Menunggu

Anna pikir dirinya sudah siap dan Anna tahu hari ini akan segera datang, tetapi dia takut. Anna bahkan tidak bisa melihat apa-apa karena matanya ditutupi dengan tali satin panjang dan juga tangannya diikat. Yang paling menakutkan adalah hujan dan guntur deras.

Setelah beberapa waktu Anna mendengar langkah kaki seseorang datang ke arahnya, dan Anna tahu dia adalah orang yang akan mengambil keperawanannya. Anna mendengar Baju orang tersebut mengeluarkan suara. Anna tahu lelaki itu sedang menatapnya dan bisa merasakan tatapan orang tersebut membara pada dirinya. Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan ketakutan hati Anna saat ini. Anna mulai menggigit bibir bawahnya karena ingin menenangkan hati. Anna merasakan saat lelaki itu mendatangi dan naik ke atasnya, saat dia menempatkan dirinya di atas tubuh Anna. Anna bisa merasakan aroma tubuh lelaki itu, yang membuat jantungnya berdebar kencang. Aroma parfum yang sangat mahal. Anna ditarik, ketika Lelaki itu mulai melepas baju tidurnya. Tubuh Anna mulai gemetar karena takut, Iya mencengkeram sprei dengan erat.

"Takut? " Lelaki itu bertanya dengan suara serak di telinga Anna.

"Sial... dia bukan orang tua" Batin Anna. Suaranya terdengar masih muda, tapi itu tidak mengurangi rasa takut Anna.

“Tolong... bisakah anda melepas penutup mata ini tuan? ” tanya Anna saat mendengar suaranya lagi.

"Tidak. Kamu tidak boleh melihatku" Kata lelaki itu lalu membuka kaki Anna sambil menempatkan dirinya di antara kaki Anna. Lelaki itu membuat Anna tak bisa menggerakkan tubuhnya, setelahnya Anna merasakan sakit yang menusuk di antara kedua kakinya. Dan akhirnya hal itu terjadi. Anna menggigit bibir bawahnya begitu keras karena tidak ingin mengeluarkan suara apapun. Dia menunggu beberapa detik dan air mata keluar dari matanya saat Ryan mulai bergerak.

"Sakit... Bolehkah aku menyentuhmu Tuan. Sakit" Anna mendapati dirinya menangis, lelaki itu melepaskan ikatan tangannya.

"Tentu saja" Tanpa pikir panjang Anna memeluk lelaki itu begitu erat dan membenamkan wajahnya di leher Ryan. Aromanya yang kuat memenuhi hidung dan tanpa alasan Anna sangat menyukainya. Tiba-tiba, lelaki itu mulai bergerak cepat, Anna ingin berteriak tapi ditahan, Anna menggigit bibir bawah begitu keras. Anna merasa seperti wanita murahan yang menjual tubuhnya sendiri demi uang tetapi dia harus kuat karena iya memberikan dirinya untuk menyelamatkan hidup saudaranya.

Sesaat kemudian lelaki itu dengan lembut menyentuh tubuh Anna dan mencium kepalanya. Anna terkejut dan jantungnya juga mulai berdetak lebih kencang. Anna melepaskan tangannya dari leher lelaki itu dan berbaring karena lelah.

"Jangan gigit bibirmu. Sudah berdarah" Anna mendengar suara lelaki itu, napasnya yang terdengar berat. Anna mengangguk padanya karena bibi Zeni menyuruhnya untuk patuh. Anna mendengar lelaki itu terkekeh dan tiba-tiba mencium Anna.

"Apa... Aku tidak pernah berharap dia menciumku dan itu adalah ciuman pertamaku" Detak jantung Anna berpacu, tidak menyangka Ryan akan menciumnya. Itu adalah ciuman yang lembut, tanpa sengaja tangan Anna melingkari leher Ryan dan menariknya lebih dekat, saat itu Ryan mendorong lidahnya ke dalam mulut Anna, mengabsen setiap deretan gigi Anna. Kemudian ciumannya perlahan pindah ke leher dan lalu ke bawah. Ini adalah malam yang sangat panjang bagi Anna.

