Surat (1)

Saksenya dan Gayatri tiba di depan gerbang istana. Saksenya menarik tali kekang kudanya pertanda mereka akan berhenti. Gayatri mensejajarkan kudanya dengan kuda milik Saksenya.

“Tuan puteri, sampai di sini perjumpaan kita. Maaf aku tidak bisa mengantarmu ke dalam. Sampaikan salamku pada Raja” ujar Saksenya berpamitan pada Gayatri.

Gayatri melanjutkan memacu kudanya menuju istana. Gayatri tiba di bangsal wanita. Keadaan bangsal itu sangat suram, lorong menuju kamarnya tampak gelap.

Apa yang terjadi pikir Gayatri.

Tidak ada satu obor pun yang menyala. Gayatri menuju dapur tidak ada satu pelayan wanita di dapur. Gayatri terpaksa mencari jerami untuk dibakar dan menyalakannya pada salah satu obor, lalu di bawanya menuju bangsal wanita.

Gayatri menyalakan satu persatu obor hingga dia tiba di kamarnya.

Jantung Gayatri berdegup kencang melihat Siddarth duduk di ranjang dengan pedang di tangannya.

“Jadi ini yang dilakukan seorang istri saat suaminya tidak ada?” tanya Siddarth matanya menatap lurus ke depan. Mengabaikan Gayatri yang berdiri mematung di sisi ranjang.

Gayatri meletakan obor yang dipegangnya pada tempat  obor yang ada dalam kamarnya.

“Raja Saksenya datang memberi salam dan mengajaku melihat sungai Yamuna. Ide bagus ini tentu saja tidak aku tolak” ujar Gayatri sambil menunggu respon Siddarth.

Siddarth telah mendengar laporan Gunjana, bahwa Gayatri pergi bersama Saksenya. Respon yang dia terima dari Gayatri luar biasa. Gayatri bahkan tidak takut dengan sikap dingin yang Siddarth tunjukan.

Siddarth menempatkan posisi Gunjana sebagai pelayan Gayatri bukan tanpa alasan. Siddarth ingin Gunjana melaporkan apa saja yang Gayatri lakukan selama dirinya tidak ada, jangan sampai Gayatri bersikap seperti Utari. Laporan yang dia terima dari Gunjana sejak mereka menikah Siddarth anggap sebagai pertanyaan

wajar dari seorang istri, tetapi tidak dengan hari ini.

“Apa yang akan rakyatku katakan saat mereka melihat istri dari seorang Siddarth pergi bersama laki-laki lain?” tanya Siddarth murka.

“Apa yang akan orang-orang istana ini katakan, saat seorang suami pergi tanpa berpamitan pada istrinya?” Gayatri menjawab pertanyaan Siddarth

dengan pertanyaan.

“Kau peduli pada rakyat dan musuh-musuhmu, sedangkan aku peduli dengan mulut semua wanita di istana ini” ujar Gayatri lagi.

Siddarth menggenggam erat pedangnya. Mencerna setiap kata Gayatri yang masuk ke telinganya.

“Malam ini kau akan ku hukum!” ujar Siddarth tidak terima dengan sikap Gayatri yang tidak mengakui kesalahannya.

“Simpan hukumanmu sampai suratku tiba di Dwipajaya, jika ayah menolak maka kau boleh menghukumku”

Amarah Siddarth perlahan mereda. Dia teringat bujukannya pada Gayatri.

“Besok pagi surat itu akan aku serahkan pada utusan khusus yang akan berangkat ke Dwipajaya” ujar Siddarth meninggalkan Gayatri.

Siddarth butuh sesuatu yang bisa menenangkannya. Laksmi. Siddarth melangkahkan kakinya menuju Odissa.

“Tuan puteri, saya akan ikut ke Odissa” ujar Gunjana yang muncul dari balik tirai kamar Gayatri.

“Tidak perlu” ujar Gayatri sambil mengangkat tangan kanannya

meminta Gunjana untuk tetap tinggal.

“Tetaplah di sini” perintah Gayatri.

Gayatri meminta Gunjana memijat bahunya sembari menulis surat ke Dwipajaya.

Gayatri menggoreskan kerinduan hatinya dalam surat tersebut dan meminta ayahnya untuk memberikan tanah bagiannya untuk ditanami palawija karena kondisi Astapura sedang terdesak.

Selesai menulis surat, Gayatri menggulung surat tersebut dan memasukannya dalam tabung surat.

