Hentikan

Jangan! nyawa kita yang akan menjadi taruhannya jika kita gagal!" Seru anak buah yang lain.

"Kita cari wanita di hotel ini saja, yang penting kita bisa membawa seorang wanita untuk Tuan." Ucap anak buah yang satunya lagi.

Pada saat perkelahian anak buah Aldi dan Johan terjadi di parkiran tadi, di sana Aulia sedang memarkirkan mobilnya. Aulia menyaksikan semuanya. Aulia ingin keluar dari mobil tapi dia sangat ketakutan, bahkan kakinya sudah sangat gemetaran. Akhirnya ia lebih memilih untuk diam hingga perkelahian usai.

Setelah perkelahian berakhir Aulia memutuskan keluar dari mobilnya menuju lobi hotel.

Karena sangat ingin meminum kopi, Aulia berjalan menuju coffe shop area hotel untuk membeli coffe dan beberapa cemilan untuk dirinya dan Angel.

"Bli, pesan coffe latte 2 dengan kentang goreng 2 ya! Ada roti nngak?" Ucap Aulia pada pelayan.

"Ada nona." Ucap pelayan.

"Kalo begitu tambah rotinya 4 ya bli." balas Aulia.

Aulia mengeluarkan uang dari dompetnya.

"Berapa Bli?" Tanya Aulia.

"Semuanya 250 ribu" Ucap pelayan.

"Ini uangnya" Aulia menyerahkan uang 250 ribu ke pelayan.

"Silahkan di tunggu Nona." Ucap pelayan.

Aulia berjalan menuju kursi kosong, ia memilih duduk sambil menunggu pesanan datang, kemudian ia menghubungi Hendri kembali lewat vidio call

"Halo sayang" Jawab Hendri menampilkan senyum manisnya di layar.

"Kenapa belum sampai di kamar?" tanya Hendri.

"Beli coffe dan cemilan dulu yang..., biar nggak bete di kamar, soalnya belum ngantuk"

Jawab Aulia.

"Ya udah, bilangin sama Angel jangan terlalu lama gosipnya, ntar cewek gw yang super duper cantik ini cepat tua." canda Hendri.

"Enak aja cepat tua" Aulia memanyunkan bibirnya.

"Biar tua mas tetap cinta kok, kan cintanya sama Lia cinta sampai mati." Gombal Hendri.

"Gombal bangettt! Awas ya kalo sampai gombal juga dengan cewek lain." ucap Aulia.

"Nggak dong sayang, semua kata-kata gombalnya mas hanya untuk Lia seorang." Serius Hendri.

"Mas tadi aku liat ada perkelahian di parkiran hotel." ucap Aulia.

"Siapa yang berkelahi? Kamu nggak apa-apa kan?" Tanya Hendri dengan cemas menghawatirkan keadaan Aulia.

"Lia nngak apa-apa mas, Lia nggak berani keluar mobil tadi. Lia takut dan gemetar liatnya. mereka memperebut kan seorang wanita." Adu Aulia.

"Sudahlah, mas lega, yang penting sayang-sayangnya mas baik-baik aja." ucap Hendri merasa lega.

"Mas udah dulu ya? pesanannya sudah datang." kata Aulia melihat pelayan menghampiri.

"Ia, selamat beristirahat sayang, mimpikan mas ganteng ya!". seru Hendri memuji diri sendiri.

"Mas juga istirahat, besok kan kerja, cari uang yang banyak ya buat pesta nikahan kita he..he..he."

canda Aulia kemudian menutup telpon.

Aulia berjalan memasuki lift untuk naik ke lantai kamarnya.

Saat berjalan di lobi 3 orang sedang memandang ke arahnya. Dia tidak menyadari ada 3 orang berjas hitam ikut masuk dalam lift.

"Ting"

Suara lift terbuka.

"Apa yang...?mmmhh!" Ucap Aulia terpotong setelah melihat seseorang dari mereka menghampirinya lalu membekap hidungnya dengan kain yang sudah di beri obat bius.

"Ting"

Bunyi lift tiba di lantai atas.

Saat mereka membawa Aulia, asisten Aldi sudah menunggu kedatangan mereka di depan pintu kamar Anggara dengan wajah frustasi sambil mondar mandir.

"Kenapa lama sekali?" Kesal Aldi karena sudah hampir satu jam menunggu.

"Maaf bos, wanita dari Club itu kabur." jawab anak buah Aldi.

"Jangan banyak bicara kamu! Cepat bawa dia masuk, letakkan di tempat tidur setelah itu kalian segera keluar" perintah Asisten Aldi.

Mereka pun masuk dan membaringkan Aulia diatas tempat tidur milik Anggara.

Setelah meletakkan Aulia diatas tempat tidur ukuran king size, mereka segera keluar dari dalam kamar hotel.

"Ceklekk"

Pintu kamar mandi terbuka.

Angga berjalan menuju tempat tidur, ditatapnya dengan intens seorang gadis cantik yang sedang terbaring di depannya.

"Siapa gadis ini? ahh, mungkin dia yang di bawa Aldi untukku." batin Anggara.

"Cantik" kata yang keluar dari bibir Angga.

Angga mulai melepas handuk yang melilit di pinggangnya, meninggalkan dalaman yang sudah siap bertempur di dalamnya.

Angga menelan salivanya dan tidak bisa lagi menahan hasratnya, meskipun sudah mencoba di kamar mandi tapi masih saja belum bisa dituntaskan.

Dengan nafas yang memburu Angga menarik paksa pakaian Aulia.

Angga menatap tubuh Aulia dengan intens.

"Indah" batin Angga.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Aulia tiba-tiba membuka mata.

Aulia terkejut melihat pria asing berada di atasnya.

"Tolong bantu aku, aku harus menuntaskannya".

Mohon Angga yang wajahnya sudah memerah.

"Tidak, jangan, lepaskan aku!" Aulia memberontak dan berusaha bangun.

"Cup"

Dengan cepat Angga mencium bibir ranum berwarna merah strawberry yang begitu menggoda di depannya. Angga menahan tengkuk dan tangan Aulia agar Aulia tidak bisa bergerak.

"Ahhhh" Aulia hampir kehabisan nafas.

"Dia mengambil ciuman pertamaku, tapi kenapa aku juga menikmatinya? ahh, Aulia jauhkan pikiran kotor mu" batin Aulia.

Angga memberikan sedikit waktu untuk Aulia bernafas.

"Apa baru kali ini dia berciuman? kenapa dia tidak membalas ciuman ku?" Batin Anggara.

Kemudian kembali mencium Aulia, kali ini lebih lembut dan semakin dalam kemudian turun ke leher putih mulus Aulia.

"Ahhhh" desah Aulia.

"Sudah Tuan, hentikan, aku mohon." mohon Aulia karena sudah tidak bisa melawan kekuatan Angga.

Tapi Anggara tidak memperdulikan ucapan Aulia. Anggara terus saja melancarkan aksinya.

"Aaaa." teriak Aulia saat Anggara memulai permainan. Aulia mencengkram lengan Anggara karena kesakitan.

***Dan terjadilah hal yang seharusnya memang terjadi***

"Hikss.. hikss.. " tangis Aulia.

Aulia hanya bisa pasrah dan menangis di sela pergulatan mereka.

"Aku membencimu" batin Aulia.

Anggara mengulang kembali permainan berkali-kali seolah tak pernah lelah, ia sangat menikmati aroma dan tubuh Aulia. Bahkan Anggara mengeluarkan bibit unggulnya berkali kali di tubuh Aulia. Semakin ia berusaha untuk berhenti, semakin ia menginginkan nya. Mungkin karena pengaruh obat perangsang yang sudah diminumnya atau karena sudah kecanduan dengan tubuh Aulia.

Baru kali ini Angga melakukan hubungan sejauh ini dengan seorang gadis, meskipun dia punya tunangan, namun tidak pernah melakukannya, mereka hanya melakukan sebatas ciuman di bibir saja.

Angga menghentikan aksinya setelah pengaruh obat hilang dari tubuhnya.

"Maafkan perbuatan ku, aku tidak tahu kenapa kau ikut terjebak dalam masalah ini," lirih Angga,

"Terima kasih karena kau menyelamatkan ku. Aku akan bertanggung jawab meskipun bukan ini yang aku dan kau inginkan". Ucap Angga sebelum ikut terlelap bersama Aulia,

namun Aulia tidak mendengarnya karena sudah tertidur.

Angga menarik Aulia dalam pelukannya kemudian memejamkan matanya.

Setelah pergulatan panas yang menguras tenaga, akhirnya mereka terlelap dalam selimut tanpa sehelai benang dan terbang ke alam mimpi.

.

.

Bersambung...

Jangan lupa, Like, Komen, Hadiah, Dukungan dan Votenya juga ya sahabat 🙏🙏

Terpopuler

Comments

sherly

sherly

astaga

2023-12-24

0

Demti 79

Demti 79

lanjut

2022-01-04

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Hotel
3 Hentikan
4 Kita Bicara
5 Ingin Pergi
6 Memikirkan
7 Galau
8 Berkata Jujur
9 Batalkan Pertunangan
10 Ajak Bertemu
11 Terlalu mencintainya
12 Tidak bisa melanjutkan
13 Sendiri
14 Ke kontrakan
15 Membujuk
16 Biarkan saja
17 Danau
18 Perjalanan
19 Kembali
20 Hukuman kecil
21 Lowongan
22 Diterima bekerja
23 Calon mertua
24 Karyawan baru
25 Belanja
26 Gaun pengantin.
27 Menikah
28 Istirahat
29 Makeup
30 Pesta
31 Pesta 2
32 Gandengan tangan
33 Menyenangkan hati
34 Pagi
35 Nikahin dia
36 Pacarmu
37 Sama kamu
38 Sarapan Pertama
39 Makan di Cafe
40 AW group
41 Istri ku
42 Syarat
43 Showroom
44 Kenalan
45 Mobil baru
46 Memaafkan
47 Dipecat
48 Ke Kantor Pusat
49 Mana Berani
50 Ke Mansion
51 Taman Bunga
52 Pamit Pulang
53 Persiapan ke Dubai
54 Naik Jet
55 Air Mancur.
56 Romantis
57 Matahari pagi
58 Ke Ossiano
59 Demam
60 Berikan Obat
61 Puasa
62 Hadiah
63 Pindah Kantor
64 Satu Bulan Kemudian
65 Acara Adam
66 Mabuk
67 Menunggu
68 Maafkan Aku
69 Khilaf
70 Bawa Aku Pergi
71 Keguguran
72 Balasan untuk Citra
73 Taman
74 Aku menunggumu
75 Putus
76 Makan siang
77 Tidak Ada Respon
78 1 Tahun kemudian.
79 Nggak Percaya
80 Jangan menangis
81 Sadar
82 Bangun tidur
83 Pura-pura Lupa
84 Nggak Sengaja
85 Angga Kesal
86 Mawar putih
87 Senang Membantu
88 Malu-malu
89 Cincin
90 Rindu
91 Belum Sempat
92 Pindah
93 Satu Minggu
94 Lamaran
95 Kembali
96 Pergi
97 Salah Paham
98 Bertemu kembali
99 Kepergian Aulia
100 Istri Orang
101 Identitas.
102 Menjemput
103 Dimana Istriku
104 Polesan
105 Polesan
106 Merindukan
107 Syarat
108 Mengusir
109 Hamil
110 Hadiah untukmu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Liburan
2
Hotel
3
Hentikan
4
Kita Bicara
5
Ingin Pergi
6
Memikirkan
7
Galau
8
Berkata Jujur
9
Batalkan Pertunangan
10
Ajak Bertemu
11
Terlalu mencintainya
12
Tidak bisa melanjutkan
13
Sendiri
14
Ke kontrakan
15
Membujuk
16
Biarkan saja
17
Danau
18
Perjalanan
19
Kembali
20
Hukuman kecil
21
Lowongan
22
Diterima bekerja
23
Calon mertua
24
Karyawan baru
25
Belanja
26
Gaun pengantin.
27
Menikah
28
Istirahat
29
Makeup
30
Pesta
31
Pesta 2
32
Gandengan tangan
33
Menyenangkan hati
34
Pagi
35
Nikahin dia
36
Pacarmu
37
Sama kamu
38
Sarapan Pertama
39
Makan di Cafe
40
AW group
41
Istri ku
42
Syarat
43
Showroom
44
Kenalan
45
Mobil baru
46
Memaafkan
47
Dipecat
48
Ke Kantor Pusat
49
Mana Berani
50
Ke Mansion
51
Taman Bunga
52
Pamit Pulang
53
Persiapan ke Dubai
54
Naik Jet
55
Air Mancur.
56
Romantis
57
Matahari pagi
58
Ke Ossiano
59
Demam
60
Berikan Obat
61
Puasa
62
Hadiah
63
Pindah Kantor
64
Satu Bulan Kemudian
65
Acara Adam
66
Mabuk
67
Menunggu
68
Maafkan Aku
69
Khilaf
70
Bawa Aku Pergi
71
Keguguran
72
Balasan untuk Citra
73
Taman
74
Aku menunggumu
75
Putus
76
Makan siang
77
Tidak Ada Respon
78
1 Tahun kemudian.
79
Nggak Percaya
80
Jangan menangis
81
Sadar
82
Bangun tidur
83
Pura-pura Lupa
84
Nggak Sengaja
85
Angga Kesal
86
Mawar putih
87
Senang Membantu
88
Malu-malu
89
Cincin
90
Rindu
91
Belum Sempat
92
Pindah
93
Satu Minggu
94
Lamaran
95
Kembali
96
Pergi
97
Salah Paham
98
Bertemu kembali
99
Kepergian Aulia
100
Istri Orang
101
Identitas.
102
Menjemput
103
Dimana Istriku
104
Polesan
105
Polesan
106
Merindukan
107
Syarat
108
Mengusir
109
Hamil
110
Hadiah untukmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!