Lama mereka saling berpelukan sementara itu Bapak Puspa masih diam duduk di ruang tamu menyesali perbuatannya itu.
"Bu, Puspa haus. Apa Ibu haus juga?" Tanya Puspa lembut dengan suara serak parau karena habis menangis lama
Ibu Puspa mangangguk. Puspa pun bergegas ke dapur. Ia berhenti saat melewati ruang tamu dan melihat kondisi Bapaknya yang acak-acakan.
Sebenarnya kasihan, tapi ia juga kecewa atas insiden ini. Ia mengurungkan niatnya untuk menyapa Bapaknya.
Puspa meneguk 2 gelas air putih karena ia sangat kehausan. Ia mengambil 1 gelas besar untuk Ibunya. Sejenak berfikir, Ia juga mengambil 1 gelas lagi untuk Bapaknya.
Sementara itu Ibu Puspa merasa sangat terpukul dengan kejadian hari ini, ia mengambil gunting dan mengarahkan ke urat nadinya di tangan kiri.
"Astaghfirullah... Bisikan syaitan. Tidak seharusnya aku begini. Maafkan hambamu ini Ya Allah." Ia menyeka air matanya dan bangkit dari duduknya untuk meletakkan gunting ke atas lemarinya
____
Puspa memberikan air itu pada Bapaknya yang tengah merenung
"Minumlah, Pak" Ucap Puspa datar
"Maafkan Bapak, Nak" Bapak nya memegang erat tangan Puspa dan matanya berkaca-kaca dengan tatapan memelas
Puspa membuka mulutnya mau mengeluarkan kata-kata namun di urungkan oleh sebuah suara.
'BRUUGHH'
'AARRHHH'
Bola Mata Puspa dan Bapaknya membulat.. Puspa meletakkan gelas itu di meja. Mereka berdua berlari menuju kamar dimana suara Ibu Puspa berasal.
Karena buru-buru, Bapak Puspa menyenggol gelas itu hingga jatuh.
'PRAANNKK'
(pecahnya di slowmo)
Tak menghiraukan gelas, mereka tergesa-gesa menuju kamar Ortu.
Puspa menutup mulutnya yang menganga menggunakan jarinya saat mendapati Ibunya tersengkur bersimbah darah.
Bapak Puspa langsung mendekap istrinya dengan kondisi gunting menancap di dadanya.
"Ibukkk!!Ibukkkk Keenapa ini Buk.. Ibukkkkk" Puspa histeris.
"Buukkk hiksss" Bapak Puspa mencabut gunting itu. Kalimah Istighfar selalu terlontarkan dari mulut bidadari tak bersayap ini.
Flash Back On
Ibu Puspa berdiri dari duduknya untuk meletakkan gunting itu ke atas lemari. Siapa sangka tiba-tiba matanya berkunang-kunang dan rasanya seperti berputar-putar. Itu efek karena Ibu Puspa telat makan dan kurang istirahat karena kepergian Joni.
Ibu Puspa memijit pelipisnya dan tetap melangkah hingga ia tak sengaja tersandung kaki kursi di kamarnya itu dan ia jatuh tersungkur dengan posisi gunting yang pas ia pegang di depan jantungnya.
Naas, saat Ibu Puspa terjatuh tersungkur ke lantai, Gunting itu pun lansung menembus kulit halus itu dan mengenai jantungnya. Darah mengalir dari gunting itu juga dari mulutnya.
'Sakit yang menusuk' Itu yang Ia rasakan
"Astaghfirullah astagfirullah" Ia tetap melantunkan kalimah itu dengan kondisi mata makin buram dan nafas berat
Flash Back Off
Puspa menelfon ambulance dan Bapaknya seperti mati akal dengan kondisi itu. Ia menangis dan menyebut-nyebut istrinya.
"Bu, Tahan Bu, maafkan Bapak. Hisks"
"Pus-Puspa" Panggil Ibunya yang dalam setengah sadar menahan sakit luar biasa.
"Ti-tip Pesan tadi" Ia langsung mengucapkan 2 kalimat syahadat walau terbata-bata dan nafas yang makin berat
"Tidak! Ibu tidaak boleh begini. Pak ayo angkat Ibu pak. Ayo!!" Puspa histeris.
Ia menggenggam erat tangan Ibunya yang sudah beecampur darah.
Genggaman tangan itu... Lemas.. Jantung tak lagi berdetak. Nafas tak keluar di hidungnya. Mata tertutup, dan sebuah senyuman samar terpampang di wajahnya.
Rasanya Jantung Puspa dan Bapaknya terhenti untuk berdetak.
1,
2,
3,
4,
5 detik Puspa tak sanggup berkata-kata lagi.
Begitupun Bapaknya yang tidak bisa menutup Mulutnya karena shok.
Bapak Puspa meraih tangan Istrinya, tak di rasakan nadi yang berdenyut.
"TIDAAAAKKKKKKKKKKK!!!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 203 Episodes
Comments
Marizza Putri Ramadani
sakit teramt sakit
2022-07-27
0
Qiana
Lelaki pendusta
ga bisa dipercaya
Ibu......kasihan Puspa, siapa yang akan melindungi dan mendampingi Puspa 😭😭😭😭😭😭
2021-10-25
0
Qirana
betapa sangat tersiksanya, hati ibu Puspa, hingga ajal menjemput, dengan rasa sakit yang luar biasa 😭😭😭
Dan Bapak, puas ya Bapak 🤔🤔 bisa bebas dari tanggung jawab
2021-10-25
0