“Serahkan ini pada utusan Siddarth yang akan berangkat ke Dwipajaya besok pagi”

Gayatri menyerahkan gulungan surat itu kepada Gunjana.

“Tinggalkan aku sendiri, aku ingin beristirahat”

Gunjana pamit dari kamar Gayatri setelah memadamkan obor yang ada di kamar itu.

...----------------...

Episodes
1 Undangan
2 Astapura
3 Pasar Kota
4 Siddarth
5 Perintah
6 Rencana Gopal
7 Terbebas dari Hutan Kematian
8 Kembali ke Kemah
9 Hari Peringatan Perang
10 Rencana Pernikahan
11 Hari Pernikahan
12 Surat dari Utari
13 Pelayan Bangsal Wanita
14 Laksmi
15 Kedatangan Siddarth
16 Ide Saksenya
17 Permintaan Gayatri
18 Perjanjian
19 Kedatangan Saksenya
20 Surat (1)
21 Surat (2)
22 Surat (3)
23 Jayabaya
24 Membalas Surat
25 Perdebatan
26 Menculik Pekerja
27 Perjalanan Bersama Pekerja
28 Jiwang (1)
29 Jiwang (2)
30 Keputusan Sri Narendra
31 Rombongan Saksenya
32 Percobaan Tanaman
33 Kerajaan Bhavari
34 Kerajaan Pancalu
35 Pembelaan Siddarth
36 Katak Beracun
37 Rahasia Laksmi
38 Berita Buruk
39 Perjalanan Laksmi (1)
40 Perjalanan Laksmi
41 Perjalanan Laksmi (2)
42 Perjalanan Laksmi (3)
43 Berikan Upah Kami!
44 Virbadra
45 Lihat Dirimu yang Menyedihakan
46 Hidup Mahadewa!
47 Doa kepada Dewa Indra
48 Prajurit dari Madhyaprasta
49 Biar Aku Saja
50 Ibu?
51 Panggil Aku Ayah
52 Kitab Cheng Ho
53 Kisah yang Panjang
54 Tiga Pria
55 Raja Madhyaprasta
56 Hampir Saja
57 Berjanjilah Padaku
58 Mereka Telah Tiba
59 Apa yang Akan Kalian Lakukan?
60 Berlakulah Adil
61 Beri Dia Seorang Pelayan
62 Tetap di Tempat!
63 Jhanvi dan Gayatri
64 Hadiah untuk Gayatri
65 Makanlah
66 Membeli Budak
67 Anggur Hindustan
68 Jahil
69 Analisa Jhanvi
70 Berjualan
71 Meninggalkan Pelabuhan
72 Tiga Jaya
73 Hutang Darah
74 Akhir Tiga Jaya
75 Segeralah Masuk!
76 Jangan Khawatir
77 Tetap di sini
78 Pucat Pasi
79 Impian Gayatri
80 Resah
81 Berusaha Menghibur
82 Festival
83 Firasat Paramitha
84 Serangan tak Terduga
85 Kekuatan dan Harga Diri
86 Kabut di Langit Dwipajaya
87 Adhiyaksa
88 Menunggu Waktu
89 Cerita Bansheer
90 Siapa Gadis itu?
91 Pria Asing dan Hagai Khan
92 Awal Karma
93 Dongeng Si Bungsu
94 Kejujuran Gunjana
95 Ancaman Gayatri
96 Pemindahan Gayatri
97 Perjalanan Gayatri
98 Kuil Dewi Durga
99 Kegelisahan Jhanvi
100 Persiapan Penobatan
101 Belati
102 Ucapan Tulus
103 Sambut Hari Baru
104 Waktunya Hampir Tiba
105 Ramalan Kelahiran Jhanvi
106 Dvesa
107 Tawaran Saksenya
108 Ultimatum Bansheer
109 Beri Aku Waktu Berpikir
110 Pernikahan Ke Dua
111 Gelar Baru
112 Kesepakatan
113 Menuju Wilisgiri
114 Ingatan Gayatri
115 Menuju Lima Daksa
116 Permintaan Sonarikha
117 Menanti Purnama
118 Purnama Tiba
119 Hawa Kematian
120 Porak Poranda
121 Sendiri
122 Keras Kepala
123 Dwarapala
124 Saksenya vs Ankush (1)
125 Bab 125 : Menyingkir dari Istana
126 Simbol Dinding Gua
127 Tulah
128 Bidak Catur
129 Jamuan
130 Tekad Gayatri
131 Sambutan di Istana Astapura
132 Kisah Jhanvi
133 133 Resep Nusantara
134 134 Hutan Tropis dan Sejuta Misteri
135 135 Pujian
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Undangan
2
Astapura
3
Pasar Kota
4
Siddarth
5
Perintah
6
Rencana Gopal
7
Terbebas dari Hutan Kematian
8
Kembali ke Kemah
9
Hari Peringatan Perang
10
Rencana Pernikahan
11
Hari Pernikahan
12
Surat dari Utari
13
Pelayan Bangsal Wanita
14
Laksmi
15
Kedatangan Siddarth
16
Ide Saksenya
17
Permintaan Gayatri
18
Perjanjian
19
Kedatangan Saksenya
20
Surat (1)
21
Surat (2)
22
Surat (3)
23
Jayabaya
24
Membalas Surat
25
Perdebatan
26
Menculik Pekerja
27
Perjalanan Bersama Pekerja
28
Jiwang (1)
29
Jiwang (2)
30
Keputusan Sri Narendra
31
Rombongan Saksenya
32
Percobaan Tanaman
33
Kerajaan Bhavari
34
Kerajaan Pancalu
35
Pembelaan Siddarth
36
Katak Beracun
37
Rahasia Laksmi
38
Berita Buruk
39
Perjalanan Laksmi (1)
40
Perjalanan Laksmi
41
Perjalanan Laksmi (2)
42
Perjalanan Laksmi (3)
43
Berikan Upah Kami!
44
Virbadra
45
Lihat Dirimu yang Menyedihakan
46
Hidup Mahadewa!
47
Doa kepada Dewa Indra
48
Prajurit dari Madhyaprasta
49
Biar Aku Saja
50
Ibu?
51
Panggil Aku Ayah
52
Kitab Cheng Ho
53
Kisah yang Panjang
54
Tiga Pria
55
Raja Madhyaprasta
56
Hampir Saja
57
Berjanjilah Padaku
58
Mereka Telah Tiba
59
Apa yang Akan Kalian Lakukan?
60
Berlakulah Adil
61
Beri Dia Seorang Pelayan
62
Tetap di Tempat!
63
Jhanvi dan Gayatri
64
Hadiah untuk Gayatri
65
Makanlah
66
Membeli Budak
67
Anggur Hindustan
68
Jahil
69
Analisa Jhanvi
70
Berjualan
71
Meninggalkan Pelabuhan
72
Tiga Jaya
73
Hutang Darah
74
Akhir Tiga Jaya
75
Segeralah Masuk!
76
Jangan Khawatir
77
Tetap di sini
78
Pucat Pasi
79
Impian Gayatri
80
Resah
81
Berusaha Menghibur
82
Festival
83
Firasat Paramitha
84
Serangan tak Terduga
85
Kekuatan dan Harga Diri
86
Kabut di Langit Dwipajaya
87
Adhiyaksa
88
Menunggu Waktu
89
Cerita Bansheer
90
Siapa Gadis itu?
91
Pria Asing dan Hagai Khan
92
Awal Karma
93
Dongeng Si Bungsu
94
Kejujuran Gunjana
95
Ancaman Gayatri
96
Pemindahan Gayatri
97
Perjalanan Gayatri
98
Kuil Dewi Durga
99
Kegelisahan Jhanvi
100
Persiapan Penobatan
101
Belati
102
Ucapan Tulus
103
Sambut Hari Baru
104
Waktunya Hampir Tiba
105
Ramalan Kelahiran Jhanvi
106
Dvesa
107
Tawaran Saksenya
108
Ultimatum Bansheer
109
Beri Aku Waktu Berpikir
110
Pernikahan Ke Dua
111
Gelar Baru
112
Kesepakatan
113
Menuju Wilisgiri
114
Ingatan Gayatri
115
Menuju Lima Daksa
116
Permintaan Sonarikha
117
Menanti Purnama
118
Purnama Tiba
119
Hawa Kematian
120
Porak Poranda
121
Sendiri
122
Keras Kepala
123
Dwarapala
124
Saksenya vs Ankush (1)
125
Bab 125 : Menyingkir dari Istana
126
Simbol Dinding Gua
127
Tulah
128
Bidak Catur
129
Jamuan
130
Tekad Gayatri
131
Sambutan di Istana Astapura
132
Kisah Jhanvi
133
133 Resep Nusantara
134
134 Hutan Tropis dan Sejuta Misteri
135
135 Pujian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!