Setelah mereka pergi, Ryan menatap ayahnya yang masih berdiri di depannya sambil menatap Ryan dengan senyum yang dipaksakan.
"Ayah..." Kata Ryan sambil menghela nafas.
"Keinginan nenekmu adalah melihat cicit sebelum dia meninggal jadi lakukanlah. Ayah tahu apa yang kamu rasakan saat ini. Maafkan ayah nak" Ayah menatap Ryan dengan wajah sedih dan berjalan meninggalkan ruangan.
"Persetan dengan semuanya" Umpat Ryan. Kemudian Ryan mulai bersiap-siap pergi ke kantor. Ryan terlambat karena drama dari Neneknya. Ketika Ryan keluar dari rumahnya, sopir Ryan datang dan menyapa. Ryan mengangguk padanya.
"Tuan, mobil apa yang ingin Anda gunakan hari ini? " Sopir tersebut bertanya. Ryan sangat membenci ini. Mengapa sopir ini tidak memilih salah satu mobil dan membawanya langsung.
"Mobil yang selalu ku gunakan dan ingat itu adalah mobil Rolls Royce Ghost. Jika kamu menanyakan pertanyaan ini lagi kepadaku, aku akan memotong lidahmu" Sopir tersebut menatap Ryan dengan tatapan ketakutan dan mengangguk.
"Apa-apaan ekspresinya. Aku hanya bercanda" Fikir Ryan.
Ryan sangat banyak pekerjaan hari ini dan saat sedang membaca beberapa dokumen, sopirnya tiba-tiba menghentikan mobil.
“Tuan, seorang wanita tua sedang menyeberang jalan” Kata sopir tersebut. Ketika Ryan melihat ke jalan dan melihat seorang wanita tua sedang menyeberang jalan. Ryan mengangguk pada sopirnya dan melihat ke luar jendela lagi. Dia melihat sesuatu yang membuat jantungnya berdebar kencang. Seorang wanita. Dia berjalan keluar dari rumah sakit dan menyeka matanya.
"Menangiskah dia? " Ucap Ryan dalam hati. Lalu wanita itu tiba-tiba melihat ke arah Ryan. Ryan merasa wanita itu sedang melihatnya, tapi Ryan tahu dia tidak bisa melihat kedalam karena jendela mobilnya gelap. Setelah beberapa detik, wanita itu membuang muka dan pergi.
"Dia sangat cantik. Cara dia melihat ke arahku adalah... Sial... Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Dia memiliki rambut cokelat muda sepanjang pinggang dan mata berwarna abu-abu. Kenapa aku merasa seperti ini tiba-tiba. ****? " Batin Ryan, iya memaksakan diri untuk melupakan perasaan itu saat mobil mulai bergerak maju.
Setelah beberapa menit Ryan masuk ke kantor, melepas jas dan melemparkanya. Ryan kembali menengok ke belakang dan melihat jas itu mendarat di lantai. Ryan menghela nafas dan kembali mengambil jasnya lalu meletakkannya di sofa. Tiba-tiba seorang wanita datang ke ruangan Ryan.
"Beraninya dia datang keruanganku? " Batin Ryan. "Siapa yang menyuruhmu ke sini? " Ryan bertanya dengan nada dingin.
"Presdir. Saya datang ke sini untuk menanyakan apakah Anda menginginkan sesuatu? " Tanya wanita tersebut.
"Apa sih, dia tersenyum menggoda. Ha... apakah dia datang untuk merayuku? " Kata Ryan dalam Hati.
"Aku ingin kamu menjauh dari pandanganku dan mulai detik ini, kamu dipecat" ucap Ryan, dan saat dia melihat wanita tersebut, wajahnya terlihat terkejut.
"Pres... Presdir" Ucapnya dengan terbata-bata.
"Kenapa dia menunjukkan wajahnya yang menyedihkan, Huff" Kesal Ryan dalam hati.
"Dasar" Teriak Ryan saat wanita tersebut berlari keluar dari ruangan Ryan sambil menyeka air matanya.
"Dia pantas mendapatkannya" Gumam Ryan, Kemudian Dia duduk di kursi kebesarannya dan mulai membaca dokumen. Tiba-tiba saja, wanita pemilik mata abu-abu itu muncul di pikiran Ryan.
