*****
😀
Ke esok kan harinya.
Mereka akan pindah ke apartemen Elka, apartemen yang mereka akan tinggali penuh dengan kenangan Elka dan Vanya mantan ke kasih nya itu.
"Mah, Pa kami berangkat dulu" Ucap Elka.
"Kalian sering-sering datang kesini ya nak" Jawab mamah Tia.
"Iya mah" jawab Yuri, Sambil memeluk mama mertuanya itu bergantian memeluk dengan papa Alberto.
Mereka pergi meninggalkan kedua paru baya itu, sebelum benar-benar ke apartemen mereka.
Elka dan Yuri terlebih dahulu pergi ke rumah orang tua Yuri.
Yuri pergi ke kamarnya, Sejak ia memandangi kamar yang selama ini ia tempati. Ia akan merindukan kamarnya itu.
Sebelum mereka pergi mereka tak lupa berpamitan kepada orang tua Yuri.
**
Tiba di kawasan gedung mewah, apartemen Elka.
Mereka keluar dari parkiran basemen, Elka menarik kopernya begitu pun Yuri.
Elka membawa ke apartemen yang begitu mewah, persis seperti rumah-rumah mewah semua nya lengkap.
Elka masuk ke kamarnya di ikuti Yuri.
Yuri segera mengemasi pakaian mereka ke lemari besar yang ada di ruang ganti kamar itu.
Ia terlebih dahulu merapikan pakaian Elka setelah selesai merapikan pakaian-pakaian Elka.
Ia hendak membuka kopernya sendiri hendak merapikan pakaian nya juga, Elka yang melihat hal itu langsung akat suara.
"Yuri, kamu tidurnya di kamar lain" Ucap Elka tiba-tiba.
Hal itu sontak membuat Yuri bertanya-tanya.
"Kamu tidur di kamar sebelah" Ucap Elka lagi.
Akhirnya Yuri menutup kembali kopernya itu, ia berdiri lalu menarik napasnya pelan.
"Iya mas," Jawab Yuri dengan senyum mengembang nya, ia benar-benar merasa sakit hati. Tetapi ia pura-pura baik-baik saja, Ia dengan cepat berjalan keluar dari kamar itu.
Yuri sama sekali tidak bertanya, maksud dari semua ini. Karna ia baru sadar sebelumnya Elka tidak pernah mengungkapkan perasaanya kepada Yuri. Jadi Yuri merasa tidak berhak untuk bertanya.
Ketika hendak membuka pintu, terdengar lagi suara Elka dan memberhentikan Langkah Yuri di ambang pintu itu.
"saya harap kamu, ini yang pertama dan yang terakhir kamu masuk ke kamar saya" Ucap Elka lagi.
Yuri tindak bersuara, tapi ia mengangguk tanpa menoleh kebelakang. Lalu Yuri keluar dari kamar itu.
**Elka sama sekali tidak merasa bersalah**
Elka langsung berjalan ke kasur besarnya itu, lalu berbaring kan tubuhnya.
*
Yuri membuka kamar di sebelah kamar Elka, ia mengamatinya tidak kalah bagus dari kamar Elka.
Iya merapikan pakaian nya, lalu Menganti bedcover ranjang yang akan ia tempati tidur itu. Yuri juga menata meja riasnya, ia meletakkan bingkai fotonya di atas nakas di samping tempat tidurnya itu.
Setelah dirasa bersih, ia keluar dari kamarnya. Ia Keliling apartemen itu, selesai berkeliling.
Yuri pergi ke arah dapur, ia membuka kulkas.
Dan kulkas masih tampak kosong, lalu ia masuk ke kamarnya.
Ia Menganti baju rumahannya dengan memakai celana pendek jeans dan kaos warna pink muda, dan memakai sepatu sneaker terakhir ia memakai tas selempang nya.
Ia keluar dari kamarnya sudah terlihat cantik dengan dandanan sederhananya, benar-benar seperti anak gadis remaja.
Ia keluar membuka pintu keluar dengan menggunakan kartu tap yang tadi sudah Elka berikan kepadanya.
**
Sesampainya di lobby, Yuri memesan taksi untuk mengantarkannya ke supermarket.
Ia mengambil troli lalu mendorong nya ke tempat khusus kebutuhan dapur.
Tak terasa trolinya sudah penuh dengan belanjaannya, Yuri berjalan ke kasir untuk membayar semua belanjaannya.
Ketika ia hendak keluar dari supermarket itu, ia berpapasan dengan Afrian.
"Kak Afrian" Panggil Yuri.
"Yuri, enggak nyangka bisa bertemu di sini, kamu habis belanja?" tanya Rian.
"Iya kaa, belanja kebutuhan dapur" jawab Yuri.
"Kenapa kamu belanja kesini, bukanya jarak rumah mu jauh dari sini" tanya Rian.
"Emm iya Kaa Karna sekarang Yuri tinggal di Apartemen A bersama suami Yuri, kakak sendiri kenapa berada di sini juga" Jawab Yuri
"Oh ya, kakak juga tinggal tidak jauh dari apartemen A, kakak tinggal di Apartemen B" Jawab Rian.
"Oh iya Yuri... Maafin, Kaka ya Kemaren tidak hadir di pernikahan kalian.
Kakak sedang ada urusan keluar kota" Ucap Rian lagi.
"Tidak apa-apa kaa Ian, eh Yuri pulang dulu ya kaa. taksinya sudah datang" jawab Yuri
"Iya, kamu hati-hati ya" Ucap Afrian sambil membantu Yuri membawa barang belanjaan ke taksi itu.
Afrian menatap kepergian Yuri, Ia merasa sedih tidak bisa memiliki Yuri. Bahkan untuk mengungkapkan perasaanya juga ia tidak sempat, Yuri sudah terlanjur menikah dengan Elka.
**
Sedangkan di dalam taksi Yuri memikirkan nasib nya nanti seperti apa, akan seperti apa nanti perjalanan pernikahan mereka.
Tak terasa ia meneteskan air mata mengingat ucapan Elka tadi, sungguh itu di luar dugaannya Elka bersikap berbeda.
*
*
*
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Benazier Jasmine
elka menyesal u sdh menyakiti hati yuri
2022-10-08
0