Tantangan terbuka

Terlihat pergelangan kaki sudah bergeser dari tempatnya, itu terjadi karena kekuatan tendangan membentur kekuatan yang luar biasa seperti tembok,, terjadi dis lokasi pada pergelangan kaki.

Mereka yang menonton kejadian ini merasa ngeri dan kasian.. Doni juga merintih rintih kesakitan dan akhirnya duduk dengan meluruskan kakinya dengan di bantu dua rekannya.

Wajah Aldi merah padam melihat kejadian ini..

"Ooow jadi kamu sudah punya kekuatan tampak nya, ingin menantang ku ya" dingin suara Aldi menahan amarah. Dengan langkah pasti dia maju kedepan Tangan mengepal keras. Adnan , Bayu bergeser mundur, mereka juga tampak gentar melihat aura Aldi yang sedang marah .

"Berhenti kalian!" terdengar bentakan keras dari arah belakang Aldi , Tiba tiba Guntur , Faiza juga anggota pecinta alam lainnya sudah berdiri dibelakang Aldi.

" Aldi!.. Tirta dan kawan kawannya adalah anggota kami, jangan ganggu mereka!" seru Guntur. Jangan dilihat tubuhnya yang kecil, ternyata nyalinya luar biasa.

"Aku tidak berurusan dengan mereka! urusanku hanya dengan Tirta, titik.!" balas Aldi.

"Dengan cara keroyokan,? itukah jiwa kalian!? Gentle dong Aldi seru Faiza menimpali.. Aku tahu kau melarang Tirta dekat denganku kan?

Kuberitahu kau Aldi. Aku sama sekali tidak suka dengan cara caramu dalam mendekatiku! sadarlah , wanita tidak akan suka dengan cara -cara pemaksaan sepertimu, walau kau anak orang kaya, harta orang tuamu berlimpah , dan kamu cukup gagah dan tampan tapi itu tidak cukup untuk menarik simpatiku! Tirta tidak mendekatiku, akulah yang memang mendekatinya".kata kata keras dan setengah berteriak keluar dari mulut Faiza.

"Aku tidak perduli Faiza, akan aku hajar tiap kali ada yang berani mendekatimu!" teriak Aldi.

"Suatu saat.. aku pasti akan mendapatkamu!. ingat itu Faiza. seru Aldi. " sambil berkata demikian Aldi segera berbalik dan mengajak semua anak buahnya kembali ke basecamp nya.

"Ayo semua kita kembali ke basecamp,! sebelum benar benar berlalu Aldi berseru.

"Heh,,,Tirta urusan ini belum selesai, seminggu lagi aku tantang kau secara terbuka di dojoku. ingat kau harus datang!, jika tidak! ",,,, Aldi berhenti sejenak.

"Akan aku beri pelajaran Kamu dan teman temanmu itu juga!" serunya. Sambil mengeluarkan tantangan demikian, Aldi berlalu dengan diikuti anak buahnya . Doni yang kakinya patah di papah oleh rekan rekannya..

Setelah Aldi berlalu .

"Terima kasih kak Guntur kak Faiza.. kedatangan kalian menyelamatkan kami". dengan segera mengucapkan terimakasihnya pada Guntur dan kelompok WanaHardi.

"Lain kali kalian jangan berurusan dengan mereka ya, sejak Aldi jadi pemimpin mereka, suasana kampus menjadi tidak tenang, mereka jadi arogan dan suka memaksakan kehendak tidak ada yang berani menentangnya dan melaporkan pada pihak kampus". Guntur menjelaskan..

"Kali ini dia mundur tapi lain kali pasti tidak akan mudah menghadapinya" Dia agak sedikit segan padaku karena aku lebih senior!."

"Oh ya masalah tantangan itu, sebaiknya jangan kau anggap Ta. Biar aku nanti berusaha membujuknya untuk membatalkan tantangannya, selain dia cukup tangguh, dia pemegang sabuk hitam karate!" Tirta mengangguk angguk mendengar penjelasan Guntur.

"Yang diincar hanya saya kak Guntur, biarlah aku memenuhi tantangannya"'. jawab Tirta.,

"Jangan Ta, Aldi terlalu kuat untuk kau lawan,aku tidak ingin kamu terluka, aku akan membujuk Aldi untuk membatalkan tantangannya" bujuk Faiza.

"Tidak Iza, aku akan memenuhi tantangannya" jawab Tirta tegas.

"Ini berhubungan dengan harga diriku, juga demi kawan kawanku juga demi dirimu, Iza. Jika aku lari atau bersembunyi dibelakangmu aku tidak harganya lagi untuk bertahan di kampus ini!.. jangan khawatirkan keselamatanku. Insyaallah aku bisa menjaga diri"!

Perkataan Tirta benar adanya, sebagai laki laki dia harus menjaga martabatnya walaupun nyawa taruhannya. Apalagi ini menyangkut dirinya dan para sahabatnya.

"kalo itu sudah jadi keputusanmu Ta aku akan berusaha mendukungmu seru Guntur,

"Aku juga pernah belajar sedikit beladiri, mungkin aku bisa memberikan sedikit ilmu padamu, memang sepatutnyalah jadi cowok harus berani dan benar!" Terimakasih kak Guntur, mungkin kedepannya aku perlu banyak bantuan dari kakak!. Semuanya mengagguk tanda terima kasih pada Guntur.

Sebenarnya Faiza tidak setuju kalo Tirta bertarung melawan Aldi karena masalah dirinya, tapi dalam hatinya ada rasa senang Tirta mau berkorban bagi dirinya, selama ini sudah banyak cowok yang mundur mendekati dirinya jika susah di gertak oleh Aldi dan kawannya.Tapi Tirta, mahasiswa baru yang terlihat culun dan pemalu ternyata punya keberanian menghadapi Aldi.

"Baiklah kita tetapkan demikian , kita akan berdiri di belakang Tirta " Guntur menegaskan lagi pendiriannya.

"Tapi ini adalah pribadi ku aku tidak akan membawa WanaHardi dalam masalah ini, sebab ini adalah masalah pribadi kita !" Guntur melanjutkan."

Tirta mengangguk tanda membenarkan perkataan Guntur.

"Aku lihat tadi kamu sempat membuat terluka kaki Doni,,,ta !?". tanya Guntur mengganti topik pembicaraan.

"Ahh hanya kebetulan kak aku hanya menangkis saja tendangannya tidak tau kenapa jadi begitu efeknya" jawab Tirta..

"Kamu harus benar- benar berlatih Ta, aku akan membantumu dengan jadi lawan latihanmu, tiap sore datanglah ke markas kita, bukan markas yang di kampus ini ya.. nanti aku kirim alamatnya lewat Wa."

"Kita sudah melewatkan kuliah kedua kita" Tia nyeletuk.. mereka segera meliat jam di hape masing masing, semua segera sadar kalo waktu kuliah jam kedua sudah selesai.

"Sudahlah tidak apa apa, ayo kita ke basecamp kita aja, si sebelah parkiran sana" ajak Faiza.

Mereka segera berjalan menuju basecamp yang letaknya ada di sebelah parkiran ,basecamp nya berbentuk seperti ruko satu lantai. hanya ruangan kira kira 3x 6m saja dan saru kamar mandi kecil.. di ruangan itu terlihat onggokan tas tas ransel untuk mendaki, matras dan lain lain alat perlengkapan mendaki gunung..

Selain base camp yang ditempati kelompok pecinta alam deretan bersebelahan ada basecamp panjat tebing dan kepramukaan. sedangkan Karate , judo, menwa dan taekwondo berada di belakang rektorat, agak kebelakang.

