Setelah selesai membersihkan diri putra turun kebawah karna sudah di panggil bik lis yang merupakan asisten rumah tangga keluarga sarmaidi
"Eh sayang, cepet sini biar kita makan malam sama-sama" ibu salmah menunjukkan senyum bahagia melihat putranya
" Ya ma, putra juga lapar"
" Oya pa, nanti kita bawa apa ke rumah pak hermawan" ibu berkata sambil melirik putra
" Apa aja boleh ma, terserah mama aja"
"Sayang kamu ikut ya minggu ini, kamu kan udah janji sama mama, nanti jangan sampek mama dengar kamu ada acara"
Ibu salmah berkata sambil menatap putra berharap putra tidak menolaknya
" Ya ma nanti putra ikut, tapi jangan terlalu lama disana ya"
ibu salmah hanya tersenyum sambil melirik pak sarmaidi dan pak sarmaidi ikut tersenyum mendengar putra setuju untuk ikut.
Selesai makan putra menuju ruang kerjanya menyelesaikan beberapa dokumen yang belum diperiksanya
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 21.30
Putra mulai diserang kantuk, dia pun akhirnya menyerah dan lebih memilih untuk istirahat.
Tidak sampai 10 menit putra sudah berada di alam mimpi
Mesya senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi pagi di kantor bisa-bisanya dia ketahuan memandangi CEO dingin super cuek.
"Kak, kenapa udah mulai gila" seketika ulan bertanya dan menatap mesya
"Kurang ajar ngatain kakak sendiri gila, Udah bosen hidup"
"Abis kakak nggak ada hujan nggak ada angin senyum-senyum sendiri nggak jelas gitu" kembali ulan ngoceh
" Emang harus ada angin dan hujan baru boleh senyum adikku tersayang hahahaha"
Mesya tertawa
"Wahhhhh kakak benar-benar gila, mending ulan tidur duluan dari pada ketularan gila"
"Tidur sana anak kecil begadang bukan kerjain skripsi malah sibuk ngurusin urusan orang"
Tidak lama mereka pun terlelap....
Pagi nya mesya bangun jam sudah menunjukkan pukul 05.30
Mesya melaksanakan kewajiban pada sang pencipta
Mesya merupakan gadis yang taat dalam beribadah
kemudian mesya bersiap ke kantor
dan turun untuk sarapan disana sudah ada pak hermawan, ibu salmah, dan ulan
Meraka terlihat berbincang-bincang tentang rencana pertemuan dengan keluarga bapak sarmaidi.
Tiba-tiba ulan melirik mesya dan berkata
"Kak, anak nya om sarmaidi ganteng lo, CEO muda kaya raya lagi, nggak niat jadikan imam kak, Hahahaha" Ulan tertawa
Ibu salmah dan bapak sarmaidi hanya tertawa mendengar ucapan ulan
mesya diam tidak menjawab apapun
Tidak pernah terbesit dipikiran mesya kalau bosnya adalah anak dari bapak sarmaidi
"Kakakkkk"
ulan ngeyel
" Lo aja sana jadiin dia imam. lo kan mentel dikampus aja sering pecicilan ganjen sana sini dandan menor kayak emak-emah" mesya menjawab panjang lebar
"Ma liat kakak masak ulan dikatain ganjen" Ulan merengek ibu salmah hanya tersenyum
"Kamu nggak boleh ngomong gitu mesya, masak ngatain adik sendiri begitu"
"Dasar anak mami lo dikit-dikit ngadu"
Ulan berkata sambil mencium tangan kedua orang tuanya karena mau berangkat ke kantor
Bapak sarmaidi hanya tersenyum melihat tingkah manja kedua putrinya yang seperti anak TK
Mesya pun langsung menghidupkan mobil dan langsung berangkat karena takut terlambat
Mesya sampai dikantor pukul 07.45 dia segera menuju ruangan tempat dia bekerja
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung,........
Terimakasihhh masih setia dengan novel saya
jika ada yang salah mohon di maafkan
Salam cinta buat kalian semuaaa
😘😘😘😘😘
Jangan lupa like coment n kasih tip ya sayang
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments