BAB 11.

Adrian pergi dari kediaman Dira dengan pikiran yang sangat kacau. Dan Adrian sangat marah dengan kenyataan yang di katakan oleh Dira padanya.

Awalnya Adrian menyangka kalau hubungan Gaby dan Raw pasti tidak akan berjalan lancar karena Dira menginginkan Gaby bersama dengannya.

"Aaarrrhhh...." Ardian berteriak dan memukul mukul setir mobil untuk melampiaskan kemarahannya.

"Kenapa Kak Dira menyetujui hubungan Gaby dan Raw? Kenapa?."Ucap Ardian. "Dan kenapa Gaby bisa jatuh cinta pada Raw, apa hebatnya dia, jika di bandingkan dengan ku jelas aku lebih dari Raw."Sambung Adrian.

Saat ini pikiran Ardian benar benar kacau dan yang ada di dalam pikirannya hanya ingin menghajar Raw karena telah merebut Gaby dari dirinya.

Adrian akhirnya memutuskan untuk mencari Raw di apartemennya. Dan tak butuh waktu lama Adrian kini sudah sampai.

Adrian langsung keluar dari dalam mobil lalu pergi menuju apartemen Raw. Setelah sampai di depan kamar apartemen Raw, Ardian langsung mengetuk pintu. Beberapa kali Ardian mengetuk pintu dan akhirnya pintu pun terbuka.

Adrian terdiam saat melihat siapa yang membukakan pintu kamar apartemen Raw.

"Gaby."Ucap Adrian saat melihat Gaby membukakan pintu. "Sedang apa kamu di sini?."Sambung Adrian.

"Kenapa memangnya kalau aku di sini?."Ucap Gaby. "Dan mau apa kamu datang ke sini?."Sambung Gaby yang bertanya balik pada Adrin.

"Gaby jangan pernah menjawab pertanyaan ku dengan sebuah pertanyaan lagi!. Aku tanya sedang apa kamu di sini malam malam Gaby?."Ucap Adrian dengan tatapan yang tajam.

"Di mana pun aku berada itu bukan urusan kamu Adrian, apa lagi kalau aku berada di tempat Raw itu tidak akan jadi masalah untuk siapa pun."Ucap Gaby.

"Gaby kamu itu seorang wanita harusnya kamu menjaga harga diri kamu. Bukannya seperti ini. Kalau kamu seperti ini kamu sama saja dengan wanita yang tidak punya harga diri Gaby."Ucap Adrian.

Gaby menatap Adrian dengan tatapan tajam, tapi sedetik kemudian Gaby langsung tersenyum.

"Bukankah memang dari dulu aku tidak pernah ada harganya di mata kamu? Jadi untuk apa kamu mempermasalahkan ini? Kenapa memangnya kalau aku tidak punya harga diri? Apa itu mengganggu kamu?."Ucap Gaby.

"Gaby kamu tidak boleh berbicara seperti itu! Dan kamu tidak boleh melakukan sesuatu yang dapat merugikan diri kamu sendiri."Bentak Ardian.

"Kamu tidak ada hak untuk melarang aku Adrian."Ucap Gaby. "Kamu bukan siapa siapa. Jadi kamu tidak berhak mengatur atur hidup ku."Sambung Gaby.

Ardian yang mendengar perkataan Gaby menjadi semakin marah. Adrian pun langsung menarik tangan Gaby dan menyeret Gaby untuk pergi dari sana.

"Lepas Adrian!."

"Tidak Gaby, aku tidak akan melepaskan kamu."Ucap Adrian.

Namun saat Adrian tengah menarik Gaby, Raw datang dan langsung memukul wajah Adrian hingga Adrian pun jatuh tersungkur.

Sedangkan Gaby langsung peduli masuk ke dalam kamar apartemen kembali. Gaby tidak perduli dengan apa yang akan terjadi pada Adrian dan Gaby hanya berdoa semoga Raw akan baik baik saja.

"Kurang ajar, berani sekali kamu melakukan itu padaku Raw."Ucap Adrian.

"Kenapa memangnya, bahkan kamu sendiri sangat kurang aja karena sudah berbuat kasar pada Gaby."Saut Raw.

"Kenapa kamu tidak terima?."

"Iya aku tidak terima kamu memperlakukan Gaby seperti itu. Dan aku tidak akan diam saja jika ada orang yang menyakiti dia, termasuk dirimu."Ucap Raw.

