"Bu."
Ibu Puspa yang merasa di panggil pun menoleh dan meletakkan piring yang ia cuci ke rak piring.
"Ada apa, Nak?" Tanya Ibu Puspa
"Ibu ngapain sih nyuci piringnya sekarang? Besok kan bisa. Ini sudah malam. Ibu istirahat aja ya"
"Puspa, dengan kesibukan seperti inilah Ibu tidak terlalu kefikiran pada Adikmu itu. Kamu jangan khawatir. Selesai ini Ibu istirahat kok"
"Ah Ibu bandel." Puspa menggembungkan pipinya.
"Oh iya Bu, Bapak mana ya. Setelah acara tadi kok Puspa tidak lihat Bapak sama sekali?" Tanya Puspa
"Bapakmu pasti ada di luar. Sana kamu lihat"
"Siap Bu."
Puspa bergegas menuju teras rumah. Saat ia membuka pintu ia sontak ia menutup itu lagi.
"Siapa itu ya?" Gumam Puspa saat melihat seorang laki-laki sedang mengbrol di bersama seorang wanita di dalam mobil.
Puspa membuka pintu sedikit dan melihat siapa yang sedang ngobrol di pinggir jalan depan rumahnya itu.
Entah kenapa hatinya seperti sedang lari marathon
"Eh, Bukannya itu Bapak?" Puspa terkejut.
"Siapa wanita itu?" Tanya Puspa pada dirinya sendiri
"Sayang sekali, telingaku tidak mendengar jelas pembicaraan mereka"
Puspa melihat Bapaknya yang sedang berada di dalam mobil itu seperti orang putus asa. Ia memijat keningnya. Dan terlihat wanita itu marah-marah dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.
Dan perdebatan di dalam mobil terjadi antara Bapak Puspa dengan wanita misterius itu.
Ada rasa marah dan kepo dalam hati Puspa.
Dan yang lebih membuat Puspa shok adalah ketika Bapaknya mencium kening wanita itu.
Mata puspa membulat dan mulutnya sedikit menganga. Tangan yang tadinya erat memegangi pintu pun kini lemas.
"Apa-apaan ini!!!" Bathin Puspa
"Jangan-jangan? Bapak selingkuh?"
"Bagaimana kalau Ibu lihat adegan najis ini?"
Puspa menutup pintunya agak keras, dan Bapak Puspa menyadari ada suara kecil.
Saat hendak membalikkan tubuh alangkah terkejutnya Puspa melihat Ibunya yang berdiri di depan jendela sambil melihat ke arah mobil itu.
"I-Ibu?" Jantung Puspa mau copot rasanya.
Puspa mendekati Ibunya, Ia langsung memeluk Ibunya. Dapat di rasakan tubuh Ibunya yang bergetar.
Ibunya tak kunjung menjawab. Ia memandang fenomena dalam mobil tadi dengan tatapan kosong dan buliran air mata yang meluncur di pipinya.
Bapak Puspa yang menyadari itupun langsung menoleh ke arah rumahnya. Ia terkejut melihat Istri dan anaknya berada di jendela.
Ia langsung turun dari mobil itu dan berlari ke rumahnya. Sementara wanita itu tersenyum licik.
'BRAK'
Bapak Puspa membuka pintu dengan keras.
"Bu, Bapak bisa jelaskan ini semua."
Bapak Puspa berjalan mendekati Ibu Puspa
"Bapak jahat. Hiks" Puspa menangis sambil memeluk Ibunya
Bapak Puspa meraih tangan Istrinya itu, tapi langsung di tepis olehnya.
"Masih kurang ya?" Tanya Ibu Puspa dengan nada bergetar dan datar sambil masih menatap mobil itu.
"Bu"
"Bapak jelaskan semuanya. Apapun alasannya hal ini tidak pantas di maklumi" Ucap Ibu Puspa
Puspa melepas pelukan Ibunya.
Ia menatap Bapaknya dengan penuh amarah.
"Tidak cukupkah Ibu untukmu Pak?! Kau...!"
"Jelaskan" Ucap Ibu Puspa. Ia melangkah ke kursi dan duduk di ikuti Puspa dan Bapaknya.
"Bu, Puspa, Bapak tau ini kesalahan yang besar. Maafkan Bapak." Bapak Puspa menahan air matanya yang mau meluncur. Ia menarik nafas panjang.
"Sejak kapan kalian main-main di belakangku" Tanya Ibu Puspa masih dengan tatapan kosong dan suara datar serta menahan sakit di dadanya.
"Maafkan Bapak, Bu. Bapak... Bapak tidak sengaja" Dan ai mata pun tembus dari pertahanan
"Tidak Cukupkah kau membuat aku dan Anak-anakku hidup dalam situasi ekonomimu ini, Hah!. Dan kau masih main-main di belakangku. Apa kurang pengorbananku? aku bisa saja menikah dengan pria kaya,"
"Tapi aku memilih hidup denganmu. Hiks. Hari-hari sulit ku lalui bersamamu. Setidaknya jika harta tak bisa kau beri, jangan melukai aku. Hiks. Kalau seperti ini, Sama saja kau membunuhku perlahan, Pak!"
Puspa hanya duduk di kursi sambil menghapus air matanya yang mengalir deras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Hanum Anindya
harta bukan segalanya, yang segalanya adalah kasih sayang dari orang yang mencintai kita yang tulus. Semangat kak.
2022-09-26
1
Qiana
Makin parah, bapaknya
2021-10-25
0
Adinda
😭😭😭😭😭😭😭😭
2021-09-16
0