Memikirkan

Seketika Aulia lemas memikirkannya.

Semua yang dikatakan Angga ada benarnya, tapi dia sanga mencintai Hendri. Cinta pertama yang selalu memberinya kebahagiaan dan warna dalam hidupnya.

"Kita akan menikah secepatnya, itu sudah keputusanku. Kamu tidak akan pernah bisa pergi dari ku, kau tau kan kalau aku sangat berkuasa?" Ucap Angga karena yakin akan benih bibit unggul yang sudah dia tabur.

"Terserah" Aulia pasrah karena sudah tidak mau berdebat lagi.

"Percuma saja melawan Tuan arogan yang satu ini, katanya mengajakku bicara tapi ujung-ujungnya tetap keputusannya yang mutlak" batin Aulia.

Aulia beranjak dari duduk nya, kemudian berjalan menuju pintu.

"Mau kemana?" Tanya Angga.

Aulia berbalik melihat Angga.

"Aku capek dan lelah, aku ingin istirahat di kamarku. Temanku juga pasti sangat khawatir karena aku tidak pulang semalam," ketus Aulia,

"Kamu tidak berpikir untuk mengurungku di sini kan? Biarkan aku pergi." Ketus Aulia.

"Istirahat disini aja lebih nyaman." Tawar Angga.

"Itu menurut kamu, sedangkan aku tidak. Apa kamu pikir saya akan senang melihat wajah kamu yang memuakkan itu!" Ketus Aulia.

Aulia membuka pintu kamar hotel kemudian berjalan meninggalkan Angga yang sedang mematung mendengar ucapan Aulia.

"Baru kali ini ada yang berani menghinaku, tapi kenapa aku tidak bisa marah?" Batin Angga.

Angga melihat kepergian Aulia sambil memperhatikan cara berjalannya.

"Maafkan aku karena membuatmu tidak bisa berjalan," Batin Angga kemudian menutup mata mengingat pertempurannya bersama Aulia.

"Aku bisa gila jika kehilangan mu. Kau selalu saja menari-nari di kepalaku." Monolog Angga sambil geleng-geleng kepala.

Setelan lift terbuka, Aulia

masuk ke dalam lift dengan kondisi yang masih sakit di bagian bawahnya. kemudian berjalan menuju kamar nya setelah keluar dari lift.

"Ting... Ting..."

Bunyi bel kamar hotel.

Angel datang membuka pintu.

"Aulia! dari mana aja lo? gw sampai nggak tidur nungguin lo, gw khawatir". Tanya Angel dengan kesal.

"hikss... hikks.. hikss..." Aulia menangis

Angel menarik Aulia masuk dikamar.

"Duduk dulu, sekarang ceritakan, kamu darimana dan kenapa kamu nggak pulang?

"Aku di hotel ini Nngel, tepatnya kamar VVIP lantai paling atas, 3 orang membawaku ke kamar itu ketika aku di dalam lift." Dengan wajah penuh air mata Aulia menceritakan kejadian semalam.

"I'm not a virgin anymore Angel, hikss.. hikss" Aulia memeluk sahabatnya.

"Brengsek! siapa mereka, apa lo mengenalnya?" Tanya Angel sambil membalas pelukan Aulia.

"Tidak Nngel, gw tidak pernah bertemu dengannya".

"Enak aja main tarik anak perawan orang". Emosi Angel menggebu-gebu.

"Ayo kita ke sana, biar gw hajar tuh orang" Angel memperlihatkan tinjunya.

"Percuma Angel, dia itu berkuasa dan arogan.

kita tidak akan bisa melawannya". Nasihat Aulia.

"Terus.. kita diam aja gitu? membiarkannya berkeliaran? bagaimana jika ada korban berikutnya?"

"Kenapa Lo nggak minta dia bertanggung jawab?" emosi Angel belum reda.

"Dia mau bertanggung jawab, tapi gw nggak mau Nngel." Jawab Aulia

"Bego! kenapa Lo nggak mau? bagaimana jika kamu hamil? apa Lo nggak malu jika hamil diluar nikah?" pertanyaan Angel membuat Aulia semakin menangis".

"Hikss.. hikss... Gw takut Nngel, gw tidak mengenalnya, dia orang baik atau jahat gw nngak tahu, bagaimana gw menjalani kehidupan gw dengan orang asing?" tubuh Aulia bergetar karena ketakutan.

"Hapus air mata Lo, dan tenang, masih ada gw yang selalu ada buat lo. Lo nngak akan sendirian menghadapi semua ini." ucap Angel lemah lembut".

"Gw ingin kita pergi dari sini sekarang, Gw nngak mau melihatnya lagi". Aulia menghapus air matanya.

"Bagaimana dengan liburan kita yang empat hari lagi?" Tanya Angel.

"Lain kali aja kita liburan lagi. Gw akan mengajak Lo keliling dunia tapi itu nanti, sekarang kita harus balik ke Jakarta. Gw nggak bisa di sini, itu akan mengingatkanku kejadian semalam." Jawab Aulia.

"Baiklah jika itu membuatmu lebih baik" ucap Angel.

Mereka mengambil koper untuk bersiap.

Liburan terindah di Pulau Bali berubah menjadi liburan terburuk bagi keduanya.

Rencana yang sudah tersusun rapi mengunjungi tempat-tempat wisata yang lainnya gagal total hari itu juga.

Angel melihat Aulia termenung di balkon.

Ia kasihan melihat sahabatnya menangis, raga ada tapi jiwanya entah kemana.

Tidak ada lagi canda tawa dan keceriaan seperti hari kemarin.

"Dengar ya baik-baik kata-kata gue, Jangan bersedih hati, apapun yang hilang darimu akan datang dalam bentuk yang lain, ingat itu". ucap Angel mulai menghibur Aulia.

Aulia berbalik menatap Angel.

"Apa mungkin ada lagi? Setelah kejadian ini aku sudah tidak mungkin bersama dengan mas Hendri. Lo tau kan separuh jiwa gw ada padanya? Itu tidak mungkin Angel." Ucap Aulia.

"Sudah, ayo bereskan barang-barang mu, aku akan cari tiket di tiket online." Ucap Angel membuka Aplikasi tiket online.

Setelah mendapatkan tiket yang Angel cari, ia menghampiri Aulia.

Aulia menghapus air matanya kemudian membereskan barang-barang nya.

"Lama amat Lo siap-siap nya? tanya Angel.

"Tunggu sedikit lagi." Jawab Aulia sambil membereskan barang-barang nya.

"Apa kamu sudah siap?" tanya Angel.

Aulia hanya mengangguk.

Mereka kemudian menarik kopernya keluar dari kamar hotel menuju lift.

"Ting"

Lift terbuka.

Mereka memasuki lift dan beberapa pengunjung hotel juga ikut masuk.

"Selamat tinggal semua kenangan buruk, aku harap kita tidak akan bertemu lagi, aku membencimu." Batin Aulia

Setelah keluar dari lift mereka berjalan menuju Resepsionis.

Saat Angel menyerahkan kunci kamar ke resepsionis. Aulia melihat seseorang sedang menatapnya.

"Ya Tuhan! baru saja aku berdoa, kenapa aku langsung melihatnya kembali? " batin Aulia.

Sedangkan yang menatap langsung berpaling masuk ke arah restoran karena klien sudah menunggunya.

"Kenapa dia acuh padaku? apa dia pura-pura tidak mengenaliku? apa dia sudah melupakan kejadian semalam? cepat sekali, dasar pria mesum, brengsek, aku membencimu" batin Aulia.

Angga masuk ke dalam restoran.

"Maaf saya terlambat." Ucap Angga pada klien.

"Tidak masalah Tuan" Ucap klien.

"Al kamu yang memimpin meeting nya, aku keluar sebentar." Bisik Angga.

Aldi hanya mengangguk.

"Maaf saya keluar sebentar" Ucap Angga pada klien nya.

Setelah pamit, Angga kemudian berjalan keluar dari restoran.

"Hei, lihat siapa?" tanya Angel mengikuti arah pandangan Aulia.

"Tidak ada, aku kira tadi aku mengenal seseorang, tapi ternyata tidak. Ayo jalan nanti kita ketinggalan pesawat." ucap Aulia sambil berjalan menuju mobil yang siap mengantarnya ke bandara.

Setelah Aulia pergi, Angga datang menghampiri resepsionis.

"Gadis yang tadi mana?" tanya Angga pada resepsionis.

"Maaf, maksud Tuan 2 gadis yang tadi?" tanya resepsionis balik.

Angga hanya mengangguk.

"Mereka sudah check out Tuan".

"Aku telat, padahal aku cuma sebentar saja dengan klien. Kenapa kau tidak menunggu ku." Angga memijit pelipisnya.

"Dia benar-benar menghindari ku, apa sebegitu bencinya kamu dengan ku?" batin Angga.

.

.

.

Bersambung...

Sahabat Author 🙂 jangan lupa like, komen, hadiah, dukungan dan Votenya ya?🙏🙏🙏

Biar tambah semangat nulisnya 💪

Terpopuler

Comments

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

angga manly bnget , bertanggung jawab atas perbuatan ny

2022-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Liburan
2 Hotel
3 Hentikan
4 Kita Bicara
5 Ingin Pergi
6 Memikirkan
7 Galau
8 Berkata Jujur
9 Batalkan Pertunangan
10 Ajak Bertemu
11 Terlalu mencintainya
12 Tidak bisa melanjutkan
13 Sendiri
14 Ke kontrakan
15 Membujuk
16 Biarkan saja
17 Danau
18 Perjalanan
19 Kembali
20 Hukuman kecil
21 Lowongan
22 Diterima bekerja
23 Calon mertua
24 Karyawan baru
25 Belanja
26 Gaun pengantin.
27 Menikah
28 Istirahat
29 Makeup
30 Pesta
31 Pesta 2
32 Gandengan tangan
33 Menyenangkan hati
34 Pagi
35 Nikahin dia
36 Pacarmu
37 Sama kamu
38 Sarapan Pertama
39 Makan di Cafe
40 AW group
41 Istri ku
42 Syarat
43 Showroom
44 Kenalan
45 Mobil baru
46 Memaafkan
47 Dipecat
48 Ke Kantor Pusat
49 Mana Berani
50 Ke Mansion
51 Taman Bunga
52 Pamit Pulang
53 Persiapan ke Dubai
54 Naik Jet
55 Air Mancur.
56 Romantis
57 Matahari pagi
58 Ke Ossiano
59 Demam
60 Berikan Obat
61 Puasa
62 Hadiah
63 Pindah Kantor
64 Satu Bulan Kemudian
65 Acara Adam
66 Mabuk
67 Menunggu
68 Maafkan Aku
69 Khilaf
70 Bawa Aku Pergi
71 Keguguran
72 Balasan untuk Citra
73 Taman
74 Aku menunggumu
75 Putus
76 Makan siang
77 Tidak Ada Respon
78 1 Tahun kemudian.
79 Nggak Percaya
80 Jangan menangis
81 Sadar
82 Bangun tidur
83 Pura-pura Lupa
84 Nggak Sengaja
85 Angga Kesal
86 Mawar putih
87 Senang Membantu
88 Malu-malu
89 Cincin
90 Rindu
91 Belum Sempat
92 Pindah
93 Satu Minggu
94 Lamaran
95 Kembali
96 Pergi
97 Salah Paham
98 Bertemu kembali
99 Kepergian Aulia
100 Istri Orang
101 Identitas.
102 Menjemput
103 Dimana Istriku
104 Polesan
105 Polesan
106 Merindukan
107 Syarat
108 Mengusir
109 Hamil
110 Hadiah untukmu
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Liburan
2
Hotel
3
Hentikan
4
Kita Bicara
5
Ingin Pergi
6
Memikirkan
7
Galau
8
Berkata Jujur
9
Batalkan Pertunangan
10
Ajak Bertemu
11
Terlalu mencintainya
12
Tidak bisa melanjutkan
13
Sendiri
14
Ke kontrakan
15
Membujuk
16
Biarkan saja
17
Danau
18
Perjalanan
19
Kembali
20
Hukuman kecil
21
Lowongan
22
Diterima bekerja
23
Calon mertua
24
Karyawan baru
25
Belanja
26
Gaun pengantin.
27
Menikah
28
Istirahat
29
Makeup
30
Pesta
31
Pesta 2
32
Gandengan tangan
33
Menyenangkan hati
34
Pagi
35
Nikahin dia
36
Pacarmu
37
Sama kamu
38
Sarapan Pertama
39
Makan di Cafe
40
AW group
41
Istri ku
42
Syarat
43
Showroom
44
Kenalan
45
Mobil baru
46
Memaafkan
47
Dipecat
48
Ke Kantor Pusat
49
Mana Berani
50
Ke Mansion
51
Taman Bunga
52
Pamit Pulang
53
Persiapan ke Dubai
54
Naik Jet
55
Air Mancur.
56
Romantis
57
Matahari pagi
58
Ke Ossiano
59
Demam
60
Berikan Obat
61
Puasa
62
Hadiah
63
Pindah Kantor
64
Satu Bulan Kemudian
65
Acara Adam
66
Mabuk
67
Menunggu
68
Maafkan Aku
69
Khilaf
70
Bawa Aku Pergi
71
Keguguran
72
Balasan untuk Citra
73
Taman
74
Aku menunggumu
75
Putus
76
Makan siang
77
Tidak Ada Respon
78
1 Tahun kemudian.
79
Nggak Percaya
80
Jangan menangis
81
Sadar
82
Bangun tidur
83
Pura-pura Lupa
84
Nggak Sengaja
85
Angga Kesal
86
Mawar putih
87
Senang Membantu
88
Malu-malu
89
Cincin
90
Rindu
91
Belum Sempat
92
Pindah
93
Satu Minggu
94
Lamaran
95
Kembali
96
Pergi
97
Salah Paham
98
Bertemu kembali
99
Kepergian Aulia
100
Istri Orang
101
Identitas.
102
Menjemput
103
Dimana Istriku
104
Polesan
105
Polesan
106
Merindukan
107
Syarat
108
Mengusir
109
Hamil
110
Hadiah untukmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!