"Ayo ayo silakan masuk, kedepannya ini juga basecamp kalian".. ajak Guntur mempersilakan mereka masuk. Tia , Nani, Dinda segera masuk, juga Faiza, sedang para cowok lebih sedang nongkrong di teras sambil merokok.

Guntur segera mengeluarkan satu pak rokok kretek, dan menawarkan pada mereka, Tapi Bayu dan Adnan segera menolaknya, juga Tirta..

"Maaf kak Guntur , kami tidak merokok"!. Bayu memberi alasan.

"Baguslah itu" jawab Guntur , "uang saku tidak berkurang.....

"Kadang- kadang aku juga merokok kok kak" jawab Tirta.

Tapi nyolong nyolong sama bokap..Ha ha ha... "

"Tapi ini hawanya baru gak pengin merokok, kak !" lanjut Tirta ..

"Ngomong-ngomong Diksar besok akan kita laksanakan di lereng gunung Ungaran, di daerah Nglimut. ndak usah jauh jauh.. setelah lepas Diksar baru kita memulai untuk mendaki gunung.. yang dekat dekat juga... " Gunung ungaran". terang Guntur

"Hari sabtu pagi kita akan menuju lokasi, minggu sore kita sudah selesai Diksar. Kita akan memberikan pelatihan dasar dalam mendaki gunung, juga akan melihat kekuatan dan stamina kalian juga pelatihan dalam bertahan hidup di alam liar".. Guntur memberikan penjelasan panjang lebar..

Tanpa terasa hari sudah masuk waktu Ashar, mereka segera pamit satu persatu.

Bayu, Adnan, Dinda , tia dan Nani segera minta diri.

"Eh ta kamu gak sekalian pulangkah? tanya Bayu.

"Tidak Bay aku agak sore pulang.. masih ada urusan, mending aku menunggu di sini ada temen banyak" jawab Tirta..

"Iya iya ada kak.. mmhh . uhuk uhuk" Bayu berbatuk dengan sengaja.

"Sudah -sudah ayo pulang biar si Tirta puas disini".. Bayu dan lainnya segera berlalu.

"Ada urusan apa ta" tiba tiba Iza nyeletuk dari belakang.

"Mau mampir ke rumah kakek aku di gunung pati" jawab Tirta..

"Boleh iza ikutan Ta" tanya Iza.

"Jangan Za, aku sampe malam, kadang aku juga nginap disana" Tirta menjelaskan kenapa dia menolak Iza..

"Tapi kapan kapan boleh kaaan?.. rajuk Iza.

"Aku dirumah gak ada teman Ta, gak seperti kamu, sahabat kamu banyak!".

"Aku bisa jadi sahabat mu Iza, kak Guntur juga bisa, teman teman disini juga bisa." jawab Tirta

" Iya makanya aku tuh suka banget di basecamp ini" jawab Iza sambil duduk disebelah tirta di teras basecamp.

"Sebenarnya kalo Tirta tidak keberatan aku gak papa pulang malem atau nginap sih. Aku bisa ijin sama orang tua aku. pasti mereka ngijinin kok". Iza masih berusaha agar Tirta mau mengajaknya..

"Ahh jangan Za,, pamali atuh" jawab Tirta sambil tertawa latah.

"Ajak aja Ta.. mumpung neng geulis mau ngikutin kamu"!, Guntur menyahut dari belakang juga dengan latah make bahasa sunda, padahal jelas jelas dia bukan orang Sunda!

Faiza jadi malu mendengar ledekan guntur.

Tirta jadi bingung cara menolak Iza, dia kuatir menyinggung Iza. Dia tidak mungkin menyakiti gadis secantik iza. yang dengan terbuka mengajaknya bersahabat.

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

saran saya thor jgn pacaran dulu si Tirta .buat si Doni smekdon...

2024-04-09

5

Alan Bumi

Alan Bumi

saru = satu

2023-10-21

1

Alan Bumi

Alan Bumi

tanda petiknya kelewatan

2023-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 krisis percaya diri
2 Awal persahabatan
3 malam syahdu dan awal permusuhan
4 perundungan
5 Pertemuan dengan Abdi dalem
6 Asal usul Mbah Hardjoikoro"
7 Mulai berlatih
8 Dinda yang cantik
9 bergabung dengan kelompok pecinta alam
10 WanaHardi
11 Tantangan terbuka
12 Damar
13 Delima
14 Kedekatan
15 Kehangatan keluarga
16 Iza
17 pendakian 1
18 Latihan Keras di Puncak Gunung Ungaran
19 Diksar
20 Sabotase
21 sang penyelamat
22 kecurigaan
23 kunjungan ke camp
24 bentrok
25 kekuatan Tirta
26 Kebenaran
27 Tirta yang culun
28 Keluarga Dinda
29 Terkenal
30 Ke rumah
31 Kemampuan Tirta
32 Wasis Joyokusumo
33 Aji Lembu Sekilan
34 Latihan kanuragan bagi Bayu dan Adnan
35 Tameng Waja, Tapak Geni
36 Panen Rambutan
37 Pandu
38 Perubahan Bayu
39 Vs Master Karate
40 Kekalahan sang Master
41 undangan Dinda
42 Pak Fajrul
43 Preman suruhan
44 penyesalan
45 motor sebagai penebus dosa
46 antara dua pemuda
47 resah gelisah menunggu
48 habis gelap terbitlah cinta
49 perpisahan
50 Ikatan Iza
51 juragan cantik
52 tamu tak diundang
53 hancurnya tamu tak di undang
54 markas kelompok Hendra
55 Hans
56 jatuhnya markas kelompok Hendra
57 hati juragan cantik
58 kota Tegal
59 pembunuh bayaran
60 Leo sang pembunuh bayaran
61 godaan si resepsionis
62 rayuan maut
63 pertarungan di pinggir pantai
64 tentang Leo
65 hari yang santai
66 menuju Ibukota
67 Nadine
68 kegilaan seorang Bayu
69 persembunyian Hendra
70 ki Suromenggolo
71 kesadaran Ludiro
72 menuju Vila
73 godaan wanita sexy
74 lagi! godaan wanita sexy
75 godaan berlanjut
76 Ancaman pembunuhan
77 ketegangan
78 penyerbuan orang-orang tak di kenal
79 pertarungan hidup dan mati
80 akhir pertarungan hidup dan mati
81 Mr Budiman
82 pulang
83 kembali ke padepokan dan kembali ke Jakarta
84 pasukan pembunuh
85 si kaki kilat
86 Reno, kepala pasukan pembunuh
87 tandang Damar dan Leo
88 air mata pria perkasa
89 Hari Baru suasana baru 21+
90 Denis lagi
91 sahabat Nadine
92 Mama, Rani dan Randi
93 hampir
94 pulang
95 Tirta yang romantis ?
96 kembali berlatih di puncak ungaran
97 menuju Tengger Bromo
98 Dukuh rahasia
99 ki ranu
100 keluar hutan
101 menuju puncak Bromo
102 Penanjakan 1
103 Bayangan Nastiti
104 pulang tanpa Tirta, Bayu dan Adnan
