Bab 14

Sebelum memutuskan untuk pergi dari sana, Ardian menghampiri Gaby dan Raw terlebih dahulu.

Ardian berjalan sambil tersenyum kearah mereka yang tentu saja di balas oleh mereka.

Ardian mengulurkan tangannya pada Raw. Raw pun langsung menyambut uluran tangan dari Ardian.

"Selamat atas pernikahan kalian. Semoga kalian selalu bahagia."Ucapan Ardian.

"Terimakasih."Saut Raw.

Kemudian mereka saling berpelukan. Saat itu Ardian berbisik pada Raw.

"Raw aku tahu tanpa aku memintanya kamu pasti akan melakukannya. Tapi aku tetap akan mengatakan ini pada mu."Ucap Ardian. "Tolong jaga dan bahagian dia. Jangan sia siakan atau pun menyakitinya seperti diriku Raw, berjanji lah padaku." Sambung Ardian.

"Aku berjanji padamu Tuan muda Ardian, aku tidak akan pernah menyakiti dia. Dan kalau sampai itu terjadi aku tidak akan pernah melarangmu untuk merebutnya dari diriku."Ucap Raw.

"Aku pegang janji mu."Saut Ardian.

Setelah itu Ardian melepaskan pelukannya, lalu Ardian pun mengucapkan selamat pada Gaby. Tanpa berbicara panjang lebar Ardian langsung berlalu pergi.

Saat Ardian berlalu pergi tanpa mengucapkan apa pun selain selamat, membuat Gaby merasa sedih.

Raw yang tahu akan apa yang saat ini tengah di rasakan oleh Gaby pun langsung merangkul Gaby.

"Tidak papa."Ucap Raw.

"Aku hanya merasa bersalah dengan perubahan Ardian sekarang."Ucap Gaby.

"Kamu tidak perlu merasa bersalah, karena apa yang terjadi padanya itu bukan karena dirimu. Tapi karena dirinya sendiri."Ucap Raw meyakinkan Gaby.

Acara terus berjalan sampai akhirnya usai.

____________

Keesokan harinya, Gaby dan Raw langsung pergi ke Jerman untuk berbulan madu. Awalnya Gaby tidak tahu kalau dia dan Raw akan berbulan madu di Jerman.

Setelah menempuh waktu kurang lebih enam belas jam mereka pun kini sudah sampai di Jerman. Mereka langsung pergi menuju hotel yang sebelumnya sudah Raw pesan.

Karena perjalanan yang jauh dan memakan waktu yang lama membuat mereka kelelahan. Karena itu sesampainya mereka di hotel mereka langsung beristirahat.

Setelah beberapa jam beristirahat Gaby terbangun. Saat Gaby melihat jam, ternyata sudah pukul dua malam. Gaby bangkit dari tempat tidur lalu pergi ke kamar mandi.

Lima belas menit kemudian Gaby pun keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk, karena Gaby lupa tidak membawa baju tidurnya. Gaby mengambil baju tidurnya lalu langsung menggantinya. Tapa Gaby sadari kalau saat ini Raw sudah terjaga dan tengah memperhatikannya.

Raw terus melihat Gaby yang sedang mengganti pakaiannya tepat di depan matanya. Hingga akhirnya Raw memutuskan untuk bangkit dan mendekat pada Gaby secara diam diam. Lalu Raw pun memeluk Gaby dari belakang saat Gaby hampir selesai mengancingkan bajunya.

"Untuk apa kamu mengganti handuk kamu dengan baju tidur?."Tanya Raw yang berbisik di telinga Gaby.

"Maksud kamu aku harus tidur menggunakan handuk?."Saut Gaby yang berbalik tanya pada Raw.

"Iya."Jawab Raw.

"Kalau aku kedinginan bagaimana?."Tanya Gaby kembali.

"Aku akan langsung menghangatkan kamu."Jawab Raw.

"Caranya?."Tanya Gaby sambil tersenyum.

"Apakah kamu ingin tahu bagaimana caranya?."Tanya Raw yang di jawab dengan anggukan oleh Gaby.

"Baiklah, kalau begitu kita praktekkan langsung saja."Ucap Raw.

