Bab 12 Putra yang cemburu

Setelah selesai makan siang mereka kembali ke kantor jarak restoran dengan kantor hanya 100 M saja jadi karyawan kantor lebih memilih jalan kaki begitupun dengan putra dan mesya

Di jalan mereka terlihat asik mengobrol

"Me kamu ada rencana menikah" tanya putra

Putra menanyakan ini karena dia tidak ingin ketika melamar ulan mereka harus menikah mendahului mesya, putra tidak ingin sahabat kecilnya bersedih

"Kenapa mas putra menanyakan ini apa dia.... ah sudahlah" batin mesya

"Emang kenapa mas" jawab mesya

"Mas cuman nanya" timpal putra

Mesya semakin salah sangka, mesya mengira putra akan melamarnya dan menikahi nya

Mereka pun akhirnya berpisah karena ruangan yang berbeda

putra dan mesya kembali melanjutkan pekerjaannya

Tak terasa waktu terus berjalan dan jam sudah menunjukkan pukul 17.00

semua karyawan sudah pulang kecuali mesya

Dia sengaja tidak membawa mobil berharap putra akan mengantarnya pulang

Benar saja putra lewat dan menanyakan "Me lagi nunggu siapa"

"Lagi nunggu taxi mas, tadi mobil ku di bawa ulan" jawab mesya

"Ya udah bareng mas aja"

Mesya mengiyakan tanpa menolak sepersen pun dalam hati dia terus berkata "Yes yes yes"

Dijalan mereka tak banyak berbicara maklum lah putra kan tidak terlalu banyak basa- basi

Tiba-tiba di tengah jalan mesya minta berhenti

"Ada apa me" kata putra

" Mesya mau beli makanan kesukaan ulan mas tadi pagi dia merengek minta dibelikan, udah terlanjur janji boleh ya mas" mesya minta izin

"Emang makanan kesukaan ulan apa" tanya putra

"Dia suka salad buah mas"

"Ya udah biar mas yang turun kamu tunggu disini" kata putra

Akhirnya putra turun membelikan makanan kesukaan ulan.

Sampai dirumah mesya mengajak putra masuk tentu saja putra tidak buang kesempatan dia ingin bertemu gadis manjanya

Di depan pintu mesya dan putra sudah disambut oleh ibu ida, ibu ida senang mesya bisa dekat dengan putra

Akhirnya putra masuk dan mesya langsung menanyakan

"Ma ulan dimana ini makanan kesukaannya di belikan mas putra"

"Ulan sudah keluar sayang, tadi dijemput kawannya" jawab ibu ida

"Si Riko ya ma?" tanya mesya

"Iya sayang siapa lagi" kata ibu ida

Riko adalah sahabat ulan dari SMA, riko sangat mencintai ulan tapi dia tidak berani menyatakannya takut ulan marah, dan persahabatan yang dia bangun pun jadi runyam dia sangat takut hal itu

Jadi dia mengurungkan niatnya dan memilih menjadi sahabat terbaik ulan dia berharap suatu saat ulan akan menyadarinya

Putra yang mendengar ulan pergi dengan riko seperti disambar petir ditambah dengan angin kencang

"Kenapa aku jadi cemburu gini sih" batin putra

Putra sangat penasaran siapa riko, tapi dia tidak mau bertanya

Akhirnya dengan penuh kecewa dia pulang, dijalan dia melihat ulan naik motor bersama riko

Putra langsung memukul stir wajahnya langsung berubah emosinya meledak- ledak

"Apaan sih tu cowo nggak tau diri bisa-bisanya ngajak wanitaku naik motor malam-malam gini

Si ulan lagi pergi malam dengan cowo pakek baju gitu" Putra berbicara sendiri di dalam mobil

Ini pertama kalinya CEO muda yang tampan dan digilai banyak wanita ini menghawatirkan gadis muda

Putra kembali mengoceh

" Kalau gini ceritanya aku harus cepat-cepat melamar dia"

Bersambung........