105 kembali ke padukuhan Srengseng
106 aji Suryo Dahono
107 Bayu Bajra
108 pengawal padukuhan
109 kedatangan Aryo Seto
110 perang tanding
111 perang tanding
112 Akhir dari perang tanding
113 tentang permintaan ki Ranu
114 lengsernya ki Ranu
115 pemilihan Jagabaya
116 adu kanuragan
117 bersiap pulang
118 mulai kuliah lagi
119 rencana pembalasan Mr Budiman
120 kembali berlatih bersama di Gunung Ungaran
121 latih tanding dengan eyang Pandu dan mbah Hardjo.
122 gerakan Mr Budiman
123 pertandingan beladiri di pulau terpencil
124 kepulauan Anambas
125 pertarungan seru
126 pertarungan sengit
127 akhir dari pertandingan
128 bakat Irman
129 pergerakan pasukan Mr Budiman
130 penculikan
131 pertarungan di halaman rumah pak Michael
132 Mahardika
133 jejak penculik
134 pertemuan Tirta Jayakusuma dan Aryo Seto
135 pak Joyo
136 penyelamatan Iza.
137 penyelamatan Dinda
138 rencana pak Fajrul
139 pertemuan pak Fajrul dan pak Joyo
140 suasana padepokan
141 keadaan Dinda
142 rasa bersalah
143 lamaran
144 penculik
145 penyelamatan calon istri
146 mendadak nikah
147 tugas dari eyang
148 road to Ijen
149 Surabaya
150 Gunung Ijen
151 perguruan silat
152 perkumpulan perguruan silat
153 pertemuan dengan Ludiro
154 para sesepuh perguruan silat
155 rasa penasaran
156 es mosi Intan
157 cerita masa lalu
158 ganteng ganteng jorok
159 ujian sebelum turun gelanggang
160 turun gelanggang
161 Jadug
162 Mawar
163 akhir ritual
164 pemuda ringkih yang mengejutkan
165 babak ketiga
166 Mawar yang berduri
167 pertarungan yang melelahkan
168 Mahardika vs Roy
169 pertarungan terakhir
170 pertarungan terakhir
171 akhir dari pertarungan
172 perpisahan
173 kembali lagi ke Srengseng
174 pagi di dukuh Srengseng
175 persiapan menghadapi orang-orang Wuni
176 perubahan di padukuhan Wuni
177 Rencana orang orang Srengseng
178 kakek tua dan cucunya
179 Ki Wigati
180 berita dari Telik sandi
181 orang orang luar
182 kedatangan Mahardhika dan kawan-kawan
183 aksi Mawar
184 kemunculan musuh lama
185 penyerangan
186 pertarungan di mulai
187 masa lalu Ki Ranu dan Ki Pradigdo
188 jatuhnya korban
189 Sampyuh
190 permainan kyai Wonokerti
191 Akhirnya...
192 Akhir hidup Wulungan
193 Sepasang pedang Iblis
194 Selamat jalan Aryo Seto
195 pertemuan ayah dan anak
196 perpisahan
197 kota Batu
198 kembali ke padepokan
199 Kebersamaan
200 berkunjung ke rumah ibu dosen
201 Devania
202 Bos Diky
