Tepat tengah malam acara inagurasi segera berakhir, api unggun juga sudah mulai padam. Pembawa acara sudah segera akan mengakhiri dengan doa bersama.
Tirta segera mengajak Iza untuk bergabung kembali dengan para mahasiswa yang masih mengitari api unggun. Dia menghampiri kawan-kawannya.. dengan diikuti Faiza. mereka kusyuk mendengar doa penutup acara.
"Ayo acara sudah usai kita pulang". ajak Adnan.
"Ta aku kumpul dulu sama senior laen, dah dulu ya, terimakasih dan nemenin aku Nyanyi dan ngobrol," Faiza pamit sama Tirta.
Tirta tersenyum tulus dan menganggukkan kepala.
"Dah ayo pulang, jangan ngeliatin kak Faiza terus,, ntar gak jadi pulang kita. Bisa bisa kita nginep disini gara-gara Tirta".
" Iya iya ayo jalan!",seru Tirta.
Tirta, Adnan, Bayu, Nani serta Tia segera menuju tempat parkir motor, sedang Dinda hari ini mengendarai mobilnya sendiri karena harus pulang larut malam. Mobilnya Toyota Yaris keluaran terbaru hadiah dari Papanya karena lulus SMA.
Sedang Iza setelah tadi sempat kumpul sama temen-temennya senior segera juga pamit pulang mengendarai mobil kesayangannya, "Minicooper", mobil yang selalu menemaninya tiap kali ke kampus.
"Gimana ta acara dibawah pohon rindang nya.. kamu ehem-ehem ama kakak senior !??
"Dah kau apakan aja dia brother!?" Bayu yang penasaran langsung tanya to the point aja..
Tirta hanya cengar cengir aja dengerin pertanyaan Bayu..
"Pengin tau aja kau Bay,, sana kamu mojok sendiri ama Tia, biar kamu tau apa yang dikerjakan kalo berdua aja"" jawab Tirta cuex.
"Apa!?, aku kau suruh berduaan sama Bayu ! bisa bisa runtuh duniaku" sanggah Tia.
"Aku tuh gak ngapain-ngapain sama kak Faiza tau.. hanya omong-omong aja, gak aneh-aneh, lagian kita kan baru kenal."
"iya iya baru kenal tapi dah pegang-pegangan tangan" sergah Nani..
Merah padamlah mukanya Tirta.. " Ah itu kan hanya buat nyanyiin lagu,!"
Dinda hanya mendengar sahabat-sahabatnya menginterogasi Tirta. Sedih rasanya tiap kali mendengar jawaban Tirta tentang Faiza, tidak nyaman rasanya. Gak tau kenapa ada rasa sakit di relung hatinya yang paling dalem. Entah mengapa, sejak pertama kali bertemu Tirta ada rasa yang aneh di hatinya, kepingin dekat dan kepingin mengenal lebih jauh.
Tirta keliatan lain di banding cowok lain, padahal ganteng nya biasa, kerempeng, agak rendah diri, cuma punya daya tarik yang tidak dipunyai cowok lain.
Tiap gadis yang kenal Tirta, entah kenapa kepingin deket sama Tirta. Tapi selama ini pun Tirta cuex dan malu berdekatan dengan para gadis. Tirta merasa rendah diri karena dia anak dari keluarga biasa. dan emang karakternya pemalu abis.
Tanpa terasa mereka sudah sampai parkiran motor. Dinda juga sudah menuju parkiran mobil.
"Aku pulang dulu ya.. dah bay, Ta ,Ad, Nani, Tia". Dinda melambaikan tangan pada sahabat sahabat barunya.
Segera setelah Dinda menuju parkiran mobil, mereka berlima berjalan menuju motor masing masing. Mereka harus bergantian ambil motor, Motor Tirta agak terjepit diantara motor lain, jadi dia nunggu sampai motor-motor yang di depannya keluar dulu. Tia dan Nani berboncengan, karena mereka satu kost.
