Bab 15.

Selama dua hari di Jerman, Gaby dan Raw hanya berdiam diri di hotel untuk beristirahat. Dan pada hari ini mereka berencana untuk pergi jalan jalan ke beberapa tempat.

Karena dulu Gaby pernah tinggal di Jerman. Jadi memudahkan mereka untuk pergi jalan jalan. Selain pergi ke tempat tempat wisata, mereka juga berencana mengunjungi tempat tempat yang dulu sering Gaby kunjungi. Termasuk universitas Gaby dulu.

Saat mengunjungi beberapa tempat, Gaby memberitahu Raw sejarah tentang tempat tempat yang Gaby tahu.

Menjelang siang hari, Gaby mengajak Raw pergi makan ke restoran favorit nya.

"Dulu aku sering makan di sini."Ucap Gaby.

"Benarkah?."Tanya Raw.

"Iya, makanan di sini sangat enak enak."Jawab Gaby.

Mereka pun duduk di meja yang masih kosong. Karena saat ini jam makan siang, membuat restoran jadi ramai. Setelah duduk mereka langsung memesan makanan.

Gaby bercerita pada Raw saat dia tinggal seorang diri di Jerman. Bagaimana kesehariannya, apa saja yang dia lakukan di saat ada waktu luang.

"Gaby..."

Saat mereka tengah asik mengobrol, ada seseorang yang menepuk pundak Gaby sambil memanggil Gaby.

Gaby dan Raw pun langsung menengok ke arah orang itu yang berdiri di samping Gaby.

"Ternya benar kamu Gaby."Ucap seorang pria yang terlihat begitu bahagia saat melihat Gaby.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu, aku sangat merindukanmu."Sambung orang itu yang langsung memeluk Gaby.

"Anda siapa?."Tanya Raw pada pria yang memeluk Gaby.

Pria itu pun langsung melepaskan pelukannya. Lalu pria itu melihat ke arah Raw sambil tersenyum.

"Perkenalkan nama ku Julio."Ucap pria itu sambil mengulurkan tangannya pada Raw.

"Raw."Ucap Raw sambil membalas uluran tangan Julio.

"Gaby apa dia teman kamu dari Indonesia?."Tanya Julio sambil duduk di samping Gaby tanpa bertanya pada Gaby atau pun Raw terlebih dahulu.

"Dia suami ku Lio."Jawab Gaby sambil tersenyum ke arah Raw.

"Suami kamu?."Tanya Julio memastikan apakah dia salah dengar atau tidak.

"Iya bener dia suamiku."Jawab Gaby.

Untuk sesaat Julio terdiam dengan wajahnya yang datar. Tapi sedikit kemudian Julio kembali tersenyum, tidak lupa Julio pun mengucapkan selamat pada Gaby dan Raw.

"Siapa dia?."Tanya Raw pada Gaby.

"Dia adalah satu satunya teman laki laki ku di sini."Jawab Gaby.

"Hmmm.."

"Apakah kalian sedang berbulan madu?."Tanya Julio.

"Iya kami sedang berbulan madu."Jawab Raw.

"Baiklah kalau begitu aku tidak akan menggangu kalian."Ucap Julio yang kemudian langsung pergi meninggalkan Gaby dan Raw.

Julio pun pergi meninggalkan Gaby dan Raw. Julio duduk di meja yang tidak terlalu jauh dari meja Gaby dan Raw.

Julio terus saja memperhatikan Gaby yang terlihat begitu bahagia bersama dengan suaminya.

Wajah Julio pun tampak berbeda, tidak seperti saat dia tengah berada di hadapan Gaby.

"*Sudah lama aku menunggu dan berharap kamu akan kembali lagi ke sini. Sudah lama pula aku memendam perasaan ini. Aku sudah benar benar bersabar Gaby.

Tapi aku tidak menyangka kalau semuanya akan berakhir sia sia seperti ini. Wanita yang aku nanti nanti ternyata sudah menikah dengan seorang pria yang sangat tidak sebanding dengan diriku*." Batin Julio.

Julio yang terus di suguhkan keromantisan antara Gaby dan Raw pun akhirnya tidak tahan lagi. Julio memilih pergi dari restoran itu, di bandingkan harus melihat sesuatu yang sangat dia benci.

Saat Julio keluar dari restoran, tidak sengaja Raw melihat nya. Raw pun melihat dengan jelas wajah Julio yang sangat marah.

"Bukankah teman kamu baru saja datang, kenapa dia langsung pergi."Ucap Raw.

