Puspa merebahkan dirinya di ranjang. Ia meraih Hp nya dan menelfon Elisa.
"Halo, El"
"Iya Pus, kenapa. Telfon malam-malam seperti ini. Sekalian nanti jam 2 pagi buta"
"Pas Pus Pas Pus. Sudha kubilang jangan panggil aku seperti itu. Ada yang ingin ku bicarakan denganmu. Lebih tepatnya bertany"
"Oooohhhh ada apa?" Elisa serius
"Kau punya Lowongan kerja atau kerabatmu atau siapamu gitu?"
"Kerja lagi kerja lagi. Tidak ada"
"Aku butuh banget El,"
"Untuk apa sihhh"
"Bayar semesteran.."
"Bapakmu masa tidak punya Puspa"
"Hmmm Ya sudah kalau tidak ada. Makasih. Sampai jumpa di sekolah" Puspa mematikan panggilannya
"Eee Puspa.. Halo.. Halo... Kamvret banget. Belum selesai bicara sudah di putus" Elisa meletakkan Hp nya dan membaca buku novel lagi.
****
"Pak, Puspa berangkat."
"Sarapan dulu. Bapak sudah dadarkan telur untukmu". Bapak Puspa menyiapkan piring
"Hmmm... Bapak makan sendiri saja ya. Puspa buru-buru" Tolak Puspa. Ia merapikan rambutnya
"Masih jam 6 kok. " Bujuk Bapak Puspa
"Asalamualaikum " Puspa malas berdebat. Ia mencium punggung tangan Bapaknya lalu bergegas menuju sekolah.
Sebenarnya ia lapar, tapi entah kenapa ia sangat tidak mood pagi ini.
"Aku harus kerja apa ya... Susah sekali Lowker.." Puspa menatap jalan dengan tatapan gusar.
'Krrkkk krrkkk'
Perut Puspa keroncongan. Ia merogoh tas nya dan mendapati uang 10.000
"Sisa 10.000.. Beli makan apa tidak ya. Ya Tuhan pusingnyaaaa" Puspa meremas uang itu.
"Beli roti mungkin bisa mengganjal perut" Puspa mampir ke warung dan membeli 1 buah roti seharga 2.000
Ia duduk di halte di dekat warung itu. Dilihatnya jam di layar Hp menunjukkan pukul 06:30
Ia memakan roti itu perlahan menikmati selai cokelat didalamnya.
Puspa menatap mobil yang melintas, Itu mobil Arga. Seketika mood sarapannya rusak lagi karena mengingat kejadian di taman
" Ya ampunn... Mau makan saja susah. " Puspa membungkus sisa roti itu. Ia bergegas menlanjutkan perjalanannya menimba ilmu
"Hmmmm gadis itu lagi. Kenapa dimana-mana sih" Arga menggeleng kepalanya dan fokus menyetir.
Ia melirik sekilas sapu tangan milik Puspa yang ia letakkan di kursi sebelahnya.
Ia sedikit tersenyum. Namun lekas ia tersadar
"Apa sih aku ini."
***
Kantin..
"Heiiii kok semalem jutek sih" Tanya Elisa sambil mengunyah mie nya.
"Badmood El"
"Alasannya?"
"Bapak, Mau nikah lagi"
Elisa membulatkan matanya sempurna
"Eh kan baru beberapa hari Adik dan Ibumu meninggal Puspa.. "
"Iya.. Sebenarnya. Bapak selingkuh.. Bla bla blas Puspa menceritakan semuanya dengan menahan sakit di dadanya
Elisa mengepalkan tangannya. Sebagai seorang perempuan dan seorang anak, Elisa marah atas hal itu
"Itu sebabnya.. Aku ingin berkeja El. Karena uang Bapak akan di pakai untuk menikahi ****** itu" Puspa menunduk. Elisa menepuk pelan pundak Puspa
"Nanti aku bantu carikan ya.."
Puspa tersenyum.
"Yasudah habiskan makananmu.. Aku yang traktir" Elisa tersernyum lebar.
"Emmmm di traktir lagi? Aku punya uang kok"
"Jaangan menolak." Lagi lagi Puspa hanya biaa pasrah. Ia bersyukur punya sahabat yang sangat peduli padanya
***
"Puspa... Aku mau bilang sesuatu" Puspa dan Elisa menghentikan langkahnya di depan gerbang sekolah
"Apa.."
"Akuu... Ada gebetan. Heheh... Kami mau pulang bersama hari ini.." Elisa tersipu
"Apa pria itu?"
"Bukan.. Dia adik kelas"
" Ya ampun El. Kok cari yang lebih muda.."
"Biar adik kelas, tapi dia keren Puspa. Kekar dan berotot. Tampan pula. Hati eneng melelehhh abangg"
" Lebay. Yasudah kaalau begitu aku jalan duluan ya"
"Eh tidak apa-apa kan.." Elisa sedikit tidak enak.
"Sangat tidak apa-apa Elisa. Hahah semoga langgeng ya"
"Hiiissshh belum jadian.." Elisa memukul lengan Puspa pelan
Puspa terkekeh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Qirana
😂😂😂 Pus Meong kan
2022-05-11
1
Qiana
NEXT THOR
♥️♥️♥️♥️♥️♥️
2021-11-28
1
Adinda
Iya Kamvret....Pus Pus Pus
Jangan menolak kebaikan El ya
2021-10-25
1