"Sial, apakah dia menggunakan mantra pelet untukku... ****... Ini pertama kalinya untukku" Ucap Ryan sendiri.
"Yoo Ryan..." Ryan mendengar suara mendekatinya. Sungguh menyebalkan saat Ryan melihat ke sumber suara.
"Apa? " Ryan bertanya pada Chris.
"Datang untuk menemuimulah, apa lagi" Kata Chris sambil duduk di sofa.
"Urgh, Katakan apa yang kamu inginkan kali ini" Ryan menghela nafas dan menatap Chris. Ryan hanya ingin meninju wajahnya, tapi dia sepupu sekaligus sahabat Ryan.
"Ada seorang gadis di bidang IT, Bolehkah aku membawanya bersamaku. Dia juga setuju" Ucap Chris.
"Aku tahu itu, aku sangat tahu itu. Baj*ng*n mesum si*lan" Batin Ryan.
"Berapa banyak wanita yang kamu selingkuhi di perusahaan ini. Maksud ku di perusahaan ini. Tidak di perusahaanku yang lain" Tanya Ryan sambil melemparkan pena yang dia pegang pada Crish.
"Dengan yang ini aku pikir hanya lima belas" Jawab Chris. Ryan menatap Chris, dia berbicara seolah-olah itu bukan apa-apa.
"Persetan" Ryan mulai terbakar emosi dan Chris dengan cepat berdiri.
"Selamat siang bro, dia benar-benar punya payudara yang bagus" Setelah berkata itu Chris berlari keluar dari ruangan Ryan sebelum Ryan sempat mengambil tindakan. Ryan melanjutkan pekerjaannya kembali.
Akhirnya setelah hari yang panjang Ryan pulang malam. Setelah mandi, Ryan segera mengganti pakaiannya dengan celana boxer dan kaos. Kemudian Ryan turun bergabung untuk makan malam. Karena semua orang harus berkumpul saat makan malam, tidak peduli sedang apa mereka. Ini adalah aturan. Saat Ryan memasuki ruang makan, Ryan melihat nenek yang sedang tersenyum dan mengobrol dengan kakek. Iya melangkah dan duduk di kursi, nenek menatapnya.
"Ryan, nenek sudah menemukan seorang gadis untukmu. Dia akan menjadi Rahim bayaranmu. Dia memiliki kualitas yang baik " Ucap Nenek, Ryan tidak mengatakan apa-apa hanya mendengarkan, karena Ryan tahu dirinya tidak akan bisa lepas dari hal ini.
"Sebelumnya kita harus memastikan dia benar-benar sehat, karena itu penting untuk kesehatan bayinya juga. Jadi, setelah dia tahu akan menjadi sewaanmu dan dia memiliki kualitas yang baik yang sama denganmu" Ucap nenek.
"Setelah dia melahirkan bayinya, kami mengambil bayi itu darinya dan dia tidak akan pernah melihat bayinya setelah itu, Itu saja" Lanjut nenek. Nenek terus bicara, namun Ryan merasakan sakit dan kesedihan di dadanya. Jadi bayi Ryan juga tidak akan memiliki ibu seperti Ryan. Ryan menatap ayahnya dan melihat sesuatu yang aneh di wajahnya. Apakah dia sedih? Apakah dia tahu di mana ibunya? Atau apakah ibunya juga seorang wanita yang menjadi rahim bayaran yang dipilih nenek untuknya.
Tiba-tiba, ayah menatap Ryan, dia mengubah ekspresi wajahnya menjadi normal. Dia tersenyum kecil dan menatap nenek.
"Bu berapa umurnya? " Ayah bertanya dan Ryan juga melihat nenek.
"Dua puluh" Kata nenek sambil mulai memakan makanannya.
"Dua puluh, Empat tahun lebih muda dariku" Gumam Ryan. "Urghh... Aku tidak tahu wanita seperti apa dia dan mengapa dia setuju menjadi rahim bayaran untuk pria yang tidak pernah dia kenal" Batin Ryan, tetapi kemudian Ryan ingat bahwa uang dapat membeli apa saja. Ryan tersenyum akan hal itu dan mulai melanjutkan makan malam.
"Tapi sebelumnya nenek sudah akan menikahkan kalian berdua secara siri. Lakukanlah dengan baik. Besok pagi adalah waktu yang tepat. Ryan pun menyetujui hal itu.
