Bab 6.

Setelah itu Ziko pun menghubungi Dira dan memberitahu Dira tentang Ardian dan Raw. Saat Ziko memberitahu Dira, Dira sudah tahu cepat atau lambat semua ini pasti akan terjadi.

Apalagi Dira tahu seperti apa Ardian. Tapi Dira bersyukur Raw adalah orang yang bisa mengendalikan emosi dan egonya. Kalau tidak mungkin semua itu sudah terjadi.

Bahkan Dira sudah memperkirakan kalau suatu saat nanti pertarungan itu pasti ada. Dira pun meminta Ziko untuk terus mengawasi Ardian.

Setelah itu Dira pun menceritakan semuanya pada Deon.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan?."Tanya Deon.

"Memangnya aku bisa apa? Aku tidak boleh ikut campur dalam urusan mereka, selama Gaby belum menikah persaingan untuk memperebutkan nya masih terbuka lebar. Aku hanya bisa mengawasi saja, agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan."Ucap Dira.

"Menurut mu jika Ardian dan Raw bertarung siapa yang akan menang?."Tanya Deon.

"Tergantung."Jawab Dira. "Jika Ardian tidak terpancing emosi mungkin Ardian akan menang karena pada dasarnya Ardian memanglah seorang petarung, walau begitu Raw tidak bisa di remehkan. Dia pintar dan gesit, Raw juga pintar dalam mengendalikan emosi sehingga dia bisa merencanakan sesuatu dengan tepat dan benar, keahliannya dalam bidang kedokteran juga tidak bisa di anggap enteng."

"Kamu tahu bukan saat Ardian terluka dengan sangat parah saat di serang oleh Banu dulu. Jika Ardian di bawa ke rumah sakit mungkin nyawanya tidak akan tertolong. Tapi karena Raw, Ardian akhirnya bisa selamat begitu juga Pangeran."Sambung Dira.

"Kalau begitu Raw hanya sedikit kurang di bagian bertarung?."Tanya Deon.

"Aku tidak yakin."Jawab Dira. "Dulu setiap aku melakukan serangan atau pun mendapat serangan dan Raw ikut di dalamnya, dia tidak pernah terluka apa lagi terkena tembakan, jika hanya sebuah memar itu bisa saja bukan. Jadi aku berpikir kalau Raw sebenarnya bisa bertarung."Sambung Dira.

"Memang kamu belum pernah melihat dia bertarung?"Tanya Deon kembali.

"Belum. Tapi jika Kakaknya aku sudah sering melihatnya karena Kakaknya memang tangan kanan ku sama seperti Ziko. Dia sangat hebat dan kuat."Ucap Dira.

"Jika memang seperti itu, aku rasa diam diam Raw bisa bertarung seperti Kakaknya."Ucap Deon.

"Aku juga berpikir seperti itu."Ucap Dira.

"Sudah jangan terlalu di pikirkan, sebaiknya kamu istirahat sekarang. Kamu pasti kelelahan karena bekerja seharian."Ucap Deon yang kemudian mencium kening Dira.

_____

Keesokan harinya Gaby berdandan sangat cantik. Dira dan Deon yang melihat penampilan Gaby di meja makan hanya bisa saling pandang.

"Gaby kamu mau kemana?."Tanya Dira.

"Aku mau pergi untuk mencari barang barang untuk cafe dan butik."Jawab Gaby.

"Dengan siapa?."Tanya Dira kembali.

"Dengan Raw. Hari ini Raw libur jadi bisa menemani ku pergi."Jawab Dira.

"Oh...."Dira dan Deon pun ber'O' ria.

Mereka kini tahu kenapa Gaby berpenampilan sangat cantik ternyata Gaby akan pergi berkencan dengan Raw, tapi dengan kedok ingin mencari barang barang untuk usahanya nanti.

Setelah semuanya selesai makan Maya datang menghampiri Gaby dan memberitahu Gaby kalau Raw sudah datang. Mendengar Raw sudah datang Gaby langsung bangkit dari duduknya dan hendak pergi.

Tapi niatnya di cegah oleh Deon. Deon bilang pada Maya untuk membawa Raw masuk ke dalam.

"Maya, suruh Raw masuk."Ucap Deon.

"Baik Tuan."Ucap Maya yang kemudian berlalu pergi.

"Ada apa Kak?."Tanya Gaby.

"Tidak ada papa."Jawab Deon yang kemudian berjalan ke depan.

Gaby dan Dira pun mengikuti Deon dari belakang bersama dengan Pangeran tentunya.