" Daaa, duluan ya Ta, Bay Ad. " Nani melambaikan tangannya .
"Iya hati-hati ya Nan, Tia" balas Tirta dan Adnan berbarengan..
"Hati hati Nan bawa karung berasnya jangan sampe jatuh" sosor Bayu cuex.."
"Kurang ajar kau Bay, cantik bohay gini kau bilang karung beras!" teriak Tia mulai menjauh dari parkiran.
Adnan dan juga Bayu segera keluar parkiran dengan motor masing nasing. Tinggal Tirta yang masih nongkrong di bawah pohon duduk di tempat duduk beton yang memang di buat untuk pembatas parkiran mobil dam motor... terlihat masih banyak mahasiswa yang masih bergerombol satu persatu pergi dari tempat parkir.
Ketika Tirta masih menunggu motor motor motor laen keluar..mendadak ada beberapa cowok yang mendekatinya.
"Heh kamu yang namanya Tirta ya!!" Tiba-tiba dua orang mendekati tirta dari kanan dan kiri dan langsung menggamit lengan tirta..
"Ooi ini nih, Don juan yang berani mati ndeketin Faiza!,..kamu punya nyawa rangkap ya!" Seru mahasiswa yang menggamit lengan Tirta sebelah kiri.
Tirta terkejut dengan kejadian mendadak ini.. sebenarnya dia cukup kuat walaupun ceking dan kerempeng, tapi ngadepin kejadian mendadak kayak gini, dia tidak siap.
Mendadak yang sebelah kiri sudah mengayunkan tangan kanan memukul kearah perut.
"Nih buat kamu, cowok miskuin yang tidak tau diri..."buk"terdengar suara pukulan menyentuh perut Tirta.Tirta mengaduh dan langsung membungkuk!.
Terasa perut Tirta mual. hampir muntah rasanya. Kemudian yang sebelah tangan kanan juga mengayunkan tangan sebelah kirinya,
"buk", dengan kerasnya pukulan mengenai perut Tirta ., kalau tidak di gamit kedua orang itu, Tirta sudah jatuh kelantai parkiran.
"Tampaknya kau cukup kuat ya.. nih lagi" buk" , pukulan ketiga kearah perut sudah tak mampu ditahannya, dia meringis menahan rasa nyeri yang luar biasa...
"Kuat sekali anak ini, " seru mahasiswa yang ada didepan.. " nih Ku kasih bogem mentah!
"Duak" sebuah pukulan mengenai hidung Tirta..
Segera dua orang mahasiswa yang sedari tadi ada di depan Tirta melangkah menghampiri Tirta, yang masih dipegangi dua orang tadi. Mereka secara bergantian memukul dan menendang kearah badan Tirta.
Tirta yang sudah tidak kuat menopang tubuhnya, dilepas dua orang mahasiswa yang sedari tadi memegangi...Tirta langsung ambruk kelantai.
Dari arah kegelapan ...berjalan seorang pemuda lagi , Tinggi besar dengan tubuh atletis. dengan suara yang berat, terkesan sombong dan angkuh!
"Cukup , pelajaran buat bocah tengik ini". perintah Aldi. Ya pemuda itu adalah Aldi!. ketika jatuh,, Tirta sudah hampir pingsan, mulut dan hidungnya mengeluarkan darah segar.
"Ingat Tirta! ini adalah permulaan saja, kalau kau masih tetap nekat.. taruhannya adalah nyawamu!! ingat nyawamu!!. Jauhi Faiza. Faiza hanya milikku seorang! camkan itu Tirta!"
Tirta yang masih meringkuk merasakan sakit di seluruh badannya hanya bisa diam saja. Segera mereka meninggalkan Tirta sendirian diparkiran yang sepi. Sebelum meninggalkan Tirta pun mereka menyempatkan menendang tubuh Tirta satu persatu.
Sewaktu Tirta dipukuli Aldi dan gengnya, sebenarnya ada beberapa anak yang belum pulang, mereka tidak berani mendekat. mereka masih baru dan culun sehingga mereka takut terlibat. apalagi geng Aldi terlihat garang dan cukup membuat para mahasiswa baru kecut nyalinya!.