Cahaya matahari menerobos lewat jendela. Saat Anna bangun dan tidak ada seorang pun di kamar. Anna bangkit dari tempat tidur dan melihat bercak darah di atas sprei.

"Kesucianku telah hilang. Aku hanya ingin memberikannya kepada orang yang aku cintai, tetapi aku harus memberikannya kepada pria yang tidak pernah ku kenal" Anna menghela nafas dan melangkah, Tiba-tiba Anna berteriak tanpa sengaja.

"Ahhh" Anna terjatuh dan tanpa sadar air matanya menetes. Rasa yang benar-benar sakit di antara kedua kakinya. Pria itu seperti binatang buas dengan stamina yang tinggi.

"Berapa kali dia melakukan itu. Aku bahkan tidak tahu, syukurlah aku tertidur" Gumam Anna.

"Apa yang terjadi? " Anna tiba-tiba mendengar suara bibi Zeni. Bibi Zeni menatapnya. Matanya menjelajahi tubuh Anna. Anna merasakan malu karena tatapan wanita tua itu.

"A... Aku jatuh" Anna berbicara dan mencoba untuk bangun tapi tidak bisa.

"Untuk pertama kali memang terasa sakit, apalagi Tuan Muda tidak lembut saat melakukannya" Anna menunduk, entah harus menanggapi bagaimana. Wanita itu mendekat dan membantu Anna untuk bangun dan ke kamar mandi. Setelah wanita itu pergi, Anna melihat dirinya sendiri melalui cermin kamar mandi dan melihat tubuhnya penuh ****** serta rambut acak-acakan. Anna memaksakan diri untuk tersenyum karena dia melakukan ini untuk adiknya. Anna mandi dan setelah selesai iya keluar. Anna ingin melihat Erza sesegera mungkin, karena dia tidak bisa melihatnya selama dua minggu ini. Anna mengganti pakaiannya dengan rok pendek hitam dan keluar dari kamar. Iya meminta izin kepada wanita itu. Tetapi saat keluar, Anna terkejut, ternyata wanita itu juga ada di depan kamar.

"Bolehkah aku pergi menemui saudaraku? " Anna bertanya pada wanita itu sambil mengangguk.

"Aku akan ikut denganmu dan nyonya besar memintaku untuk memberikan ini padamu" Kata wanita itu sambil memberikan amplop. Anna mengambil amplop itu dan membukanya. Dia merasa senang karena mereka memberi uang seperti yang mereka katakan kepadanya. Sekarang Anna dapat membayar operasi Erza dan meminta mereka untuk segera melakukan operasi, Anna akan membayar sisanya setelah iya mendapatkannya.

"Oke" Setelah itu Anna pergi bersama wanita itu. Anna segera datang ke rumah sakit dan pergi ke bangsal Erza, namun Erza terlihat sedang tidur. Jadi Anna beranjak pergi untuk berbicara dengan dokter dan membayar biaya oprasi.

"Tapi kita tidak bisa melakukan operasi sebelum pembayaran lunas" Ucap salah satu karyawan rumah sakit.

"Apa... Mengapa? " Anna bertanya dengan kecewa, merasa seluruh dunianya runtuh dalam hitungan detik.

"Itu aturan nona. Maaf" Setelah itu karyawan itu pergi begitu saja.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang. Mengapa ini terjadi padaku. Bagaimana aku bisa menyelamatkan Erza sekarang? " Gumam Anna.

"Bibi, bisakah saya mendapatkan setengah dari uang itu sekarang. Tolong... Saya sangat membutuhkannya. Adik saya membutuhkannya, Tolong" Anna menyeka air mata yang keluar saat dia berbicara. Anna menginginkan uang dan sebab itulah mengapa Dia menjual tubuhnya kepada orang asing. Anna melihat wanita di depannya dengan perasaan sedih.