203 kemunculan cakar besi
204 mencari petunjuk
205 lokalisasi
206 bergerak
207 pertarungan seru melawan kelompok Cakar Iblis
208 penguasa Jakarta
209 Gandok baru
210 kedatangan Patrik dan Ujang
211 penculikan
212 persiapan menghadapi cakar iblis
213 perintah leluhur
214 Vs Patrik
215 tinju Maut
216 Patrik
217 pertarungan
218 Leo vs Ujang
219 persiapan menyambut kedatangan Mahardika dan kawan-kawan
220 keakraban di padepokan
221 kebersamaan di padepokan
222 ngrogo Sukmo
223 Ikhwal persahabatan dengan si kumbang
224 si Kumbang
225 Irman dan si Kumbang
226 hukuman
227 tetua Cakar Iblis
228 Sangga Buana
229 keberangkatan Dika dan Ludiro
230 kedatangan Tirta Jayakusuma
231 Di rumah pak Michael
232 kantor pak Michael
233 rapat
234 Stefan ternyata....
235 pemerasan oleh Cakar Iblis
236 awal bentrokan
237 Cakar Emas yang licin
238 usaha Stefan
239 kedatangan Kapten Waringin Jati
240 kedatangan Irman yang mengejutkan
241 pagi di rumah pak Michael
242 rencana
243 penjajagan
244 Scratch Goblin
245 rencana penyerangan
246 Nadine dan Nastiti
247 putri cantik sang Ketua
248 semua bergerak
249 pertarungan dua gadis
250 pertarungan seru dimulai
251 Jatuhnya markas Cakar iblis Jakarta Utara.
252 Tirta vs Tetua Sangga Buana
253 kemarahan pemimpin besar Cakar Iblis!
254 jatuhnya markas-markas cabang Cakar Iblis
255 markas Depok
256 keberhasilan
257 kakak katrina
258 kekuatan Windu
259 Tirta vs Windu
260 pertaruhan
261 Pecahnya aji Reco Pitu
262 jati diri ketua Cakar Iblis
263 rencana penyerangan lagi
264 menuju Alas Purwo Banyuwangi
265 Ki Lodaya
266 padepokan di tengah Alas Purwo
267 mulai penyerbuan markas Cakar Iblis
268 gugurnya tetua Sangga Bumi
269 adu jiwa
270 Brazilian Jiu Jitsu dan Capoeira
271 Badak, ketua cabang Cakar Iblis
272 markas Bogor
273 gugur
274 akhir dari markas cabang Cakar Iblis
275 rencana besar sang big Bos
276 puncak kekuatan Tirta Jayakusuma
277 Akhir
278 rencana kepulangan
279 kembali
280 Keputusan Tirta Jayakusuma
281 harapan
282 kembali ke kampus
283 Paksaan Dinda
284 usaha memisahkan Iza
285 penabrak adalah orang yang sial
286 pengakuan Jody
287 keputusan pak Fajrul
288 walimatul urs
289 malam pertama
290 menghadiri undangan bang Leo dan Mawar
291 keinginan Nadine
292 Mall dan Resto
293 bulan madu yang tertunda
294 bujukan dari tetua dukuh Srengseng
295 calon cucu
296 cucu kembar- Tamat
297 pengumuman
Episodes