Gaby tidak menjawab ucapan Raw kembali karena Gaby mulai hanyut dengan permainan tangan Raw yang sudah mulai bermain di bukit kembarnya. Tangan Raw terus menyusuri tubuh Gaby secara perlahan hingga akhirnya tangan Raw sampai di titik pusat Gaby yang membuat Gaby semakin hanyut dan tanpa sadar Gaby pun melenguh.

Raw yang mendengar lenguhan Gaby tentu saja menjadi bertambah semangat menyentuh Gaby. Karena sudah tidak tahan Raw pun langsung membawa Gaby ke atas tempat tidur.

Raw langsung menyalurkan semua hasrat cintanya yang sudah lama dia tahan pada saat itu juga. Dan Gaby pun menerima semuanya dengan perasaan yang tak bisa di ucapkan dengan kata kata.

Malam itu adalah malam yang sangat membahagiakan untuk mereka. Setelah perjalanan yang begitu panjang dan berliku, akhirnya kini mereka sudah benar benar saling memiliki satu sama lain.

Mereka berharap mereka akan terus bersama sampai akhir hayat mereka.

Raw mencium kening Gaby sebelum akhirnya mereka tertidur karena lelah setelah melakukan kegiatan panas mereka.

_______

Di lain tempat, tepatnya di sebuah club di Itali. Ardian tengah duduk bersama dengan dua orang wanita. Ardian menikmati setiap teguk minuman yang sudah di pesannya.

Setelah selesai acar pernikahan Gaby dan Raw, malam itu juga Ardian langsung kembali ke Itali bersama dengan Ziko. Karena mulai sekarang Ziko di tugaskan oleh Dira untuk menjadi tangan kanan Ardian.

Dan sesampainya mereka di Itali, Ardian hanya beristirahat sejenak lalu Ardian menghabiskan waktunya di club. Ziko tidak pernah berkomentar atau pun melarang Ardian. Karena Ziko yakin Ardian tahu apa yang dia lakukan. Lagi pula Ziko sudah memberitahu Dira, dan Dira tidak mempermasalahkannya.

Jadi Ziko hanya akan diam mengawasi Ardian dan saat Ardian sudah benar benar tidak sadar karena minumannya, Ziko akan langsung membawa Ardian pulang.

Ziko pun mengerti perasaan Ardian saat ini. Bagaimana pun juga dulu Ziko pernah merasakan apa yang saat ini tengah Ardian rasakan.

"Tuan muda Ardian ayo kita pulang."Ucap Ziko.

Ziko langsung memapah Ardian sampai di mobil. Di dalam perjalanan Ardian terus mengoceh.

"Ziko menurutmu apa yang di lakukan oleh Raw dan Gaby sekarang? Apa kah mereka sedang memadu cinta?."

"Tidak tidak tidak, aku tidak boleh memikirkan sesuatu yang hanya akan menyakiti hati kecilku ini. Aku harus melupakan Gaby, aku harus melupakan dia."

"Tapi aku tidak bisa Ziko, Gaby sudah masuk ke

hati dan pikiranku yang paling dalam tanpa seizin aku. Dasar wanita aneh, wanita gila, tidak tahu diri. Bisa bisanya dia masuk ke dalam hati dan pikiranku tapi setelah itu dia pergi begitu saja tanpa memberikan aku kesempatan satu kali saja. Apa dia tidak tahu kalau aku bisa memberikan apa saja yang dia inginkan dan apa saja yang tidak bisa Raw berikan."

Ziko hanya diam dan fokus mengemudi. Ziko tidak memperdulikan setiap ocehan patah hati Ardian. Meskipun sebenarnya Ziko ingin membungkam mulut Ardian. Tapi apa boleh buat Ziko tidak bisa melakukan itu, Ziko hanya bisa pasrah dan mendengarkan semua ocehan Ardian.

Setelah sampai di kediaman Ardian, Ziko langsung membawa Ardian ke dalam kamarnya. Setelah itu Ziko keluar dari kamar Ardian dan pergi ke kamarnya yang sudah di sediakan oleh Ardian sebelumnya.

Terpopuler

Comments

Hesty Septiana

Hesty Septiana

jangan lama" patah hatinya ardian,,, sini-sini aku bantuin buat sembuhin hati kamu... hehehehehe

2022-03-06

0

Just Rara

Just Rara

kasihan juga sm adrian,semoga km mendapatkan wanita yg baik seoerti gaby🙂

2022-02-16

0

Dian Fitri

Dian Fitri

laanjuut

2022-01-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!