Setelah tiga puluh menit akhirnya Rangga sudah sampai di kediaman Deon. Rangga kemudian langsung bergabung dengan yang lainnya.
Setelah semuanya berkumpul, Raw pun langsung membicarakan tentang keseriusannya pada Gaby dan Raw ingin meresmikan hubungan mereka di depan Deon, Rangga dan Dira.
Deon dan Dira menyetujuinya dan merestui hubungan Gaby dan Raw. Sedangkan Rangga berpikir sejenak. Kemudian Rangga menatap ke arah Gaby.
"Gaby."Panggil Rangga. "Kemari lah."Sambung Rangga.
Gaby pun mendekat dan duduk di samping Rangga.
"Iya Kak."Ucap Gaby.
"Gaby apa kamu serius dan yakin dengan perasaan kamu?."Tanya Rangga.
"Iya."
"Kamu sudah tahu dengan jelas dia seperti apa bukan? Apa kamu menerimanya? Apa kamu yakin akan bahagia jika bersama dengannya?"Tanya Rangga kembali.
"Iya Kak Rangga, aku tahu semua tentang Raw, dan aku merima dia apa adanya. Aku juga yakin kalau aku akan lebih bahagia jika bersama dengan Raw, karena hanya dia yang bisa mengerti dan memahami ku selain Kak Deon, Kak Dira dan Kak Rangga."Ucap Gaby sambil tersenyum. "Aku tahu Kakak pasti khawatir padaku, tapi Kakak tenang saja selama aku bersama dengan Raw aku pasti akan baik baik saja."
"Baiklah. Tapi kamu harus janji sama Kakak kalau sampai dia menyakitimu, kamu harus langsung katakan pada Kakak. Mengerti."Ucap Rangga dan Gaby pun mengangguk.
Setelah meyakinkan dirinya Rangga pun menyetujui hubungan Raw dan Gaby. Setelah itu Raw mengeluarkan kotak cincin yang sudah dari lama Raw menyimpan nya, dan hari ini akan di jadikan cincin pertunangannya dengan Gaby.
Setelah itu Raw pun memakai cincin itu pada Gaby, begitu pula dengan Gaby yang memasangkan cincin pada Raw.
Rangga yang memang Gaby bahagia turut bahagia.
Karena dari dulu Rangga belum pernah melihat Gaby sebahagia saat ini. Rangga berharap kalau Gaby akan terus seperti sekarang.
Deon menepuk pundak Rangga.
"Tidak perlu khawatir, aku yakin Raw akan menjaga dan membahagiakan Gaby."Ucap Deon.
"Kalau saja waktunya sudah tepat aku berharap mereka langsung menikah."Sambung Deon.
"Iya, aku percaya padamu Kak."Ucap Rangga. "Aku sangat berterimakasih pada mu karena kamu mau menjaga adikku dengan sangat baik."Sambung Rangga.
"Tentu saja, karena Gaby juga adik ku."Ucap Deon.
Mereka pun akhirnya mengobrol bersama. Hingga tak terasa malam pun kini semakin larut. Raw pun pamit untuk pulang, sedangkan Rangga akan menginap atas permintaan Gaby.
Setelah mengantar Raw sampai di depan pintu, Gaby duduk bersama dengan Deon dan Rangga sedang Dira sudah kembali ke kamar untuk menemani Pangeran yang memang sudah tertidur sedari tadi.
"Oh iya Gaby kenapa kamu tidak menghubungi Kakak setelah kembali dari Jerman?."Tanya Rangga pada Gaby. "Kakak dapat kabar malah tentang pertunangan kamu dan Raw, dasar nakal."Sambung Rangga.
"Iya maaf kak, aku lupa."Ucap Gaby sambil tersenyum. "Oh iya, bagaimana kabar Kak Ilona sekarang?"
"Tidak perlu kamu memikirkan dia."Ucap Rangga.
"Kenapa begitu?."Tanya Gaby.
"Dia tidak pernah berubah Gaby. Kakak berharap kalau kamu tidak bertemu dengan wanita gila itu."Jelas Rangga.
"Sudah sangat larut sebaiknya kita istirahat sekarang."Ucap Deon.
"Benar."Ucap Rangga. "Ayo kita istirahat."Sambung Rangga.
mereka pun pergi ke kamar masing masing. Tapi sebelum Rangga pergi ke kamarnya, Rangga mengantarkan Gaby ke kamarnya terlebih dahulu.
Rangga pun menyelimuti Gaby dan membelai kepala Gaby.
"Kakak senang karena sekarang kamu sudah menemukan kebahagiaan kamu."Ucap Rangga.
