Bab 7.

Setelah selesai makan, Raw dan Gaby langsung pergi jalan jalan. Mereka akan menghabiskan hari ini berdua.

Dan setelah puas berjalan jalan, Raw mengajak Gaby ke apartemennya yang baru.

"Ayo masuk."Ucap Raw.

Gaby pun masuk ke dalam apartemen Raw. Gaby langsung melihat lihat apartemen Raw. Lalu Gaby masuk ke dalam kamar Raw, saat Gaby membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur Gaby langsung merasa ngantuk.

Dan akhirnya Gaby pun tertidur di kamar Raw. Raw yang menyadari kalau Gaby sudah lama tidak keluar dari dalam kamarnya langsung pergi melihat. Dan saat Raw melihat Gaby yang tertidur, Raw hanya tersenyum.

Kemudian Raw mendekat untuk membetulkan posisi tidur Gaby dan menyelimutinya, kemudian Raw pun mencium kening Gaby setelah itu Raw keluar dari dalam kamar.

Raw membaringkan dirinya di sofa, saat itu Raw terus berpikir tentang kelanjutan hubungannya dengan Gaby akan seperti apa. Sebenarnya Raw ingin meresmikan hubungan nya dengan Gaby, tapi Raw takut kalau dia tidak bisa membahagiakan Gaby.

"Kenapa aku terus saja berpikir seperti itu. Bukankah pada kenyataannya Gaby tetap lebih memilih diriku padahal dia tahu keadaan ku seperti apa, jadi apa lagi yang harus aku takutkan."Ucap Raw. "Seharusnya aku lebih takut kehilangannya."

"Baiklah setelah ini aku akan berbicara pada Gaby dan jika dia setuju aku akan langsung berbicara pada Tuan Deon dan Nona Dira."Ucap Raw.

Waktu terus berlalu, Gaby kini baru saja terbangun dari tidurnya. Gaby pun melihat jam di tangannya.

"Ya ampun aku ketiduran lama sekali." Ucap Gaby yang tahu kalau sekarang sudah pukul delapan malam.

Gaby pun langsung keluar dari dalam kamar, saat Gaby keluar Gaby melihat Raw yang sedang menyiapkan makanan di meja.

"Kamu sudah bangun?."Tanya Raw sambil tersenyum pada Gaby.

"Iya, maaf tadi aku ketiduran di kamar kamu."Ucap Gaby.

"tidak papa."Jawab Raw. "Ayo kita makan malam bersama."Sambung Raw.

Gaby pun berjalan ke arah meja makan. Raw pun menyiapkan beberapa makan di meja yang menggugah selera.

"Apa semuanya ini kamu yang masak?."Tanya Gaby.

"Iya, ayo makan dan coba makanan masakan ku."Ucap Raw.

Gaby pun langsung mengambil makanan dan memakannya, dan saat Gaby memakannya Gaby saat menyukainya. Gaby pun akhirnya makan dengan sangat lahap.

"Pelan pelan makannya."Ucap Raw.

Setelah selesai makan Gaby membantu Raw membersihkan bekas makan mereka. Kali ini Raw tidak bisa menolak keinginan Gaby karena Gaby terus memaksa untuk membantunya.

Setelah membersihkan semuanya, mereka duduk sambil menonton televisi. Saat itu Raw langsung bertanya pada Gaby mengenai hubungan mereka.

"Gaby ada yang ingin aku tanyakan pada mu mengenai hubungan kita."Ucap Raw.

"Apa?."

"Gaby kamu bilang kalau kamu mencintaiku dan menerima keadaan ku bukan?."Tanya Raw.

"Iya, terus."

"Jika aku meresmikan hubungan kita bagaimana?".Tanya Raw.

"Meresmikan hubungan bagaimana maksud kamu?."Tanya Gaby. "Apa maksudmu kita menikah?."Sambung Gaby.

"Aku sih inginnya begitu. Namun aku tahu untuk saat ini masih tidak mungkin, jadi bagaimana kalau kita bertunangan terlebih dahulu. Ya meskipun tidak di adakan dengan sangat meriah dan penuh kemewahan tapi setidaknya aku mengikatmu di depan Kakakmu." Jelas Raw.

"Jadi bagaimana menurut mu?."

Gaby tersenyum lalu memeluk Raw. Gaby sangat senang dengan pernyataan Raw.

"Kalau begitu kapan?."Tanya Gaby sambil tersenyum bahagia.

"Kamu mau?."

"Tentu saja aku mau."Jawab Gaby.

Raw mencium tangan Gaby, setelah itu Raw pun berlari masuk ke dalam kamarnya untuk mengambil sesuatu. Setelah itu Raw kembali dengan penampilan yang rapih.