Pagi yang di janjikan oleh nenek Ryan pun telah tiba. Dan Ryan pun telah siap untuk melaksanakan apa yang neneknya katakan. Tanpa di ketahui oleh gadis itu, Ryan menikahinya berbekal wali hakim dan saksi dari KUA.
Rulianna
Sudah dua minggu sejak Anna datang ke mansion besar ini, Anna tidak bisa melihat Erza. Karena orang-orang ini tidak akan membiarkan Anna keluar dari rumah. Mereka memberi Anna makanan bergizi setiap hari.
Anna sedang duduk di depan sebuah jendela besar. Iya melihat ke langit yang mulai gelap dan mungkin hujan badai yang lebat akan segera datang. Anna menghela nafas dan tersenyum karena apapun yang terjadi padanya, Anna akan tetap berusaha menyelamatkan nyawa Erza. Tiba-tiba Anna mendengar seseorang masuk ke kamar.
"Tuan muda akan datang malam ini. Bersiaplah dan kamu akan memiliki setengah dari jumlah uangmu besok" Kata seorang wanita tua, dia adalah orang yang merawat Anna selama dua minggu ini. Dia satu-satunya yang tinggal di rumah mewah ini dan Anna tidak tahu kekayaan seperti apa yang dimiliki pemilik rumah ini. Anna yakin dia adalah tuan muda yang baru saja dia ceritakan padanya.
"Gak dapat semuanya? soalnya akan segera digunakan" Anna mau membayar biaya operasi Erza sesegera mungkin karena itu akan membuatnya hidup. Tetapi kekecewaan yang dia dapatkan, wanita tersebut menggelengkan kepalanya.
"Kamu akan mendapatkan sisa uangmu setelah kamu melahirkan bayi itu" Jawabnya. Hati Anna menegang.
"Apakah aku harus menunggu selama sembilan bulan? " Batinnya. Lalu Anna mengangguk saat wanita itu meninggalkan ruangan. Anna menghela nafas dan bangkit, pergi ke kamar mandi. Anna takut. Anna memutuskan untuk menghadapi ini tapi tetap saja dia takut. Anna tidak tahu pria macam apa dia dan juga usianya. Mungkin seorang lelaki tua. Anna merasa jijik tetapi Anna melepaskan pikiran itu ketika dia kembali memikirkan Erza.
"Aku melakukan ini untuk Erza. Jadilah kuat" Anna berbicara pada diri sendiri dan mengingat senyum manis Erza yang indah. Senyum itu membuatnya rileks, Anna menghela nafas dan mulai mandi. Saat Anna keluar dari kamar mandi, dia melihat jam dan sudah jam 8.20 malam.
"Aduh, Berapa jam yang ku habiskan di kamar mandi? " Dengan itu Anna memakai baju tidur yang berikan kepadanya dan melihat ke luar jendela dan saat itu hujan deras disertai petir dan kilat. Saat itu juga, wanita tua itu kembali masuk ke kamar.
"Makanlah sup ini dengan cepat" Wanita itu berkata dan Anna memakannya.
"Tuan muda akan datang dalam beberapa menit" Wanita itu berkata, seketika jantung Anna mulai berdetak sangat cepat dan dia merasa takut.
"A... apa yang kamu lakukan? " Anna bertanya karena wanita tua itu mengambil dua tali satin panjang dan dia mulai mengikat tangan Anna.
"Kamu tidak boleh melihat tuan muda dan tidak bisa menyentuhnya juga" Jawabnya, setelah itu dia juga menutup mata Anna.
"Apa-apaan ini, Tuan muda macam apa dia? " Gumam Anna.
"Menurutlah dan lakukan apa pun yang dia minta" Ucap wanita itu lagi.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
perjuangan ✅
ada² di jadi kan rahim sewaan segitu mudah kah semua itu.. tidak semudah membalik kan telapak tangan, kalau ada yg namanya pra nikah,knp harus ada rahim sewaan, di dlm islam tdk boleh ada kaya gini, krn dunia halu aja, mka halal.. wkwkw, nikah lbh gampang,
2023-03-25
0
Qorie Izraini
astagaaaa...
2022-09-08
0
Karmila Mila
ko gak bisa liat tuan muda
2022-04-18
0