Updated 297 Episodes

1
krisis percaya diri
2
Awal persahabatan
3
malam syahdu dan awal permusuhan
4
perundungan
5
Pertemuan dengan Abdi dalem
6
Asal usul Mbah Hardjoikoro"
7
Mulai berlatih
8
Dinda yang cantik
9
bergabung dengan kelompok pecinta alam
10
WanaHardi
11
Tantangan terbuka
12
Damar
13
Delima
14
Kedekatan
15
Kehangatan keluarga
16
Iza
17
pendakian 1
18
Latihan Keras di Puncak Gunung Ungaran
19
Diksar
20
Sabotase
21
sang penyelamat
22
kecurigaan
23
kunjungan ke camp
24
bentrok
25
kekuatan Tirta
26
Kebenaran
27
Tirta yang culun
28
Keluarga Dinda
29
Terkenal
30
Ke rumah
31
Kemampuan Tirta
32
Wasis Joyokusumo
33
Aji Lembu Sekilan
34
Latihan kanuragan bagi Bayu dan Adnan
35
Tameng Waja, Tapak Geni
36
Panen Rambutan
37
Pandu
38
Perubahan Bayu
39
Vs Master Karate
40
Kekalahan sang Master
41
undangan Dinda
42
Pak Fajrul
43
Preman suruhan
44
penyesalan
45
motor sebagai penebus dosa
46
antara dua pemuda
47
resah gelisah menunggu
48
habis gelap terbitlah cinta
49
perpisahan
50
Ikatan Iza
51
juragan cantik
52
tamu tak diundang
53
hancurnya tamu tak di undang
54
markas kelompok Hendra
55
Hans
56
jatuhnya markas kelompok Hendra
57
hati juragan cantik
58
kota Tegal
59
pembunuh bayaran
60
Leo sang pembunuh bayaran
61
godaan si resepsionis
62
rayuan maut
63
pertarungan di pinggir pantai
64
tentang Leo
65
hari yang santai
66
menuju Ibukota
67
Nadine
68
kegilaan seorang Bayu
69
persembunyian Hendra
70
ki Suromenggolo
71
kesadaran Ludiro
72
menuju Vila
73
godaan wanita sexy
74
lagi! godaan wanita sexy
75
godaan berlanjut
76
Ancaman pembunuhan
77
ketegangan
78
penyerbuan orang-orang tak di kenal
79
pertarungan hidup dan mati
80
akhir pertarungan hidup dan mati
81
Mr Budiman
82
pulang
83
kembali ke padepokan dan kembali ke Jakarta
84
pasukan pembunuh
85
si kaki kilat
86
Reno, kepala pasukan pembunuh
87
tandang Damar dan Leo
88
air mata pria perkasa
89
Hari Baru suasana baru 21+
90
Denis lagi
91
sahabat Nadine
92
Mama, Rani dan Randi
93
hampir
94
pulang
95
Tirta yang romantis ?
96
kembali berlatih di puncak ungaran
97
menuju Tengger Bromo
98
Dukuh rahasia
99
ki ranu
100
keluar hutan
101
menuju puncak Bromo
102
Penanjakan 1
103
Bayangan Nastiti
104
pulang tanpa Tirta, Bayu dan Adnan
105
kembali ke padukuhan Srengseng
106
aji Suryo Dahono
107
Bayu Bajra
108
pengawal padukuhan
109
kedatangan Aryo Seto
110
perang tanding
111
perang tanding
112
Akhir dari perang tanding
113
tentang permintaan ki Ranu
114
lengsernya ki Ranu
115
pemilihan Jagabaya
116
adu kanuragan
117
bersiap pulang
118
mulai kuliah lagi
119
rencana pembalasan Mr Budiman
120
kembali berlatih bersama di Gunung Ungaran
121
latih tanding dengan eyang Pandu dan mbah Hardjo.
122
gerakan Mr Budiman
123
pertandingan beladiri di pulau terpencil
124
kepulauan Anambas
125
pertarungan seru
126
pertarungan sengit
127
akhir dari pertandingan
128
bakat Irman
129
pergerakan pasukan Mr Budiman
130
penculikan
131
pertarungan di halaman rumah pak Michael
132
Mahardika
133
jejak penculik
134
pertemuan Tirta Jayakusuma dan Aryo Seto
135
pak Joyo
136
penyelamatan Iza.
137
penyelamatan Dinda
138
rencana pak Fajrul
139
pertemuan pak Fajrul dan pak Joyo
140
suasana padepokan
141
keadaan Dinda
142
rasa bersalah
143
lamaran
144
penculik
145
penyelamatan calon istri
146
mendadak nikah
147
tugas dari eyang
148
road to Ijen
149
Surabaya
150
Gunung Ijen
151
perguruan silat
152
perkumpulan perguruan silat
153
pertemuan dengan Ludiro
154
para sesepuh perguruan silat
155
rasa penasaran
156
es mosi Intan
157
