"Hikss,hiks, hikss...Lia sudah tidak suci lagi Pah, seseorang telah mengambilnya. Dia memperkos* Aulia" ucap Aulia sambil menangis dan duduk bersimpuh di depan kedua orang tua nya.
"Deg"
Papa dan Mama Aulia kaget, mereka saling pandang dengan wajah kebingungan.
Kusuma merasa kecewa, sedih dan marah melihat putrinya terpuruk.
"Plakkk"
Farida menampar Aulia.
"Dasar perempuan murahan. Kami memberimu kebebasan karena kami percaya kamu bisa menjaga diri, dan ini kah balasan mu?" Ketus Farida.
"Siapa yang berani melakukan itu padamu nak? Katakan sama Papa, Papa akan menyuruhnya untuk bertanggung jawab." Tanya Papa dengan nada emosi kemudian mengepalkan tangannya.
"Lia juga tidak kenal Pah" Aulia semakin menangis.
"Hikss.. hikss.. mereka menculik ku saat di dalam lift. Mereka membius ku lalu membawaku ke sebuah kamar hotel yang sama tempat Lia dan Angel menginap. setelah sadar aku sudah di kamarnya, dia memaksaku, aku sudah coba melawan tapi percuma." Aulia sudah tidak bisa lagi melanjutkan perkataannya. Yang ada hanya kesedihan yang ia rasakan.
Kusuma bingung mau minta pertanggung jawaban pada siapa jika Aulia tidak mengenalnya.
"Kita harus bagaimana Lia. Jika kamu tidak mengenal nya kita minta pertanggung jawaban dengan siapa? Papa bingung." Ucap Kusuma memijit pelipisnya.
"Maaf Pah, tapi Lia tidak mau orang itu menikah dengan Lia. Lia tidak mengenal nya. Dia pria bajingan. Lia tidak mungkin hidup dengan manusia seperti itu." Ucap Aulia.
"Kamu benar-benar bikin malu keluarga Aulia."
Bentak Mama Farida.
"Bagaimana jika kamu hamil, siapa yang mau tanggung jawab?" Tanya Farida.
"Aku akan merawat anak ku sendiri tanpa pria brengsek itu Mah." Jawab Aulia
"Kamu gila ya, bagaimana dengan pandangan orang-orang melihat mu hamil di luar nikah?" Ucap Farida.
"Aku tidak perduli Mah." lirih Aulia.
Mama tidak mau tau, jika pernikahanmu gagal dengan Hendri maka kamu harus pergi dari rumah ini" ucap Farida karena mendapatkan kesempatan untuk mengusir Aulia keluar dari rumah.
"Mah,,,Pah,,, Lia mohon jangan usir Lia. Lia nngak punya siapa-siapa selain kalian. Lia nggak ada tempat tinggal Pah." Aulia memegang kaki Kusuma dan memohon.
Papa menarik nafas.
"Pergilah temui nak Hendri dan bicarakan dengannya. Cari solusi terbaik dari masalah ini." ucap Papa yang mulai mereda emosinya.
"Mama tidak mau ikut menanggung malu perbuatan mu. Jika Hendri masih menerimamu maka kamu boleh kembali ke rumah ini. Tapi jika dia menolak mu maka kamu juga harus pergi dari rumah ini" ucap Mama.
"Maaf Mah, tapi Lia juga tidak mungkin meminta mas Hendri menikahi Lia. Lia sudah kotor, hikss, hikss, Lia nngak mau mas Hendri mempertanggung jawabkan sesuatu yang sama sekali mas Hendri tidak lakukan." Lirih Aulia.
Jadi, sebenarnya mau kamu apa? Kamu tidak mau pria itu bertanggung jawab dan juga tidak mau Hendri menikah dengan mu?" Tanya Papa Aulia.
"Kalau begitu kamu pergi dari rumah ini" bentak Mama Farida kemudian menunjuk pintu keluar.
"Pah, Lia mohon, biarkan Lia tetap di sini bersama Papa!" Mohon Lia.
"Jangan dengar kan anak yang tidak tau diri ini Pah! Biarkan dia pergi. Dia hanya bisa mempermalukan kita saja." Ketus Farida.
Farida menarik lengan Kusuma menuju kamar, meninggalkan Aulia yang duduk bersimpuh.
"Hikss... hikss.. kenapa kalian tega mengusirku, ini bukan salahku, ini juga bukan mauku, aku hanya korban, kenapa aku yang harus menanggungnya sendiri." lirih Aulia sambil menghapus air matanya.
Setelah kedua orang tuanya masuk kedalam kamar, dengan berat hati Aulia berdiri dan berjalan menuju kamar.