"Siapa?."Tanya Gaby sambil menengok mencari siapa yang Raw maksud.

"Julio."Jawab Raw. "Dan wajah dia juga terlihat sangat marah."Sambung Raw.

"Hmm, tapi setahu aku wajah dia memang selalu terlihat seperti itu. Bahkan sejak dari dulu tidak ada orang yang berani mendekati dia."Ucapan Gaby.

"Benarkah, lalu bagaimana bisa kamu mendekati dia?."Tanya Raw.

"Aku tidak mendekati dia, dia sendiri yang mendekati aku."Jawab Gaby.

"Berarti kamu sangat menarik bagi dia."Ucap Raw.

"Mungkin."Ucap Gaby. "Sudahlah tidak usah bahas dia lagi."Sambung Gaby dan Raw pun hanya mengangguk.

Setelah itu Gaby dan Raw pun langsung menyantap makanan pesanan mereka yang sudah datang.

Saat sedang makan Raw tiba tiba saja berpikir tentang Julio. Raw merasa kalau Julio menyukai Gaby. Dari sikap dan tingkah laku Julio yang di perlihatkan saat berada di hadapan Gaby.

Apa lagi ekspresi Julio saat Gaby memberitahu kalau Raw adalah suaminya. Julio terlihat begitu kaget bahkan Julio terlihat tidak terima.

"Semoga ini hanya perasaan diriku saja. Dan Kalau pun dugaan ku itu benar, semoga dia tidak akan melakukan sesuatu dan aku berharap dia bisa menerima kenyataan bahwa Gaby tidak bisa dia miliki lagi." Batin Raw.

Selesai makan mereka kembali berkeliling, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke hotel.

______

Satu Minggu kini telah berlalu. Gaby dan Raw pun kini sudah kembali ke Indonesia.

Setelah pertemuan dengan Julio di restoran saat itu, Gaby tidak pernah bertemu dengan Julio lagi.

Bukannya berharap untuk bisa bertemu dengan Julio kembali, hanya saja Gaby merasa heran karena Julio tidak menghubungi dan mengajak nya untuk bertemu. Padahal selama Gaby di Indonesia, Julio sering menghubungi Gaby dan berharap bisa segera bertemu.

Tapi saat Gaby berada di Jerman, Julio tidak menghubungi atau bahkan mengajak bertemu. Apa mungkin karena adanya Raw?.

Mungkin saja dia tidak enak pada Raw, apa lagi dia tahu kalau saat itu kami sedang berbulan madu.

"Untuk sementara waktu kita tinggal di apartemen dulu tidak papa kan?."Tanya Raw pada Gaby saat dalam perjalanan menuju apartemen.

"Iya tidak papa."Jawab Gaby sambil tersenyum.

"Aku sebenarnya sudah membeli sebuah rumah, ya walaupun tidak sebesar dan semewah rumah kamu tapi aku rasa itu cukup nyaman untuk kita tinggali."Ucap Raw.

"Tapi masih ada sesuatu yang harus di perbaiki terlebih dahulu dan mungkin lusa baru selesai."Sambung Raw.

"Aku tidak masalah walaupun rumah yang kamu beli tidak sebesar dan semewah rumah Kak Deon, yang terpenting rumah itu nyaman dan aman untuk kita berdua."Ucap Gaby.

Sebelumnya Raw memang sudah membeli tempat tinggal untuk dirinya dan juga Gaby. Kebetulan Raw mendapatkan rumah yang tidak terlalu jauh dari kediaman Deon. Agar saat Gaby ingin berkunjung ke kediaman Deon tidak membutuhkan waktu lama untuk sampai.

Raw pun melakukan beberapa renovasi pada rumah itu agar terlihat lebih bagus dan nyaman. Awalnya Raw memperkirakan renovasi itu akan selesai saat setelah Raw dan Gaby pulang dari Jerman. Tapi karena ada beberapa hal sehingga harus menunda renovasi itu beberapa hari, dan semuanya baru akan selesai lusa.

Terpopuler

Comments

Just Rara

Just Rara

duh mulai ada bau2 pebinor ni😬

2022-02-16

0

Wati_esha

Wati_esha

Hebat ya Raw ini. Perjuangannya untuk Gabby ... t o p.

2022-01-29

0

Wati_esha

Wati_esha

Thor ... p e n a s a r a n .. kenapa sih judulnya seperti itu? Apakah itu merujuk pada kisah hidup Gabby ke depannya? 🤭🤭🤭🤭🤭

2022-01-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!