"Kamu pikir hanya kamu yang tidak terima Raw. Aku juga tidak terima Gaby lebih memilih dirimu di banding kan aku."Teriak Adrian.

"Itu bukan urusan ku."Ucap Raw. "Lagi pula bukankah itu salah dirimu sendiri, jadi nikmati saja penyesalan mu itu."Ucap Adrian yang kemudian langsung pergi meninggalkan Adrian yang hanya diam.

Raw masuk ke dalam apartemennya, saat itu Raw melihat Gaby yang tengah duduk di sofa. Gaby yang melihat Raw masuk langsung bangun dari duduknya lalu menghampiri Raw.

"Kamu tidak papa?."Tanya Gaby.

"Tidak, aku tidak papa."Jawab Raw.

"Maafkan aku Raw, karena aku kamu selalu mendapat masalah."Ucap Gaby.

"Masalah apa yang kamu katakan Gaby, aku tidak pernah ada masalah apa lagi yang di sebabkan oleh dirimu."Ucap Raw yang kemudian langsung memeluk Gaby. "Sebaiknya kita istirahat sekarang."Sambung Raw.

"Iya."Ucap Gaby.

Raw dan Gaby pun langsung masuk ke dalam kamar berdua. Gaby membaringkan tubuhnya sedangkan Raw hanya duduk di samping Gaby.

"Raw jika kamu ingin tidur di sini aku tidak keberatan."Ucap Gaby. "Lagi pula bukankah waktu itu kita pernah tidur bersama."Sambung Gaby.

"Iya kita memang pernah tidur bersama, tapi waktu itu ada Pangeran di antara kita, jadi itu berbeda Gaby."Ucap Raw.

"Kalau begitu taruh saja bantal guling di antara kita."Ucap Gaby. "Lagi pula aku yakin kalau kamu akan menjaga ku dengan baik dan kamu tidak akan melakukan sesuatu yang nantinya akan merugikan diriku, karena itu Kak Dira pun membiarkan aku bersama dengan mu."Sambung Gaby.

Raw mencium kening Gaby setelah itu Raw pun berbaring di samping Gaby dan pastinya bantal guling yang berada di antara mereka.

"Gaby kenapa kamu begitu mempercayaiku? Bagaimana kalau ternyata aku melakukan sesuatu padamu?."Tanya Raw.

"Kalau kamu memang ingin melakukan sesuatu padaku pasti kamu sudah melakukan nya saat kita menginap di hotel waktu dulu."Jawab Gaby

"Ya kamu benar Gaby."Ucap Raw. "Ya sudah sekarang kamu tidur lah."

Gaby mengangguk kemudian Gaby pun memejamkan matanya. Sedangkan Raw masih setia memandang wajah Gaby yang mulai terlelap, hingga akhirnya Raw pun ikut terlelap.

_

_

Sedangkan kini Adrian tengah melampiaskan amarahnya di bar, yang tentunya dalam pengawasan dari Ziko.

Awalnya Adrian di bar sendiri namun secara tidak sengaja Ziko yang sedang di bar melihat Adrian. Akhirnya Ziko memutuskan untuk menemani Adrian, karena Ziko takut terjadi sesuatu pada Adrian.

Adrian yang sudah tidak sadar terus saja berbicara dan mengutuk Raw. Kini Ziko tahu penyebab Adrian seperti ini. Namun Ziko hanya diam dan menunggu sampai Adrian benar benar tidak sadarkan diri, setelah itu baru Ziko akan membawa Adrian pergi dari bar.

Setelah cukup lama Ziko menunggu akhirnya Adrian tidak sadarkan diri. Ziko langsung membawa Adrian pergi dari sana.

Dan seperti biasa Ziko akan melapor pada Dira.

Dan setelah ini Ziko yakin Dira pasti akan sangat marah pada Adrian. Tapi itu bukan urusan Ziko karena tugas Ziko hanya mematuhi apa yang Dira katakan padanya untuk sisanya itu bukan urusan Ziko. Ziko hanya berharap semoga semuanya akan baik baik saja.

Terpopuler

Comments

Just Rara

Just Rara

salah km sendiri adrian,dulu km nolak gaby mentah2 dan skrg km yg ngerasain ditolak mentah2 sm gaby

2022-02-16

0

Budi Setiawan

Budi Setiawan

seru deh

2022-01-20

0

Ahmad Arifin

Ahmad Arifin

kok blum lanjut thor

2021-11-24

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!