Aulia mengambil kopernya yang berada di dalam lemari, kemudian memasukkan pakaian dan keperluan yang lainnya ke dalam koper.
Setelah semuanya siap, Aulia keluar menarik koper nya.
"Tok.. tok.. tok..."
Aulia mengetuk pintu kamar orang tua nya.
"Pah, Mah, Lia pergi" Mama dan Papa Aulia hanya diam di dalam kamar.
Aulia menunggu mereka keluar kamar, tapi tidak ada tanda-tanda jika mereka akan keluar.
"Biarkan aja Pah, jangan keluar biar kan dia menyesali apa yang telah di lakukan nya." Ucap Farida sambil memegang tangan Kusuma agar tidak membuka pintu kamar.
Dengan berat hati Aulia melangkah meninggalkan kediaman orang tuanya.
Aulia memasukkan barang-barangnya di dalam mobil.
Didalam mobil Aulia kembali menangis sambil berbicara pada dirinya sendiri.
"Hikss...Kenapa hidup ku seperti ini? Apa seperti ini orang tua memperlakukan putrinya? tidak adakah sedikit rasa iba untukku? Bukankah ini bukan salah ku? kenapa mereka menyalah kan ku? Jika bisa mengulang waktu, aku juga tidak mau berada di sana." Sesal Aulia.
"Hikss, hikss,,, ibu Lia rindu, Lia ingin ikut ibu saja, rasa nya ingin mati saja bu. Disini Lia sendiri bu, tidak ada yang sayang Lia. Semuanya mengusir Lia tanpa belas kasih." lirih Aulia.
"Tuhan..! Ambil saja nyawaku, Cobaan ini terlalu berat untuk ku. Aku sudah tidak sanggup, aku menyerah!" Teriak Aulia di dalam mobil.
Aulia memasang seat belt nya lalu menyalakan mesin mobil, kemudian melajukan kendaraannya menuju rumah Angel.
Aulia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya perlahan.
"Mhhhh... Fuhhh... Ini baru awal Lia, kamu harus kuat, jalani dengan senyum" Aulia tersenyum miris menyemangati dirinya sendiri.
.
.
.
Di Perusahaan AG Grup
Angga sedang sibuk menadatangani berkas-berkas diatas meja kerjanya.
"khemmm" suara dehaman Aldi.
"Apa?" tanya Angga melirik Aldi yang sedang memegang dokumen.
"Ini Tuan, semua tentang Nona Aulia sudah ada di dalam" Aldi menyimpannya diatas meja.
"Kenapa masih disitu? apa kamu tidak ada kerjaan? kalo tidak, bawa semua berkas-berkas ini ke mejamu" ucap Angga melihat Aldi tetap di tempat.
"Maaf Tuan, sepertinya ada yang harus saya sampaikan" ucap Aldi.
"hmm" respon Angga
"Itu, Nona Aulia pergi dari rumah, eh tepatnya diusir dari rumah. Sekarang tinggal di kontrakan Angel" Ucap Aldi terbata-bata.
"Kenapa nggak ngomong dari tadi?" Angga melempar pulpen yang ia pegang ke arah Aldi saking kesalnya.
"Ini kan sudah ngomong" batin Aldi.
"Gw akan menemuinya setelah dari proyek." Ucap Angga.
"Ceklekk"
Bunyi pintu terbuka.
Seorang gadis cantik masuk ke dalam ruangan Anggara.
Angga dan Aldi menoleh ke arah pintu.
"Yolanda, kenapa nggak ketuk pintu? ini kantor, bukan rumah kamu" Kesal Angga.
"Ia sayang, maaf dehh,,, lain kali aja ketuk pintunya." Jawab Yolanda dengan nada manja.
Yolanda gadis cantik, kaya, ceria dan manja, bertunangan dengan Anggara sejak 2 bulan yang lalu. Mereka bertunangan karena perjodohan, Angga menerima perjodohan itu karena menghargai keinginan Daddy nya.
"Bagaimana kesehatanmu? Kamu baik-baik aja kan?" tanya Angga.
.
.
.
Bersambung...
Sahabat Author 🙂 jangan lupa like, komen, hadiah, dukungan dan Votenya ya?🙏🙏🙏
Biar tambah semangat nulisnya 💪
Sahabat Author juga harus semangat ya bacanya 💪💪
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
sherly
aneh banget sih Aulia nih, Angga tu mau tanggung jawab malah kabur kamu eh ujung2nya pulang ke rmh diusir juga
2023-12-24
0
Mis Liati
kasian aulia dapat ayah gak ada akhlak
2022-04-23
0