"Ayo kita pergi."Ucap Raw. "Aku akan mengatakannya sekarang juga."Sambung Raw.

"Benarkah?."Tanya Gaby memastikan.

Raw pun mengangguk sambil tersenyum. Gaby langsung bangkit dari duduknya dan mengambil tesnya lalu pergi dari apartemen bersama Raw.

Di dalam perjalanan Raw dan Gaby terus saja tersenyum dengan hati yang berdebar begitu kencang. Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit mereka akhirnya sudah sampai di kediaman Deon.

Mereka pun langsung turun dan masuk ke dalam. Setelah masuk Gaby meminta Raw untuk menunggu di ruang tamu. Sedangkan Gaby langsung berlari untuk memanggil Deon dan Dira.

Setelah sampai di depan kamar Deon, Gaby langsung mengetuk pintu kamar Deon.

Tok tok tok.

Ceklek.

Pintu kamar terbuka dan terlihat Dira dari dalam kamar. Gaby yang melihat Dira langsung memeluk Dira yang tentunya membuat Dira bingung.

"Ada apa? Sepertinya kamu sangat senang sekali?."Tanya Dira.

Gaby pun melepaskan pelukannya dari Dira.

"Kak Raw ingin berbicara pada Kakak dan Kak Deon sekarang juga untuk meresmikan hubungan ku dengannya."Jawab Gaby.

"Apa?."Saut Deon dari dalam kamar yang mendengar ucapan Gaby.

"Kakak."Gaby berlari dan masuk ke dalam kemar Deon lalu memeluk Deon. "Kak aku senang sekali hari ini, karena Raw mau meresmikan hubungan kami."Ucap Gaby sambil memeluk Deon.

"Maksud kamu apa Gaby? Meresmikan? Menikah?."Tanya Deon sambil melepaskan pelukan Gaby. "Gaby menikah bukan hal yang mudah."

"Iya Kakak aku tahu, tapi maksud Raw meresmikan hubungan kami itu bukan menikah. Tapi tunangan, meskipun tidak di langsung dengan acara yang mewah dan hanya di depan Kakak saja. Sebagai simbol keseriusan Raw padaku."Jelas Gaby.

"Jadi maksudnya Raw ingin mengikat mu dan Mensahkan kalau kamu miliki nya."Ucap Dira dan Gaby pun mengangguk.

"Baiklah, tapi Kakak harus menghubungi Rangga terlebih dahulu. Karena bagaimanapun Rangga adalah Kakak kamu, bahkan dia lebih berhak terhadap mu."Ucap Deon.

"Iya."Ucap Gaby. "Oh iya Raw sudah menunggu di ruang tamu. Aku akan membersihkan diri dulu."Sambung Gaby.

"Pergilah, biar Kakak yang akan menemani Raw."Ucap Dira.

"Ok."

Gaby langsung pergi menuju kamarnya untuk membersihkan diri. Sangat terlihat jelas kalau Gaby sangat senang dan hal itu tentu saja membuat Dira dan Deon ikut senang.

"Aku pergi menemui Raw duluan, kamu hubungi Rangga sekarang."Ucap Dira dan Deon pun mengangguk.

Kemudian Dira keluar dari kamar dan menemui Raw di ruang tamu. Sedangkan kini Deon sedang menghubungi Rangga dan memberitahu Rangga tentang Gaby. Setelah selesai berbicara dengan Rangga Deon kemudian menyusul Dira.

Raw yang melihat Deon datang langsung berdiri dan menyapa Deon.

"Selamat malam Tuan Deon."Sapa Raw sambil tersenyum.

"Selamat malam."Jawab Deon.

Deon kemudian duduk di samping Dira, Raw pun duduk di depan Dira dan Deon.

"Saya sudah tahu kalau kamu ingin menyampaikan sesuatu pada kami tentang hubungan kamu dan Gaby, tapi alangkah baiknya kalau kamu mengatakannya di hadapan Rangga juga, karena bagaimanapun Rangga adalah Kakak kandung Gaby dan Rangga lebih berhak atas Gaby."Ucap Deon.

"Jadi kita tunggu Rangga sebentar lagi."Sambung Deon.

"Baik Taun."Ucap Raw.

Sambil menunggu kedatangan Rangga mereka pun mengobrol tentang yang lain.

Terpopuler

Comments

Budi Setiawan

Budi Setiawan

lebih cepat lebih baik

2022-01-20

1

Just Rara

Just Rara

wah gercep juga ni si raw,tp gmn dgn adrian🤔

2021-10-17

0

🕊⃟🍁F1R4

🕊⃟🍁F1R4

next

2021-10-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!