"Aku tidak bisa karena nyonya besar memintaku untuk tidak memberikannya sebelum kamu melahirkan" Bibi Zeni berbicara sambil memalingkan muka dari Anna.

"Aku akan berbicara dengannya. Tolong. Aku mohon. Aku sangat membutuhkan ini" pinta Anna padanya. Wanita itu menghela nafas, lalu menghubungi nyonya besar dan bertanya. Anna tidak bisa mendengar apa yang dia katakan. Terlihat wanita itu mengangguk dan menutup telepon.

"Maaf. Nyonya besar tidak setuju" Anna menatapnya dengan tidak percaya.

"Apa... Nyonya besar... Apakah dia tidak berperasaan. Aku membutukannya untuk saudaraku" Batin Anna

"Kenapa. Tolong. Aku mohon. Adikku... Dia masih anak kecil. Baru berusia tujuh tahun. Dia tidak boleh mati. Terlalu dini untuk meninggalkan dunia ini. Tolong. Biarkan aku berbicara dengannya" Anna menangis. Dia tidak peduli tentang apa pun, yang Anna inginkan hanya menyelamatkan Erza, itu saja.

"Kamu tidak boleh menangis seperti ini. Itu akan mempengaruhi kesehatanmu" Ucap bibi Zeni.

"Ha... Kesehatanku. Apa hanya karena aku tidur dengan tuan muda dan akan langsung hamil. Tunggu tuan muda... Aku harus bertanya padanya" Ucap Anna kepada wanita disampingnya.

"Saya ingin berbicara dengan tuan mudamu. Biarkan saya berbicara dengannya" Anna bertanya sambil mengguncang tubuh wanita itu.

"Kamu pikir tuan muda punya waktu untuk mendengarkanmu. Dia punya pekerjaan dan selalu sibuk. Sudahlah ayo pulang" Setelah itu bibi Zeni meraih tangan Anna, tapi Anna menepis tangannya dan pergi ke bangsal Erza.

Anna masuk dan melihat Erza masih tidur. Anna tidak bisa menahan air mata saat melihatnya. Anna mencium kening Erza, lalu mengambil buku catatan serta penanya untuk menulis bahwa Anna mencintainya dan dia akan segera mengunjunginya.

Setelah itu, Anna meninggalkan rumah sakit dengan satu harapan, Anna akan menunggu tuan muda.

"Dia akan datang malam ini, jadi aku akan berbicara padanya. Aku akan membuatnya setuju untuk memberikan separuh uang itu" Batin Anna

Anna menunggu, menunggu sepanjang malam tapi tuan muda tidak juga datang.

"Mengapa dia tidak datang. Aku hanya bingung karena hamil itu tidak bisa terjadi dalam satu kali melakukan kan? " guman Anna.

"Mungkin dia akan datang besok, lalu aku akan bertanya padanya. Aku tahu dia akan setuju karena aku merasa dia berperasaan dan aku tidak berpikir ayah dari bayiku akan menjadi pria yang tidak berperasaan" Ana mencoba menghilangkan rasa kesalnya.

Waktu berlalu dan sudah tiga bulan Anna menunggunya. Anna mendapatkan hasil pemeriksaan sebulan yang lalu dan saat ini Anna sudah hamil selama dua bulan.

"Jadi dia membuatku hamil malam itu? " Gumam Anna. Dia menghela nafas dan meletakkan tangannya di perut, karena ada kehidupan yang tumbuh di dalam perutnya.

