Chu Yue berdiri di taman istana nya menatap langit lekat-lekat, tangan nya terkepal erat kemudian sedikit melemah.
Ia lalu berbalik menatap seorang anak laki-laki yang berlutut didepan nya dengan mata tegas.
Shu Yan
Dalam kehidupan sebelum nya karena Shu Yan tampan, Chu Yue membelinya dari keluarga nya dan menjadikan dia pelayan.
Namun, Shu Yan bukan hanya sekedar pelayan, di kehidupan lampau Dia jenderal yang paling ia percayai, tapi kemudian dia lah yang memotong anggota tubuh anak nya perlahan didepan nya sendiri.
Sederet pertanyaan muncul dibenak nya.
Kenapa dia melakukan itu?
Kenapa dia sekejam itu?
Kenapa dia mengkhianati ku?
Chu Yue memegang dadanya yang terasa sesak namun ia segera menenangkan diri.
Kali ini dia harus melepaskan nya, lebih baik menjadi musuh didepan mata daripada menjadi teman yang menusuk dari belakang.
Chu Yue benar-benar tidak berniat membiarkan dia tinggal disisi nya. Siapa tau trik apa yang akan dia gunakan?
"Shu Yan, aku melepaskan mu, kau boleh kembali ke keluargamu."
Shu Yan mengangkat kepala nya, "Terimakasih Putri, tapi hamba ini akan menjadi Pelayan Putri selam.."
"Tidak perlu, kau bisa pergi. Aku membebaskan mu." potong Chu Yue cepat.
"Kenapa?." Shu Yan bertanya dengan wajah datar, jika dia adalah Chu Yue yang dulu dia akan mengagumi wajah nya ini.
Namun Chu Yue hanya melihat kearah lain dengan wajah kesal.
"Aku tidak membutuhkanmu." Chu Yue berjalan pergi tanpa melihat Shu Yan yang kini menatapnya dengan mata merah dan tangan yang terkepal kuat.
....
Chu Yue mengayunkan rating pohon seperti pedang, gerakan nya lincah, ia berputar-putar melawan angin, rambut hitam nya berkibar, postur kecil nya tampak lembut namun juga kuat.
Sorot mata nya tajam, seperti ada seorang musuh tepat didepan nya.
Tak jauh dari tempat nya seorang Pria yang sedang duduk di atap memandang nya dengan senyum.
"Aku tidak mengira bahwa sang putri sangat berbeda dari yang dirumorkan."
"Ini pasti akan sangat menarik." ucap dengan senyum nakal.
....
Chu Yue menghentikan latihan nya dan mengelap keringat dengan lengan baju nya.
Ia kemudian duduk ditepi kolam dan menenggelamkan kaki nya.
Jika dia berlatih dari awal dia tidak akan dikalahkan oleh bajingan-bajingan itu.
"Putri, Shu Yan saat ini sedang berlutut dikediaman mu." Shu Lian berucap dengan tergesa-gesa.
Chu Yue berdecih pelan, "Apa dia ingin aku dituduh menindas nya?."
Chu Yue beranjak berdiri, "Ayo kita kembali."
Shu Lian mengangguk.
Mereka berjalan beriringan, tak jauh didepan mereka, Shu Yan berlutut dengan wajah dingin.
Shu Yan lebih tua satu tahun dari nya, namun kedewasaan nya sudah terlihat diwajahnya.
Chu Yue menatap Shu Yan lekat, jika saja...
Ia menggelengkan kepala nya, sakit hati itu masih ada dia tidak bisa memaafkan nya.
"Shu Yan, bukankah aku sudah memerintahkan mu untuk pergi?."
Shu Yan segera bersujud, "Putri, Hamba mohon untuk mengijinkan hamba tetap tinggal."
"Shu Yan, bukankah kau ingin kebebasan?." tanya Chu Yue pelan.
"Aku tidak menginginkan nya lagi."
"Kenapa?."
"Orang tua ku sudah mati, Aku tidak tau tujuan ku lagi." Shu Yan menggertakkan gigi nya, mata nya kemudian bertemu dengan mata Chu Yue, "Putri bukankah kau yang membunuhnya?."
Chu Yue mengernyitkan keningnya, ia kemudian melangkah mundur.
Tidak
Dia ingat...
"Yang mulia, malam ini Kau bisa menemui orang tua ku."
"Yang mulia, aku hanya membalas kan dendam kedua orang tuaku. Jangan salahkan aku karena kejam."
Chu Yue menaikkan sudut bibir nya, "Shu Lian minta kepada Putra mahkota untuk membantuku mencari tau tentang kematian orang tua Shu Yan."
Shu Lian mengangguk, ia membungkukkan badan nya kemudian pergi.
Chu Yue melirik Shu Yan dengan ejekan, "Kau bodoh Shu Yan."
Chu Yue menghentakkan lengan baju nya dan masuk ke kamarnya dengan marah.
Ia duduk di kasur nya dan menutup mata nya menenangkan dirinya.
Namun bayangan kematian anak nya muncul dalam pikiran nya.
Chu Yue beranjak berdiri ia kemudian menjatuhkan sebuah pot dan memukul meja dengan kuat.
"Sangat bodoh."
"Karena kesalahpahaman ini dia memotong-motong anakku."
"Namaku bukan Chu Yue jika aku tidak memotong nya kembali."
Chu Yue mengambil sebuah pedang yang menjadi sebuah pajangan didinding kamar nya.
Ia mengelus lembut pedang itu dan menatap kearah dimana Shu Yan berada.
Ia melangkah kaki nya berjalan keluar, Pedang nya bergesekan dengan lantai menimbulkan bunyi.
Namun saat ia ingin melangkah keluar, pintu tertutup keras oleh angin.
Mata Chu Yue bersinar gelap.
"Siapa?."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Qing shan
🙏🙏🙏🙏
2025-01-16
1
ARSY ALFAZZA
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
2021-12-06
3
rivana
masih nyimak
2021-12-05
2