*****
😡
Selesai melakukan aksinya Elka langsung menjatuhkan dirinya di samping Yuri.
Yuri berucap di dekat telinga Elka
"Jahat kamu mas, dan ini terakhir aku memperjuangkan pernikahan ini. Kamu jahat, aku kecewa, aku BENCI kamu"
Entah Elka dengar atau enggak yang pasti dia hanya diam saja.
Yuri langsung membersihkan diri, ia akan benar-benar tidak memperjuangkan Elka. Yuri menyerah! Lebih baik ia memilih sendiri.
Setelah selesai membersihkan diri Yuri membaringkan tubuhnya di sofa, ia tidak mau dekat-dekat dengan Elka.
*
*
Pagi harinya Yuri sudah bangun lebih cepat dari biasanya. Ia langsung mengerjakan pekerjaan yang sudah biasa ia lakukan dan menyiapkan sarapan.
Setelah itu ia siap-siap pergi ke kantor, Meskipun bekas perbuatan Elka masih terasa pedih tetapi ia pergi bekerja, tanpa membangunkan Elka. Yuri berangkat duluan meninggalkan Elka yang masih terlelap.
Di kamar Yuri.
Elka baru saja bangun, kepalanya pusing tak lama kemudian ia melihat tubuhnya yang polos. Ia terdiam dan mengingat-ingat apa yang telah ia lakukan kepada Istrinya itu.
Dan ia melihat ada noda di sprei kasur itu, ia semakin frustasi karna sudah menyakiti Yuri.
Ia melihat kesamping di atas nakas sudah tersedia susu putih, ia tahu Yuri yang membuatkannya.
Elka sedikit merasa lega berpikir Yuri tidak marah, buktinya masih peduli padanya.
Iya langsung meminum susu itu hingga tandas, dan membersihkan diri.
Saat ia sudah di dapur, ia mencari-cari istrinya itu. Ternyata Yuri sudah pergi lebih dulu.
Akhirnya ia sarapan lebih dulu lalu berangkat kerja.
*
sesampainya di kantor.
Elka hari ini terlihat tidak begitu rapi.
"Selamat pagi pak" Ucap Yuri dan Reyna sambil menunduk.
Elka menyipitkan matanya melihat respon Yuri yang begitu formal.
Elka hanya melihat mereka berdua dan masuk kedalam ruangannya.
Reyna mengerti sepasang suami istri itu sedang tidak baik-baik saja, sehingga ia tidak banyak bertanya.
"Reyna kamu saja yang masuk ke dalam ngasih tau jadwal pak Elka" Ucap Yuri.
Dan Reyna hanya mengangguk dan pergi masuk keruangan Elka.
Tok tok
"Masuk" Ucap Elka.
Elka mendongak dan melihat yang datang bukanlah istrinya melainkan Reyna.
"kenapa kamu yang datang" Tanya Elka
"Maaf pak, Bu Yuri yang menyuruh saya pak" Jawab Reyna takut-takut.
"Hmm Yasudah bacain jadwal saya" Ucap Elka.
"Hari ini bapak tidak ada jadwal meeting hanya menandatangani beberapa berkas" Jawab Reyna.
"Hmmm tolong suruh istri saya masuk" Ucap Elka.
"Baik pak, Permisi pak" Jawab Reyna.
*
"Hmm Bu Yuri, pak Elka seram banget sih!!! kalian lagi berantem?" Tanya Reyna dan Yuri hanya mengangkat bahunya dan masih sibuk dengan komputer nya.
"Ibu Yuri di panggil tuh sama pak Elka, Ibu di suruh ke ruangannya" Ucap Reyna lagi.
"Untuk" tanya Yuri.
"Enggak tau juga Bu, mungkin pak Elka Rindu" Jawab Reyna asal.
*Rindu, tidak akan mungkin* Batin Yuri.
*
Setelah mengetok pintu, Yuri masuk.
"Ada yang bisa saya bantu pak, Kata Reyna anda memanggil saya" tanya Yuri dengan tenang.
Elka mengerutkan keningnya, Kenapa Yuri begitu formal.
Elka berjalan ke arah sofa.
"Kamu duduk dulu" Ucap Elka.
Setelah Yuri duduk Elka kembali bertanya.
"Maafkan aku soal semalam, aku tau kamu marah. Aku mabuk dan itu semua di luar kendali ku" Jelas Yuri.
Yuri diam saja.
"Kenapa kamu masih diam saja! Maafkan aku, aku tak sengaja" Ucap Elka lagi sambil memegang tangan Yuri.
Yuri menghempaskan tangan Elka.
"Kenapa kamu minta maaf, bukanya itu hak kamu, bukannya semua hal kamu yang atur" Ucap Yuri sedikit meninggi.
Elka terkesiap dengan nada suara Yuri, baru kali ini Yuri bernada tinggi.
"Aku rasa sudah tidak ada perlu di bahas, Aku mau kita BERCERAI" Ucap Yuri tegas.
Elka lebih kaget lagi dengan ucapan Yuri, emosinya langsung tersulut, Ia berdiri.
"Maksud kamu apa? bukannya kamu bilang itu hak aku dan kenapa sekarang kamu minta cerai hah?" ucap Elka dengan emosi.
***Untung ruangan itu kedap suara***
Yuri berdiri di hadapan Elka, dengan sorot mata kebencian dan Elka melihat itu. Jantung Elka berdetak dengan cepat, ia takut Yuri membencinya.
"Kamu pernah janji akan menuruti permintaan aku, apapun itu dan iya aku mau menagihnya sekarang, aku mau kita CERAI.
Aku tidak mau menjadi penghalang hubunganmu dengan Vanya dan kamu tidak mencintai aku. Dan aku sudah sadar kamu itu hanya mencintai Vanya, saat kamu tak sadar pun kamu menyebut namanya seperti tadi malam." Ucap Yuri penuh Emosi dan menunjuk dada Elka dengan jari telunjuknya.
^^^#Janji Elka yang ada di episode "Ngambek" yah guys#^^^
"Aku benci kamu, aku tidak mau lagi melanjutkan pernikahan ini" Ucap Yuri lagi.
Elka melihat Yuri sudah tidak terkendalikan, dan sorot mata Yuri memancarkan kebencian.
Elka kalut, ia bingung mau berkata apa sedangkan Yuri sudah menangis sejak tadi.
Emosi Yuri sudah tak terkendalikan, dengan cepat Elka mendekap tubuh istrinya itu. Ia sakit melihat istrinya yang menangis seperti ini, Elka merasa bersalah.
*
*
*
Bersambung....
Jangan lupa bahagia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Meylin
bah bener mnding cerai tinggalkan suami bodoh Lo yuri cari kebahagiaan di luar sana
2021-11-25
0
Sulati Cus
mknya jd mas suami itu jgn plinplan yg tegas donk py perasaan
2021-11-18
0
RheNii RahmadhaNii
elka jahat , iya Yuri lebih baik lepaskan biar Yuri gak sakit hati lagi, dan semoga mendapat kan lelaki yg baik
2021-10-13
4