🍀🍀🍀
"Assalamualaikum... Puspa pulang" Puspa memasuki rumahnya. Ia heran tak ada seorang pun yang menyaut. Matanya menyusuri seisi rumah.
Puspa tersadar.. Ia memasuki kamarnya dengan langkah gontai.
"Pantas tak ada jawaban. Kan mereka berdua sudah pergi" Gumam Puspa.
Puspa melirik jam dinding di kamarnya, Pukul 16:00
"Bapak belum pulang ya. Huffttt apa sedang main gila?" Puspa melepas seragamnya dengan emosi.
Puspa kini hanya menggunakan Bh (Bra) dan CD. Ia berjalan kearah cermin dengan langkah berlenggak lenggok.
"Pasti wanita itu berpenampilan seperti ini kan di depan Bapak. Cih menggelikan" Puspa merasa geli seluruh bdannya bergetar membayangkan hal menjijikkan itu.
Ia langsung mengambil handuk dan menuju kamar mandi.
"Mana Bapak belum ngasih uang buat bayar sekolah. Hmmmmm" Gumamnya sambil menghidupkan kran air
"Males ribet "
***
Usai mandi Puspa menuju dapur memanaskan air untuk Bapaknya yang mungkin ingin mandi sepulang kerja
"Baik buruknya Bapak, dia tetao Bapakku" Gumamnya. Ia melewati ruang tamu. Langkahnya terhenti ketika gagang pintu bergerak. Pintu itu terbuka.
Mata Puspa membukat sempurna setelah tau siapa yang datang.
"Assalamualaikum. Bapak pulang"
"Waalaikum salam. Ku kira Bapak sudah lupa jalan pulang" Puspa melirik sinis wanita yang menggandeng tangan Bapaknya itu.
"Cihhh Bapak pulang kerja bawa sampah ya?" Sindir Puspa.
Rina melotot.
"Puspa.. Jangan begitu.. Dia kan sedang mengandung adikmu. Dia juga akan menjadi Ibumu"
Puspa makin terkejut.
"Maksud Bapak apa?"
"Buatkaan minum dulu " Titah Bapak Puspa.
"Ayo, duduk dulu."
"Iya, Mas. Anakmu galak ya" Ucap Rina
"Dia baik kok Rin"
Rina hanya tersenyum garing.
Puspa datang menbawa segelas air putih . Tapi air itu tidak sejernih air pada umumnya
"Air apa ini?? Maaaasss apa-apaan ini. Bahaya buat janin aku" Rengek Rina
Puspa hanya menatap itu dengan pandangan bodo amat.
"Puspa.. Kok minumnya ini" Tegur Bapak Puspa
"Cocok dengan dia, Pak. Sama sama kotor dan menjijikkan" Puspa meninggalkan mereka berdua.
"Maasss aku nggak suka" Rengek Rina lagi
"Maaf ya.. Aku ambilkan lagi" Bapak Puspa menuju dapur untuk membuatkan minum Rina
"Main-main kamu ya." Rina tersenyum licik saat Puspa memasuki kamarnya
***
'Tok tok tok'
"Puspa.. Buka pintunya. Bapak mau ngomong"
"hmmm" Puspa membuka pintu kamarnya
"Ayo temui calon Ibu kamu. Bapak mau ngomong"
"Pasti Bapak mau menikah dengan wanita sialan itu kan. Cih... Menggelikan" Puspa menutup kembali pintu kamarnya
"Jadi, apa kamu setuju?" Tanya Bapak Puspa dari luar kamarnya
"Sama hal nya kalian main gila di belakang keluargamu, pendapatku tidak penting Pak."
Bapak Puspa menatap nanar pintu kamar Puspa.
Sakit, itu yang ia rasakan.
***
20:00
Puspa keluar dari kamar karena cacing di perutnya demo minta di isi.
Ia terkejut saat Rina masih duduk disana.
"Cih belum pulang rupanya" Gumam Puspa. Ia menuju dapur.
"Pak, Puspa minta uang untuk bayar sekolah semester ini" Ucap Puspa dati dapur
Bapak Puspa menyusul ke dapur.
"Nak, Bapak minta maaf sebelumnya." Puspa menoleh sambil meneguk air
"Bapak telat untuk bayar sekolahmu. Karena uangnya akan di pakai untuk pernikahan kami" Lirih
"Ciiihhh.. Hahah keren. Kalau begitu okelah.. Puspa cari sendiri uangnya. Selamat bersenang-senang." Puspa meninggalkan Bapaknya. Ia membawa sepiring nasi. Ia memilih makan di kamarnya
"Maaf...." Lirih
"Massss aaku lapar.. Keluar yuk cari makan" Jaka Rin
" Bayinya pengen sate. Yuk"
Bapak Puspa tersenyum. Mereka pun melangkah keluar rumah. Puspa menatap keduanya pergi dari jendela kamarnya.
Puspa menghapus bulir bening yang membasahi pipinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Qirana
Waalaikumsalam, Puspa, jangan bersedih
2022-05-06
0
Qiana
Lanjut Thor cantik
🌹🌹🌹🌹🌹
2021-11-28
1
Adinda
Ya Allah 😭😭😭 bayar sekolah anak saja tidak mau, tidak mampu. tapi malah nurutin orang minta sate, beralasan mau nikah?! harus ya nikah?!
2021-10-25
1