Malam kini semakin larut, angin pun kini terasa semakin dingin. Seorang pria kini tengah membaringkan tubuhnya di atas atap mobil di sebuah taman.
Dia menatap langit yang di penuhi oleh bintang bintang berkerlipan. Dan saat ini terukir dengan indah sebuah senyum yang dulu pernah hilang selama bertahun-tahun.
Bahkan wajah yang dulu selalu terlihat dingin dan tak bernyawa kini terlihat begitu berbeda. Seakan akan sukma yang hilang kini telah kembali.
"Selama bertahun-tahun aku merasa diriku seperti orang mati. Aku tidak bisa merasakan perasaan apa pun."
"Tapi hari ini, hari ini aku merasa diriku hidup kembali. Jantung ini, jantung ini pun kembali berdebar."Ucap pria itu sambil menyentuh dadanya.
Tak terasa air matanya jatuh. Rasanya sungguh sangat menyesakan. Dia pun kini tak tahu dia itu tertawa atau menangis.
"Bintang jika saat ini dia, dia belahan jiwaku, dia hidupku sedang menatap dan mengagumi keindahan mu, tolong katakan padanya aku di sini terus menanti. Dan angin malam jika kamu dapat menyentuhnya sampai rasa rindu dan cintaku padanya."
Angin berhembus kencang setelah pria itu berbicara.
Gaby yang kini tengah berdiri di balkon kamarnya tiba tiba saja merasakan hembusan angin yang kencang, tapi entah mengapa Gaby tidak merasa dingin, Gaby justru tiba tiba saja merasakan sebuah kehangatan dan jantung nya pun berdebar kencang.
"Angin malam, apakah kamu baru saja menyampaikan sesuatu padaku?."Ucap Gaby.
Setelah itu entah mengapa langit berubah, bintang bintang kini tidak terlihat lagi. Semuanya sudah tertutup awan gelap. Dan seketika hujan pun turun dengan begitu derasnya.
Tapi meski begitu tidak membuat Gaby berniat untuk masuk ke dalam kamar. Gaby justru semakin berjalan ke dapan, Gaby pun merentangkan kedua tangannya dengan mata yang terpejam untuk merasakan setiap tetes air hujan yang mengenainya.
Begitu pun dengan pria itu, meski hujan turun dengan begitu deras dan membasahi tubuhnya tidak membuat dia berniat untuk beranjak dari posisi nya.
Di setiap tetes air hujan yang membasahi nya maka di saat itu kenangan kenangan indah datang menghampiri nya. Membuat pikirannya terus mengingat pada masa masa indah itu, membuat hatinya semakin lama semakin ingin berteriak dan memberitahu dunia tentang seberapa besar cinta.
Cinta yang selalu tersimpan di dalam sanubarinya, yaitu cinta yang sama untuk seorang wanita yang dulu selalu menangis dan berbagi cerita pada malam.
Wanita yang pernah dia peluk saat hujan, wanita rapuh yang selalu berusaha untuk selalu kuat.
"Aku merindukanmu." Ucap pria itu.
"Aku merindukanmu."Ucap Gaby yang masih berdiri dan merasakan setiap tetes air hujan.
_______
Waktu terus berjalan, hari kini mulai pagi. Tapi matahari masih bersembunyi di balik awan gelap. Hujan pun masih terus mengguyur bumi meskipun tak sederas tadi malam.
Gaby yang sudah membuka matanya masih enggan untuk beranjak dari atas tempat tidurnya. Gaby masih setia memandang liontin nya.
Tok tok tok
"Siapa?."Tanya Gaby dari dalam kamar saat mendengar suara ketukan pintu dari luar.
"Maya Nona."Jawab seseorang dari luar kamar Gaby.
Gaby pun beranjak dari tempat tidur nya lalu berjalan untuk membuka pintu. Saat Gaby membuka pintu, Gaby melihat Maya berdiri di depan kamarnya sambil tersenyum.
"Selamat pagi Nona Gaby?."Sapa Maya.
"Selamat pagi."
"Nona Dira dan Tuan Deon sudah menunggu Nona Gaby di meja makan."Ucap Maya.
"Baiklah, sebentar lagi aku akan ke sana."Ucap Gaby.
"Baik Nona."
Setelah itu Maya pun pergi. Setelah Maya pergi, Gaby kembali masuk lalu Gaby pun langsung pergi ke kamar mandi untuk menyegarkan diri nya.
Setelah itu Gaby pergi ke meja makan, saat Gaby datang Deon dan Dira sudah memulai sarapan mereka.