"Iya Kak, aku juga senang."Ucap Gaby. "Tapi Kak, kenapa sampai saat ini Kakak masih belum menikah? Apa Kakak masih belum bisa melupakan Kak Dira?."Sambung Gaby.
"Tidak perlu kamu pikirkan tentang Kakak. Lagi pula Kakak kan sudah punya anak jadi Kakak tidak perlu menikah."Ucap Rangga.
"Oh iya di mana Putri?."Tanya Gaby.
"Ada di rumah."Jawab Rangga.
"Kalau Kakak di sini berarti Putri sendirian di rumah."Ucap Gaby.
"Tidak dia bersama dengan Kakeknya."Jawab Rangga. "Sudah jangan berbicara terus cepat tidur."Sambung Rangga.
"Iya."
Setelah itu Rangga pun pergi dari kamar Gaby dan pergi menuju kamarnya dulu. Rangga masuk ke dalam kamarnya dulu. Entah bagaimana semuanya tidak ada yang berubah sedikitpun di sini.
Rangga membaringkan dirinya di atas tempat tidur, Rangga pun memikirkan apa yang di katakan oleh Gaby tadi.
"Mungkin memang iya aku masih belum bisa melupakan Dira meskipun cinta ini bertepuk sebelah tangan. Karena aku tidak sebanding dengan Dira dan aku tidak bisa mengimbangi Dira. Aku juga merasa bersalah pada Yasmin dan juga Putri."Ucap Rangga.
"Sudahlah untuk apa aku memikirkan hal itu. Hidup ku yang sekarang saja sudah sangat bahagia bersama dengan anak ku."Ucap Rangga. Setelah itu Rangga pun tidur.
_____
Keesokan harinya setelah selesai makan bersama Deon langsung pergi ke kantor, Rangga pun langsung pamit untuk pulang dan pergi ke kantor.
Sedangkan Gaby bersiap untuk pergi melihat perkembangan renovasi gedung yang akan jadi cafe dan butik Gaby.
"Dengan siapa kamu pergi?"Tanya Dira.
"Sendiri."Jawab Gaby.
"Tidak bersama dengan tunangan mu."Ucap Dira sambil tersenyum menggoda pada Gaby.
"Raw sedang sibuk sekarang di rumah sakit, dan kalau tidak salah ada jadwal operasi hari ini."Ucap Gaby sambil tersenyum.
"Oh begitu."Ucap Dira.
"Kak, pokoknya nanti kalau aku sama Raw nikah, Kakak harus kasih jatah libur yang panjang buat Raw. Agar aku bisa puas liburan dan menikmati waktu berdua."Ucap Gaby.
"Baiklah, akan Kakak pikirkan."Ucap Dira.
"Bagus."Ucap Gaby. "Ya sudah aku langsung pergi ya."Sambung Gaby.
"Iya."Saut Dira. "Eh tunggu, pulang jam berapa?."Tanya Dira.
"Mungkin sore, karena aku juga akan pergi menemui teman teman ku."Jawab Gaby.
"Ya sudah kalau begitu."Ucap Dira.
Setelah itu Gaby pergi menuju tempat yang akan jadi cafe dan butiknya nanti dengan mengendarai mobilnya seorang diri.
Setelah lima belas menit Gaby pun sampai. Gaby langsung masuk untuk melihat dan bertanya pada anak buah Dira yang mengawasi para pekerja kapan semua selesai.
"Kira kira berapa lama lagi ya Pak?."Tanya Gaby.
"Karena tempat nya sangat terawat jadi tidak akan lama lagi. Mungkin tinggal tiga hari lagi, kalau Nona sudah membeli beberapa barang langsung datangkan saja untuk bagian atas agar langsung bisa di tata."Jawab anak buah Dira.
"Baiklah kalau begitu."Ucap Gaby.
"Atau kalau tidak Nona berikan saja nomor telepon toko tempat Nona membeli barang barang, nanti biar saya yang urus sisanya."Ucap anak buah Dira.
"Ok. Ini nomor telepon, dan ini tanda bukti pembayarannya."Ucap Gaby sambil memberikan semua pada anak buah Dira. "Dan nanti saya akan kirimkan gambar barang barang yang saya sudah beli, Bapak tolong pastikan semua sama seperti yang ada di gambar ya."
"Baik Nona tenang saja."Ucap anak buah Dira.
Setelah itu Gaby pun di ajak melihat keseluruhan tempat itu, terutama di bagian atas yang memang sudah hampir selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Budi Setiawan
semoga cepat menikah
2022-01-20
0
Just Rara
raw benar2 tulus mencintai gaby,☺️☺️☺️
2021-10-17
0
Wati_esha
Terima kasih update nya.
Next, ditunggu kelanjutannya.
2021-10-10
0