Setelah Aldi dan teman-temannya pergi, seorang mahasiswa baru mendekat dan membimbing tirta untuk duduk bersandar di dinding parkir. Seseorang menawarkan minuman mineral. dengan pelan Tirta meminum air mineral yang disodorkan padanya." uhuk uhuk, " agak tersedak sedikit waktu minum.
"Terimakasih,, yaa mas.." bisik Tirta pelan.
"Salah apa kamu kok sampai kakak-kakak senior itu mukulin kamu??. " tanya mahasiswa baru yang menolong Tirta.
"Aku tidak tahu " jawab Tirtata pelan.
Tirta tidak ingin mereka tau permasalahan yang menyebabkan dirinya dikeroyok dan dipukuli geng Aldi.
"Ya sudah, lain kali lebih baik menghindari mereka ya , kita cari aman aja, kita masih baru di kampus ini" nasehat mahasiswa yang menolong Tirta.
"Iya trimakasih atas nasihatnya mas, lain kali aku akan menghindar jika ketemu mereka lagi" jawab Tirta.
"Gimana keadaanmu? masih sakitkah? atau kamu telpon temenmu atau siapa aja yang bisa jemput kamu? maaf aku gak bisa nganter soalnya".
"Oh ya siapa namamu? aku Hendry".
"Aku Tirta" jawab Tirta..
" Ini sudah agak mendingan kok, gak papa, bentar lagi juga hilang sakitnya" jawab Tirta berbohong, padahal sakit di perutnya luar bias, belum lagi sakit di wajah dan punggung nya yang kena tendangan mereka.
"Ya sudah kalo gitu, aku tinggal dulu ya..". Hendry segera beranjak dari sisi Tirta. Tampaknya Hendri juga sudah mulai ngantuk jadi dia segera pamit dan menuju motornya.
"Iya terima kasih Hen atas pertolonganmu, semoga laen kali aku bisa bales budi pertolonganmu ini."
Beberapa saat kemudian tempat parkir sedah sepi,, Hendry dan anak anak mahasiswa baru juga sudah pulang semuanya.
"Masnya sudah kuat?" mendadak ada yang menyapa Tirta. Ya.. dia adalah bapak-bapak penjaga kampus.
"Iya pak ini mau pulang" sambil tertatih-tatih Tirta berdiri dan menyiapkan motornya.
"Sebenarnya bapak tau mas..mas dipukuli.. tapi bapak gak berani menolong.. anak-anak tadi punya geng yang kuat, juga pengaruh kuat di kampus ini mas! orang tuannya pejabat di kota ini mas".
"Iya pak, saya tau pak., " jawab Tirta.
"Lain kali jangan membuat masalah pada mereka mas".
" Iya pak terimakasih ,mari pak saya jalan dulu" pamit Tirta pada bapak-bapak penjaga kampus tadi.
"Hati-hati ya mas" pesan Bapak tadi.
Tirta segera menyalakan motor dan berlalu dari parkiran kampus.
Di perjalanan Tirta masih merasakan sakit di seluruh badan, . sudut .mata bengkak dan robek sedikit disekitar alis. Hidung sakit, perut masih terasa mual, punggung terasa kaya mau patah. motor dipacunya dengan pelan, tanpa terasa Tirta telah sampai di desa Plalangan. Sepi jalannya hanya sesekali saja dia berpapasan dengan kendaran lain.
Ketika melintasi musola tempat dia kemaren Sholat Maghrib, tergerak hatinya untuk berhenti Sholat Isya dan beristirahat sejenak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 297 Episodes
Comments
Pierany Prahasiwie
loh ga ada sistem sistem gitu ya cerita ini??
2024-05-06
0
rajes salam lubis
mantap
2023-04-10
1
rajes salam lubis
ini bisa karena faktor belum sholat isya
2023-04-10
2