"Selamat pagi semuanya."Sapa Gaby.
"Selamat pagi."Saut Deon dan Dira.
"Ayo Gaby makan sarapan kamu."Ucap Dira.
"Iya Kak."
"Oh iya Gaby, apa rencana kamu sekarang?."Tanya Deon.
"Rencana apa?."
"Rencana kamu tenang bekerja."Jawab Deon.
"Oh, aku tidak ingin berkerja. Aku hanya ingin menjadi pengangguran sukses."Ucap Gaby enteng.
"Apa?."Ucap Deon yang tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Gaby.
Sedangkan Dira dan pangeran hanya tertawa. Walau pun Pangeran tidak mengerti apa yang si bicarakan oleh Deon dan Gaby, tapi melihat Dira yang tertawa Pangeran pun ikut tertawa.
"Kenapa reaksi Kakak seperti itu sih?."Tanya Gaby.
"Lalu Kakak harus bereaksi seperti apa saat kamu bercita cita ingin menjadi pengangguran?."Tanya Deon.
"Lagipula untuk apa aku kerja, kalau dengan tidak bekerja saja semua kebutuhan dan kemauan aku terpenuhi."Ucap Gaby. "Kakak tidak sedang jatuh miskin kan?."Sambung Gaby.
"Tentu saja tidak, tapi Gaby..."
"Iya iya, Kakak tenang saja. Aku sudah memikirkannya kok."Ucap Gaby. "Aku akan membuka sebuah butik dan cafe. Jadi hari ini aku akan pergi untuk mencari tempat yang bagus."Sambung Gaby.
"Kalau masalah tempat kamu tidak perlu khawatir. Kakak ada tempat yang bagus jadi bisa kamu pakai, untuk karyawan Kakak juga bisa mencarikannya mungkin beberapa anak buah Kakak bisa jadi karyawan kamu."Saut Dira.
"Nggak usah Kak, aku bisa sendiri kok."Ucap Gaby.
"Iya Kakak tahu kamu bisa. Tapi kan sayang aja kalau tempat itu tidak terpakai, lagi pula masih ada anak buah Kakak yang belum bekerja. mungkin kamu bisa ambil dua atau tiga orang, dan sisanya kamu cari sendiri yang memang ahli dalam bidangnya."Jelas Dira. "Setidaknya mereka untuk menjadi pengaman."Sambung Dira yang sedikit berbisik.
"Baiklah kalau begitu."Ucap Gaby.
Setelah selesai sarapan Deon langsung pergi ke kantor sedangkan Dira akan pergi ke beberapa tempat usahanya, seperti cafe dan restoran. Tidak lupa toko bunga yang dulu pernah di berikan Deon padanya.
Karena Gaby merasa bosan di rumah Gaby pun ikut bersama dengan Dira, sekalian mencari inspirasi untuk usahanya nanti.
Mereka pun pergi hanya bertiga dengan Pangeran. Dira dan Gaby duduk di depan sedangkan Pangeran di belakang.
Di dalam perjalanan mereka terus mengobrol. Dan mereka pun memutuskan untuk pergi ke tempat yang akan di berikan pada Gaby nanti setelah semua urusan Dira selesai.
Setelah tiga puluh menit mereka pun sudah sampai di restoran milik Dira. Mereka langsung keluar dari mobil lalu masuk ke dalam restoran.
Mereka langsung di sambut oleh pelayan.
"Gaby kamu mau ikut ke ruangan Kakak atau mau lihat lihat?."Tanya Dira.
"Aku mau lihat lihat dulu aja deh Kak."Jawab Gaby.
"Ya sudah kalau."Ucap Dira. "Pangeran mau ikut Mamah atau Tante Gaby?."Sambung Dira yang bertanya pada Pangeran.
"Au cama ante."Ucap Pangeran.
"Ok, tapi jangan nakal ya."Ucap Dira dan Pangeran pun mengangguk.
Setelah itu Dira berpesan pada salah satu anak buahnya untuk menemani Gaby. Lalu Dira pergi keruang nya. Saat Dira pergi, Gaby pun langsung melihat lihat di temani Pangeran dan anak buah Dira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Nikin tambah penasaran aja,Siapa sih sebenarnya pria ini?? Nukan Ardian kan..
2024-05-31
0
Sinta anti
yah ko sma raw sih ksihn donk ardian..kenapa gaby gak sma ardian aja
2022-03-26
0
Budi Setiawan
penasaran deh
2022-01-20
0