"Baby, kita akan menunggu ayahmu, Karena paman kecilmu harus segera dioperasi" Anna tersenyum saat mengusap perutnya. Anna merasa senang karena akan menjadi seorang ibu. Anna berbalik saat wanita itu, yang bernama bibi Zeni masuk ke kamar. Dia memegang sepiring besar buah-buahan dan yang menarik perhatian Anna adalah pepaya. Tiba-tiba Anna ingin muntah. Perasaan jijik menjalari tubuhnya. Ada apa ini. Anna makan pepaya sebelumnya. Kenapa sekarang. Anna berlari ke kamar mandi dan muntah. Setelah selesai, iya keluar dan melihat bibi Zeni masih di kamar. Anna melihat buah anggur di piring. Dia segera berjalan maju dan meraihnya dan mulai memakan anggur tersebut dengan lahab. Terasa enak sekali anggurnya.

TBC

Terpopuler

Comments

Qorie Izraini

Qorie Izraini

topcee juga kang Ryan
semalaman buat langsung jadi

2022-09-08

0

Cicih Sophiana

Cicih Sophiana

pertama

2022-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 Mencari Rahim Bayaran
2 Seorang Wanita
3 Menunggu
4 Meninggal Dunia
5 Kembalikan Bayiku
6 Kekasih
7 Erza Taradevandra
8 Melahirkan
9 Kakak Erza
10 Ezra Syadeva William
11 Ezra Mengetahui Ibunya
12 Pertemuan Kembali
13 Monster
14 Dia Kembali
15 Ibu Kandung
16 Aturan kontrak
17 Jadilah Wanitaku
18 Ke Rumah
19 Menitipkan
20 Setan Kecil
21 Dia Milikku
22 Mari Hidup Bersama
23 Manusia Seperti Binatang
24 Mommy Seperti Seorang Peri
25 Ibu Untuk Ezra
26 Harus Menikahinya
27 Kebenaran Dari Empat Tahun Yang Lalu
28 Wanita Tak Berperasaan
29 Aku Ingin Dia
30 Tidak Akan Pernah Melepaskan
31 Hanya Mamiliki Satu Ibu
32 Kita
33 Kepergian Erza Karenaku
34 Tariana
35 Si Brengsek Ryan
36 Bertemu Sahabat Lama
37 Menjauhlah Dari laki-lakiku
38 Tante
39 Suamiku
40 Marianna Holland
41 Surat Dari 4 Tahun Lalu
42 Rencana Pernikahan
43 Masa Kecil
44 Cidera
45 Pernikahan
46 Menjadi Istri Ryan
47 Wanita Murahan
48 Ke Dokter
49 Jangan Tinggalkan Aku
50 Bukan Update episode
51 Kebencian Di Masa Kecil
52 Rumah Baru
53 Tertembak
54 Berat untuk Berpisah
55 Posesif
56 Teman Lama
57 Teman Masa Lalu
58 Chris dan Amelia
59 Meninggalkan
60 Hamil
61 Baby Girl
62 Bayi Siapa?
63 Tidak Adil
64 Kehamilan Amelia
65 Kebahagiaan
66 Hanya Pengganti Yang Hilang
67 Bertemu Lagi
68 Siapa Marianna ?
69 Kemarahan Rulianna
70 Kembalilah Marianna
71 Keluarga Holland
72 Sup Ayam dan Jagung Manis
73 Bajingan
74 Aku Tidak Ingin Kehilanganmu
75 Bukan Update
76 Kamu Mencuri Tante Dari Kami
77 Tentang Kematian Erza
78 Terpaksa Menjadi Saudara Ipar
79 Pria-pria Menyebalkan
80 Terkuaknya Misteri pembunuhan
81 Kediaman Keluarga William
82 Kebencian Terpendam
83 Militer Selatan (Prostitusi)
84 Kisah Masa Lalu
85 Jangan Penah Mengabari Kami
86 Kenapa Adik belum juga lahir
87 Paman
88 Melahirkan Putri William