cerita masa lalu
158
ganteng ganteng jorok
159
ujian sebelum turun gelanggang
160
turun gelanggang
161
Jadug
162
Mawar
163
akhir ritual
164
pemuda ringkih yang mengejutkan
165
babak ketiga
166
Mawar yang berduri
167
pertarungan yang melelahkan
168
Mahardika vs Roy
169
pertarungan terakhir
170
pertarungan terakhir
171
akhir dari pertarungan
172
perpisahan
173
kembali lagi ke Srengseng
174
pagi di dukuh Srengseng
175
persiapan menghadapi orang-orang Wuni
176
perubahan di padukuhan Wuni
177
Rencana orang orang Srengseng
178
kakek tua dan cucunya
179
Ki Wigati
180
berita dari Telik sandi
181
orang orang luar
182
kedatangan Mahardhika dan kawan-kawan
183
aksi Mawar
184
kemunculan musuh lama
185
penyerangan
186
pertarungan di mulai
187
masa lalu Ki Ranu dan Ki Pradigdo
188
jatuhnya korban
189
Sampyuh
190
permainan kyai Wonokerti
191
Akhirnya...
192
Akhir hidup Wulungan
193
Sepasang pedang Iblis
194
Selamat jalan Aryo Seto
195
pertemuan ayah dan anak
196
perpisahan
197
kota Batu
198
kembali ke padepokan
199
Kebersamaan
200
berkunjung ke rumah ibu dosen
201
Devania
202
Bos Diky
203
kemunculan cakar besi
204
mencari petunjuk
205
lokalisasi
206
bergerak
207
pertarungan seru melawan kelompok Cakar Iblis
208
penguasa Jakarta
209
Gandok baru
210
kedatangan Patrik dan Ujang
211
penculikan
212
persiapan menghadapi cakar iblis
213
perintah leluhur
214
Vs Patrik
215
tinju Maut
216
Patrik
217
pertarungan
218
Leo vs Ujang
219
persiapan menyambut kedatangan Mahardika dan kawan-kawan
220
keakraban di padepokan
221
kebersamaan di padepokan
222
ngrogo Sukmo
223
Ikhwal persahabatan dengan si kumbang
224
si Kumbang
225
Irman dan si Kumbang
226
hukuman
227
tetua Cakar Iblis
228
Sangga Buana
229
keberangkatan Dika dan Ludiro
230
kedatangan Tirta Jayakusuma
231
Di rumah pak Michael
232
kantor pak Michael
233
rapat
234
Stefan ternyata....
235
pemerasan oleh Cakar Iblis
236
awal bentrokan
237
Cakar Emas yang licin
238
usaha Stefan
239
kedatangan Kapten Waringin Jati
240
kedatangan Irman yang mengejutkan
241
pagi di rumah pak Michael
242
rencana
243
penjajagan
244
Scratch Goblin
245
rencana penyerangan
246
Nadine dan Nastiti
247
putri cantik sang Ketua
248
semua bergerak
249
pertarungan dua gadis
250
pertarungan seru dimulai
251
Jatuhnya markas Cakar iblis Jakarta Utara.
252
Tirta vs Tetua Sangga Buana
253
kemarahan pemimpin besar Cakar Iblis!
254
jatuhnya markas-markas cabang Cakar Iblis
255
markas Depok
256
keberhasilan
257
kakak katrina
258
kekuatan Windu
259
Tirta vs Windu
260
pertaruhan
261
Pecahnya aji Reco Pitu
262
jati diri ketua Cakar Iblis
263
rencana penyerangan lagi
264
menuju Alas Purwo Banyuwangi
265
Ki Lodaya
266
padepokan di tengah Alas Purwo
267
mulai penyerbuan markas Cakar Iblis
268
gugurnya tetua Sangga Bumi
269
adu jiwa
270
Brazilian Jiu Jitsu dan Capoeira
271
Badak, ketua cabang Cakar Iblis
272
markas Bogor
273
gugur
274
akhir dari markas cabang Cakar Iblis
275
rencana besar sang big Bos
276
puncak kekuatan Tirta Jayakusuma
277
Akhir
278
rencana kepulangan
279
kembali
280
Keputusan Tirta Jayakusuma
281
harapan
282
kembali ke kampus
283
Paksaan Dinda
284
usaha memisahkan Iza
285
penabrak adalah orang yang sial
286
pengakuan Jody
287
keputusan pak Fajrul
288
walimatul urs
289
malam pertama
290
menghadiri undangan bang Leo dan Mawar
291
keinginan Nadine
292
Mall dan Resto
293
bulan madu yang tertunda
294
bujukan dari tetua dukuh Srengseng
295
calon cucu
296
cucu kembar- Tamat
297
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!