Kita Bicara

"Aaaaaa..." teriak Aulia saat membuka mata.

Dia kaget melihat seorang pria tampan terlelap satu ranjang dengannya.

Matanya melotot ketika menyadari dirinya tidak memakai apapun. Hanya selimut yang menutupi tubuhnya bersama seorang pria asing.

Angga terbangun dari tidurnya.

"Tidak Usah Berteriak, berisik!" Kata si Tuan muda, membuat Aulia semakin melotot.

Aulia terdiam kemudian mengingat kejadian semalam.

"Kamu jelek kalo matamu seperti itu" Ucap Angga melihat mata Aulia yang melotot, kemudian berjalan dengan santai ke arah kamar mandi tanpa pakaian.

"Aaaaa...! mataku sudah tidak suci" teriak Aulia kembali.

"Emang sudah tidak suci lagi." Jawab Angga dengan santainya sebelum menutup pintu kamar mandi.

"Aku harus bagaimana sekarang? kenapa aku ada disini? siapa pria itu? " tanya Aulia pada dirinya sendiri.

"Ishhh,, brengsek!" pekik Aulia merasakan bagian bawahnya perih dan sakit.

"Ceklekk"

Bunyi kunci pintu kamar mandi membuyarkan lamunan Aulia.

Aulia menatap tajam ke arah Angga yang sedang keluar dari kamar mandi.

"Brengsek! Apa yang telah kau lakukan padaku?" Tanya Aulia melemparkan bantal ke arah Angga.

Angga menangkapnya kemudian meletakkan kembali di tempat tidur.

"Apa yang telah kau lakukan pada ku?" Teriak Aulia kembali.

"Yang seharusnya dilakukan oleh seorang pria dan wanita." Ucap Angga santai dengan wajah datarnya.

"Kenapa aku? Kenapa kau tidak melakukan nya dengan wanita lain?" Tanya Aulia.

"Aku juga nngak tau." Ucap Angga menaikkan bahunya.

"Apa kita saling kenal? apa aku pernah berbuat salah padamu? apa aku pernah membuatmu marah? kenapa kau lakukan ini padaku? kenapa kau mengambil mahkota yang selama ini aku jaga?" Tanya Aulia penuh marah.

"Kenapa? hikss,hikss... " teriak Aulia.

Sambil menangis Aulia mengeluarkan pertanyaan yang bertubi-tubi , membuat Angga merasa bersalah.

Angga mendekati Aulia kemudian duduk disampingnya.

"Tenangkan diri mu. Ini semua sudah terjadi. Aku tahu aku salah" lirih Angga.

"Maafkan aku, aku terpaksa, aku di jebak, aku bisa gila jika tidak melakukannya." Dengan frustasi Angga mengusap kepalanya.

"Hikss..hikss.. hikss ." Aulia semakin menangis.

"Kamu jangan khawatir, aku akan bertanggung jawab padamu." Ucap Angga.

"Aku tidak mau, kamu pria yang paling brengsek yang pernah aku temui." Jelas Aulia.

Anggara tidak memperdulikan kata-kata yang keluar dari mulut Aulia.

Angga mengambil HP nya kemudian menghubungi seseorang.

"Halo Ga."

"Al, bawakan pakaian ganti untuknya." perintah Angga.

"Ok"

Panggilan tertutup.

"Mandilah baru kita bicara" ucap Angga dengan wajah datarnya.

"Tidak usah, aku ingin pergi." ketus Aulia.

"Aww!" ringis Aulia ingin bangkit dari tempat tidur.

Angga yang sedang duduk di tempat tidur, berdiri mendekat.

"Berhenti, jangan mendekat lagi" kata Aulia sambil meremas selimut di dadanya.

Angga tetap melangkah.

"Happ..." Tubuh Aulia diangkat ala bridal style menuju kamar mandi.

"Leppasss." Ucap Aulia mencoba melepas tangan Angga.

"Kalau aku lepas maka kamu akan terjatuh. Ayo bilang lepas lagi." Kesal Angga karena Aulia terus bergerak.

Angga membawa Aulia masuk kedalam kamar mandi, kemudian mengisi air hangat ke dalam bathtub, lalu menurunkan Aulia untuk berendam.

"Kenapa masih di situ? Keluar!" Bentak Aulia setelah masuk kedalam bathtub.

"Kenapa? udah liat semuanya juga, apa kau takut mengulangnya disini? atau... memang kamu menginginkannya?" Angga pura-pura berfikir.

"Wahhh! dengan senang hati saya siap nona!"

seringai licik Angga menatap wajah Aulia.

Entah kenapa sikap Angga berubah jika di dekat Aulia. Sifat datar dan dinginnya berubah menjadi manis dan jahil.

Ada kesenangan tersendiri di hatinya melihat bibir manyun Aulia jika sedang kesal.

Semakin Aulia kesal, semakin muncul ide untuk menjahilinya.

"hehehe" Angga tertawa kecil setelah Aulia menutup pintu kamar mandi.

"Ting... Ting..."

Suara bel pintu hotel.

Angga berjalan untuk membuka pintu.

"Mana bajunya?" Tanya Angga setelah membuka pintu.

"Ini Bos!" Jawab sekertaris Aldi sambil menyerahkan paper bag yang ia bawa.

"Tunggu di sini" Angga kemudian masuk membawa paper bag itu kedalam lalu meletakkannya diatas tempat tidur.

Setelah itu Angga kembali menemui Aldi di sofa.

"Dimana lo menemukan gadis itu?" Tanya Angga sambil duduk di sofa.

"Maaf Ga, tadinya anak buah kita membawa wanita dari Club, tapi wanita itu kabur saat di parkiran. Karena waktu kita tidak banyak jadi mereka mencari penggantinya, hanya nona itu yang mereka temukan di lobi hotel, makanya mereka membawanya". Aldi menjelaskan.

"Kenapa kali ini Lo sangat ceroboh? memberikan ku seorang gadis tanpa mengetahui identitas nya?

"Maaf ga, gw panik dan khawatir dengan keadaan Lo." Jawab Aldi.

"Arghhh..!" Angga mengacak rambutnya.

"Kau tau? sepertinya dia gadis baik-baik, dia tidak seperti gadis yang mendekatiku, satu lagi dia masih virgin". kemudian mengusap kasar wajahnya.

"Bagaimana rasanya? puas dong bos dapat yang masih tersegel, hehehe...." Kekeh Aldi.

"Puas Kepala Lo, Lo tau? karena gw yang membuka segelnya maka gw yang harus bertanggung jawab?" Kesal Angga.

Angga menatap tajam ke arah Aldi karena Aldi sedang mengejeknya.

Mendapat tatapan tajam dari Angga. Senyum Aldi langsung menghilang.

"Maaf Ga keceplosan." Ucap Aldi menutup mulutnya.

"Utang Lo gw tambah 100jt" Ucap Angga menatap Aldi.

Aldi tau jika dia berani menertawai Angga pasti utangnya akan bertambah, tapi Aldi tidak perduli karena ia tidak pernah membayarnya.

"Tambahin aja terus nngak bakalan gw bayar." Kesal Aldi.

"Gw harus gimana? Lo ada ide nngak?" Tanya Angga.

"Kenapa tanya gw? Kan Lo yang menikmati nya." Ucap Aldi yang masih kesal.

"Ini juga gara-gara lo bawa dia masuk ke kamar gw. Lo juga harus tanggung jawab." Ucap Angga melotot ke wajah Aldi.

"Ga, masa ia kita berdua menikah dengan nya? yang benar aja." Tanya Aldi.

"Siapa yang suruh Lo menikah dengannya? Lo pikir gw mau di poliandri? apalagi dengan lo? gw suruh lo tanggung jawab cari ide atau jalan keluarnya." Kesal Angga.

"Kenapa nngak tawarin uang, saham atau salah satu perusahaan lo aja, biar urusan cepat selesai." Ucap Aldi memberikan ide yang terlintas di kepalanya.

Angga menyentil kepal Aldi dengan telunjuknya.

"Sudah ku bilang dia gadis baik-baik, dia nngak bakalan mau terima apapun dari gw. Gw tawarin tanggung jawab aja, dia malah menolak. Apalagi tawarin yang lain." Kesal Angga karena Aulia tidak mau Angga menerima nya.

"Paksa aja Ga, Lo kan jago nya." Ucap Aldi mengeluarkan ide nya kembali.

Angga berpikir sejenak kemudian mengangguk-angguk.

"Sepertinya ide Lo boleh juga! Kenapa gw nngak kepikiran dari tadi ya!" Seru Angga dengan seringai licik nya.

"Apa Deddy tau kejadian hari ini?" Tanya Angga dengan tatapan menyelidik.

.

.

.

.

Bersambung....

Biar seru kita kasi visual dulu ya sahabat!

Ini visual Aulia Putri Kusuma

cantik kan?

Visual Anggara Hadi Wijaya

Ganteng banget !!😍

Anggel Hardiman

Aldi Pratama

.

.

.

Sahabat Author 🙂 jangan lupa like, komen, hadiah, dukungan dan Votenya ya?🙏🙏🙏

Terpopuler

Comments

Novi idrus

Novi idrus

uuuu visual'y suka bgt.... seo ye ji

2024-09-23

0

Dianatino

Dianatino

kalo pake orang indo itu ga seru

2022-10-16

0

Satria Aji

Satria Aji

visualnya kalau pake yg lokal apa udah kehabisan stock

2022-05-17

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Hotel
3 Hentikan
4 Kita Bicara
5 Ingin Pergi
6 Memikirkan
7 Galau
8 Berkata Jujur
9 Batalkan Pertunangan
10 Ajak Bertemu
11 Terlalu mencintainya
12 Tidak bisa melanjutkan
13 Sendiri
14 Ke kontrakan
15 Membujuk
16 Biarkan saja
17 Danau
18 Perjalanan
19 Kembali
20 Hukuman kecil
21 Lowongan
22 Diterima bekerja
23 Calon mertua
24 Karyawan baru
25 Belanja
26 Gaun pengantin.
27 Menikah
28 Istirahat
29 Makeup
30 Pesta
31 Pesta 2
32 Gandengan tangan
33 Menyenangkan hati
34 Pagi
35 Nikahin dia
36 Pacarmu
37 Sama kamu
38 Sarapan Pertama
39 Makan di Cafe
40 AW group
41 Istri ku
42 Syarat
43 Showroom
44 Kenalan
45 Mobil baru
46 Memaafkan
47 Dipecat
48 Ke Kantor Pusat
49 Mana Berani
50 Ke Mansion
51 Taman Bunga
52 Pamit Pulang
53 Persiapan ke Dubai
54 Naik Jet
55 Air Mancur.
56 Romantis
57 Matahari pagi
58 Ke Ossiano
59 Demam
60 Berikan Obat
61 Puasa
62 Hadiah
63 Pindah Kantor
64 Satu Bulan Kemudian
65 Acara Adam
66 Mabuk
67 Menunggu
68 Maafkan Aku
69 Khilaf
70 Bawa Aku Pergi
71 Keguguran
72 Balasan untuk Citra
73 Taman
74 Aku menunggumu
75 Putus
76 Makan siang
77 Tidak Ada Respon
78 1 Tahun kemudian.
79 Nggak Percaya
80 Jangan menangis
81 Sadar
82 Bangun tidur
83 Pura-pura Lupa
84 Nggak Sengaja
85 Angga Kesal
86 Mawar putih
87 Senang Membantu
88 Malu-malu
89 Cincin
90 Rindu
91 Belum Sempat
92 Pindah
93 Satu Minggu
94 Lamaran
95 Kembali
96 Pergi
97 Salah Paham
98 Bertemu kembali
99 Kepergian Aulia
100 Istri Orang
101 Identitas.
102 Menjemput
103 Dimana Istriku
104 Polesan
105 Polesan
106 Merindukan
107 Syarat
108 Mengusir
109 Hamil
110 Hadiah untukmu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Liburan
2
Hotel
3
Hentikan
4
Kita Bicara
5
Ingin Pergi
6
Memikirkan
7
Galau
8
Berkata Jujur
9
Batalkan Pertunangan
10
Ajak Bertemu
11
Terlalu mencintainya
12
Tidak bisa melanjutkan
13
Sendiri
14
Ke kontrakan
15
Membujuk
16
Biarkan saja
17
Danau
18
Perjalanan
19
Kembali
20
Hukuman kecil
21
Lowongan
22
Diterima bekerja
23
Calon mertua
24
Karyawan baru
25
Belanja
26
Gaun pengantin.
27
Menikah
28
Istirahat
29
Makeup
30
Pesta
31
Pesta 2
32
Gandengan tangan
33
Menyenangkan hati
34
Pagi
35
Nikahin dia
36
Pacarmu
37
Sama kamu
38
Sarapan Pertama
39
Makan di Cafe
40
AW group
41
Istri ku
42
Syarat
43
Showroom
44
Kenalan
45
Mobil baru
46
Memaafkan
47
Dipecat
48
Ke Kantor Pusat
49
Mana Berani
50
Ke Mansion
51
Taman Bunga
52
Pamit Pulang
53
Persiapan ke Dubai
54
Naik Jet
55
Air Mancur.
56
Romantis
57
Matahari pagi
58
Ke Ossiano
59
Demam
60
Berikan Obat
61
Puasa
62
Hadiah
63
Pindah Kantor
64
Satu Bulan Kemudian
65
Acara Adam
66
Mabuk
67
Menunggu
68
Maafkan Aku
69
Khilaf
70
Bawa Aku Pergi
71
Keguguran
72
Balasan untuk Citra
73
Taman
74
Aku menunggumu
75
Putus
76
Makan siang
77
Tidak Ada Respon
78
1 Tahun kemudian.
79
Nggak Percaya
80
Jangan menangis
81
Sadar
82
Bangun tidur
83
Pura-pura Lupa
84
Nggak Sengaja
85
Angga Kesal
86
Mawar putih
87
Senang Membantu
88
Malu-malu
89
Cincin
90
Rindu
91
Belum Sempat
92
Pindah
93
Satu Minggu
94
Lamaran
95
Kembali
96
Pergi
97
Salah Paham
98
Bertemu kembali
99
Kepergian Aulia
100
Istri Orang
101
Identitas.
102
Menjemput
103
Dimana Istriku
104
Polesan
105
Polesan
106
Merindukan
107
Syarat
108
Mengusir
109
Hamil
110
Hadiah untukmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!