan meringis menahan sakit di siku tangannya lalu mengibaskan tangannya membersihkan debu yang melekat di jas putihnya.

"Lui aku mendengarkan langkah kaki dan tidak lama jeritanmu-- Apa kau tidak apa apa?" kata Richard dengan tersenyum dan Luigi membalasnya. Pemandangan itu membangkitkan jutaan tanya dan rasa panas di hati Steiner.

"Aku-- Luigi tertahan perkataannya.

"Kau mengenalnya? Kau mengenal Richard? Cepat sekali kau beradaptasi kepada laki laki! Pantas saja kau menciumku! Apa kau juga mencium Richard untuk mendekatinya?" Luigi tersengat mendengar perkataan Steiner yang menudingnya.

"Stein-- Richard menurunkan tangan Steiner dan menghadangnya karena sikap Steiner seperti ingin menerkam Luigi.

"Wanita bodoh! Mengapa kau memasuki gudang! Apa tulisan disana tidak bisa kau baca dengan jelas bahwa dilarang masuk selain karyawan yang berkepentingan?! Apa kepentinganmu sampai kau masuk Gudang! Apa kau mata mata dari perusahaan lain?!" Luigi mendidih dengan perkataan Steiner, ia menyambar berkas yang jatuh dilantai dan bergegas pergi.

"Jelas jelas dan sangat jelas aku berkepentingan! Perusahaan ini membuatku muak!" sahut Luigi dari kejauhan.

"Steiner jangan kasar! Setiap pagi aku bertemu dengannya di pintu gerbang lobby! Semua orang pasti mengenalku!" kata Richard menahan dada Steiner yang terbakar cemburu dan Steiner menghempaskan tangan Richard dengan kasar dan menyusul Luigi.

"Sediakan saja tangga agar aku masuk lewat atap gedungmu!" seru Luigi dengan berjalan cepat menuju resepsionis.

"Ya! Aku akan menyediakan tangga hanya untukmu Wanita Gila!" Balas Steiner dengan langkah tak kalah cepat.

Luigi tiba di meja resepsionis, ia memasuki area itu yang terdapat microphone yang terdapat tombol hijau, microphone itu terhubung ke sebuah speaker yang berpencar ke seluruh gedung dan pabrik, biasanya di gunakan untuk memanggil karyawan atau pemberitahuan pengumuman kepada seluruh karyawan.

"Kalian bertiga minggir!" Luigi pun menyalakan tombol microphone dan lampu hijau menyala seiring kedatangan Steiner dan Richard. Ketiga resepsionis itu pun minggir melihat kemarahan Luigi.

"Lui apa yang kau lakukan?" tanya Richard dengan panik dan Steiner membulatkan matanya saat melihat mata Luigi memerah dengan memegangi microphone di tangannya.

"AKU LUIGI SANTANA FOSTER! Hari ini aku hampir terluka karena ulah seseorang yang tidak bertanggung jawab! Aku tahu pembulian ada di dalam perusahaan ini! Besok atau lusa atau entah kapan, kalian akan berada di posisiku! Kalian bisa saja terluka! Dan kau-- Apa kau tahu kau bisa melenyapkan nyawa seseorang dengan menyesatkanku di jalur forklift! Aku memecatmu!" Seru Luigi dengan lantang dan di dengarkan oleh semua karyawan.

"Memang siapa kau berani memecatku! Kau hanya karyawan baru!" kata wanita yang menyesatkan Luigi.

"Luigi!" sentak Steiner.

"Jika kau tidak memecatnya! Maka aku akan menuntut karyawanmu dan perusahaan ini!" Steiner terpaku dengan sikap Luigi. Diam diam ada rasa damai dalam hatinya dan diam diam Steiner mengagumi Luigi.

"Kalian dengarkan aku! Kalian yang lemah! Kalian yang tertindas! Berteriaklah! STOP PEMBULIAN! Kalian akan berdiri di belakangku! Kita akan melawan orang orang pengecut! Yang hanya bisa menginjak orang orang lemah! Aku menghilangkan strata senior dan junior di perusahaan ini! Kita semua adalah sama! Kita semua bekerja untuk memajukan perusahaan ini! STOP PEMBULIAN! Berhenti saling menyakiti! Kalian tahu mengapa Kingdom Volkgaard selalu berada di lima besar? Itu karena yang lemah selalu merasa tidak aman dalam bekerja! Dan yang merasa kuat selalu memikirkan rencana apa yang akan mereka buat untuk membuli! Jika kalian ingin menjadi nomor satu! Kejarlah tanpa rasa takut! Bekerjalah dengan rasa aman! Stop pembulian! Berteriaklah tanpa takut! Stop Pembulian!! Aku berada bersama kalian! Stop Pembuliaann!!"

Luigi mematikan microphonenya, dengan terengah engah ia menatap layar televisi yang berada di meja resepsionis yang terhubung dengan cctv, ribuan orang dari dalam pabrik meneriakan Stop Bullying secara bersamaan. Richard terpana menatap layar itu. Begitupun Steiner. Bahkan mereka meremang melihatnya.

"Jika kau tidak ingin di pecat, antarkan berkas dan sampel ini ke Bagian Produksi! Jika terjadi sesuatu dengan sampel ini kau yang bertanggung jawab" Luigipun meletakan di meja dan wanita mengambilnya dengan menundukan kepala.

"Richard terima kasih telah menolongku-- Aku akan mentraktirmu makan siang sebagai tanda terima kasihku" ucap Luigi berlalu tanpa melihat Steiner.

"Lui-- ehm" Baru akan menjawab, derap langkah kaki para petinggi Divisi Produksi tiba di ruang resepsionis. Mereka melihat kearah luar dimana Luigi terus berjalan dengan mengepalkan tangannya. Angin kesejukan kembali hadir dan menentramkan hatinya, Luigi menghela nafas panjang menatap rindangnya pepohonan yang menjatuhkan dedaunan saat ia melewatinya.

Aku harus menunjukan aku memang pantas untukmu Steiner.. Ini harus berhenti.. Aku sangat muak, Stein.. Pembulian ini harus berakhir. Luigi.

Siapa sesungguhnya wanita gila itu? Sikapnya itu sepertinya-- aku mengenalnya.. Steiner.

Dia sangat mempesona. Richard.

-

-

-

Menyatukan kenyataan, legenda, mitos dan hal hal gaib terus menuangkan dalam novel itu ga mudah loh.. Gempa bumi real, cleopatra real, Mumi real, bubuk mozeka mitos.. hahahaha

Flott masih revisi.. Ahh Luigi dulu ya.. Semoga bisa lolos dengan mudah.. sementara mende*sah dulu di kasyur masing2, Bosqyu! 🤣 karena akan byk adegannya lagi kan val kesetanan di barcelona 🤣🤣🤣

Makasih dukungannya Bosqyu ampe 5 besar, Kalian sangat berharga untukku.. lope segede rudiiaal 🤣🤭😘💛💛

-

-

-

Terpopuler

Comments

Fransisca Olivia Tambunan

Fransisca Olivia Tambunan

kereeen bing2 novelnya thoooorrrr😘😍😍😍😍😍😍😍😍😍🙌🙌🙌👏👏👏👏

2023-09-09

0

Diii

Diii

lanjut terus

2022-07-08

0

Yeni Davidson

Yeni Davidson

duh jangan banyak yg pingin mendesah mana suamiku gak ada

2022-06-14

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!