Saat Deon ke depan, Deon melihat Raw sedang duduk di ruang tamu menunggu.

Raw langsung bangkit dari duduknya saat melihat Deon dan Dira datang.

"Selamat pagi Tuan Deon dan Nona Dira."Sapa Raw.

"Selamat pagi Raw. Ayo duduk dan jangan sungkan sungkan seperti itu."Ucap Deon.

"Ada apa pagi pagi kamu sudah datang kesini?."

"Begini Tuan, saya dan Gaby sudah ada janji untuk pergi hari ini."Jawab Raw.

"Mau pergi kemana?."Tanya Deon kembali.

"Kemana pun Gaby mau."Jawab Raw sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, saya titip Gaby pastikan dia kembali dalam keadaan tidak lecet sedikitpun."Ucap Deon.

"Baik Tuan."Ucap Raw.

Setelah berbicara dengan Raw, Deon pun langsung pergi ke kantor bersama dengan Rio. Setelah Deon pergi, Dira meminta tolong pada Gaby untuk membuatkan susu untuk Pangeran.

Dan setelah Gaby pergi, Dira pun berbicara berdua dengan Raw.

"Raw, Ziko sudah memberitahu pada ku apa yang terjadi antara kamu dan Ardian semalam."Ucap Dira. "Aku tahu, Ardian salah karena sudah bersiap seperti itu, bahkan merendahkan dirimu. Aku minta maaf untuk nya."

"Nona tidak perlu khawatir karena semuanya baik baik saja. Dan Nona juga tidak perlu meminta maaf pada ku karena merasa tidak enak."Ucap Raw.

"Terimakasih Raw."

Tak lama Gaby datang dengan membawa susu untuk Pangeran. Setelah itu Gaby dan Raw pun langsung pergi berdua.

Pertama mereka pergi menemui seseorang yang akan mendesain cafe dan butik Gaby nantinya. Gaby memilih beberapa desain yang sudah di gambar. Setelah selesai Gaby dan Raw pun pergi untuk memilih barang barang untuk mengisi Cafe terlebih dahulu.

Selesai itu mereka pergi makan siang bersama di restoran. Saat sedang makan tiba tiba saja Raw teringat perkataan Ardian tadi malam, tentang dirinya yang tidak pantas untuk Gaby.

"Gaby apakah kamu benar benar memiliki perasaan yang sama seperti ku?."Tanya Raw.

"Tentu saja."Jawab Gaby. "Kenapa kamu tiba tiba menanyakan tentang hal itu?."

"Apa sebelumnya kamu sudah memikirkan nya dengan baik baik?."Tanya Raw.

"Maksud kamu apa?."

"Gaby kamu tahu sendiri aku seperti apa. Aku tidak punya orang tua bahkan keluarga, aku juga bukan dari kalangan orang kaya seperti dirimu, kamu juga tahu tentang masa laluku. Apa kamu tidak pernah berpikir kalau aku ini tidak pantas untuk mu."Jelas Raw.

"Kenapa kamu berbicara seperti itu?.Tanya Gaby. "Apakah semua itu penting?."

"Penting Gaby. Karena ini menyangkut masa depan kamu nantinya."

"Raw kamu adalah seorang Dokter yang hebat. Tentang keluarga atau seratus dan masa lalu kamu itu tidak penting untuk ku, yang terpenting adalah cinta mu."Ucap Gaby. "Aku mungkin memiliki segalanya tapi aku tidak pernah mendapatkan cinta. Bahkan ketika aku mencintai seseorang dia tidak mencintai ku, tapi kamu selalu hadir dan memberikan semangat padaku, menghiburku memberikan cinta yang begitu tulus untuk ku. Dan aku rasa tidak ada orang yang pantas bersama dengan ku selain kamu."Sambung Gaby.

Mendengar jawaban Gaby membuat Raw menjadi tenang. Raw pun langsung memeluk Gaby yang memang duduk di sampingnya.

"Terimakasih Gaby."Ucap Raw.

Cup

Raw mencium kening Gaby dengan sangat lembut dan penuh cinta membuat Gaby bahagia.

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kalo begitu Berarti Ardian berhutang nyawa sama Raw..

2024-05-31

0

Budi Setiawan

Budi Setiawan

semangat

2022-01-20

0

Caca Merica

Caca Merica

biasanya gue males mampir klo novelnya blm end. Tapi krna gue udh terlanjur kepincut sama Raw, mau gakmau gue mampir disni 🥺🥺🥺🥺

2021-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!