89 Raylie
90 Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
91 Tetap Akan Pergi
92 Kepergian Ryan Karena Sebuah Tugas.
93 Panggilan Tengah Malam
94 Dia Telah Pergi
95 Benarkah ?
96 Aku Percaya Dia Masih Hidup
97 Silahkan Mati
98 7 Bulan Setelah Kepergian Ryan
99 Kembalinya Kebahagiaan
100 Ibu
101 Hanya Halusinasi (Ending Part)
102 Ucapan terimakasih (Bukan Update)
103 Pemberitahuan Rilis Karya Baru
104 Rilis Novel
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Mencari Rahim Bayaran
2
Seorang Wanita
3
Menunggu
4
Meninggal Dunia
5
Kembalikan Bayiku
6
Kekasih
7
Erza Taradevandra
8
Melahirkan
9
Kakak Erza
10
Ezra Syadeva William
11
Ezra Mengetahui Ibunya
12
Pertemuan Kembali
13
Monster
14
Dia Kembali
15
Ibu Kandung
16
Aturan kontrak
17
Jadilah Wanitaku
18
Ke Rumah
19
Menitipkan
20
Setan Kecil
21
Dia Milikku
22
Mari Hidup Bersama
23
Manusia Seperti Binatang
24
Mommy Seperti Seorang Peri
25
Ibu Untuk Ezra
26
Harus Menikahinya
27
Kebenaran Dari Empat Tahun Yang Lalu
28
Wanita Tak Berperasaan
29
Aku Ingin Dia
30
Tidak Akan Pernah Melepaskan
31
Hanya Mamiliki Satu Ibu
32
Kita
33
Kepergian Erza Karenaku
34
Tariana
35
Si Brengsek Ryan
36
Bertemu Sahabat Lama
37
Menjauhlah Dari laki-lakiku
38
Tante
39
Suamiku
40
Marianna Holland
41
Surat Dari 4 Tahun Lalu
42
Rencana Pernikahan
43
Masa Kecil
44
Cidera
45
Pernikahan
46
Menjadi Istri Ryan
47
Wanita Murahan
48
Ke Dokter
49
Jangan Tinggalkan Aku
50
Bukan Update episode
51
Kebencian Di Masa Kecil
52
Rumah Baru
53
Tertembak
54
Berat untuk Berpisah
55
Posesif
56
Teman Lama
57
Teman Masa Lalu
58
Chris dan Amelia
59
Meninggalkan
60
Hamil
61
Baby Girl
62
Bayi Siapa?
63
Tidak Adil
64
Kehamilan Amelia
65
Kebahagiaan
66
Hanya Pengganti Yang Hilang
67
Bertemu Lagi
68
Siapa Marianna ?
69
Kemarahan Rulianna
70
Kembalilah Marianna
71
Keluarga Holland
72
Sup Ayam dan Jagung Manis
73
Bajingan
74
Aku Tidak Ingin Kehilanganmu
75
Bukan Update
76
Kamu Mencuri Tante Dari Kami
77
Tentang Kematian Erza
78
Terpaksa Menjadi Saudara Ipar
79
Pria-pria Menyebalkan
80
Terkuaknya Misteri pembunuhan
81
Kediaman Keluarga William
82
Kebencian Terpendam
83
Militer Selatan (Prostitusi)
84
Kisah Masa Lalu
85
Jangan Penah Mengabari Kami
86
Kenapa Adik belum juga lahir
87
Paman
88
Melahirkan Putri William
89
Raylie
90
Aku Tidak Akan Meninggalkanmu
91
Tetap Akan Pergi
92
Kepergian Ryan Karena Sebuah Tugas.
93
Panggilan Tengah Malam
94
Dia Telah Pergi
95
Benarkah ?
96
Aku Percaya Dia Masih Hidup
97
Silahkan Mati
98
7 Bulan Setelah Kepergian Ryan
99
Kembalinya Kebahagiaan
100
Ibu
101
Hanya Halusinasi (Ending Part)
102
Ucapan terimakasih (Bukan Update)
103
Pemberitahuan Rilis Karya Baru
104
Rilis Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!