*****
🥲
Yuri menangis di pelukan Elka, rasa sesak di dada menyeruak begitu saja. Lama Yuri menangis di pelukan suaminya itu.
"Maafkan aku Yuri, jangan seperti ini tolong maafkan aku" Ucap Elka
"Kamu jahat, aku membenci kamu, kamu pergi bersama Vanya ke hotel, dan meninggalkan aku sendiri di apartemen" Ucap Yuri melemah.
Elka merasakan tubuh Yuri tidak bergerak dan terasa lebih berat, ia melihat kebawah tepat di wajah Yuri. Yuri sudah memejamkan mata, istrinya itu tidak sadarkan diri.
"Yuri,Yuri... " Panggil-panggil Elka sambil menepuk-nepuk pelan pipi Yuri.
Elka semakin cepat dan kalut, ia langsung membaringkan tubuh Yuri di sofa. Lalu dengan cepat menekan tombol yang tersambung ke meja Reyna.
"Reyna, cepat kamu hubungi dokter, suruh datang kesini sekarang" perintah Elka.
"Baik pak," saut Reyna tanpa bertanya untuk apa memanggil dokter, ia sudah mengerti dari nada bicara Boss nya itu.
*
Elka mendekati Yuri dan membuka Jasnya untuk menutupi rok Istrinya itu.
"Yuri, tolong jangan buat aku takut. Maafkan aku Yuri" Ucap Elka lirih.
Tak lama dokter Thomas datang.
Dokter segera memeriksa Yuri.
"Istri saya kenapa dok?" tanya Elka.
"Istrimu hanya syok dan tertekan mungkin saja Istrimu sedang memikirkan sesuatu dan Istrimu juga kelelahan El. juga sepertinya ia belum ada makan dari kemaren karena asam lambungnya naik" Jelas Dokter.
"Sebaiknya kamu lebih perhatian dengan istrimu, mungkin selama ini ia banyak memendam, hingga ketika ia meluapkannya hingga hilang kendali dan tak sadarkan diri seperti ini." Jelas Dokter Thomas.
Lalu Dokter itu memberikan resep obat untuk di tebus di apotek.
Elka pun membawa Yuri pulang ke apartemen mereka, Elka mengangkat istrinya ala bridal style dan mengalungkan tas istrinya itu di lehernya.
Sedangkan Reyna membantu Elka masuk ke dalam lift hingga membukakan pintu mobil Elka.
"Reyna hari ini saya tidak kembali lagi kamu gendel semuanya" perintah Elka.
"Baik pak" Jawab Reyna.
Lalu Elka melajukan mobil mereka pulang ke apartemen.
Sesampai di Apartemen Elka kembali mengangkat tubuh Yuri dan dengan cepat penjaga apartemen itu membantu Elka masuk ke dalam lift.
*
Elka membaringkan Yuri di kamarnya, karena kamar Yuri masih berantakan. Tadi pagi Elka meninggalkan kamar Yuri tanpa merapikan ranjang.
Elka melepas sepatu yang Yuri pakai lalu ia pergi ke dapur untuk membuatkan Yuri bubur.
Setelah selesai memasak bubur, Elka masuk ke dalam kamar Yuri dan merapikan ranjang istrinya itu.
Ia menganti bed cover nya, saat hendak mengangkat bed cover kotor itu, Tak sengaja pandangan teralihkan ke tong sampah di dekat meja rias Yuri.
Ia melihat foto pernikahan yang biasanya Yuri pajang di atas nakas berada di tong sampah itu.
Jantungnya kembali berdetak kencang, ia takut Yuri benar-benar ingin bercerai.
Elka langsung mengambil foto itu, dan membawanya ke kamarnya.
*
Elka masuk kedalam kamarnya dan melihat Yuri menggeliat mulai sadar.
Lalu ia mendekati ranjang tidur, ia duduk.
"Kamu sudah sadar, mana yang sakit, mas ambilkan bubur yah" Ucap Elka panjang lebar. Yuri diam saja tidak menjawab Elka.
Elka berdiri dan pergi ke dapur untuk mengambil bubur yang tadi sudah ia masak.
*
Di kamar Yuri memandangi Foto yang berada di atas nakas Elka, yaitu foto Vanya.
Hingga Elka sudah berada di Kamar itu pun Yuri masih tak mengalihkan pandangannya dari foto itu.
Elka yang menyadari itu, langsung menaruh bubur yang ia bawa itu di atas Nakas dan segara membalikkan foto yang Yuri pandangi itu.
Yuri tersenyum kecut melihat aksi Elka yang langsung membalikkan foto itu.
"Yuri kamu makan dulu, habis itu minum obat, mas suapi yah" Ucap Elka.
Yuri mengambil bubur yang sedang Elka pegang itu.
"Saya bisa sendiri" Ucap Yuri.
Sebenarnya ia ingin pindah ke kamarnya, tetapi rasanya ia tak sanggup. Ia akan makan terlebih dahulu lalu minum obat baru ia akan pindah.
Elka hanya pasrah tak ingin memaksa Yuri, ia tak ingin Yuri membencinya.
Ruangan itu terasa tidak memiliki penghuni Karna sejak tadi hanya ada keheningan.
Yuri tidak memperdulikan kehadiran Elka ia menganggap Elka tidak ada di ruangan itu.
Yuri menghabiskan bubur itu, dan menerima obat yang Elka berikan.
Saat Yuri meminum air putih yang Elka berikan tak sengaja Elka melihat bekas keganasan nya tadi malam, ia melihat di dekat bahu Yuri terdapat stempelnya.
Ia semakin merasa bersalah kepada istrinya itu.
Iya tanpa sengaja mabuk.
FLASHBACK
Di Restoran mall X.
Elka dan Vanya sedang makan siang, Vanya mengarang cerita.
Ia mengatakan, bahwa ia berpura-pura memilih lelaki lain dari pada Elka. Ia melakukan Itu Karna terpaksa.
"Sayang, kamu harus percaya dengan aku. Aku memilih pria itu Karna terpaksa, aku tau orang tua kamu tidak menyukai aku. Aku tidak mau orang tua kamu semakin membenciku karna aku terus berada di sisimu" Jelas Vanya penuh drama.
"Jadi tolong maafkan aku sayang, aku masih mencintaimu, aku tak mau lagi berpisah denganmu" Ungkap Vanya.
"Tapi aku sudah menikah Vanya, dan tidak mungkin aku meninggalkan Yuri" Ungkap Elka
*
*
*
*
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments