Setelah selesai masak ulan dan mesya membantu bik ani untuk menghidangkan makanan
Mereka pun sarapan bersama dengan menu nasi goreng kesukaan mesya
Setelah selesai sarapan hp bapak hermawan berdering
"Halo iya mas" jawab bapak hermawan ketika melihat hp yang menelfon adalah bapak sarmaidi
Keluarga pak hermawan memang selalu memanggil pak sarmaidi dan ibu salmah mas dan mbak
Karena pak sarmaidi lebih tua dari pak hermawan
"Gini her, si putra mau menikah dengan putri mu, berita yang selama ini kita nantikan akhirnya datang juga" dari sebrang sana pak sarmaidi berbicara dengan nada bahagia"
"Alhamdulillah aku sangat senang mas, tidak sia-sia mesya sekantor dengan putra akhirnya bisa menimbulkan benih cinta mas" jawab pak hermawan
"Hahahahahha bisa saja kau her" jawab pak sarmaidi
Pak hermawan pun menutup telefon dengan wajah yang bahagia, sedangkan ibu ida mesya dan juga ulan bingung melihat bapak hermawan yang begitu bahagianya mengangkat telefon
"Kenapa pa" tanya ibu ida
"Akhirnya ma, putra ingin menikah dengan mesya tadi yang nelfon mas sarmaidi, putra ingin menikah secepatnya ma" jawab pak hermawan
Degggg deggggg jantung mesya seperti mau melompat keluar mendengar perkataan papanya, bahagia terlihat di wajahnya
Pria yang diam-diam dia cintai akhirnya ingin menikah dengan nya
"Enak aja papa sama mama, mas putra kan milik aku" ulan berbicara dengan nada ketus
"Sayang kamu kan masih kuliah, masak kamu duluan menikah dari pada kakak, nanti kamu bisa dapat yang lebih baik dari mas putra" ibu ida menenangkan ulan
Ulan memang suka dengan putra tapi dia tidak apa- apa kalau mesya mau menikah dengan putra karena dia ingin menggoda kakaknya dia mengatakan
"Awas saja kalau kakak mau ulan hajar kakak, jangan sampai ya menjilat ludah yang udah basi"
"Tapi sayangnya ludah kakak belum basi lan" jawab mesya
Bapak sarmaidi dan ibu salmah tersenyum mendengar jawaban mesya, secara tidak langsung dia sudah mengiyakan untuk menikah dengan putra
Mesya sangat bahagia dia sudah tidak sabar menantikan hari pernikahannya dengan lelaki impiannya itu
Kemudian mesya dan ulan berangkat seperti biasa ulan ke kampus mesya ke kantor
Sambil jalan ulan berkata "Awas saja kakak kalau berani menikah dengan lelaki ku"
"Kalau iya kenapa" jawab mesya
"Karena mas putra milikku dan aku miliknya"
Mesya yang mendengar jawaban ulan langsung pura-pura muntah oekkkkk oekkkkkk
"Masuk angin kakak denger kamu ngomong, udah kuliah sana masih kecil udah mau jadi emak-emak" mesya langsung berlari meninggalkan ulan yang sedang kesal
Sampai di parkiran kantor mesya melihat putra yang juga baru sampai
Deggg deggggg
Jantung mesya berdebar sangat kencang ketika putra mendekat ke arahnya
Putra yang terlihat sangat bahagia tersenyum kepada mesya
"Apakah mas putra sebahagia ini mau menikah dengan ku" hati mesya berbicara
Setelah dekat dengan mesya putra pun senyum dan mereka pun masuk ke dalam kantor
"Kenapa mas putra tidak ngomong apa-apa" hati mesya kembali mengoceh
"Ah mungkin dia malu bertanya langsung, lagian mas putra kan emang orangnya kaku yang penting dia mau menikah dengan ku" pikir mesya lagi
Tanpa ada basa- basi putra langsung menuju ruagannya dan mesya pun tersenyum membayangkan pria tampan ini akan menjadi miliknya
bersambung
Jangan lupa like coment dan kasih tip ya sayang
😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments