Tibalah jam istirahat. Karena ini proyek besar dan butuh tenaga yang besar pula, perusahaan memutuskan makan dan minum para pekerja di tanggung pihak perusahaan.
Beberapa orang kuli mewakili mengambilkan minuman di kardus beserta nasi nya. Saat salah satu kuli memberika minuman pada Bapak Puspa, dengan cepat Rina merebut air itu.
"Pak Dion sudah bawa air dari rumah kok." Ucap Rina
Kuli itu mengangguk dan berkumpul dengan teman lainnya. Yap, Bapak Puspa memilih duduk agak jauh dari temannya.
"Apa maksudmu?" Tanya Bapak Puspa
"Nih. Minum" Rina menyodorkan minuman mineral pada Bapak Puspa
"Dari?"
"Dari akulah. Aku beliin di supermarket khusus buat kamu. Minum atau jika tidak berarti kau tidak menghargaiku" Bapak Puspa menerima air itu. Ia meminumnya.
Tak ada yang aneh. Air ini aman. Itulah yang ada di kepala Bapak Puspa
"Kenapa sih Mas kayak ragu itu. Nggak mungkin lah ada racunnya disitu. Masa aku ngeracunin orang tercintaku" Ucapnya menggoda
Bapak Puspa grogi dan memilih berkumpul dengan teman lainnya. Rina mendengus sebal.
"Selangkah lagi Rina... Sabar." Bathin Rina.
Sekilas otak mes*m Rina beraksi. Ia tersenyum-senyum saat membayangkan melakukan ritual itu bersama Bapak Puspa
17:00
Bergegas pulang, itu yang Bapak Puspa lakukan.
Namun sebuah tangan menghentikan aktivitas memakai helm nya.
"Rina? kamu masih disini? apa seharian kamu tidak pulang?" Tanya Bapak Puspa heran. Rina hanya menggeleng. Bapak Puspa menghela nafas kasar.
"Appa maumu" To the point
"Kamu tidak menghabiskan minuman yang ku belikan, Mas. Aku sebel" Rengek Rina.
Bapak Puspa terkekeh pelan dan mengambil botol air yang di pegang Rina.
"Ya udah iya aku minum"Bapak Puspa langsung meneguk air itu tanpa sisa.
"Puas?"
"Banget Mas. Sekarang anterin aku pulang ya. Ayah lagi sibuk sama temennya katanya. Hampir malam. Aku takut. Anterin ya?" Bujuk Rina. Tentu dalam air itu baru saja di beri obat perangsang oleh Rina untuk memuluskan aksinya.
Bapak Puspa menatap motornya. Rina mengerti.
"Pakek mobil aku Mas. Mas bisa kan nyetir?"
"Bisa sih. Dulu pernah punya mobil. Tapi sekarang aku masih kecut" Jawab Bapak Puspa
"Nggak apa-apa kok Mas. Mau ya, pliss.."
Yang di sambut anggukan oleh Bapak Puspa.
Rina menyunggingkan bibirnya samar
***
Di dalam mobil.
"Masih jauh Rin?" Tanya Bapak Puspa.
Ia merasa gerah, mungkin tidak terbiasa naik mobil tertutup, pikirnya.
"10 meter lagi Mas. Deket kok"
Jantung Bapak Puspa berdegup kencang. Tubuhnya makin merasa gerah. Ia gusar karena ada sesuatu yang mengeras di bagian celana.
Sampailah di depan rumah Rina
"Mas, sepertinya kamu kegerahan. Masuk dulu lalu mandi Mas. Ayah nginep di rumah temennya katanya"Ucap Rina.
Tanpa berfikir panjang Bapak Puspa mengiyakan karena ia benar-benar gerah. Ia seperti ingin melakukan itu.
Mereka pun memasuki Rumah.
Rina menyodorkan handuk pada Bapak Puspa, namun ia menolaknya.
"Ada apa Mas?" Tanya Rina sok tak tau
"Rin, sepertinya aku harus pulang. Aku tidak tahan" Lirih dengan nafas terengah-engah menahan gejolak nafsu.
"Aduh kamu kenapa Mas, Sini duduk dulu. Kamu ini kok aneh. Bentar aku ambil minum" Ia mendudukkan Bapak Puspa ke sova.
"Ri-Rin... Aku tidak bi-bisa"
Rina langsung mengecup bib*r Bapak Puspa sekilas. Mengabaikan bau masam keringat di tubuh lelaki itu.
Yap, mungkin naf*u sudah menguasai jiwa raga Bapak Puspa. Bukannya menolak, ia malah menarik tubuh Rina saat Rina mau berdiri dari duduknya. Rina tersenyum licik
"Berhasil" Bathin Rina.
Saat keinginan melakukan ritual itu di tambah dengan Rina yang penampilannya sexy dengan baju yang ketat serta polesan di wajahnya yang kian menggoda di mata Bapak Puspa.
Bapak Puspa menyatukan bib*rnya dengan Bib*r milik Rina. Mereka melakukan c***an yang menurutku menjijikkan pasalnya belom mandi, masih ada lipstik dan poin utama ia adalah suami orang.
Tangan Bapak Puspa mulai bergerak menyusuri dada Rina tapi di tahan oleh Rina.
"Tidak baik disini, di kamar saja" Bisik Rina yang makin membuat Bapak Puspa menggila.
Tanpa di ketahui, Rina telah menyiapkan kamera kecil di kamarnya untuk merekam aksi mereka. Menjijikkan bukan?
Bapak Puspa menurut akan apa yang di ucapkan Rina. Mereka sudah berada di Dalam kamar Rina yang luas.
Mereka sama-sama terbuai dalam gelora naf*u.
Daaaannnnnn mereka melakukan Hubungan terlarang itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Qiana
makin lupa daratan kan
2021-10-25
0
Adinda
7in1
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
2021-09-16
0
🏁Nyno_Ever🏁
benar benar jahat
2021-09-08
0